Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan peternakan di Indonesia secara umum masih

memprihatinkan. Sebagian besar produksi daging sapi di Indonesia hampir

seluruhnya diperoleh dari peternakan rakyat (78%), sisanya dari impor, sekitar 5 %

berupa daging sapi dan 17% ternak hidup. Pola pemeliharaan ternak di Indonesia akan

tetap didominasi oleh usaha peternakan berskala kecil dengan karakteristik rata-rata

kepemilikan ternak rendah, ternak digunakan sebagai tabungan hidup, ternak

dipelihara dalam pemukiman padat penduduk dan dikandangkan di belakang rumah,

terbatas lahan pemeliharaan sehingga pakan harus dicari di kawasan yang seringkali

jauh dari rumah, usaha beternak dilakukan secara turun temurun, jika tidak ada modal

untuk membeli, peternak menggaduh dengan pola bagi hasil (Zakiah, dkk, 2017)

Manajemen secara etimologi berasal dari bahasa inggris management yang

dikembangkan dari kata to manage, yang artinya mengatur atau mengelola. Kata

manage ini sendiri berasal dari Italia Maneggio yang diadopsi dari bahasa latin

managiare, yang berasal dari kata manus yang artinya tangan. Sedangkan dalam

kamus besar bahasa Indonesia kata manajemen mempunyai pengertian sebagai

penggunaan sumberdaya secara efektif untuk mencapai sasaran. Dalam arti

khusus manajemen dipakai bagi pemimpin dan kepemimpinan yaitu orang-orang

yang melakukan kegiatan memimpin dalam suatu organisasi. Manajemen

cenderung dikatakan sebagai ilmu maksudnya seseorang yang belajar manajemen

tidak pasti akan menjadi seorang menejer yang baik (Syamsuddin, 2017)
Manajemen sebagai proses, karena dalam manajemen terdapat adanya

kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan, misalnya kegiatan perencanan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengwasan. Kegiatan-kegiatan itu satu sama

lainnya tidak dapat dipisahkan atau dengan kata lain saling terkait (terpadu),

sehingga akan membentuk suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Oleh

karena itu, manajemen disebut sebagai Sistem (Batlajery, 2016)

Maksud dan Tujuan

Maksud dari kegiatan praktek lapang dasar – dasar manajemen ini adalah

untuk mengetahui bentuk organisasi/manajemen perusahaan, struktur

manajemenennya dan mengamati secara langsung penerapan fungsi dasar-dasar

manajemen pada suatu perusahaan.

Tujuan dari praktek lapang dasar-dasar manajemen ini adalah agar dapat

memperoleh pengetahuan dari bentuk organisasi/manajmen suatu perusahaan,

struktur manajemennya serta bagaimana penerapan fungsi dasar-dasar manajemen

pada suatu perusahaan.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Manajemen

Management berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Dalam hal

mengatur, akan timbul masalah, problem, proses dan pertanyaan tentang

apa yang diatur, siapa yang mengatur, mengapa harus diatur dan apa tujuan

pengaturan tersebut. Manajemen juga menganalisa, menetapkan

tujuan/sasaran serta mendeterminasi tugas-tugas dan kewajiban-kewajiban

secara baik. efektif dan efisien.Secara umum aktivitas manajemen ada dalam

organisasi yang diarahkan untuk mencapai tujuan organisasis secara

efektif dan efesien. Proses mengarahkan dan menggerakkan sumber daya

manusia dan sumber daya lainnya, seperti material, uang, metode dan pasar

untuk mencapai tujuan organisasi (Wijaya. Rifa’I, 2016).

Secara umum aktivitas manajemen dalam organisasi diarahkan untuk

mencapai tujua organisasi secara efektif dan efisien. Manajemen adalah

proses bekerja sama antara individu dan kelompok serta sumber daya

lainnya dalam mencapai tujuan ,organisasi adalah sebagai aktivitas

manajeman. Dengan kata lain,aktivitas manajerial hanya ditemuka dalam

wadah sebuah organisasi, baik organisasi bisnis, sekolah dan lainnya

(syafaruddin,2005).

