Anda di halaman 1dari 16

RUANG LINGKUP ADMINISTRASI

PENDIDIKAN
RUANG LINGKUP
Administrasi pendidikan memberikan pedoman
tentang bagaimana wawasan yang diperoleh dari
pemahaman tersebut untuk diterapkan dalam sekolah
sebagai satuan organisasi pendidikan terdepan untuk
bersentuhan langsung dengan masyarakat pemakai jasa
pendidikan.
Dengan demikian ruang lingkup pembahasan
administrasi pendidikan difokuskan pada kegiatan
administrasi pendidikan yang dilakukan oleh
pemerintah sebagai pelayanan kebutuhan sekolah
disatu pihak, dan sekolah sebagai pelaksana kegiatan
pembelajaran dengan fokus utama pelayanan belajar
dipihak lainnya.
Lembaga pendidikan seperti organisasi sekolah
merupakan kerangka kelembagaan dimana
administrasi pendidikan dapat Risnawati 22 berperan
dalam mengelola organisasi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Dilihat dari tingkatan-tingkatan
suatu organisasi dalam hal ini sekolah, administrasi
pendidikan dapat dilihat dalam tiga tingkatan yaitu:
1. tingkatan institusi (Institutional level)
2. tingkatan manajerial (managerial level)
3. tingkatan teknis (technical level) (Murphy dan
Louis, 1999)
Menurut Consortium on Renewing Education (Murphy
dan Louis, ed. 1999:515) Sekolah (lembaga
pendidikan) mempunyai lima bentuk modal yang perlu
dikelola untuk keberhasilan pendidikan yaitu :
1. Integrative capital
2. Human capital
3. Financial capital
4. Social capital
5. Political capital
Ary H Gunawan (1996 : 4) menerangkan bahwa
garapangarapan kegiatan pengelolaan sekolah dapat
diklasifikasikan kepada delapan garapan:
1. Pengelolaan peserta didik (siswa)
2. Pengelolaan personel (guru + pegawai TU)
3. Pengelolaan kurikulum
4. Pengelolaann sarana dan prasarana
5. Pengelolaan anggaran / biaya
6. Pengelolaan tata laksana / tata usaha
7. Pengelolaan organisasi
8. Pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat (Humas)
Fungsi Administrasi Pendidikan
Manajemen meliputi berbagai fungsi. Fungsi manajemen yang
dimaksud di sini menurut Morris (1976) adalah rangkaian
berbagai kegiatan wajar yang telah ditetapkan dan memiliki
hubungan saling ketergantungan antara yang satu dengan yang
lainnya, dan dilaksanakan oleh orang-orang, lembaga atau
bagian-bagiannya, yang diberi tugas untuk melaksanakan
kegiatan kegiatan tersebut (Sudjana, 2000: 51).
Pengertian di atas menunjukkan bahwa fungsi-fungsi manajemen
itu berwujud kegiatan-kegiatan yang berurutan dan berhubungan
sehingga satu kegiatan menjadi syarat bagi kegiatan lainnya.
Kegiatan kegiatan itu harus dan dapat dilakukan oleh seseorang
atau kelompok yang bergabung dalam suatu organisasi.
Berbagai urutan fungsi manajemen tersebut
adalah sebagai berikut :
Hendri Fayol, yang dianggap sebagai pakar pertama
yang mengukuhkan teori manajemen, mengemukakan
fungsi manajemen 27 dalam bukunya General and
Industrial Management (1939). Menurut Fayol,
manajemen mencakup lima fungsi yang berurutan
yaitu : planning (perencanaan), organizing
(pengorganisasian), commanding (perintah),
coordinating (pengkoordinasian), dan controlling
(pengawasan). Rangkaian fungsi ini dikenal dengan
singkatan POCCC.
Luther M Gullick, dalam Paper on the Science of
Administration, merinci fungsi-fungsi manajemen ke
dalam enam urutan yaitu : planning (perencanaan),
organizing (pengorganisasian), staffing (penyusunan
stafl, directing (pengarahan), coordinating
(pengkoordinasian), reporting (pelaporan), dan
budgetting (penganggaran). Keenam fungsi ini dapat
disingkat menjadi POSCORB.
John D Milles, dalam Management and Public Service,
mengklasifikasikan fungsi-fungsi manajemen ke dalam
dua kategori yaitu: directing (pengarahan dan
bimbingan) serta facilitating (pemberian bantuan).
Harold Koontz dan Cyrill & Donell, dalam Principles
of Management, menggolongkan fungsi-fungsi
manajemen ke dalam lima urutan, dengan singkatan
POSDC. Kelima fungsi itu adalah : planning
(perencanaan), organizing (pengorganisasian), staffing
(penyusunan staf), directing (pengarahan), dan
controlling (pengawasan).
Untuk mendapat gambaran yang lebih jelas
tentang fungsifungsi tersebut di bawah ini
akan diuraikan secara lebih rinci.

