Anda di halaman 1dari 2

Nama : Amelia Sumarni

Nim : 19030008
Prodi : A1 Penmas 2019
Mata Kuliah : Sosiologi Pedesaan dan Kota

Pengelolaan desa
Pengelolaan atau manajemen adalah kemampuan dan keterampilan khusus untuk
melakukan suatu kegiatan baik, bersama orang lain atau melalui orang lain dalam mencapai
tujuan. Hersey dan Blanchard (1982) memberi arti pengelolaan sebagai berikut : “pengelolaan
merupakan kegiatan yang dilakukan bersama dan melalui orang – orang serta kelompok dengan
maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi”.
Implementasi dari pengertian tersebut adalah bahwa pengelolaan atau manajemen
merupakan serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakan,
mengendalikan dan mengembangkan terhadap segala upaya dalam mengatur dan
mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana secara efisien dan efektif untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Richard L daft (2002 : 8), terdapat 4 fungsi pengeloaan atau manajemen yaitu :
1. Perencanaan (planning), adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan penentuaan
tujuan yang ingin diraih oleh organisasi dan penetapan tugas – tugas dan alokasi sumber
daya untuk mencapai tujuan tersebut
2. Pengorganisasian (organizing), adalah fungsi manajemen yang berkaitan dengan
penetapan dan pengelompokan tugas – tugas ke dalam departemen dam pengalokasian
sumber daya ke berbagai departemen.
3. Kepemimpinan (leading), adalah fungsi manajemen yang melibatkan penggunaan
pengaruh untuk memotivasi angggota meraih sasaran organisasi.
4. Pengendalian (controlling), yaitu fungsi manajemen yang berhubungan dengan
pemantuan aktivitas – aktivitas anggota, menjaga organisasi agar tetap berjalan ke arah
pencapaian sasaran – sasarannya, dan membuat koreksi jika diperlukan.
Malayu S.P Hasbuan (2001 : 26), mengungkapkan terdapat 4 sistem pengelolaan atau
manajemen, diantaranya :
1) Manajemen Bapak (Patemalistic Management)
2) Manajement Tertutup (Closed Management)
3) Manajement Terbuka (Open Management)
4) Manajement Demokrasi (Democratic Management)
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2001 : 30) juga, ada beberapa pendekatan (approach)
yang dapat dilakukan dalam ilmu pengelolaan atau manajemen :
1. Pendekatan Berdasarkan Kebiasaan (Emperical Case Approach)
2. Pendekatan Berdasarkan Kelakuan Antar Individu (Interpersonal Behavior
Approach)
3. Pendekatan Berdasarkan Kelakuan Kelompok (Group Behavior Approach)
4. Pendekatan Sistem Kerja Sama Sosial (Cooperative Social System Approach)
5. Pendekatan Sistem Sosio Teknik (Sosio Technological System Approach)
6. Pendekatan Teori Keputusan (Decision Theory Approach)
7. Pusat Informasi (Communication Center Approach)
8. Pendekatan Matematis (Mathematical Approach)
9. Pendekatan Situasional (Contigency Approach)
10. Pendekatan Sumber Daya Manusia (Human Resources Approach)
11. Pendekatan Kombinasi (Operation Approacch).
Desa menurut definisi universal, adalah sebuah aglomerasi permukiman di area pedesaan
(rural). Di Indonesia, istilah desa adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah
kecamatan, dan terdapat kelembagaan desa. Kelembagaan desa yang dimaksud adalah lembaga,
pihak, atau institusi yang berada di desa yang berasal dari unsur eksekutif, legislatif, dan
masyarakat, yang terlibat dalam penyusunan, pelaksanaan, dan pengawasan APBDes,
kelembagaan desa ini meliputi :
a) Pemerintah desa
b) Badan permusyawaratan desa (BPD)
c) Lembaga kemasyarakatan
d) Tokoh masyarakat, aktor, shareholdes, atau person
Hubungan yang ideal dalam kehidupan tingkat desa adalah keempat lembaga tersebut
dilibatkan dalam proses pembangunan desa. Dengan kalimat lain, perlu dibangun adanya
partisipasi yang menyeluruh dan saling menguatkan antar lembaga – lembaga yang ada di desa.
Tata pemerintahan yang baik (Good Govemance) adalah suatu kesepakatan tentang
penyelenggaraan pemerintahan yang diciptakan secara bersama oleh semua elemen yang ada di
suatu wilayah. Jika ditingkat desa (Good Govemance) adalah sebuah kesepakatan tentang
penyelenggaraan.

Anda mungkin juga menyukai