Setiap ahli memberikan pandangan yang berbeda tentang batasan

manajemen, karena itu tidak mudah memberikan arti universal yang dapat

diterimah semua orang. Namun demikian dari pikiran-pikiran semua hli


tentang definisi manajemen mengatakan bahwa manajemen merupakan

suatu proses tertentu yang menggunakan kemampuan atau keahlian untuk

mencapai suatu tujuan yang didalam pelaksanaannya dapat mengikuti alur

keilmuan secara ilmiah dan dapat pula menonjolkan kekhasan atau gaya

manajer dalam mendaya gunaka kemampuan orang lain. Istilah manajemen

sudah popular dalam kehidupan organiasi. Dalam makna yang sederhana

”managemen” diartikan sebagai pengelolaan. Suatu proses menata atau

mengelolah organisasi dalam mencapai tujuan yang diinginkan diphami

sebagai manajemen (Nurmawati,2011).

Struktur Organisasi

Struktur adalah pola hubungan komponen atau bagian suatu organisasi.

Strukturmerupakan sitem formal hubungan kerja yang membagi dan

mengkoordinsikan tugasorang dan kelompok orang agar tujuan tercapai.Struktur

dibedakan dari proses. Struktur merupakan susunan subsistem dankomponen

dalam ruang tiga dimensi pada suatu waktu, sedang proses adalah perubahan

dinamis dalam bahan, energi atau informasi dari sistem tersebut menurut waktu.

Struktur itu sifatnya relatif stabil, statis, berubah lambat atau memerlukan

waktuuntuk penyesuaian-penyesuaian, sedang proses berubah cepat dan dinamis.

Struktur merupakan komponen organisasi di samping fungsi dan hubungan,

sedang proses merupakan sesuatu yang dinamis yang terjadi di dalam organisasi

seperti pendelegasian, pengarahan, pengkoordinasian, komunikasi, motivasi, prses

mempengaruhi, kepemimpinan, rasa tak puas, konflik dan lain-lain. Seperti


diketahui organisasi adalah wadah kegiatan (perencanaan: tujuan,

strategi,kebijaksanaan dan program) (Lestari, dkk. 2011)

Struktur organisasi adalah suatu gambar yang menggambarkan tipe

organisasi, pendepartemenan organisasi kedudukan dan jenis wewenang penjabat,

bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dantanggung jawab, rentang

kendali dan system pimpinan organisasi. Dari dua pendapat diatas dapat diambil

kesimpulan bahwa struktur organisasi adalah penggambaran bagian-

bagian, posisi-posisi, tugas serta tanggung jawab dari perorangan dalam suatu

organisasi yang berbentuk bagan atau kerangka (Taufani, 2018)

Beberapa contoh bentuk struktur organisasi:

Gambar 1: Struktur Organisasi Garis Gambar 2:Struktur Organisasi


Fungsional

Gambar 3. Organisasi garis dan staf


Fungsi Dasar-Dasar Manajemen

Fungsi Perencanaan(planning)

Adanya perencanaan dapat menjamin bahwa setengah dari keberhasilan

sudahtercapai, oleh karena itu apabila akan melakukan suatu kegiatan apapun,

perlu disusun perencanaan yang bagus. Perencanaan merupakan salah satu fungsi

dari manajemen. Perencanaan adalah proses bertalian dengan usaha mlihat

kedepan, menilai peristiwa yang akan datang dan bersiap untuk menghadapinya.

Proses perencanaan itu pada hakekatnya merupakan proses penentuan

tujuan, penerjemahannya kedalam strategi, kebijaksanaan dan program/taktik orga

nisasi, yangsemuanya mengandung unsur manfaat (Lestari, dkk. 2011)

Planing(Perencanaan) ialah pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh

kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan. Planing mencakup

kegiatanpengambilan keputusan,karena termasuk dalam pemilihan alternatif-

alternatif keputusan. Diperlukan kemampuan untuk mengadakan visualisasi dan

melihat ke depan guna merumuskan suatu pola himpunan tindakan untuk masa

mendatang (Tenrry,2010).

