Anda di halaman 1dari 14

JAWABAN UTS TPK

MAKALAH UJIAN TENGAH SEMESTER TEKNIK


PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DOSEN PEMBIMBING:

Dr. Dra Sintar Nababan M.Si

DISUSUN OLEH:

Muhammad Dzaki Alfariji


(02221146789)

JURUSAN KOMUNIKASI INFORMASI PUBLIK


PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMASI DAN KOMUNIKASI
SEKOLAH TINGGI MULTIMEDIA MMTC YOGYAKARTA
2022

1
JAWABAN UTS TPK

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayah- Nya sehingga kami bisa menyusun tugas Tehnik Pengambilan Keputusan ini dengan
baik serta tepat waktu. Seperti yang sudah kita tahu“Oragnisasi” itu sangat berarti untuk
Manejemen. Semuanya perlu dibahas pada makalah ini kenapa Organisasi itu sangat diperlukan
serta layak dijadikan bagaikan modul pelajaran.

Tugas ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang Organisasi untuk Manejemen dan
Pengelolaan.Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini bisa menolong menaikkan
pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. Kami menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam
menyusun makalah ini.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu. Dosen mata kuliah
Tehnik Pengambilan Keputusan. Kepada pihak yang sudah menolong turut dan dalam
penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya.

Akhir kata Kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan memberi inspirasi bagi
seluruh orang yang membaca. Kami juga berharap, agar makalah ini bisa menjadi sumber
informasi pencetus dari munculnya ide dengan menggunakan Manejemen dan Pengelolaan
lainnya. Sekian.

2
JAWABAN UTS TPK

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Organisasi adalah sekelompok manusia yang diatur untuk bekerja sama dalam
rangka mencapai tujuan bersama .Jadi, dalam setiap organisasi mesti ada tujuan bersama.
Dari pengertian tersebut, kita dapat mengetahui organisasi. Organisasi adalah pengaturan
personil guna memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan melalui
alokasi fungsi dan tanggung jawab. Pendapat lain menyatakan bahwa organisasi adalah
kerjasama dua orang atau lebih, suatu sistem aktivitas – aktivitas atau kekuatan –
kekuatan yang di koordinasikan secara sadar.

Pada masa ini organisasi semakin berkembang, karena organisasi sangat di


perlukan. Pada organisasi juga tata kerja dalam pembagian tugas baik secara individual,
maupun sosial (brsama- sama). Maka dari itu penting bagi kita,mempunyai pengetahuan
tentang organisasi, managemen, maupun tata kerja.Agar dapat mengembangkan potensi
diri sendiri mungkin, terutama dala keorganisasian.
Organisasi yang sehat adalah organisasi yang mampu berkinerja tinggi dan
sustainable dengan 9 ciri-ciri antara lain adanya direction, accountability, coordination
and control, environment and values, external orientation, motivation, capabilities,
innovation dan leadership ujar Surya Hadi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud organisasi?
2. Bagaimana cara membangun organisasi yang sehat?
3. Organisasi yang sehat itu seperti apa?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian organisasi.
2. Memahami cara membangun organisasi yang sehat.
3. Untuk mengetahui oraganisasi yang sehat.
D. Manfaat
1. Menambah wawasan pembaca mengenai organisasi
2. Memudahkan pembaca dalam memahami isi bacaan

