Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi adalah sekelompok manusia yang diatur untuk bekerja sama dalam
rangka mencapai tujuan bersama. Jadi, dalam setiap organisasi mesti ada tujuan
bersama. Dari pengertian tersebut, kita dapat mengetahui organisasi. Organisasi
adalah pengaturan personil guna memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah
ditetapkan melalui alokasi fungsi dan tanggung jawab. Pendapat lain menyatakan
bahwa organisasi adalah kerjasama dua orang atau lebih, suatu sistem aktivitas –
aktivitas atau kekuatan – kekuatan yang di koordinasikan secara sadar.
Motivasi adalah sesuatu di dalam diri manusia yang memberi energi, aktifitas,
dan gerakan yang mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan (Koontz et al, 1980).
Akan tetapi kesediaan mengarahkan usaha tersebut sangat bergantung pada
kemampuan seseorang untuk memuaskan berbagai kebutuhannya. Usaha merupakan
ukuran intensitas kemauan seseorang. Apabila seseorang termotivasi yang
bersangkutan akan berusaha keras meningkatkan penampilan kerja (Bernard,
Berebson, & A. Stieiner, Illyas, 2001).
Pengarahan (Direction) adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti
keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara
efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian organisasi.
2. Memahami tujuan dari pada organisasi
3. Mengetahui fungsi pengarahan
4. Mengetahui tujuan motivasi.
5. Mengetahui asas, alat dan jenis motivasi
6. Mengetahui metode, model dan proses motivasi.
7. Mengetahui teori motivasi

1.3 Rumus Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan organisasi?
2. Apa tujuan dari pada organisasi?
3. Apa fungsi dan tujuan dari motiasi dan pengarahan?

BAB II
PEMBAHASAN
Organisasi adalah sekelompok manusia yang diatur untuk bekerja sama dalam
rangka mencapai tujuan Bersama. Jadi, dalam setiap organisasi mesti ada tujuan
bersama. Dari pengertian tersebut, kita dapat mengetahui organisasi. Organisasi
adalah pengaturan personil guna memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah
ditetapkan melalui alokasi fungsi dan tanggung jawab. Pendapat lain menyatakan
bahwa organisasi adalah kerjasama dua orang atau lebih, suatu sistem aktivitas –
aktivitas atau kekuatan – kekuatan yang di koordinasikan secara sadar (Suprato, dkk.
2008).
Sedangkan pengorganisasian merupakan proses membangun kekuatan dengan
melibatkan konstituen sebanyak mungkin melalui proses menemukan ancaman yang
ada secara bersama – sama, menemu kenali penyelesaian – penyelesaian yang di
inginkan terhadap ancaman – ancaman yang ada, menemu kenali orang dan struktur
birokrasi, perangkat yang ada agar proses penyelesaian yang dipilih mungkin
dilakukan, menyusun saran - saran yang harus dicapai, dan membangun sebuah
institusi yang secara demokratis diawasi oleh seluruh konstituen sehingga mampu
mengembangkan kapasitas untuk mnangani ancaman dan menampung semua
keinginan dan kekuaan kosntituen yang ada, merupakan proses pengorganisasian.
Pengorganisasian dengan demikian merupakan proses refleksi dari kesadaran yang
muncul dari pengalaman yang dialami . dengan mengemu kenali ancaman atau
masalah, siapa saja yang terlibat dalam lingkaran masalah itu, kemudian mendorong
kesadaran dan motifasi untuk melakukan sesuatu. Selain mencerminkan kesadaran
lewat pengalaman, pengorganisasian juga mencerminkan lingkar aksi-refleksi-aksi
yang progresif. Lingkar seperti ini, menemukan persiapan, displin dan keterlibatan
yang melibatkan rakyat sebanyak mungkin.
2.2 Tujuan Organisasi
(Elliyasa KH Dharwis, 2006) Ada empat tujuan kegiatan organisasi yaitu:
a. Untuk menggerakkan rakyat agar tertarik dan terlibat, maka isu yang diangkat atau
di garap adalah isu – isu yang penting di mata rakyat. Anggota kominitas yang
umumnya kaum tertindas dan dilemahkan itu, biasanya akan tertarik dan terlibat
karena isu yang dibicarakan menyangkut masalah mereka.
b. Organisasi merupakan sarana pendidikan yang meihak kepada kelompok tertindas.
