Anda di halaman 1dari 21

PEMASARAN

DIGITAL
PERTANIAN
KONSEP BIG DATA & E-COMMERCE
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA
TAMANSISWA

NANANG KUSUMA MAWARDI, S.P., M.SC.


WHAT IS BIG DATA?
DATA
Data adalah sekumpulan informasi
yang terdiri dari beberapa fakta yang
dapat berbentuk angka, kata-kata,
atau simbol-simbol tertentu. Ia dapat
dikumpulkan lewat proses pencarian
ataupun pengamatan menggunakan
pendekatan yang tepat berdasarkan
sumber-sumber tertentu.
BIG DATA
Big data adalah kumpulan data yang
sangat besar, kompleks dan terus
bertambah setiap waktu. Data ini
dihasilkan dari aktivitas internet yang
makin rutin dilakukan, baik untuk
tujuan pribadi maupun bisnis.
BIG DATA
Sebagai contoh, awalnya informasi penting dari Anda mungkin
berupa data nama, alamat dan nomor telepon.
Namun saat ini, data yang Anda miliki makin beragam, termasuk
postingan di media sosial, riwayat belanja di marketplace,
hingga pencarian di mesin pencari yang menunjukkan
ketertarikan Anda tentang suatu topik.
Semua data tersebut terus dihasilkan bersamaan dengan data
dari pengguna lain di seluruh dunia. Bahkan, pengguna internet
menghasilkan data sekitar 2,5 quintillion bytes setiap hari!
KARAKTERISTIK BIG DATA
VOLUME
karakteristik utamanya adalah jumlah
data yang sangat besar, bisa secara
keseluruhan atau berdasarkan
platform yang mengelolanya.
Contohnya, Instagram telah
menyimpan 69,23% data personal
lebih dari satu miliar pengguna di
seluruh dunia.
VELOCITY
Kecepatan produksi data juga menjadi
karakteristik big data, meliputi input data
hingga penggunaan data.
Dengan adanya internet, proses ini
berlangsung secara instan dan perubahan
terjadi secara real-time.
Sebagai contoh, pengguna Instagram selalu
bertambah lebih dari 100 juta akun setiap
tahunnya. Itupun dengan kondisi bahwa setiap
akun memiliki aktivitas yang berbeda dan terus
menghasilkan data secara bersamaan.
VARIETY
Big data dari satu platform saja yaitu Instagram bisa bervariasi bentuknya.
Misalnya, ada data yang berbentuk formulir data personal, foto, video, atau
bahkan data filter instastory.
Bisa dibayangkan kalau data tersebut berasal dari berbagai platform dan bisnis
yang berbeda, tentu bentuk formatnya berbeda-beda, seperti dokumen
presentasi, tabel, dan lainnya.
Bahkan, ada data yang langsung bisa dibaca dan digunakan dan ada juga data
abstrak yang perlu dianalisis dahulu sehingga bisa dikelompokkan menjadi:
1. Structured data – Bisa digunakan langsung
2. Semi-structured data – Perlu diolah sebelum digunakan
3. Unstructured – Perlu dianalisis, diolah, dan baru bisa digunakan

Apapun itu, variasi data yang banyak menjadi karakteristik dari sebuah big data.
VARIETY
VERACITY
Revolusi industri 4.0 membuat peran data dalam
membantu mengambil keputusan cukup besar. Maka,
keakuratan sebuah data menjadi penting. Itulah kenapa
veracity menjadi karakteristik big data berikutnya.
Bisa dibayangkan bahwa semakin besar sebuah data,
semakin susah untuk mengelolanya dengan baik. Kalau
terjadi error atau kesalahan proses, dampaknya bisa cukup
besar.
Big data bukan hanya tentang adanya data yang
dihasilkan, tapi tentang identifikasi data dengan tepat agar
memberikan manfaat bagi pengguna.
Salah satu contoh sederhana adalah adanya pengguna
nama akun pengguna (ID) dari platform seperti Instagram,
Facebook dan lainnya.
VALUE
Big data memiliki value untuk memudahkan
pengguna mengakses informasi dengan cepat
dan mengambil keputusan berdasarkan
berbagai data yang ada.
Contohnya, fitur Instagram Stories digunakan
oleh 500 juta pengguna setiap harinya. Hal ini
menunjukkan bahwa fitur yang memungkinkan
pengguna membuat posting instan cukup
digemari.
Artinya, fitur ini perlu dipertahankan pada
platform tersebut dan bahkan dikembangkan
dengan fitur tambahan seperti boomerang,
multi-capture, reels, dan lainnya.
ARSITEKTUR BIG DATA