Perencanaan merupakan tindakan awal dalam aktivitas manajerial pada

setiap organisasi. Karena itu perencanaan akan menentukan adanya perbedaan

kinerja suatu organisasi dengan organisasi lain dalam pelaksanaan rencana untuk

mencapai tujuan. Mondy dan Premeaux sepert yang dikutip syafaruddin

menjelaskan bahwa perencanaan merupakan proses menentukn apa yang

seharusnya dicapai dan bagaimana mewujudkannya dalam kenyataan. Berarti

dalam prencanan akan ditentukan apa yangakan dicapai dengan membuat rencana
dan cara-cara melakukan rencana untuk mencapai tujuan yang ditetapan para

manajer di setia level manajemen (syafaruddin,2005).

Fungsi Pengorganisasian(organizing)

Untuk mencapai tujuan suatu kegiatan maupun bisnis, maka

pengorganisasian perlu dibentuk dengan maksud setiap unit kegiatan ada orang ya

ng mengelola secara profesional. Pengorganisasian adalah proses membagi kerja

ke dalam komponen-komponen yang dapat dikelola dan mengkoordinasikan hasil-

hasil agar tercapai tujuan-tujuan.Pengorganisasian ini bermanfaat, karena jelas

siapa menjalankan apa, siapa bertanggung jawab atas siapa, arus komunikasi dan

memfokuskan sumberdaya pada tujuan ( Lestari, dkk. 2011)

Organizing berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti

alat, yaitu proses pengelompokkan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan-

tujuan dan penugasan setiap kelompok kepada seorang manajer. Pengorganisasian

dilakukan untuk menghimpun dan mengatur semua sumber-sumber yang

diperlukan, termasuk manusia, sehingga pekerjaan yang dikehendaki dapat

dilaksanakn dengan berhasil (Terry dan Rue,2010).

Penempatan fungsi pengorganisasian setelah fungsi perencanaan merupaka

hal yang logis karena tindkan pengorganisasian menjembatani kegiatan

perencanaan dengan pelaksanaanya. Suatu rencana yang telah tersusun secara

matang dan ditetapkan berdasarkan perhitungan-perhitungan tertentu, tentunya

tidak dengan sendirinya mendekatkan organisasi pada tujuan yang hendak

dicapainya. Ia memerlukan pengaturan-pengaturan yang tidak saja menyangkut


wadah dimana kegiatan-kegiatan itu dilaksanakan, namun juga aturan main yang

harus ditaati oleh setiap orang dalam organisasi (Suprianto,2008).

Ada staf pribadi yang melaksanakan sebagian atau segala fungsi manajer,

manajer tetap melakukan sebagian dan bertanggung jawab terhadap

fungsitersebut; ada pula staf khusus yang melakukan kerja yang memerlukan

keterampilan atauobjektivitas yang tidak dimiliki oleh garis. Staf pribadi terdiri

dari asisten garis, asisten stafdan asisten umum. Staf khusus dapat membantu

bagian lain pula. Sekali lagi wewenang fungsional hanya dapat efisien dan efektif

apabila dilaksanakan oleh mereka yang memiliki informasi yang cukup banyak

(Lestari, dkk. 2011)

Fungsi Pengarahan(leading)

Pengarahan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen. Seperti

diketahui mereka yang berada pada peringkat bawahlah yang menjalankan

kegiatan operasional dan tanpa adanya pengarahan dari pimpinan segala sesuatu

mungkin tidak akan berjalan sebagaimana diharapkan. Pengarahan merupakan

cara pemimpin mengeluarkan perintah/instruksi pada bawahan dan menunjukkan

apa yang seharusnya dilakukan. Pengarahan dilakukan oleh penyedia dan meliputi

hubungan sehari-hari antara personalia dan bawahannya bertalian dengan

pelatihan, pengarahan, pengawasan, dan motivasi, disiplin dan penyesuaian

rencana dan situasi (Lestari, dkk. 2011)