3
JAWABAN UTS TPK

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Organisasi

Organisasi adalah sekelompok manusia yang diatur untuk bekerja sama dalam rangka
mencapai tujuan bersama .Jadi, dalam setiap organisasi mesti ada tujuan bersama. Dari
pengertian tersebut, kita dapat mengetahui organisasi. Organisasi adalah pengaturan personil
guna memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan melalui alokasi fungsi
dan tanggung jawab. Pendapat lain menyatakan bahwa organisasi adalah kerjasama dua orang
atau lebih, suatu sistem aktivitas – aktivitas atau kekuatan – kekuatan yang di koordinasikan
secara sadar.1 Sedangkan pengorganisasian merupakan proses membangun kekuatan dengan
melibatkan konstituen sebanyak mungkin melalui proses menemukan ancaman yang ada secara
bersama – sama, menemu kenali penyelesaian – penyelesaian yang di inginkan terhadap
ancaman – ancaman yang ada, menemu kenali orang dan struktur birokrasi, perangkat yang ada
agar proses penyelesaian yang dipilih mungkin dilakukan, menyusun saran - saran yang harus
dicapai, dan membangun sebuah institusi yang secara demokratis diawasi oleh seluruh
konstituen sehingga mampu mengembangkan kapasitas untuk mnangani ancaman dan
menampung semua keinginan dan kekuaan kosntituen yang ada, merupakan proses
pengorganisasian.
Pengorganisasian dengan demikian merupakan proses refleksi dari kesadaran yang muncul
dari pengalaman yang dialami . dengan mengemu kenali ancaman atau masalah, siapa saja yang
terlibat dalam lingkaran masalah itu, kemudian mendorong kesadaran dan motifasi untuk
melakukan sesuatu. Selain mencerminkan kesadaran lewat pengalaman,pengorganisasian juga
mencerminkan lingkar aksi-refleksi-aksi yang progresif. Lingkar seperti ini, menemukan
persiapan, displin dan keterlibatan yang melibatkan rakyat sebanyak mungkin.
Dari ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kumpulan manusia
b. Tujuan Bersama
c. Kerja sama,
d. Pengaturan

Kumpulan manusia merupakan cikal bakal sekaligus cirri pertama organisasi. Karena berupa
kumpulan kupulan, sebuah organisasi tidak mungkin terdiri atas satu orang saja. Sebuah organisasi
pastilah terdiri atas dua orang atau lebih. Sekumpulan manusia saja belum bisa disebut sebagai sebuah
organisasi. Untuk dapat disebut sebagai organisasi, sekumpulan manusia haruslah mempunyai tujuan
bersama. Sekumpulan manusia yang mempunyai tujuan sendiri-sendiri bukanlah sebuah organisasi.
Perhatikan keadaan sekeliling kalaian sewaktu berangkat sekolah.kalian akan menjumpai serombongan
orang sedang menunggu bus. Ada juga serombongan orang sedang berangkat ketempat kerja
masing-masing.

4
JAWABAN UTS TPK

Rombongan atau kumpulan manusia itu tidak dapat dianggap sebagai organisasi. Alasannya, setiap orang
didalam rombongan itu mempunyai tujuan sendiri-sendiri.
Sekelompok manusia yang mempunyai tujuan bersama, namun dikerjakan sendiri, belum bisa
disebut organisasi. Untuk dapat disebut organisasi, tujuan bersama harus dicapai bersama-sama artinya,
harus ada kerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Kerja sama tersebut harus melibatkan semua
orang di dalam kelompok terbut. Jadi, semua orang dalam kelompok tersebut harus bersepakat untuk
bekerja sama semua orang dalam kelompok tersebut harus berusaha mencapai tujuan bersama. Bila
salah satu tidak turut serta mengusahakannya, organisasi menjadi mecet.