Untuk itu, penting dalam kegiatan organisasi untuk selalu di arahkan melawan
budaya kelas dominan. Dengan demikian, rakyat bisa melihat kedalam diri sendiri,
serta menggunakan apa yang di dengar, dilihat dan dialami untuk memahami apa
yang terjadi dalam kehidupan mereka.
c. Sifatnya harus problem solving. Partisifan dalam konteks ini anggota komunitas
merupakan orang -orang kreatif dan memiliki kemampuan untuk mengubah nasib
mereka sendiri. Organizer berperan hanya membantu mengidentifikasi masalah-
masalah mereka, untuk kemudian di kembalikan kepada anggota komunitas.
d. Dialog, setiap anggota harus diberi ruang untuk mendialogkan pengenalan mereka
terhadap problem yang mereka hadapi. Disini dengan demikian menekankan
adanya kesetaraan, keadilan dimna setiap anggota komunitas memiliki ruang yang
sama untuk terlibat dalam setiap proses.
2.3 Prinsip-Prinsip Organisasi
Lao Tse pernah berkata: “Datanglah kepada rakyat, hiduplah bersama mereka,
belajarlah dari mereka, cintailah mereka, mulailah dari apa yang mereka punya,tetapi
pemdamping yang baik adalah pendamping yang ketika selesai pekerjaan dan tugas di
rampungkan, rakyat berkata,”kami sendiri yang mengerjakannya”.
Sejalan dengan statement diatas, dalam kegiatan organisasi dikenal ada 10
perinsip:
1. Bertandanglah ke warga
2. Hiduplah diantara mereka
3. Belajar dari mereka
4. Cintailah mereka zz
5. Layani mereka
a. Buatlah rencana bersama mereka
b. Mulailah dengan apa yang mereka tahu
c. Membangun sesuatu dengan apa yang mereka punyai
d. Berdialog dengan mereka
e. Bentuklah kelompok suadaya antar mereka
2.4 Pengarahan
a) Defenisi Pengarahan
Pengarahan (Direction) adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti
keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara
efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan. Menurut
menurut kamus kompetisi "Pengarahan adalah keinginan untuk membuat orang
lainuntuk mengikuti keinginannya.". Sedangkan menurut dasardasar menejemen
"Pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan
kualitas." Menurut Saure Dan Dislainer dalam Wanadiana (2010), Pengarahan
merupakan petunjuk untuk melaksanakan sesuatu,atau perintah resmi seseorang
pimpinan kepada bawahannya berupa petunjuk untuk melaksanakan sesuatu.
b) Fungsi Pengarah
Fungsi Pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan
lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya. Fungsi pengarahan ini
adalah ibarat kunci stater mobil, artinya mobil baru dapat berjalan jika kunci staternya
telah melaksanakan fungsinya. Demikian juga proses manajemen baru terlaksana
setelah fungsi pengarahan diterapkan
1. Directing Directing / commanding
Directing Directing / commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan
dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah, agar tugas dapat
dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju yang telah di tetapkan semula.
Directing / commanding bukan saja agar pegawai melaksanakan atau tidak
melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula berfungsi mengkoordinasi kegiatan
berbagai unsur organisasi agar efektif tertuju kepada realisasi tujuan yang
ditetapkan sebelumnya. Karakteristik dari Directing : a) Fungsi pervasif,
pengarahan diperlukan dalam semua tingkatan organisasi, setiap manajer
memberikan bimbingan dan inspirasi kepada bawahannya. b) Kegiatan terus-
menerus, pengarahan adalah kegiatan yang berkesinambungan karena terjadi terus
menerus sepanjang kehidupan organisasi. c) Faktor manusia, mengarahkan adalah
fungsi yang berhubungan dengan bawahan oleh karena itu hal ini berkaitan dengan
faktor manusia. faktor manusia sangat kompleks tidak dapat di prediksi perilaku
yang akan dilakukannya. d) Kegiatan kreatif, fungsi pengarahan membantu
mengkonversi rencana menjadi kinerja. e) Fungsi eksekutif, fungsi pengarahan
dilakukan oleh semua manajer dan eksekutif di semua tingkat diseluruh kegiatan
dalam organisasi, bawahan menerima instruksi dari atasannya.
2. Actuating
Pengertian actuating secara bahasa adalah pengarahan atau dengan kata lain
pergerakan pelaksanaan, sedang pengertian secara istilah actuating (pengarahan)
adalah mengarahkan semua karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja efektif
dalam mencapai tujuan perusahaan. Dengan kata lain actuating adalah suatu usaha
yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan berpedoman pada
perencanaan (planing) dan usaha perorganisasian. Actuating adalah suatu tindakan
untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai
sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
3. Leading
Leading dikemukan oleh Louis A. Allen. Istilah leading dirumuskan sebagai
pekerjaan yang dilakukan oleh manajer yang menyebabkan orang lain bertindak.
Pekerjaan leading meliputi 5 macam kegiatan, yakni : a) Mengambil keputusan b)
Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan,
c) Memberi motivasi, semangat, inspirasi dan dorongan kepada bawahan supaya
mereka bertindak, d) Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya,
serta e) Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil
dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan
2.5 Motivasi
a) Defenisi Motivasi
Motivasi adalah karakteristik psikologis manusia yang memberi kontribusi
pada tingkat komitmen seseorang. Hal ini termasuk faktor-faktor yang menyebabkan,
menyalurkan, dan mempertahankan tingkah laku manusia dalam arah tekad tertentu
(Suarli, 2002).
