Anda di halaman 1dari 6

NAMA : TASYA NATALIA PANGESTIKA

NIM : 11170189

1. Mengapa kita memerlukan big data ?

Di bawah ini ada 5 alasan mengapa Big Data sangat kita perlukan.
a) Data adalah asset penting bagi bisnis
Setiap bisnis yang dijalankan pasti menghasilkan data entah ukurannya besar
ataupun kecil. Semua kegiatan bisnis menghasilkan data dan diperlukan strategi yang
tepat untuk dapat menyimpan semua data ini. Jumlah data bisa sangat besar maupun
kecil, namun strategi yang tepat dapat membantu untuk mengelolanya dengan cara yang
benar untuk mengumpulkan dan menggunakannya.

b) Mengumpulkan data pelanggan dan pasar yang lebih baik


Trend pelanggan dan pasar adalah beberapa faktor penting agar bisnis dapat berjalan
dan mencapai kesuksesan. Setiap perusahaan dapat mengelola data untuk memahami
kebiasaan pelanggan mereka yang cenderung suka berubah. Oleh karena itu, analisis Big
Data dapat bermanfaat untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan
pelanggan dan keinginan tentang apa yang akan mereka beli di masa depan.

c) Peningkatan operasional dan efisiensi internal


Bisnis yang baik juga harus fokus kepada data karyawan mereka yang mencakup
optimalisasi layanan yang disampaikan, pelacakan kinerja dan bahkan perekrutan kandidat
yang sesuai. Itu semua bisa dilakukan dengan bantuan Big Data. Hal ini dapat membantu
bisnis dengan cara memperbaiki efisiensi internal di berbagai departemen.

d) Transaksi keuangan yang efektif.


Transaksi keuangan juga merupakan faktor penting bagi perusahaan karena ini
mengarah kepada pertumbuhan ekonomi perusahaan. Transaksi keuangan antara
perusahaan dengan klien juga dapat ditangani dengan baik karena bantuan dari analisis big
data.

e) Memahami proses bisnis.


Optimalisasi proses bisnis sekarang ini bisa dilakukan dengan lebih mudah.
Pedagang retail dapat memaksimalkan stok mereka berdasarkan prediksi data yang
diberikan oleh media sosial. Supply Chain dan rute pengiriman juga bisa dioptimalkan
dengan bantuan teknik ini. Bagian HRD juga mendapatkan keuntungan untuk dapat
mempekerjakan orang yang tepat.
2. Apa saja nilai tambah atau nilai bisnis yang diberikan oleh big data?

3. Bagaimana Big Data dipakai dalam bisnis saat ini?

Big data bisa digunakan untuk berbagai aktifitas bisnis, mulai dari customer experience sampai
analytics. Ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan dengan Big Data:

Customer relationship management (CRM)


Kebanyakan layanan CRM biasanya bersifat online dan membantu Anda untuk melacak
penjualan, leads, dan conversion rates. Selain itu, Anda juga bisa melacak complain dari
customer, sejarah pembelian customer, jenis-jenis customer, dan informasi yang lebih spesifik
tentang customer Anda. Customer relationship management adalah salah satu hal paling penting
dalma bisnis Anda karena ini bisa membantu meningkatkan sales dan membantu Anda
mengelola marketing dan operasional Anda dengan lebih mudah agar kebutuhan customer
terpenuhi.

Membantu operasional bisnis Anda menjadi lebih efisien

Big data sekarang sudah digunakan di berbagai elemen bisnis. Di call center, sistem CRM
yang disertai dengan analytics dapat meninjau beberapa sumber data secara langsung untuk
menyarankan penawaran yang dapat diberikan perwakilan kepada pelanggan. Di kantor dokter,
analitik yang diintegrasikan ke dalam aplikasi pemeliharaan kesehatan dapat meningkatkan
hasil dengan menghadirkan dokter dengan saran yang diinformasikan dan langkah selanjutnya
yang perlu dipertimbangkan dalam merawat pasien.

Perusahaan asuransi, yang sejak dari dulu sudah mengandalkan data akan mendapat manfaat
signifikan dari pengenalan big data. Analisa khusus industri bisa membantu mereka
mempercepat pemrosesan klaim sambil mengurangi biaya dan menemukan potensi penipuan
dengan menggunakan solusi yang didukung analitik yang dapat menentukan apakah klaim
dapat diproses secara otomatis atau harus ditandai untuk ditinjau oleh expert dulu.

Meningkatkan experience mobile pengguna

Tentunya penggunaan smartphone membuat semuanya menjadi lebih cepat. Dengan


kemampuan pengambilan keputusan dan kecerdasan langsung di smartphone Anda, Anda akan
dapat menerapkan proses bisnis baru yang akan mengubah cara bisnis dilakukan. Karena dunia
berubah dengan cepat, informasi juga merupakan hal yang cepat berubah. Smartphone
memungkinkan pengumpulan data secara real time dan memberikan insights.

