Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS DATA - INFORMATIKA XI Part

2
PEMAHAMAN COST, SPEED, RELIABILITY, ACCESSBILITY,
PRIVACY DAN INTEGRITY

COST (Nilai/Biaya Data)


Big Data mampu menampung berbagai macam bentuk data dari berbagai macam sumber. Selain itu,
kemampuan untuk melakukan data processing serta analisis secara mendalam melalui ecosystem
seperti Hadoop, dapat membentuk pola baru yang akan sulit ditemui oleh tools analisis tradisional.
Nah, biasanya, pola baru ini memberikan efisiensi lebih terhadap bisnis proses. Entah
melakukan cutting value chain, atau menemukan kelompok target market baru dengan cost yang
lebih sedikit. Sehingga, perusahaan dapat menggunakan cost secara optimal.
Misalnya, ketika kamu memiliki perusahaan kosmetik. Seringkali perusahaan kosmetik disangkut
pautkan dengan wanita. Namun, setelah bisnismu memiliki website e-commerce. Data menunjukan
bahwa memang benar, wanita lebih sering berbelanja di website e-commerce kamu. Tetapi,
meskipun memiliki persentase yang lebih kecil, kaum adam mampu menghabiskan budget lebih
terhadap produk yang mereka beli. Hal ini tentu sinyal hijau bagi pelaku bisnis. Bagaimana jika
mereka fokus untuk mengembangkan produk khusus pria? Mereka dapat meraup margin
keuntungan yang lebih besar. Contoh sederhananya seperti itu.

PRIVACY (Keamanan Data)


Privasi adalah hak individu untuk mengendalikan apa yang terjadi pada informasi terkait
diri mereka.Kata “privasi” dibingkai oleh beberapa faktor yaitu payung hukum, harapan konsumen,
dan keadaan terkait (kontenmaupun konteks).Keamanan adalah perlindungan terhadap
informasi,yang meliputi :
 Confidentiality (perlindungan terhadap akses datayang tidak diijinkan)
 Data integrity (akurasi, data yang disimpan sama dengan data yang dikirimkan
 Availability (akses oleh pengguna yang diijinkansaat diperlukan)
Proteksi adalah pengelolaan informasi personal meliputiapa dan bagaimana informasi
personal ditangani.Pentingnya privasi, keamanan, dan proteksi data untuk menghindari resiko
kehilangan hak untuk memindahkan data dari satu tempat ke tempat lainnya dan menghindari resiko
dampak reputasi/merek pada suatu organisasi baik secara Konten (bagaimana memperoleh,
menggunakan, dan membagikan informasi) dan secara konteks (dimana kita berada, atau dimana
suatu informasi perlu dipindahkan).

Reliability (Kehandalan Data)


Big data dapat diandalkan karena, umumnya data-data tersebut disediakan oleh pihak eksternal dan
didapatkan oleh auditor secara langsung. Namun, big data juga mengandung noise data (data yang
tidak diperlukan, corrupt  data, atau tidak dapat dimengerti dan diinterpretasikan). Noisy data dapat
menyebabkan rendahnya tingkat kehandalan suatu data.
Big data dapat digunakan untuk membantu dalam menilai kehandalan dari bukti audit yang
diperoleh melalui proses audit tradisional. Contohnya, pada audit tradisional dalam memverifikasi
proses pengiriman, auditor eksternal umumnya menggunakan dokumen pengiriman (shipping
document). Namun, pada kenyataannya, dengan menggunakan data dari GPS dianggap lebih reliabel,
dan data GPS tersebut tidak bisa dimanipulasi. Dalam audit tradisional, dokumen transaksi diperiksa
secara manual untuk memverifikasi transaksi bisnis.