Melalui kegiatan pengarahan setiap orang dalam organisasi diajak

atau dibujuk untuk memberikan kontribusinya melalui kerjasama dalam

mencapai tujuan organisasi. Pengarahan meliputi pemberian


petunjuk/memberi gambaran tentang kegiatan-kegiatan yang akan

dilakukan sehingga para manajer harus memotivasi staf dan personil

organisasi agar secara sukarela mau melakukan kegiatan manifestasi

rencana yang dibuat (Wijaya,Rifai’I.2016)

Pelaksanaan pengarahan merupakan usah menggerakkan anggota-anggota

kelompok sedemikian rupa, hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk

mencapa tujuan yang telah direncanakan bersama. Penggerakan pada dasarnya

merupakan fungsi manajemen yang komplek dan ruang lingkupnya cukup luas

serta berhubungan erat dengan sumber daya manusia. Penggerakan merupakan

salah satu terpenting dalam manajemen, pentingnya pelaksanaan pengerakkan

didasarkan pada alasan bahwa, usaha-usaha perencanaan dan pengorganisasian

bersifat vital tapi tidak aka nada out line kongkrit yang dihasilkan tanpa adanya

implementasi aktivitas yang diusahakan dan diorganisasikan dalam suatu tindakan

atau usaha yang menimbulkan tindakan. Sehingga banyakahli yang berpendapat

penggerakan merupakan fungsi yang terpenting dalam manajemen

(supryanto,2008).

Fungsi Pengkoordinasian

Koordinasi adalah salah satu fungsi manajemen. Dalam organisasi

keberadaan pengorganisasian sangat penting bagi terintegrasinya seluruh

kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan. Stoner mengemukakan bahwa

proses pengorgani- sasian dibagi menjadi lima tahapan, yaitu : perincian

pekerjaan, pembagian pekerjaan, pemisahan pekerjaan, koordinasi pekerjaan,

monitoring dan reorganisasi (Wijaya, Rifai’I. 2016).


Ada 2 jenis koordinasi yaitu koordinasi vertikal dan koordinasi

horizontal.Koordinasi vertikal mengkoordinasikan kegiatan individu dan

kelompok sepanjang hierarki kewenangan koordinasi horizontal

mengkoordinasikan kegiatan individu dan kelompok yang bekerja dekat atau

pada peringkat yang sama dalam hierarki.

Koordinasi vertikal mencakup rantai komando, tentang pengawasan,

delegasi, danmasalah sentralisasi- desentralisasi. Koordinasi horizontal mencakup

wewenang fungsionalserta hubungan garis dan staf (lestari dkk,2011)

Fungsi Pengawasan(controlling)

Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang terakhir.

Pengawasandalam suatu organisasi dapat dilakukan melalui berbagai cara

tergantung dengan kebutuhan. Pengawasan dapat diartikan sebagai suatu proses

untuk menetapkan pekerjaan, apayang sudah dilaksanakan, menilainya, dan bila

perlu mengoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan

rencana semula (Lestari, dkk. 2016)

Secara etimologi “controlling” lazimnya diterjemahkan dengan

“pengendalian”. Geprge R Tenrry merumuskan pengawasan sebagai suatu usaha

untuk meneliti kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan. Pengawasan

berorientasi pada objek yang dituju dan merupakan alat untuk menyuruh orang-

orang bekerja menuju sasaran yang ingin dicapai (Terry,2010).

Pengawasan atau pengendalian adalah pengukuran dan perbaikan terhadap

pelaksanaan kerja bawahan agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk

mencapai tujuan organisasi dapat terselenggara dengan baik. Uraian tersebut


menggambarkan bahwa pengawasan dapat dirumuskan sebagai proses penentuan

apa yang akan dicapai, yaitu standar apa yang sedang dilakukan, menilai

pelaksanaan, dan bila mana perlu melakukan perbaikan-perbaikan.


BAB III
METODE PRAKTEK

Waktu dan Tempat

Wawancara praktek lapang Dasar – Dasar Manajemen dilakukan pada hari

Senin,23 September 2019. Pukul 19.00 – 20.30 Wita, di Tamalanrea Makassar,

Sulawesi Selatan.