Misalnya, perusahaan pengiriman dengan truk di lapangan dapat meningkatkan


operasionalnya dengan menggunakan tools yang dapat mengantisipasi kondisi lalu lintas di
sepanjang rute tertentu pada waktu tertentu atau membuat rute baru jika ada informasi tentang
kecelakaan yang baru saja terjadi atau informasi yang dimasukkan oleh pengemudi.

Mendorong inovasi

Big data dapat membantu Anda berinovasi dengan mempelajari hubungan antara manusia,
lembaga, entitas, dan proses dan kemudian menentukan cara baru untuk menggunakan
pengetahuan baru tersebut. Anda bisa menggunakan data insight untuk meningkatkan keputusan
tentang pertimbangan keuangan dan perencanaan. Perhatikan tren dan apa yang pelanggan
inginkan pada produk dan layanan baru. Perusahaan besar seperti Netflix dan Procter & Gamble
menggunakan big data untuk mengantisipasi keinginan customer. Mereka mengguanakn data
dengan melihat bagaimana customer mereka menggunakan produk mereka. Berdasarkan data-
data tersebut, mereka kemudian akan mengembangkan inovasi baru untuk produk dan layanan
mereka. Selain itu P&G juga menggunakan data dan analytics dari berbagai channel seperti focus
groups dan social media. Anda juga bisa menggunakan data untuk menerapkan harga untuk
layanan dan produk Anda. Banyak yang bisa Anda lakukan dengan big data.

Salah satu perusahaan yang benar-benar menggunakan big data untuk memperbesar
perusahaan mereka adalah JD.com atau yang lebih dikenal dengan nama JD.id di Indonesia.
CEO JD.com, Richard Liu mengatakan bahwa dia memiliki visi bahwa perusahaannya suatu hari
tidak akan memerlukan tenaga manusia. Untuk membangun perusahaannya agar lebih unggul
dibanding competitor, JD.com berencana untuk menggunakan big data, artificial intelligence
(kecerdasan buatan), internet of things, dan robot. JD.com telah bekerja sama dengan perusahaan
kecerdasan buatan di China untuk melakukan retail research.

Ini dilakukan untuk mempelajari pola belanja customer JD.com baik online maupun offline.
JD.com juga memiliki rencana untuk menggunakan blockchain dalam proses pembayarannya.
Masih banyak lagi rencana JD.com untuk menggabungkan semua teknologi terbaru ini agar
customer bisa berbelanja dengan lebih mudah. JD.id sendiri sudah membuka gerai pertama tanpa
kasir di Indonesia yang berlokasi di PIK Avenue. Untuk belanja, Anda perlu scan QR Code pada
aplikasi JD.id Anda. Kemudian Anda bisa memilih barang apa yang ingin Anda beli. Semua
produk di toko ini sudah dilengkapi dengan Radio Frequency Identification (RFID) yang akan
memberitahu mereka barang apa saja yang Anda ambil dan bawa. Untuk proses pembayaran,
Anda perlu scan wajah Anda di mesin facial recognition mereka. Nanti, hasil belanja Anda akan
di-charge ke kartu kredit yang terhubung di aplikasi JD.id Anda.

4. Bagaimana Big data dapat dipakai dalam pengambilan keputusan manajemen?

5. Apa itu customer centric?


6. Bagaimana Big Data dapat menciptakan Model Bisnis Baru?
7. Bagaimana Big Data dapat dipakai dalam kolaborasi bisnis?
8. Bagaimana melindungi Big Data (Keamanan)?
9. Apa tantangan dan peluang manajemen big data?
10. Bagaimana hubungan big data dan business intelligent ?
11. a) Industri apa saja yang menggunakan big data ?
Dalam implementasinya, penerapan analisis big data cocok untuk berbagai bidang
bisnis. Berikut ini beberapa contoh studi kasus penggunaannya :
 Lembaga keuangan dapat menggunakan analisis big data agar cepat
mengidentifikasi potensi penipuan sebelum menjadi besar efeknya, sehingga
meminimalkan resiko kerugian secara finansial.
 Pemerintahan dapat manfaatkan analisis big data untuk meningkatkan keamanan
negara dengan mampu mendeteksi, mencegah dan melawan serangan cyber.
 Industri kesehatan dapat menggunakan analisis terhadap big data untuk
meningkatkan layanan perawatan pasien dan menemukan cara yang lebih baik untuk
mengelola sumber daya dan personil.
 Perusahaan telekomunikasi dapat memanfaatkan analisis big data untuk mencegah
churn pelanggan, dan juga merencanakan cara terbaik untuk mengoptimalkan
jaringan nirkabel baik yang baru maupun yang sudah ada.
 Marketing dapat menggunakan big data untuk melakukan analisis sentimen untuk
mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk dan layanan yang
dipasarkan.
 Perusahaan asuransi dapat menggunakan analisis big data untuk mengkategorikan
pengajuan asuransi yang dapat segera diproses, dan mana yang perlu divalidasi
dengan dilakukan kunjungan oleh agen asuransi.
 Perusahaan ritel dapat menggunakan informasi dari social media seperti Facebook,
Twitter, Google+ yang disimpan dengan teknologi big data, yang selanjutnya
digunakan untuk menganalisis bagaimana perilaku, persepsi pelanggan terhadap
suatu produk atau brand dari perusahan.

b) Bagaimana mereka menggunakannya?