Availability (Ketersediaan Data)


Availability merupakan aspek yang menjamin bahwa data tersedia ketika dibutuhkan. Dapat
dibayangkan efek yang terjadi ketika proses penawaan sedang dilakukan ternyata sistem tidak dapat
diakses sehingga penawaran tidak dapat di terima. Ada kemungkinan pihak yang dirugikan karena
tidak dapat mengirimkan penawaran. Hilangnya layanan dapat disebabkan oleh beberapa hal, mulai
dari bencana alam (kebakaran, banjir, gempa bumi), kesalahan server, (sistem rusak, disk rusak,
jaringan putus), sampai ke upaya perusakan yang dilakukan secara sadar (attack). Pengamanan
terhadap ancaman ini dapat dilakukan dengan menggunakan sistem backup dan menyediakan
disaster recovery centre (DRC) yang dilengkapi dengan panduan untuk melakukan pemulihan
(disaster recovery plan). Non-repudiaton aspek ini menjaga agar sesorang tidak dapat menyangkal
telah melakukan transasi. Sebagai contoh, seseorang yang mengirimkan email tersebut.

Authentication (Validasi Data)


adalah suatu proses untuk melakukan validasi terhadap user credentials, yang ditunjukan untuk
menentukan apakah seorang user diperkenankan untuk mengakses jaringan atau computing
resources. Bentuk authentication yang paling sering kita hadapi adalah saat kita diharuskan untuk
memasukan username dan password. Kedua data tersebut kemudian dievaluasi untuk menentukan
apakah anda adalah user yang sudah dikenal oleh sistem atau bukan (verifikasi identitas). Proses
authentication bisa lebih diperkuat dari sekedar menggunakan username dan password sederhana,
dengan teknik-teknik yang beragam mulai dari penggunaan one-way hashes sampai smard cards
yang menggunakan teknik teknik strong encryption.

Accessbility (Akses)
Berguna untuk memastikan sesorang memiliki otorisasi yang sesuai. Pihak pihak yang dapat
mengakses informasi atau masuk dalam suatu jaringan dan bukan pihak lain yang sebenarnya tidak
diizinkan mengakses informasi.

Accountability (Pertanggungjawaban)
Artinya setiap kegiatan user di dalam jaringan akan direkam (logged). User tidak akan coba coba
untuk melanggar kebijakan keamanan karena identitas dan segala kegiatannya dapat dikenali
sehingga mereka tidak dapat dituntut secara hukum. Accountability mencegah ilegal behaviour.
Didalam sistem yang berbasis accountability murni tidak dapat diterapkan mekanisme accses
control.

Integrity
Data integrity sebuah terminologi yang beberapa tahun lalu mempunyai maksud "do what you say?"
yang bisa dipahami dengan benar dan terekam dengan benar sehingga bisa dijamin kebenaran nya.
Data integrity ini sangad penting, lalu bagaimana melakukan nya? Tergantung dari kemampuan
industrinya. Sebab masih ada perusahaan yang mengelola data secara manual keseluruhannya.
Diukur, diamati, dicatat, disimpan, diperiksa, dan dikaji kembali, semua secara manual. Mungkin
sudah ada perusahaan yang mampu dan maju sehingga semua data bisa dikelola secara elektronis.

Customer relationship management (CRM)


Anda mungkin sudah melakukan beberapa usaha CRM untuk menjaga hubungan dengan customer
bisnis Anda. Ada beberapa tool diluar sana seperti Zoho atau Bitrix24 yang bisa membantu Anda
mengelola kegiatan CRM Anda. Dengan tools ini Anda juga bisa mengumpulkan dan menggunakan
data dengan lebih mudah dan efisien. Kebanyakan layanan CRM biasanya bersifat online dan
membantu Anda untuk melacak penjualan, leads, dan conversion rates. Selain itu.
Anda juga bisa melacak complain dari customer, sejarah pembelian customer, jenis-jenis customer,
dan informasi yang lebih spesifik tentang customer Anda. Customer relationship management adalah
salah satu hal paling penting dalma bisnis Anda karena ini bisa membantu meningkatkan sales dan
membantu Anda mengelola marketing dan operasional Anda dengan lebih mudah agar kebutuhan
customer terpenuhi.

Membantu operasional bisnis Anda menjadi lebih efisien


Big data sekarang sudah digunakan di berbagai elemen bisnis. Di call center, sistem CRM yang disertai
dengan analytics dapat meninjau beberapa sumber data secara langsung untuk menyarankan
penawaran yang dapat diberikan perwakilan kepada pelanggan. Di kantor dokter, analitik yang
diintegrasikan ke dalam aplikasi pemeliharaan kesehatan dapat meningkatkan hasil dengan
menghadirkan dokter dengan saran yang diinformasikan dan langkah selanjutnya yang perlu
dipertimbangkan dalam merawat pasien.
Perusahaan asuransi, yang sejak dari dulu sudah mengandalkan data akan mendapat manfaat
signifikan dari pengenalan big data. Analisa khusus industri bisa membantu mereka mempercepat
pemrosesan klaim sambil mengurangi biaya dan menemukan potensi penipuan dengan
menggunakan solusi yang didukung analitik yang dapat menentukan apakah klaim dapat diproses
secara otomatis atau harus ditandai untuk ditinjau oleh expert dulu.