Jenis dan Sumber Data

Pengumpulan data, dapat dimaknai juga sebagai kegiatan peneliti dalam

upaya mengumpulkan sejumlah data lapangan yang diperlukan untuk menjawab

pertanyaan penelitian (untuk penelitian kualitatif), atau menguji hipotesis (untuk

penelitian kuantitatif). Data juga dapat dibagai menjadi menjadi bermacam-

macam klasisifikasi. Tergantung dari jenis, teknik, kegunaan dan analisanya.

Seperti yang terangkum berikut ini :

1. Jenis data

Jenis data yang digunakan pada praktek lapang Dasar Manajemen


Peternakan adalah sebagai berikut :
a) Data kualitatif merupakan data yang membentuk kata-kata. Data kualitatif

diperoleh melalui berbagai macam bentuk pengumpulan data, contohnya

wawancara, analisis, dokumentasi, dan observasi.

b) Data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka atau bilangan, penelitian

kuantitatif mencakup setiap jenis penelitian yang didasarkan atas perhitungan

presentasi, rata-rata, dan perhitungan statistic. Sesuai dengan bentuknya data


kuantitatif dapat diolah dan dianalisis menggunakan teknik perhitungan

matematik dan sistematika misalnya jumlah keluarga dan jumlah ternak.

2. Jenis sumber data

Sumber data yang digunakan pada praktek lapang Dasar Manajemen


Peternakan adalah sebagai berikut :
a) Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber

asli (melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang)

secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik),

kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujuan. Metode yang digunakan untuk

mendapatkan dat primer yaitu : (1) motode survey dan (2) metode observasi.

b) Data sekunder merupkan data penelitian yang diperoleh penelitian secara tidak

langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data

sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah

tersusun oleh arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak

dipublikasikan.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan yang pertama yaitu dengan cara interview Metode

pengambilan data yang digunakan pada praktek lapang Dasar Manajemen

Peternakan adalah sebagai berikut :

1. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap

muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti

terhadap nara sumber atau sumber data.

2. Bahan pustaka merupakan teknik pengumpulan data melalui test tertilus

maupun soft-copy edition, seperti buku, eboojk, artikel-artikel dalam majalah,


surat kabar, bulletin, jurnal, laporan atau arsip organisasi, makalah, publikasi

pemerintah, dan lain-lain. Bahan pustaka yang berupa soft-copy edition

biasanya dari sumber-sumber internet yang dapat diakses secara online.

3. Pencatatan ( Recording )

Proses pengumpulan data dengan cara mencatat setiap hal yang berkaitan

dengan pelaksanaan tugas dasar manajemen di perusahaan.

4. Dokumentasi

Pengumpulan data dengan cara mendokumentasika berbagai kegiatan yang

dilakukan.

5. Perekaman Suara.

Pengumpulan data dengan merekam suara ini agar dapat mendengar

kembali jawaban dari hasil seluruh pertanyaan yang diajukan.

Kegiatan yang Dilakukan

Pelakasanaan kegiatan praktek lapang di PT. Pioneerindo Gourment di

awali pada tanggal 22 September 2019 pukul 13.00 WITA. Kami kelompok 8

beranggotakan 5 orang meminta perizinan pada pihak perusahaan untuk

mewawancarai Manajer dari perusahaan tersebut untuk mengetahui bagaimana

susunan organisasinya dan beberapa fungsi manajemn lainnya. Apakah pimpinan

perusahaan bersedia untuk menerima dan mewadahi selama proses praktek lapang

ini. Setelah melaukan perizinan dan mengatur waktu, kami melakukan tinjauan

keesokan harinya pada tanggal 23 September 2019 dengan membawa surat

perizinan yang diberikan oleh fakultas untuk praktek lapang diperusaahaan yang

ditunjuk. Kemudian kami bertemu dan disambut dengan baik oleh pihak
perusahaan yang sekaligus menjadi narasumber. Kegiatan selanjutnya yaitu

berupa tanya jawab yang dilakukan oleh mahasiswa dengan pihak perusahaan

dimulai pada pukul 19:00 sampai pukul 20:30 WITA. Sambil melakukan kegiatan

tersebut salah satu dari kami melakukan sesi dokumentasi, dan sebagai penutup

perjumpaan kami pada kegiatan praktek lapang kami melakukan foto bersama.
BAB IV
PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

