Anda di halaman 1dari 9

Paper

Statistika

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN TANAMAN PAKCOY

Nama : Nurul Qur’ani


Nim : G011181458
Kelas : Statistika G
Kelompok : 14
Asisten : 1. Muh Arifuddin, S.P
2. Adya Novita Aprilyani, S.P
3. Zulkifli

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
Pengaruh Komposisi Media Pada Pertumbuhan dan Perkembangan
Tanaman Pakcoy

Pakcoy merupakan tanaman sayuran daun yang termasuk ke dalam famili


Brassicaceae dan berasal dari Cina. Tanaman ini berkembang pesat di daerah
subtropis maupun tropis. Tanaman ini mengandung 93 % air, 3 % karbohidrat, 1,7
% protein, 0,7 % serat, 0,8 % abu, juga merupakan sumber dari vitamin dan
mineral seperti ß-karoten, vitamin A, C, Ca, P, dan Fe sehingga memiliki nilai
nutrisi yang cukup baik untuk manusia. Pakcoy memiliki daun yang bertangkai,
berbentuk oval, berwarna hijau tua, dan mengkilat, tidak membentuk kepala,
tumbuh agak tegak atau setengah mendatar, tersusun dalam spiral rapat, melekat
pada batang yang tertekan. Pakcoy memiliki batang yang pendek dan beruas-ruas
sehingga hampir tidak kelihatan. Batang ini berfungsi sebagai alat pembentuk dan
penopang daun. Tanaman Pakcoy memiliki sistem perakaran tunggang dan
cabang-cabang akar yang bentuknya bulat panjang menyebar ke semua arah
dengan kedalaman 30-50 cm. Akar-akar ini berfungsi anatara lain menyerap air
dari dalam tanah dan memperkuat berdirinya tanaman (Elzebroek, 2008).
Menurut Ernanda (2017), klasifikasi tanaman pakcoy adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rhoeadales
Famili : Brassicaceae
Genus : Brassica
Spesies : Brassica rapa L
Pak Coy merupakan tanaman sayuran daun yang termasuk ke dalam famili
Brassicaceae dan berasal dari Cina. Tanaman ini berkembang pesat di
daerah subtropis maupun tropis. Tanaman ini mengandung 93 % air,
3 % karbohidrat, 1,7 % protein, 0,7 % serat, 0,8 % abu, juga merupakan
sumber dari vitamin dan mineral seperti ß-karoten, vitamin A, C, Ca, P, dan
Fe sehingga memiliki nilai nutrisi yang cukup baik untuk manusia.
Berdasarkan data statistik produksi tanaman Pak Coy mengalami fluktuasi pada
beberapa tahun terakhir (Fradana et al, 2018).
Daerah penanaman packcoy yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5
meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut. Namun biasanya
dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500
meter dpl.Tanaman pakcoy dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas
maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun
dataran tinggi. Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang diperoleh lebih
baik di dataran tinggi. Tanaman pakchoy tahan terhadap air hujan, sehingga dapat
di tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah
penyiraman secara teratur (Ernanda, 2017).
Tanaman pakcoy dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun
berhawa dingin sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi.
Tanaman pakcoy tahan terhadap air hujan sehingga dapat ditanam sepanjang tahun. Pada musim
kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman secara teratur. Curah hujan yang cukup
sepanjang tahun dapat mendukung kelangsungan hidup tanaman karena ketersedian air
tanah yang mencukupi. Tanaman ini tergolong tanaman yang tahan terhadap curah
hujan, sehingga penanaman pada musim hujan masih bisa memberikan hasil yang cukup baik.
Curah hujan yang sesuai untuk pembudidayaan tanaman pakcoy adalah 1000-1500 mm/tahun.
Akan tetapi tanaman pakcoy yang tidak tahan terhadap air yang menggenang
(Cahyono, 2003).
Waktu hingga 80 hari setelah tanam. Pakcoy memiliki umur pasca panen
singkat, tetapi kualitas produk dapat dipertahankan selama 10 hari, pada suhu 0.
Media tanam adalah tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur,
banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat
kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 5
sampai pH 7 (Ernanda, 2017).
Penyerapan nutrisi tanaman dipengaruhi oleh media tanam. Media tanam
memiliki fungsi yang cukup bagi tanaman, yaitu sebagai tempat tumbuh dan
berkembangnya tanaman dan penyedia air dan unsur hara bagi tanaman. Media
tanam merupakan tempat akar tanaman menyerap unsur-unsur hara yang
dibutuhkan oleh tanaman. Media tanam yang baik merupakan media yang dapat
mendukung pertumbuhan dan kehidupan tanaman (Wahyuningsih et al, 2016).
Salah satu hal yang berperan dalam pertumbuhan tanaman adalah unsur hara.
Terutama pada tanaman Pakcoy. Kekurangan unsur hara pada tanah dapat
berakibat kepada perkembangan tanaman (Fawzy et al, 2017).
Kadar vitamin A pada pakcoy sangat tinggi. Vitamin A berperan menjaga
kornea mata agar selalu sehat. Mata yang normal biasanya mengeluarkan mukus,
yaitu cairan lemak kental yang dikeluarkan sel epitel mukosa, sehingga membantu
mencegah terjadinya infeksi. Kandungan vitamin E pada pakcoy dapat berfungsi
sebagai antioksi dan utama di dalam sel. Pakcoy termasuk dalam kategori sangat
baik sebagai sumber vitamin E. Kandungan vitamin E-nya berperan baik untuk
mencegah penuaan (Ernanda, 2017).
Media tumbuh yang baik untuk budidaya tanaman adalah media yang mampu
menunjang pertumbuhan dan perkembangan akar serta mencukupi kebutuhn
tanaman akan air dan unsur hara. Manipulasi media tumbuh yang tepat adalah
dengan membuat komposisi media yang dapat mempertahankan kelembapan
tanam dalam waktu relatif lebih lama dan mampu menyediakan unsur hara bagi
tanaman. Pertumbuhan tanaman tergantung kepada jumlah air yang tersedia
didalam tanah. Kelembapan udara dan tanah, suhu udara dan tanah merupakan
komponen iklim mikro yang sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, dan
masing-masing berkaitan mewujudkan keadaan lingkungan optimal bagi tanaman.
Pemberian air tidak memberikan pengaruh yang nyata pada penurunan suhu tanah,
sedangkan perlakuan mulsa menunjukkna pengaruh yang nyata dan tidak terdapat
interaksi antara perlakuan volume pemberian air (Norhadi, 2003).
Media tanam berfungsi sebagai tempat melekatnya akar, juga sebagai
penyedia hara bagi tanaman. Campuran beberapa bahan untuk media tanam harus
menghasilkan struktur yang sesuai karena setiap jenis media mempunyai pengaruh
yang berbeda bagi tanaman. Media tanam dapat diperbaiki dengan pemberian
bahan organik seperti kompos bahan organik lain (Fatimah, 2008).
Kompos merupakan salah satu pupuk organik yang digunakan pada
pertanian untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Penggunaan kompos
dapat memperbaiki sifat fisik tanah dan mikrobiologi tanah. Kompos memiliki
kandungan unsur hara seperti nitrogen dan fosfat dalam bentuk senyawa kompleks
argon, protein, dan humat yang sulit diserap tanaman. Kompos merupakan bahan
organik, seperti daun daunan, jerami, alangalang, rumput-rumputan, dedak padi,
batang jagung, sulur, serta kotoran hewan yang telah mengalami proses
dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai, sehingga dapat dimanfaatkan untuk
memperbaiki sifat – sifat tanah. Kompos mengandung hara – hara mineral yang
esensial bagi tanaman (Elpawati, 2015).
Menurut Mamonto (2018), kompos mempunyai kandungan yang sudah
lengkap baik unsur hara makro (N, P, K, Ca, Mg, S) dan hara mikro (Fe, Cu, Mn,
Mo, Zn, Cl, B). Kompos merupakan bahan organik yang telah mengalami
dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai sehingga dapat dimanfaatkan untuk
memperbaiki sifat-sifat tanah, disamping itu di dalam kompos terkandung hara-
hara mineral yang berfungsi untuk penyediaan makanan bagi tanaman. Kompos
merupakan bahan organik yang dapat berfungsi sebagai pupuk. Selain itu, kompos
juga dapat memperbaiki sifat fisik tanah sehingga tanah menjadi remah dan pada
gilirannya mikroba-mikroba tanah yang bermanfaat dapat hidup lebih subur.