1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan, merupakan fungsi awal manajemen.
Perencanaan adalah proses yang sistematis dalam
pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan
dilakukan pada waktu yang akan datang.
Waterson (1965) mengemukakan bahwa pada hekekatnya
perencanaan merupakan usaha sadar terorganisasi, dan
terus menerus dilakukan dilakukan untuk memilih
alternatif yang terbaik dan sejumlah alternatif tindakan
guru mencapai tujuan (Sudjana, 2000 : 62).
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian, sebagai fungsi manajemen, memiliki
pengertian yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut disebabkan
oleh perbedaan latar belakang keahlian para pakar yang
memberikan pengertian itu, dan dipengaruhi oleh kondisi
Iingkungan dalam menerapkan fungsi pengorganisasian tersebut.
Sudjana (2000: 113) menyimpulkan beberapa pendapat tentang
pengorganisasi seperti yang dikemukakan berikut. Conner (1974)
memberikan arti bahwa pengorganisasian adalah aktivitas
melayani proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Pengorganisasian dilakukan dengan menyusun
kelompok orang-orang yang tepat untuk melaksanakan kegiatan.
3. Pengkoordinasian (Coordinating)
Adanya bermacam-macam tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh
banyak orang, memerlukan adanya koordinasi dari seorang
pemimpin. Adanya koordinasi yang baik dapat menghindarkan
kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan atau
kesimpangsiuran dalam tindakan. Dengan adanya koordinasi
yang baik, semua bagian dcan personel dapat bekerja sama
menuju ke satu arah tujuan yang telah ditetapkan
Dengan demikian, koordinasi sebagai salah satu fungsi
administrasi pendidikan dapat disimpulkan sebagi berikut :
“koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang, material,
pikiran-pkiran, teknikk-teknik dan tujuan-tujuan kedalam
hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu
tujuan”.
4. Komunikasi
Dalam melaksanakan suatu program pendidikan, aktivitas
menyebarkan dan menyampaikan gagasan-gagasan dan
maksudmaksud ke seluruh struktur organisasi sanat penting.
Proses menyampaikan atau komunikasi ini meliputi lebih
dari pada sekedar menyalurkan pikiran-pikiran, gagasan-
gagasan dan maksudmaksud secara lisan atau tertulis.
Menurut sifatnya, komunikasi ada dua macam yaitu
komunikasi bebas dan komunikasi terbatas. Dalam
komunikasi bebas, setiap anggota dapat berkomunikasi
dengan setiap anggota yang lain. sedangkan dalam
komunikasi terbatas, setiap anggota hanya dapat
berhubungan dengan beberapa anggota tertentu saja.
5. Supervisi
Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan
adanya pengawasan atausupervise. Pengawasan
bertanggung jawab tentang keefektifan program itu.
Oleh karena itu, supervise haruslah Ruang Lingkup
dan Garapan Pendidikan Risnawati 40 meneliti ada
atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan
memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
Jadi, fungsi supervisi yang terpenting adalah :
menentukan kondisi-kondisi/syarat-syarat apakah yang
diperlukan, dan memenuhi/ mengusahakan syarat-
syarat yang diperlukan itu.
6. Kepegawaian (Staffing)
Sama halnya dengan fungsi-fungsi administrasi
pendidikan yang telah diuraikan terdahulu
kepegawaian merupakan fungsi yang tidak kalah
pentingnya. Agak berbeda dangan fungsi-fungsi
administrasi yang telah dibicarakan, dalam
kepegawaian yang menjadi titik penekanan ialah
personal itu sendiri. Aktivitas yang dilakukan di dalam
kepegawaian antara lain : menentukan, memilih,
menempatkan dan membimbing personel
7. Pembiayaan
Biaya/pambiayaan merupakan salah satu faktor yang
sangat penting dalam sebuah organisasi karena biaya
ini sangat menentukan bagi kelancaran jalannya
sebuah organisasi, tanpa biaya yang mencukupi tidak
mungklin terjamin kelancaran jalannya suatu
organisasi.
Setiap kebutuhan organisasi, baik personel maupun
material, semua memerlukan adanya biaya., itulah
sebabnya masalah pembiayaan ini harus sudah mulai
dipikirkan sejak pembuatan planning sampai dengan
pelaksanaannya.

Anda mungkin juga menyukai