California Fried Chicken (CFC) merupakan salah satu out let atau anak

perusahaan dari PT. Piouneerindo Gourmet(perusahaan utama), dibawah asuhan

PT. Pioneerindo Gourment itu ada 4 anak perusahaan salah satunya California

Fried Chicken (CFC) berdiri sejak tahun 1983 yang bergerak dibidang fastfood

atau restoran cepat saji,California Fried Chicken (CFC) sendiri sementara masih

skala nasional belum internasional.

Visi

Menjadi restoran cepat saji skala nasional nomor 1 diindonesia

Misi

1. Menciptakan organisasi yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi stakeholder

(orang yang berkepentingan)

2. Menciptakan kepuasan pelanggan dengan menyediakan jaringan outlet yang

nyaman,produk berkualitas, dan pelayanan yang nyaman

3. Menciptakan lingkungan yang baik bagi karyawan untuk berkarya dan

berkembang.

Lokasi perusahaan

California Fried Chicken (CFC) depan rs wahidin pintu II Unhas bertempat

di jl. Poros Makassar ,tamalanrea,kec.tamalanrea,kota Makassar,Sulawesi selatan

90245
Fungsi manajemen

Cara perusahaan CFC dalam melatih dan membangun kekompakan

karyawan-karyawannya dilakukan dengan dua cara yaitu, cara pertama yang

dilakukan perusahaan cfc dalam melatih dan membangun kekompakan yaitu

dengan cara training selama 3 bulan, selain bertujuan untuk melatih kekompakan,

training juga bertujuan untuk melihat potensi-potensi yang ada pada diri

karyawannya untuk dapat ditindak lanjuti agar dapat memegang sebuah jabatan

dalam struktur organisasi dan cara yang kedua yaitu dengan evaluasi perbulan

SOP(Standar Operasional Prosedur). Hal ini sesuai dengan pendapat Lestari

(2011) Untuk mencapai tujuan suatu kegiatan maupun bisnis, maka

pengorganisasian perlu dibentuk dengan maksud setiap unit kegiatan ada orang

yang mengelola secara profesional. Pengorganisasian adalah proses membagi

kerja ke dalam komponen-komponen yang dapat dikelola dan mengkoordinasikan

hasil-hasil agar tercapai tujuan-tujuan.Pengorganisasian ini bermanfaat, karena


jelas siapa menjalankan apa, siapa bertanggung jawab atas siapa, arus komunikasi

dan memfokuskan sumberdaya pada tujuan.

Cara yang dilakukan perusahaan CFC dalam mengorganisir setiap

perangkat dalam organisasi agar dalam organisasi kondusif, efektif, dan efisien

dalam mencapai tujuan yaitu dilakukan dengan dua cara. Cara yang dilakukan

adalah kerjasama(teamwork) dan bertanggung jawab, kedua cara itulah yang

dilakukan untuk melihat lingkungan yang kondusif, efektif, dan efisien.Hal ini

sesuai dengan pendapat Suprianto (2008) bahwa pergerakan dalam

pengorganisasian merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok

sedemikian rupa, hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai

tujuan yang tela direncanakan bersama.

Struktur Organisasi
PT. Pioneerindo Gourmet international tbk terdiri dari 2 struktur

organisasi. Struktur organisasi pertama mengatur tentang Ration CFC dan struktur

organisasi yang ke 2 mengatur tentang store operation CFC. Adapun struktur

organisasi terkait Ration CFC di pimpin oleh presiden direktur. Presiden direktur

yang membawahi semua struktur yang ada dalam organisasi perusahaan.