Untuk mendukung konsep di atas, diperlukan sebuah arsitektur big data yang jelas.
Idealnya, big data dikelola dengan penggunaan teknologi storage yang baik,
jaringan server yang bisa diakses kapan saja, dan algoritma yang canggih.
ARSITEKTUR BIG DATA
Pertama, data source merupakan sumber data yang bisa berasal dari berbagai sumber,
misalnya dari calon konsumen toko online Anda yang akan membuat akun dengan mengisi
data diri.
Kedua, data aggregator sebagai tools pengolah big data akan menerima data tersebut dan lalu
menyalurkan data tersebut. Ada dua cara yang bisa digunakan, yaitu:
Real time streaming processor – Menganalisis data yang bersifat real time.
Hadoop – Tempat penyimpanan data yang sangat besar.
Ketiga, jika data terhitung ringan, maka setelah tahapan real time streaming processor, data
akan langsung disimpan dalam data store atau tempat penyimpanan data yang telah
dianalisis.
Namun, jika kuantitas data sangat besar, maka di tools Hadoop, data harus diproses dengan
sistem non-real time processor. Setelahnya, barulah data bisa disimpan di data store.
Nah, data yang tersimpan dalam data store itulah yang bisa diakses dengan aplikasi atau
sistem yang langsung digunakan oleh user.
Perjalanan data yang panjang tersebut hanya terjadi dalam waktu singkat. Asalkan,
pengelolaan datanya berjalan baik. Kalau tidak, bisa terjadi kekacauan data yang kurang
memberi manfaat.
MANFAAT BIG DATA

1. Pengembangan Produk Menjadi Lebih Mudah


2. Peluang Inovasi Bisnis Lebih Terbuka
3. Dapat Merancang UX yang Lebih User-Friendly
4. Resiko Manipulasi Data Dapat Dihindari
PENGEMBANGAN PRODUK MENJADI
LEBIH MUDAH
Big data dapat membantu Anda
mengembangkan produk lebih baik sesuai
dengan kebutuhan konsumen. Pada akhirnya,
penjualan bisa lebih ditingkatkan.
Misalnya, produk Anda yang memiliki kemasan
ekonomis lebih diminati. Maka, Anda bisa
memproduksi lebih banyak produk tersebut.
Sebaliknya, jika ada produk yang penjualannya
sangat rendah, maka Anda bisa menganalisa
penyebabnya dari data yang ada. Kemudian,
bisa memutuskan apakah akan
memperbaikinya atau menghentikan
produksinya.
PELUANG INOVASI BISNIS LEBIH
TERBUKA
Dengan big data, Anda dapat mengenali tren minat
konsumen. Bisa dari jenis produk atau berdasarkan
banyaknya transaksi suatu produk.
Kemudian, Anda bisa membuat inovasi produk baru
sesuai tren yang lebih mudah menarik banyak
konsumen. Bisa juga berupa penerapan sistem baru yang
mendukung penjualan produk.
Contohnya, banyak konsumen suka menggunakan
metode transfer dan kartu kredit untuk berbelanja.
Artnya, kemudahan pembayaran sangat diinginkan oleh
konsumen ketika mengunjungi sebuah toko online.
Sebagai pemilik bisnis, Anda bisa menyiasatinya dengan
menyediakan metode pembayaran non tunai (cashless),
seperti kartu kredit atau e-wallet di website toko online
Anda.
DAPAT MERANCANG UX YANG LEBIH
USER-FRIENDLY
Interaksi konsumen melalui aplikasi, web app, ataupun
website, menjadi penentu tingkat penjualan produk.
Kalau alurnya membingungkan, bisa jadi konversi yang
dihasilkan kecil.
Big data dapat membantu Anda dengan menyimpan
riwayat belanja konsumen. Kemudian, Anda bisa
menganalisa data tersebut untuk membuat interaksi
pada website lebih menyenangkan.
Misalnya, banyak konsumen yang keluar dari website di
halaman produk. Maka, Anda dapat mempelajari kualitas
halaman tersebut, baik dari tampilan, kecepatan, hingga
navigasinya.
Selanjutnya, Anda bisa meningkatkan tampilan dan
kecepatannya agar proses belanja konsumen bisa lebih
cepat dan mudah.
RESIKO MANIPULASI DAPAT
DIHINDARI
Big data juga memiliki andil dalam hal keamanan.
Dengan besarnya data yang ada, Anda dapat
mengidentifikasi pola data yang tidak wajar yang bisa
merugikan bisnis.
Contoh sederhananya, jika terjadi angka pengeluaran
untuk membeli bahan baku lebih besar dari yang
seharusnya.
Anda bisa menggunakan big data untuk mendapatkan
informasinya secara cepat, apakah ada kenaikan harga
atau ada penambahan jumlah bahan baku yang dibeli.
Hal ini penting untuk bisa mencegah terjadinya
manipulasi data karena semua data sudah tercatat dan
dapat diakses secara mudah dan cepat.
THANK
YOU!
Salam dan Bahagia

Anda mungkin juga menyukai