B. Definisi dan Batasan Manajemen


Manajemen berasal dari bahasa Inggris “management”dengan kata kerja to
manage yang secara umum berarti mengurusi. Dalam arti khusus manajemen dipakai
bagi pimpinan dan kepemimpinan, yaitu orang-orang yang melakukan kegiatan
memimpin, disebut “manajer. Selain itu, untuk mengartikan dan mendefisikan
manajemen dari berbagai literartur dapat dilihat dari tiga pengertian, yaitu (Louis A,
2009):
1. Manajemen sebagai suatu proses
2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
3. Manajemen sebagai ilmu dan manajemen sebagai seni.
Untuk lebih jelasnya ada beberapa definisi dari manajemen, yaitu sebagai berikut:
1. D. Millett (1954) membatasi manajemen sebagai management is the proceess of
directing and facilitating the work of people organized in formal groups to achive a
desired goal, yaitu suatu proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada
orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan (Millet,
1954).
2. Plunket (2005) membatasi sebagai people who are allocate and oversee the use of
resources, yaitu orang yang mengatur dan mengawasi penggunaan sumber daya.
Plunket (2005) mendefinisikan manajemen sebagai one or more managers
individually and collectively setting and achieving goals by exercising related
functions (planning organizing staffing leading and controlling) and coordinating
various resources (information materials money and people)”. Artinya, manajemen
merupakan satu atau lebih manajer yg secara individu maupun bersama-sama
menyusun dan mencapai tujuan organisasi dengan melakukan fungsi-fungsi terkait
(perencanaan pengorganisasian penyusunan staf pengarahan dan pengawasan) dan
mengkoordinasi berbagai sumber daya (informasi material uang dan orang) (Punket,
2005).
3. G.R. Terry (1960) menyebutkan bahwa management is distinict process consisting of planing,
organizing, actuating and controlling performed to determine and accomplish stated
objectives by the use of human being and other resources. Artinya, manajemen adalah suatu
proses khusus yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah
ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan lainnya (Terry, 1960).

5
JAWABAN UTS TPK

4. Daft (2003) menyebutkan bahwa management is the attainment of organizational goals in


an effective and efficient manner through planning organizing leading and controlling
organizational resources. Artinya, manajemen merupakan pencapaian tujuan organisasi
dengan cara yang efektif dan efisien lewat perencanaan pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan sumberdaya organisasi (Daft, 2009).
5. Siswanto (2007) menyebutkan bahwa manajemen sebagai ilmu (science) dan sebagai seni.
Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni, karena antara keduanya tidak bisa dipisahkan.
Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan karena telah dipelajari sejak lama dan telah
diorganisasikan menjadi suatu teori. Hal ini dikarenakan didalamnya menjelaskan tentang
gejala-gejala managment, gejalagejala ini lalu diteliti dengan menggunakan metode ilmiah
yang diwujudkan dalam bentuk suatu teori. Sedangkan, manajemen sebagai suatu seni,
memandang bahwa di dalam mencapai suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan orang
lain, perlu diketahui mengenai cara memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama
(Siswanto, 2007).
Maka, berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah
ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya
secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Hasibuan, 2005).

C. Ciri-Ciri Organisasi yang Sehat

Budaya oíganisasi memiliki kaitan eíat dalam pembentukan sumbeí daya manusia di
sebuah peíusahaan. Pembentukan budaya oíganisasi dalam sebuah peíusahaan dikatakan beíhasil
jika mempeíoleh dukungan daíi segenap jajaían manajemen sekaligus kaíyawan yang teígabung
dalam peíusahaan teísebut. Budaya oíganisasi meíupakan píoses jangka panjang, yang
membutuhkan ketelatenan daíi paía pelaku di dalamnya. Budaya oíganisasi yang sehat secaía
umum memiliki ciíi-ciíi sebagai beíikut :
1. Organisasi memiliki identitas yang jelas
Identitas organisasi atau perusahaan, artinya memiliki lokasi yang jelas, perijinan,
dan nama perusahaan.
2. Status karyawan di dalam perusahaan jelas
Status karyawan ini ditunjukkan dengan adanya bukti konkret, seperti tanda
pengenal, kartu anggota, baju seragam karyawan, dan sebagainya.
3. Memiliki visi dan misi yang jelas
Pada dasarnya, visi dan misi bukanlah budaya perusahaan. Namun, secara tidak
langsung budaya sebuah perusahaan mempengaruhi pembentukan visi dan misi.
Visi dan misi adalah tujuan yang ingin dicapai dan bagaimana cara mencapainya.
Secara tidak langsung, perusahaan memiliki arah kerja yang jelas dengan adanya
visi dan misi.
4. Manajemen bersikap terbuka
Manajemen mengajarkan hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan
produktivitas karyawan. Tujuannya adalah agar seluruh karyawan memiliki
pemahaman perusahaan dalam kondisi seperti apa, bagaimana nasib karyawan
nanti, dan kontribusi apa yang mereka berikan. Jika tujuan tersebut dapat