Kompos mengandung kompos memiliki C/N 7% (sedang), P 0,90% (9000 ppm),
dan K 1,20%.
Dari perlakuan yang digunakan diperoleh hasil yang baik dimana tanaman
pakcoy tumbuh dengan subur namun pada fase generatif tanaman pakcoy yang
ditanam terserang hama berupa ulat daun yang menyebabkann daun tanaman
berlubang dan tanaman menjadi mati. Hal ini sesuai dengan pendapat Julaily
et.al., (2013) bahwa ulat daun sering menyerang pada bagian daun terutama pada
bagian pucuk. Ulat ini memakan bagian daun berlubang. Ulat daun bisa ada
karena lingkungan yang mendukung perkembangan ulat dan tersedianya makanan
yang banyak (daun pakcoy). Jika penyerangan ulat sudah sampai ke tunas maka
tanaman mati.
Pemberian kompos dan pupuk kandang dalam media tanam membantu
menyediakan unsur N yang berperan dalam proses pertumbuhan vegetatif
tanaman sehingga mendapatkan produksi yang baik. Hal ini sesuai dengan
pendapat Fatima et.al., (2008), yang mengatakan bahwa pembentukan daun oleh
tanaman sangat dipengaruhi oleh ketersedian unsur hara nitrogen dan fosfor pada
medium dan yang tersedia bagi tanaman. Kedua unsur ini berperan dalam
pembentukan sel-sel baru dan komponen utama penyusun senyawa organik dalam
tanaman seperti asam amino, asam nukleat, klorofil, ADP dan ATP.
Dari pengukuran yang dilakukan juga dapat kita ketahui berat dari tanaman
pakcoy setelah dilakukan penimbangan pada saat dilakukan pemanenan pada
setiap varietas berbeda-beda. Berat yang diukur yakni berat polybag + berat
tanaman, berat polybag, berat utuh tanaman, berat akar, dan berat tanaman tanpa
akar. Berat tanaman pada setiap pot pada masing- masing varietas berbeda-beda
hal ini dapat disebakan karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman. Menurut Hermiza et al (2018) faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman pakcoy yaitu Medium tanam merupakan tempat
berkembangnya akar dan penyedia hara bagi tanaman. Medium tanam yang baik
untuk budidaya sistem vertikultur adalah tidak mudah padat, menyediakan unsur
hara yang dibutuhkan tanaman, draenase dan aerasi baik. Faktor lain yang perlu
diperhatikan selain medium tanam adalah pemberian air. Ketersediaan air di
dalam tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, karena air merupakan
faktor lingkungan yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman. Air sangat berperan terhadap pertumbuhan tanaman sebagai pelarut
unsur hara, membukanya stomata, sebagai alat transportasi fotosintat dari sumber
(source) ke limbung (sink) dan menjaga turgiditas sel diantaranya dalam
pembesaran sel dan sebagai penyusun utama jaringan tanaman. Apabila
ketersediaan air tanah kurang bagi tanaman maka berdampak pada pertumbuhan
tanaman.
Air merupakan salah satu elemen alam yang sangat mempengaruh
pertumbuhan dan perkembangan hidup suatu tanaman. Air pada tanah berfungsi
sebagai pelarut hara dalam tanah sehingga hara dapat diserap oleh tanaman
melalui rambut-rambut akar akibatnya tanaman memperoleh nutrisi untuk
keberlagsungan hidup (Hariyati, 2004).
Pada praktikum pola tanam yang di terapkan adalah pola monokultur. Yang
pola monokultur ini memiliki kekurangan adalah tanaman mudah terserang hama.
Hal ini dikarenakan Namun, tanaman pada bedengan monokultur banyak
terserang hama. Hal ini sesuai dengan pendapat Zulfahmi (2016), yang
menyatakan bahwa perkembangan hama dan penyakit cenderung mudah terjadi
pada pola tanam monokultur. Hal ini disebabkan karena pada pola tanam
monokultur sumber makanan pada hama dan penyakit selalu tersedia.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, B. 2003. Teknik Dan Strategi Budidaya Sawi Hijau ( Pai-Tsai). Hal 12-
62. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.
Elpawati. 2015. Optimalisasi Penggunaan Pupuk Kompos Dengan Penambahan
Effective Microorganism 10 (Em10) Pada Produktivitas Tanaman
Jagung (Zea mays L.). Jurnal Biologi. Vol.8, No.2