Meningkatkan experience mobile pengguna


Tentunya penggunaan smartphone membuat semuanya menjadi lebih cepat. Dengan kemampuan
pengambilan keputusan dan kecerdasan langsung di smartphone Anda, Anda akan dapat
menerapkan proses bisnis baru yang akan mengubah cara bisnis dilakukan. Karena dunia berubah
dengan cepat, informasi juga merupakan hal yang cepat berubah. Smartphone memungkinkan
pengumpulan data secara real time dan memberikan insights.
Misalnya, perusahaan pengiriman dengan truk di lapangan dapat meningkatkan operasionalnya
dengan menggunakan tools yang dapat mengantisipasi kondisi lalu lintas di sepanjang rute tertentu
pada waktu tertentu atau membuat rute baru jika ada informasi tentang kecelakaan yang baru saja
terjadi atau informasi yang dimasukkan oleh pengemudi.

Mendorong inovasi
Big data dapat membantu Anda berinovasi dengan mempelajari hubungan antara manusia, lembaga,
entitas, dan proses dan kemudian menentukan cara baru untuk menggunakan pengetahuan baru
tersebut. Anda bisa menggunakan data insight untuk meningkatkan keputusan tentang
pertimbangan keuangan dan perencanaan. Perhatikan tren dan apa yang pelanggan inginkan pada
produk dan layanan baru. Perusahaan besar seperti Netflix dan Procter & Gamble menggunakan big
data untuk mengantisipasi keinginan customer. Mereka mengguanakn data dengan melihat
bagaimana customer mereka menggunakan produk mereka. Berdasarkan data-data tersebut, mereka
kemudian akan mengembangkan inovasi baru untuk produk dan layanan mereka. Selain itu P&G juga
menggunakan data dan analytics dari berbagai channel seperti focus groups dan social media. Anda
juga bisa menggunakan data untuk menerapkan harga untuk layanan dan produk Anda. Banyak yang
bisa Anda lakukan dengan big data.
Salah satu perusahaan yang benar-benar menggunakan big data untuk memperbesar perusahaan
mereka adalah JD.com atau yang lebih dikenal dengan nama JD.id di Indonesia. CEO JD.com, Richard
Liu mengatakan bahwa dia memiliki visi bahwa perusahaannya suatu hari tidak akan memerlukan
tenaga manusia.
Untuk membangun perusahaannya agar lebih unggul dibanding competitor, JD.com berencana untuk
menggunakan big data, artificial intelligence (kecerdasan buatan), internet of things, dan robot.
JD.com telah bekerja sama dengan perusahaan kecerdasan buatan di China untuk melakukan retail
research. Ini dilakukan untuk mempelajari pola belanja customer JD.com baik online maupun offline.
JD.com juga memiliki rencana untuk menggunakan blockchain dalam proses pembayarannya. Masih
banyak lagi rencana JD.com untuk menggabungkan semua teknologi terbaru ini agar customer bisa
berbelanja dengan lebih mudah. JD.id sendiri sudah membuka gerai pertama tanpa kasir di Indonesia
yang berlokasi di PIK Avenue. Untuk belanja, Anda perlu scan QR Code pada aplikasi JD.id Anda.
Kemudian Anda bisa memilih barang apa yang ingin Anda beli. Semua produk di toko ini sudah
dilengkapi dengan Radio Frequency Identification (RFID) yang akan memberitahu mereka barang apa
saja yang Anda ambil dan bawa. Untuk proses pembayaran, Anda perlu scan wajah Anda di mesin
facial recognition mereka. Nanti, hasil belanja Anda akan di-charge ke kartu kredit yang terhubung di
aplikasi JD.id Anda.

Anda mungkin juga menyukai