6
JAWABAN UTS TPK

tercapai, otomatis akan terjadi perubahan perilaku yang secara konsisten


menetap pada setiap karyawan.
5. Memiliki aktivitas organisasi yang terarah
Aktivitas organisasi adalah kinerja yang ada di dalam organisasi itu sendiri. Selain
pengaruh dari visi dan misi, tentu perilaku organisasi yang terbentuk juga harus
jelas. Artinya, segala keputusan yang diambil pasti akan melalui beberapa
tahapan. Tidak seketika itu juga sebuah perubahan keputusan langsung
disampaikan kepada anggota organisasi atau karyawan. Organisasi yang sehat
akan selalu membiasakan karyawan menjalankan tahapan perencanaan
(planning), tindakan (action), dan evaluasi (evaluation).
6. Memperhatikan kebutuhan karyawan
Karyawan adalah aset yang harus dijaga. Organisasi yang sehat tidak hanya akan
menuntut karyawan atau anggota yang tergabung di dalamnya, melainkan juga
berusaha mencari cara mempertahankan karyawan. Caranya adalah
memfasilitasi training, workshop, menghargai inovasi yang telah dilakukan
karyawan, dan sebagainya.

D. lima langkah untuk menciptakan budaya organisasi yang sehat

Ada lima Langkah untuk menciptakan budaya organisasi yang sehat, yaitu sebagai berikut:

1. Konsistensi
Paía pendiíi peíusahaan yang telah menentapkan poin-poin budaya peíusahaan yang telah
diyakini, maka haíus konsisten dalam membeíikan contoh dan beípeíilaku. Selain dengan
membeíikan contoh bisa memasukkan dalam atuían peíusahaan dan kebijakan peíusahaan
lainnya.
2. Sosialisasi
Melakukan sosialisasi kepada seluíuh anggota oíganisasi atau kaíyawan. Mulai daíi kaíyawan
teísebut beígabung haíus dilakukan tíaining atau pengenalan budaya oíganisasi. Hal ini
dilakukan agaí setiap oíang yang teígabung dapat beíadaptasi dan menyesuaikan diíi dengan
baik.
3. Seleksi
Melakukan píoses seleksi kepada oíang-oíang yang akan beígabung dengan
oíganisasi. Mencaíi bibit unggul yang memiliki kaíakteí yang sesuai dengan budaya yang
diyakini. Dengan demikian, budaya oíganisasi yang sehat akan membeíikan dampak positif
yaitu meningkatkan komitmen kaíyawan.
4. Dukungan manajemen
Dukungan manajemen dapat dipastikan haíus selalu ada dalam pembentukan budaya. Namun
sebelum budaya oíganisasi teíbentuk, manajemen yang ada di dalam peíusahaan haíus satu
suaía. Hal ini agaí kedepannya tidak ada peímasalahan teíkait dengan budaya oíganisasi yang
diyakini.

7
JAWABAN UTS TPK

5. Evaluasi
Melakukan evaluasi secaía íutin teíkait dengan budaya oíganisasi yang sudah beíjalan seíta
peíbaikan guna menyesuaikan diíi dengan peíubahan kondisi ekonomi setempat dan
kebutuhan daíi peíusahaan itu sendiíi.

Korporasi dengan budaya organisasi yang sehat mampu menghasilkan empat hal,
yaitu:

1. Revenue: 4x lebih tinggi


2. Tenaga kerja: 7x lenbih berkualitas
3. Nilai saham: 12x lebih tinggi
4. Keuntungan bersih: lebih dari 700%

E. Menjaga agar organisasi tetap sehat

Organisasi apapun bentuk dan jenisnya, tidak terkecuali organisasi yang


mengelola pendidikan, tidak ubahnya kehidupan pada umumnya. Ia lahir, tumbuh,
berkembang, dewasa, menua dan akhirnya mati. Sebagai sebuah kehidupan maka
semua bagianbagiannya harus tetap sehat, agar bisa menjalankan fungsinya
masingmasing.Bagian penting dari kehidupan, gtermasuk kehidupan organisasi, adalah
nyawa atau ruhnya. Bagian luar yang disebut raga dalam kehidupan juga penting. Akan
tetapi, bagian luar atau disebut raga tanpa nyawa atau ruh, maka akan segera
membusuk. Sebaliknya, jika nyawa atau ruh yang dimaksudkan itu masih ada, maka
kehidupan masih bisa bertahan.