Kemudian, ada yang namanya Regional manajer berfungsi untk membantu

presiden direktur untuk mengatur admin operation dan seluruh area manajer dan

regional manajer. Area manajer terbagi menjadi 6 cabang. Cabang 1 dan 2 terletak

di Sumatera Utara, cabang 3 dan 4 terletak di Sumatera Barat, dan Cabang 5 dan 6

terletak di Riau. Adapun regional manajer hanya memiliki satu cabang yang

terletak di Riau.
Struktur organisasi yang ke 2 ialah struktur organisasi yang mengatur

tentang Store Operation CFC. Dimana ia dipimpin dan di atur ole presiden

direktur kemudian di bantu oleh regional manajer dan bekerja sama dengan admin

operation untuk memantau setiap unit area manajer dan regional manajer. Adapun

area manajer terdiri dari 3 cabang. Cabang pertama terletak di Sumatera Selatan,

cabang kedua terletak di Jambi, dan canag ketiga terletak di Bengkulu Linggau.

Sedangkan regional manajer hanya terdiri dari satu cabang yaitu terletak di

sumatera selatan.

Struktur organisasi tentu memiliki sebuah system yang dipimpin dan yang

memimpin, setiap system ini saling berkolaboras untuk mencapai tujuan sesuai

yang di rencanakan. Hal ini sesuai dengan pendapat (Budiasih Y, 2012) yang

menyatakan bahwa Struktur organisasi merupakan susunan sistem hubungan

antar posisi kepemimpinan yang ada dalam organisasi. Hal ini merupakan hasil

pertimbangan dan kesadaran tentang pentingnya perencanaan atas penentuan

kekuasaan, tanggung jawab, spesialisasi setiap anggota organisasi.


BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Manajemen sangatlah penting bagi perusahaan karena jika suatu

perusahaan tidak memiliki manajemen maka perusahaan tersebut tidak dapat

mencapai tujuan atau target yang telah di rencanakan. Dalam perusahaan

California Fried Chicken (CFC) memerapkan system kekeluargaan agar kinerja

karyawan dan manajemennya dapat berjalan dengan baik dan menumbuhkan

semangat kerja yang tinggi. Yang terpenting dalam perusahaan yaitu keuntungan

dan service kepada konsumen dengan cara memberikan barang yang baik dan juga

berkualitas, menyeleksi dengan ketat barang yang akan disalurkan ke peternak,

dan menjaga performant perusahaan tetap tinggi.

Saran

Penulis menyarankan kepada pihak PT. Pioneerindo Gourmet dalam hal

ini California Fried Chicken (CFC) agar dapat lebih terbuka kepada mahasiswa

mengenai sistem manajemen perusahaan. Penulis juga berharap agar perusahaan

dapat menyerap atau bekerja sama dengan lulusan Fakultas Peternakan

Universitas Hasanuddin
DAFTAR PUSTAKA

Batlajery, S. 2016. Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen Pada Aparatur

Pemerintahan Kampung Tambat Kabupaten Merauke. 24(2) : 135-155.

Lestari, V, S, Sitti Rohani, Muhammad Aminawar, Abdul Hamid Hoddi. 2011.

Dasar-Dasar Manajemen. Makassar : Fakultas Peternakan.

Saleh, S, Wijaya. 2016. Dasar-Dasar Manajemen. Medan : Perdana Publishing.

Syafaruddin,2005.Manajemen Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta : Ciputat Press.

Syafaruddin dan Nurmawati,2011. Pengelolaan Pendidikan Mengembangkan

Keterampilan Manajemen Pendidikan Menuju Sekolah Efektif. Medan :

Perdana Publishing.

Syamsuddin. 2017. Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Meningkatkan

Mutu Pendidikan. 1(1) : 60-72.

Zakiah, Amiruddin Saleh, Krishnarini Matindas. 2017. Gaya Kepemimpinan dan

Perilaku Komunikasi GPPT dengan Kapasitas Kelembagaan Sekolah

Peternakan Rakyat 13(2) :131-140.

Anda mungkin juga menyukai