Sedangkan Terry GR (1986) yang dikutip oleh Notoadmojo dalam buku
pengembangan sumber daya manusia (2009), memberikan definisi motivasi adalah
keinginan yang terdapat pada seseorang individu yang merangsangnya untuk
melakukan tindakan-tindakan.
Menurut Ishak Arep (2003) motivasi adalah sesuatu yang pokok, yang
mendorong seseorang untuk bekerja. Menurut Sunaryo dalam buku psikologi untuk
keperawatan (2003), motivasi adalah keinginan dan kebutuhan pada individu, untuk
memotivasi 6 individu tersebut untuk memenuhi kebutuhannya dan menggarahkan
prilaku kearah segala sesuatu yang ditujunya.
Menurut Nancy Stevenson (2001) motivasi adalah semua hal verbal, fisik, atau
psikologis yang membuat seseorang melakukan sesuatu sebagai respon. Dan menurut
Robert Kreitner Dan Angelo Kinici (2001) dikuti oleh Wibowo dalam buku
manajemen

kinerja, (2010) motivasi merupakan proses psikologis yang membangkitkan


dan mengarahkan perilaku pada pencapaian tujuan.
b) Tujuan motivasi
Menurut Wijono D (2007), di dalam manajemen organisasi tujuan motivasi
antara lain :
a. Untuk mengubah perilaku bawahan sesuai dengan keinginan pimpinan.
b. Untuk meningkatkan kegairahan kerja pegawai.
c. Untuk meningkatkan disiplin pegawai
d. Untuk menjaga kestabilan pegawai.
e. Untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai.
f. Untuk meningkatkan prestasi pegawai
g. Untuk mempertinggi moral pegawai
h. Untuk meningkatkan rasa tanggung jawab pegawai pada tugas-tugasnya.
i. Untuk meningkatkan produktivitas dan efisien
j. Untuk memperdalam kecintaan pegawai terhadap perusahaan.
k. Untuk memperbesar partisipasi pegawai terhadap perusahaan.
c) Asas, Alat, dan Jenis Motivasi
 Asas Motivasi
Asas motivasi dapat juga dibagi menjadi sebagai berikut (Hasibuan, 2008):
1. Asas mengikutsertakan, artinya mengajak karyawan untuk ikut berpartisispasi dan
memberi kesempatan kepada karyawan untuk mengajukan pendapat, rekumendasi
dan proses pengambilan keputusan.
2. Asas Pengetahuan, artinya memberi penghargaan, pujian, dan pengakuan yang
tepat serta wajar kepada karyawan atas prestasi yang telah dicapainya.
3. Asas Wewenang yang didelegasikan, artinya memberi kewenangan dan
kepercayaan diri kepada karyawan bahwa dengan kemampuan dan kreatifitasnya
dapat melakukan tugas yang baik.
4. Asas adil dan layak, artinya alat dan jenis motivasi harus berdasarkan keadilan dan
kelayakan terhadap semua karyawan.
5. Asas perhatian timbal balik, bawahan yang berhasil mencapai tujuan dengan baik,
maka pimpinan harus bersedia memberikan imbalan atau dengan kata lain dapat
saling menguntungkan kedua belah pihak.
 Alat Motivasi
Untuk memotivasi pegawai seorang manajer harus dapat mengerakkan
bawahannya dengan menggunakan teknik atau alat yang dapat berupa sebagai berikut
(Hasibuan, 2008):
1. Insentif material, yaitu insentif yang berupa uang, barang, dan sebagainya.
2. Insentif Non Materval, yaitu berupa promosi jabatan, piagam penghargaan,
penghormatan dan sebagainya.
 Jenis Motivasi
Menurut Wijono jenis motivasi juga dapat bagi sebagai berikut :
1. Motivasi Positif, artinya memotivasi karyawan dengan memberikan pengahargaan,
hadiah, kehormatan dan sebagainya.
2. Motivasi Negatif, artinya memotivasi karyawan dengan memberikan hukuman
kepada mereka yang pekerjaannya kurang baik.
Menurut Gardner Linzey , Calvin S. Hall dan R.f. Thompson dalam buku
Psikologi karangan Abu ahmad yang dikutip oleh (Sunaryo, 2002)
mengklasifikasikan motivasi menjadi:
1. Driver (need), yaitu kekuatan yang ada dalam individu yang mendorong untuk
bertindak, dibedakan menjadi:
a. Driver Primer atau driver dasar, yaitu driver yang tidak dipelajari dan
merupakan proses organic internal, misal: haus, lapar, sesak, dan seks.
b. Drive yang dipelajari, misalnya berprestasi, belajar dan berkompetensi.