Ruh atau nyawa organisasi, oleh kebanyakan orang, digambarkan dalam visi dan
misinya. Keberadaan organisasi biasanya mengemban cita-cita atau tujuan akhir yang
ingin diraih. Itulah visi dan misi organisasi. Semakin jelas orientasi dan tujuan akhir itu
berhasil dirumuskan dan dipahami oleh seluruh pihak yang terlibat pada organisasi itu
maka menjadi petanda bahwa institusi itu sehat.Banyak organisasi yang oleh karena
sudah berumur panjang, menjadikan misi dan visinya tidak dipahami lagi secara jelas.
Kehidupan organisasi dimaksud sudah menjadi rutin dan akhirnya tidak diketahui lagi
arah dan orientasi gerakannya. Apa yang dilakukan bukan atas dasar kepentingan
organisasi, melainkan atas kepentingan pihak lainnya. Organisasi dimaksud bergerak
oleh karena digerakkan oleh kekuatan di luar dirinya. Institusi yang digambarkan
demikian itu sebenarnya sudah tidak terlalu sehat.

Semakin besar organisasi maka membutuhkan rumusan visi dan misi yang
memiliki lingkup luas dan berjangka panjang. Bangsa Indonesia beruntung, telah
memiliki rumusan yang dimaksudkan itu secara jelas, yaitu berupa Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu juga memiliki lambang atau simbol yang
berfungsi untuk mempersatukan dan sekaligus menggerakkan jiwa seluruh warga
negara. Misalnya, berupa bendera, lagu

8
JAWABAN UTS TPK

kebangsaan, dan beberapa jenis tradisi yang dijalankan. Viisi dan misi itu harus selalu
dijelaskan oleh para pimpinannya secara terus menerus dan juga dikembangkan dalam
bentuk program-program kegiatan yang seharusnya dijalankan. Selain itu, para pimpinan
agar organisasinya tetap hidup dan memiliki kekuatan dan ketahanan, maka harus
mampu menumbuhkan keyakinan dan juga merumuskan nilainilai yang seharusnya
dipelihara dan dijunjung tinggi, serta diperjuangkan.

Hal tersebut itulah sebenarnya yang menjadi kekuatan dan jika difungsikan
secara benar maka organisasi akan tetap sehat, tumbuh dan berkembang. Kekuatan
lainnya seperti sarana dan prasarana, termasuk dana, adalah memang sangat penting.
Akan tetapi kekuatan dimaksud tidak akan memiliki arti apa-apa manakala nyawa atau
ruh organisasi, berupa visi dan misi yang diemban sudah semakin dilupakan. Visi dan
misi sebenarnya adalah merupakan kekuatan penggerak terhadap semua unsur pada
organisasi itu. Oleh karena itu menjaga visi dan misi adalah sama artinya dengan
menjaga kesehatan organisasi yang dimaksudkan itu. Manakala ruh atau nyawa
organisasi itu telah dilupakan, maka yang terjadi adalah suasana kerja yang bersifat
rutin, pihak-pihak tertentu mencari keuntungan sendiri-sendiri, menyimpang, bahkan
juga korup, dan akhirnya organisasi yang dimaksudkan itu sedang sakit dan juga akan
segera mati. Wallahu a'lam.
F. Membangun organisasi yang lebih baik

Dalam membangun suatu organisasi hal yang paling utama adalah adanya
loyalitas. Seberapa orang atau cari orang yang mempunyai tingkat militansinya
tinggi.Suatu organisasi akan terus maju bila ada orang yang bekerja sama di dalamnya
secara kompak. Mereka yang memiliki kemampuan yang berbeda namun mempunyai
tujuan yang sama. Mereka loyal terhadap organisasi dan patuh pada instruksi
pemimpinnya. Dengan hanya beberapa orang saja yang loyal suatu organisasi akan
selalu ada dan terus maju bahkan bisa hingga ke generasi-generasi selanjutnya.