Ernanda, Muhammad Yogie. 2017. Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman


Pakcoy(Brassica Rapa L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik
Kandang Ayam Dan Pupuk Organik Cair (Poc) Urin Sapi. Skripsi.
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Medan: Medan.
Elzebroek, A. T. G. and K. Wind. 2008. Guide to Cultivated Plants. CAB
International, London.
Fatimah, S., Budi Meryanto H, 2008. Pengaruh Komposisi Media Tanam
Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Sambiloto
(Andrographis Paniculata, Nees). Embryo Vol. 5 No. 2, 2008,
Halaman 133-148. ISSN 0216- 0188.
Fawzy, Muhammad Bayfurqon. Nurcahyo Widyodaru Saputro dan Miftakhul
Bakhrir Rozaq Khamid. 2017. Pengaruh Pupuk Kandang Sapi dan
Inokulan Mikroba Trichoderma sp. terhadap Pertumbuhan dan
Hasil Tanaman Caisim (Brassica juncea (L.) Czern). Jurnal
Pertanian Presisi Vol 1 No 1.
Fradana, Ari. Revandy Iskandar M. Danamik, dan Eva Sartini Bayu. 2018.
Pertumbuhan Varietas Pak Coy (Brassica rapa L. ssp. chinensis
(L.)) dengan Pemberian NAA (Naphthalene-3-acetic Acid) pada
Media Hidroponik Terapung. Jurnal Agroteknologi FP USU. Vol.
6 No. 2.
Hariyati, Fitri dan Murdiyarso. 2004. Hubungan Air Tanaman Acacia Mangium di
Hutan Tanaman. Jurusan Geofisika dan Meteorologi: ITB.
Hermiza, Multi, Ardian dan Murniati. 2018. Penggunaan Medium Tanam dan
Volume Pemberian Air pada Budidaya Tanaman Pakcoy (Brassica
chinensis L.) Sistem Vertikultur. JOM Faperta UR Volume 5 edisi
1.

Julaily, Noorbetha, Mukarlina , Tri Rima Setyawati. 2013. Pengendalian Hama


pada Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Menggunakan Ekstrak
Daun Pepaya (Carica papaya L.). Protobiont 2013 Vol 2 (3): 171
- 175 171

Mamonto, Rinna., Johan A. Rombang dan Marthen Th. Lasut. 2018. Pengaruh
Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Semai Aquilaria
Malaccensis Lamk. Di Persemaian. Program Studi Ilmu
Kehutanan, Jurusan Budidaya, Universitas Sam Ratulangi:
Manado.
Norhadi, Suhadi. 2003. Kajian Pemberian Air Terhadap Iklim Mikro Pada
Tanaman Sawi Di Tanah Entisol. Jurnal Ilmu Tanah Dan
Lingkungan. Vol.4(1):41-49.

Zulfahmi, Rizal Safrida dan Sofyan. 2016. Analisis Perbandingan Petani Pola
Tanam Monokultur dan Polikultur di Kecamatan Meureudu
Kabupaten Pidie Jaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian
Unsyiah. Vol.1.No.1.

Anda mungkin juga menyukai