12. Bagaimana Big data dapat meningkatkan layanan Informasi?
13. Bagaimana hubungan big data dengan otomatisasi system?
14. Sebutkan tahapan – tahapan proses bisnis re-enginering?
15. Keuntungan melakukan proses bisnis re-enginering?
16. Cari contoh – contoh perusahaan yang sudah melakukan Business Process Re-enginering
dan bagaimana mereka melakukannya?

Nilai penting dari Big Data adalah analisis data dan hasil wawasan bisnis yang mengarah
pada keputusan cerdas. Sementara tidak semua data berguna bagi analisis Big Data,
beberapa tipe data memang disiapkan untuk analisis, seperti pola dalam penggunaan social
media, hubungan dalam data scientific dari studi terpisah, informasi medis yang
berhubungan dengan data sosiologi, rekaman kamera keamanan dan sebagainya.

Data dan wawasan bisnis mengubah cara kita melakukan bisnis. Keputusan berdasarkan
data disiapkan untuk memperkuat atau melemahkan penilaian manusia dan spekulasi,
dimana keputusan manajerial dibuat atau dikonfirmasi oleh model prediktif dan analisis
big data.

Bisnis akan berjalan baik dengan mengadopsi infrastruktur TI lebih cepat seperti,
perangkat keras, perangkat lunak, layanan, telekomunikasi dan staf untuk menjadi yang
terdepan dalam kompetisi, terutama ketika data besar diperlukan untuk analisis tren
dibanding mencari publisitas singkat.

Biaya investasi menurun karena investasi per gigabyte akan turun dari USD 2,00 menjadi
USD 0,20 dan bisnis akan meningkatkan investasi TI mereka sebesar 40% di tahun 2020.

Di sisi lain, wawasan yang terlewatkan oleh organisasi memiliki biaya yang jauh lebih
tinggi dalam memecahkan masalah dengan cepat, mempercepat inovasi dan mendorong
pertumbuhan. Biaya pengumpulan data akan menjadi investasi, tapi biaya analisis yang
tidak efektif akan menjadi lebih tinggi.

Dasar wawasan real-time untuk mengoptimalkan dan meningkatkan keuntungan adalah


infrastruktur Big Data. Komputasi awan membantu memperluas infrastruktur perusahaan
dalam hal fleksibilitas dan skalablitas yang mampu menangani peningkatan volume dan
kompleksitas data.

Untuk memaksimalkan potensi inisiatif bisnis, Big Data perlu dijalankan di seluruh bagian
mulai dari keuangan, pembelian hingga pengembangan produk dan pengalaman
konsumen.

Bisnis harus mengatasi pembagian informasi dan proses di seluruh organisasi, karena
tantangan informasi seperti volume, keberagaman, dan kecepatan, kemanan dan isu tata
laksana, jika tidak terpecahkan, dapat memperlambat organisasi dalam menciptakan
perubahan, proyek yang sulit dikendalikan, peningkatan visi internal organisasi, resiko
bisnis dan biaya operasi TI yang tinggi.

Dengan lebih banyak efisiensi dalam infrastruktur mereka, administrator TI dapat fokus
pada inisiatif nilai tambah seperti kebijakan 'Bring Your Own Device' (BYOD), analisis
Big Data, efisiensi untuk pelanggan, keamanan, dll.

Bagian penting dari infrastruktur TI meliputi sumber daya manusia hingga proses, analisis
serta pemakaian wawasan dan data secara efektif. Sehubungan dengan pertumbuhan data,
jumlah server (virtual dan fisik) di seluruh dunia akan tumbuh dengan kelipatan 10 dan
jumlah informasi dikelola langsung oleh perusahaan.

Pusat data akan tumbuh dengan kelipatan 14, sementara itu, jumlah professional TI di dunia
akan tumbuh kurang dari kelipatan 1,5. Faktanya, di Asia Pacific, Gartner memprediksikan
bahwa Big Data akan mencipatakan lebih dari 960.000 pekerjaan baru TI pada tahun 2015.
Kekurangan data scientist akan menjadikan tantangan dua kali lipat: membuat data scientist
yang kita miliki bekerja seproduktif mungkin, sementara kita berinvestasi pada pelatihan
data scientist baru.

Demokratisasi Big Data dan analisis sehingga ahli dengan pengalaman relevan dan
pemahaman tentang inisiatif dapat membagi nilai dari set data akan mengurangi
kelangkaan data scientist dengan keahlian TI yang spesifik dan kemampuan\

12.

Anda mungkin juga menyukai