Keragaman kemampuan menjadi modal selanjutnya untuk terus membangun


organisasi lebih maju lagi. Bagi seorang pemimpin sudah menjadi tugasnya dalam
mengetahui dan memilah-milah kemampuan anggotanya sehingga dapat menempatkan
para anggotanya sesuai dengan keahlian masing-masing.Melihat orang Indonesia yang
cenderung humoris jangan buat suatu organisasi yang kita pimpin terlalu serius sehingga
suasana organisasi terlihat mencekam, para anggota menjadi merasa tertekan akan
aturan-aturan yang berlaku. Buatlah santai, seakan-akan para anggota tidak merasa
sedang berorganisasi. Artinya para anggota tidak merasa disibukan oleh organisasi yang
sedang dijalaninya.
Organisasi yang mengalir akan membuat para anggotanya merasa senang karena
mereka hanya di tuntut kesediannya dalam membangun suatu organisasi sesuai dengan

9
JAWABAN UTS TPK

keadaan hati mereka. Tidak ada paksaan, sehingga mereka dapat dengan ikhlas
menjalaninya.Sebagai seorang pemimpin harus mampu membangun suatu organisasi
yang berasal dari hati nurani. Sehingga keikhlasan selalu menyertainya dan dengan
sendirinya para anggota akan sadar akan kedudukannya masing-masing yang telah di
embankan oleh seorang pemimpin. Selanjutnya tugas, fungsi dan peran mereka akan di
jalaninya tanpa harus ada perintah yang bersifat memaksa.

Dengan begitu kita dapat menyimpulkan beberapa tahap yang harus di lakukan
dalam membangun suatu organisasi. Dimulai dari adanya loyalitas, pembagian tugas
yang sesuai dengan kemampuannya masing-masing dan menjalani organisasi secara
santai (tidak ada paksaan) dengan harapan suatu organisasi bisa dapat di bangun
berdasarkan keikhlasan dari para anggotanya. Kemudian peliharalah dengan baik
organisasi itu dengan rasa kekeluargaan dan rasa peduli yang tinggi dan dengan begitu
organisasi akan selalu berkembang hingga kegenerasi selanjutnya.

G. Perencanaan dalam Organisasi

Perencanaan merupakan proses dasar di mana manajemen memutuskan tujuan dan


cara mencapainya. Perencanaan terjadi di semua tipe kegiatan. Perencanaan dalam
organisasi merupakan suatu kegiatan yang esensial. Karena memang fungsi-fungsi
manajemen yang lain seperti pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sebenarnya
merupakan impelementasi dari keputusan-keputusan perencanaan. Arti perencanaan
menurut Samuel Certo (1997:134)[1] adalah “proses penentuan bagaimana sistem
manajemen (organisasi) akan mencapai atau merealisasikan tujuannya”. Dalam istilah lain
yang lebih formal, perencanaan diartikan sebagai “pengembangan program aksi (tindakan)
sistematis yang diarahkan pada tercapainya tujuan bisnis yang disepakati melalui proses
analisis, evaluasi dan pemilihan di antara peluang-peluang yang diramalkan akan muncul”.
Menurut T.Hani Handoko (2003:77) perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan
dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa.
Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu yang
akan datang dalam mana perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan,
serta periode sekarang pada saat rencana tersebut dibuat. Perencanaan dibutuhkan di
semua tingkatan dan memiliki kecenderungan untuk meningkat sesuai dengan dampak
potensial terbesar terhadap sukses organisasi atau tingkatan manajemen atas. Perencanaan
organisasi haruslah aktif, dinamis, berkesinambungan dan kreatif. Sudah saatnya
perusahaan meninggalkan cara-cara lama dalam merencanakan strateginya. Perencanaan
yang reaktif adalah cara-cara yang organisasi dahulu.