2. Insentives, yaitu benda atau situasi di sekitar lingkungan kita, yang merangsang
tingkah laku.
d) Metode, Model, Dan Proses Motivasi
 Metode Motivasi
Ada dua metode motivasi (Sunaryo, 2003) yaitu:
1. Motivasi Langsung Motivasi langsung adalah motivasi yang diberikan secara
langsung kepada setisap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan serta
kepuasannya. Misalnya pemberian pujian, penghargaan, tunjangan hari raya,
bonus, dan tanda jasa.
2. Motivasi Tidak Langsung. Motivasi tidak langsung adalah motivasi yang diberikan
hanya berupa fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang kelancaran tugas
sehingga para karyawan betah dan bersemangat dalam melaksanakan
tugas/pekerjaannya. Misalnya, kursi yang empuk, mesin-mesin yang baik, ruangan
kerja yang terang dan nyaman, penempatan kerja yang tepat. Motivasi langsung
besar pengaruhnya untuk merangsang semangat kerja karyawan sehingga akhirnya
prestasi kerja karyawanpun meningkat.
 Model - Model Motivasi
Ada tiga model motivasi (Hasibuan, 2008) yaitu:
1. Model tradisional, mengemukakan bahwa untuk memotivasi bawahan agar gairah
bekerjanya meningkat dilakukan dengan sistem insentif yaitu memberikan insentif
materil kepada karyawan yang berprestasi baik. Semakin berprestasi maka
semakin banyak balas jasa yang diterimanya. Jadi motivasi bawahan untuk
mendapatkan insentif (uang atau barang) saja.
2. Model hubungan manusia, mengemukakan bahwa untuk memotivasi bawahan
supaya gairah bekerjanya meningkat, dilakukan dengan mengakui kebutuhan
sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna serta penting. Sebagai
akibatnya karyawan mendapatkan beberapa kebebasan membuat keputusan dan
kreativitas dalam melakukan pekerjaannya.Dengan memperhatikan kebutuhan
materil dan nonmateril karyawan, maka motivasi bekerjanya akan meningkat pula.
Jadi motivasi karyawan adalah untuk mendapatkan kebutuhan materil dan
nonmateril.
3. Model sumberdaya manusia, mengemukakan bahwa karyawan dimotivasi oleh
banyak faktor, bukan hanya uang/barang atau keinginan akan kepuasan saja, tetapi
juga kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti. Menurut model ini
karyawan cenderung memperoleh kepuasan dari prestasi kerjanya baik.
 Proses Motivasi
Ada enam proses motivasi (Hasibuan, 2008) yaitu:
1. Tujuan, dalam proses memotivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan
organisasi, baru kemudian para bawahan dimotivasi kearah tujuan tersebut.
2. Mengetahui kepentingan, dalam proses motivasi penting mengetahui
kebutuhan/keinginan karyawan dan tidak hanya melihatnya dari sudut kepentingan
pimpinan dan perusahaan saja.
3. Komunikasi efektif, dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik
dan efektif dengan bawahan. Bawahan harus mengetahui apa yang akan
diperolehnya dan syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi supaya insentif itu
diperolehnya.
4. Integrasi tujuan, dalam proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan dan
kepentingan karyawan di suatu organisasi, oleh karena itu perlua ada penyesuaian
motivasi
5. Fasilitas, manajer dalam memotivasi harus memberikan fasilitas kepada
perusahaan dan individu karyawan yang akan mendukung kelancaran pelaksanaan
pekerjaan, misalnya memberikan bantuan kendaraan kepada karyawan.
6. Team work, manajer harus menciptakan team work yang terkordinasi baik yang
bisa mencapai tujuan perusahaan. Team work (kerja sama) ini penting karena
dalam suatu perusahaan biasanya terdapat banyak bagian.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Organisasi adalah pengaturan personil guna memudahkan pencapaian beberapa
tujuan yang telah ditetapkan melalui alokasi fungsi dan tanggung jawab.
Pendapat lain menyatakan bahwa organisasi adalah kerjasama dua orang atau
lebih, suatu sistem aktivitas – aktivitas atau kekuatan – kekuatan yang di
koordinasikan secara sadar.
2. Ada empat tujuan kegiatan organisasi yaitu:
a. Untuk menggerakkan rakyat agar tertarik dan terlibat.
b. Organisasi merupakan sarana pendidikan yang meihak kepada kelompok
tertindas.
c. Sifatnya harus problem solving.
d. Dialog,
2. Pengarahan (Direction) adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti
keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan
secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang
perusahaan.
Motivasi adalah karakteristik psikologis manusia yang memberi kontribusi pada
tingkat komitmen seseorang.
1
2

Anda mungkin juga menyukai