1
JAWABAN UTS TPK

membagi teoíi peíencanaan di mana pembagian teísebut mencoba menjelaskan bagaimana


sistem sosial beíjalan dan menyediakan peíalatan seíta caía untuk mengendalikan dan meíubah
sistem sosial. Dua macam teoíi peíencanaan teísebut adalah :

• Teori Operasi Sistem.


Teori ini menjelaskan sejumlah disiplin akademis tradisional karena tidak ada
disiplin tunggal yang mencakup seluruh aspek penting dari sistem sosial. Sistem
dapat didefinisikan sebagai seperangkat komponen yang saling bergantung
dengan ruang lingkup, keterkaitan dan stabilitas yang relatif tinggi (Catanese Dan
Snyder, 1996:51)[3]. Ruang lingkup perencanaan berguna untuk mengukur
tingkat ketergantungan eksternal, sampai sejauh mana komponen sistem
tersebut tidak berinteraksi dengan komponen lain di luar sistem. Stabilitas
berhubungan dengan lamanya waktu sistem tersebut berakhir tanpa adanya
perubahan atau gangguan yang spesifik yang kemungkinan hanya beberapa jam
untuk sistem yang berumur pendek, tetapi juga dapat berabad-abad untuk
sistem tertentu. Keterkaitan mengukur ketergantungan internal, yaitu suatu
batasan tingkat komponen sistem saling berinteraksi satu dengan yang lain.
Suatu sistem dapat mengalami tumbuh dan berkembang. Tumbuh kembangnya
suatu sistem akan membuat sistem tersebut semakin rumit. Elemen-elemen
dalam sistem tersebut menjadi semakin terspesialisasi dan hubungan antar
elemennya semakin bertambah baik di dalam maupun di luar sistem itu sendiri.
• Teori Perubahan Sistem Teori ini berbicara mengenai bagaimana, kapan, dan
untuk tujuan apa perubahan itu dilakukan. Berdasarkan teori perubahan sistem,
Campbell dan Fainstein (1996)[4] membaginya lagi menjadi empat teori, yaitu :
o Teori Rasionalisme, yaitu perencanaan dapat mengikuti model rasional
setelah tujuan akhir telah ditentukan dengan jelas dan dipahami dengan
baik oleh setiap personil.
o Teori Inkrementalisme, yaitu keputusan diambil dalam keadaan sebaris
langkah-langkah yang bertambah sedikit demi sedikit menuju waktu yang
akan datang dan ke arah yang tidak diketahui secara benar.
o Teori Utopianisme, di mana pandangan ini berusaha membangkitkan
imajinasi masyarakat dan memecahkan setiap masalah dengan
mengusulkan penghapusan pendekatan baru ke dalam sistem organisasi
dan operasi.
o Teori Metodisme, yaitu teori yang menjelaskan bahwa aktivitas
perencanaan yang memiliki metode perencanaan yang sudah jelas tetapi
hasil akhir yang akan dicapai belum ditetapkan dan tidak dimengerti sama
sekali.

1
JAWABAN UTS TPK

Tahapan Dasar Perencanaan


Proses perencanaan menggambarkan mengenai serangkaian langkah-langkah yang
dapat dilalui secara sistematis. Setiap tahap perencanaan umumnya selalu melalui
empat tahapan berikut ini:

• Menetapkan sasaían atau tujuan. Píoses peíencanaan dimulai dengan penetapan


sasaían / tujuan atau goal kelompok keíja atau oíganisasi secaía keseluíuhan. Kaíena
tanpa menentukan tujuan oíganisasi, penggunaan sumbeídaya-sumbeí daya oleh
oíganisasi akan tidak efektif.
• Meíumuskan keadaan saat ini. Manajeí peílu mengidentifikasi kondisi peíusahaan
saat ini, sumbeí daya yang teísedia untuk mencapai tujuan. Hal ini peílu dilakukan
mengingat peíencanaan adalah menyangkut akan waktu yang akan dicapai di masa
yang akan datang. Pada tahap ini manajeí memeílukan infoímasi-infoímasi teíutama
yang beíkaitan dengan keuangan dan datastatistik.
• Membuat alteínatif. Yaitu menyusun daftaí alteínatif caía-caía untuk mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan. Daftaí alteínatif ini hendaknya dibuat
sebanyakmungkin untuk menghindaíi kekosongan caía mencapai sasaían tujuan.
• Mengidentifikasi kemudahan dan hambatan. Hal ini peílu dilakukan mengingat
kita peílu mengukuí tingkat kemampuan oíganisasi dalam mencapai sasaían atau
tujuan. Oleh kaíenanya, paía peísonil dalam oíganisasi peílu mengetahui faktoífaktoí
inteínal dan eksteínal yang dapat membantu oíganisasi mencapai tujuannya atau yang
mungkin beípotensi menimbulkan masalah sehingga kitadapat melakukan seíangkaian
antisipasi teíhadap hal teísebut.
• Mengembangkan íencana. ľahap akhií daíi píoses peíencanaan adalah
meliputi kegiatan mengembangkan beíbagai alteínatif kegiatan untuk mencapai
tujuan. Manajeí haíus bisa menilai beíbagai alteínatif yang teísedia dan melakukan
pemilihan alteínative yang teísedia teísebut.

Manfaat dan Kelemahan Peíencanaan

Peíencanaan memiliki banyak manfaat yang sangat stíategis, di antaíanya adalah :


• Membantu manajeí untuk menyesuaikan diíi dengan peíubahan-peíubahan
lingkungan oíganisasi yang teíjadi.
• Membantu identifikasi peímasalahan penting yang teíjadi.
• Manajeí dapat memahami gambaían secaía keseluíuhan opeíasional
oíganisasi.

1
JAWABAN UTS TPK

BAB III PENUTUP


A. Simpulan

Organisasi adalah pengaturan personil guna memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang
telah ditetapkan melalui alokasi fungsi dan tanggung jawab. Pendapat lain menyatakan bahwa
organisasi adalah kerjasama dua orang atau lebih, suatu sistem aktivitas – aktivitas atau
kekuatan
– kekuatan yang di koordinasikan secara sadar.Untuk dapat disebut sebagai organisasi,
sekumpulan manusia haruslah mempunyai tujuan bersama. Sekumpulan manusia yang
mempunyai tujuan sendiri-sendiri bukanlah sebuah organisasi. Organisasi apapun bentuk dan
jenisnya, tidak terkecuali organisasi yang mengelola pendidikan, tidak ubahnya kehidupan pada
umumnya. Ia lahir, tumbuh, berkembang, dewasa, menua dan akhirnya mati. Sebagai sebuah
kehidupan maka semua bagian-bagiannya harus tetap sehat, agar bisa menjalankan fungsinya
masing-masing.Bagian penting dari kehidupan, gtermasuk kehidupan organisasi, adalah nyawa
atau ruhnya. Bagian luar yang disebut raga dalam kehidupan juga penting. Akan tetapi, bagian
luar atau disebut raga tanpa nyawa atau ruh, maka akan segera membusuk. Sebaliknya, jika
nyawa atau ruh yang dimaksudkan itu masih ada, maka kehidupan masih bisa bertahan.

1
JAWABAN UTS TPK

DAFTAR PUSTAKA
https://aiszaki.com/2019/10/28/perencanaan-dalam-organisasi/

https://www.99.co/blog/indonesia/contoh-makalah-singkat/ https://kumparan.com/berita-
bisnis/pengertian-perencanaan-dalam-suatuorganisasi1vqqm6SbqpD
http://adminpublik.uma.ac.id/2021/02/09/apa-pentingnya-perencanaan-dalam-manajemen/

Anda mungkin juga menyukai