PROPOSAL
Di susun Oleh
ADI PRATAMA
NPM.1954211005
PROPOSAL
Di susun Oleh
ADI PRATAMA
NPM.1954211005
MENYETUJUI:
Pembimbing Magang
Ir.Usman,M.si
NIP.196510221991031002
Kata Pengantar
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang Maha Esa karena
telah melimpahkan segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal skripsi dengan judul “ PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK
CAIR DAN KONSENTRASI PADA TANAMAN PAKCOY ((Brassica rapa
chinensis L)
ADI PRATAMA
NPM : 195421100
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman pakcoy (Brassica rapa chinensis L.) merupakan tanaman jenis
sayur-sayuran yang termasuk keluarga Brassicaceae. Tanaman pakcoy berasal dari
Tiongkok (Cina) dan Asia Timur. Tanaman pakcoy telah dibudidayakan setelah
abad ke-5 secara luas di Cina Selatan dan Cina Pusat serta Taiwan. Sayuran ini
merupakan introduksi baru di Jepang dan masih sefamili dengan Chinesse
vegetable. Saat ini pakcoy dikembangkan secara luas di Filipina, Malaysia,
Indonesia dan Thailand. Tanaman pakcoy masuk ke Indonesia diperkirakan pada
abad ke XIV. Pusat penyebaran pakcoy antara lain di Cipanas, Lembang,
Pengalengan, Malang, dan Tosari, terutama daerah yang memiliki ketinggian
diatas 1000 meter di atas permukaan laut (Abidin, 2015). Sayuran bagi
masyarakat Indonesia tidak bisa ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari karena
manfaatnya yang begitu banyak. Tanaman pakcoy dikonsumsi karena memiliki
kandungan gizi sebagai sumber vitamin A, B1, B2, B3, C, kalori, protein, lemak,
karbohidrat, serat, kalsium, fosfor dan besi. Tanaman pakcoy bermanfaat untuk
kesehatan karena dapat mencegah kanker, hipertensi, penyakit jantung, sistem
pencernaan dan mencegah anemia bagi ibu hamil (Suhardianto dan Purnama,
2011). Permintaan pakcoy semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
jumlah penduduk di Indonesia. Permintaan yang tinggi harus diimbangi oleh
produksi dalam negeri. Namun kebutuhan pakcoy berbanding terbalik dengan
hasil produksinya di lapangan (Sutarya, 2015). 2 Dilihat dari rata-rata produksi di
Indonesia sayuran ini masih cukup rendah yaitu 20 ton/ha, dibandingkan negara-
negara di Cina 40 ton/ha, Filipina 25 ton/ha, Taiwan 30 ton/ha. Berdasarkan data
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2017 produksi
sayuran pakcoy menurun dari 76.367 ton pada tahun 2015 menjadi 64.820 ton
pada tahun 2016. Penurunan produksi tersebut diikuti dengan penurunan luas
lahan panen dari 6.415 ha pada tahun 2015 menjadi 5.383 ha pada tahun 2016.
Pada akhirnya berdampak pada penurunan produktivitas tanaman pakcoy akibat
lahan pertanian yang menyempit, sehingga kebutuhan masyarakat akan bahan
pangan semakin berkurang. Pada saat ini, luas lahan pertanian di Indonesia terus
semakin menurun karena adanya alih fungsi penggunaan lahan. Bagian tanaman
sawi yang bernilai ekonomis adalah daun maka upaya peningkatan produksi
diusahakan pada peningkatan produk vegetatif untuk mendukung upaya tersebut
dilakukan pemupukan. Tanaman sawi memerlukan unsur hara yang cukup dan
tersedia bagi pertumbuhan dan perkembangannya untuk menghasilkan produksi
yang maksimal. Salah satu unsur hara yang sangat berperan pada pertumbuhan
daun adalah nitrogen. Nitrogen ini berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan
vegetatif, sehingga daun tanaman menjadi lebih lebar, berwarna lebih hijau dan
lebih berkualitas (Wahyudi, 2010).
Greenhouse merupakan lingkungan tumbuh tanaman yang dirancang agar
tanaman dapat tumbuh secara optimal. Di dalam Greenhouse tanaman terhindar
dari kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan seperti kecepatan angin yang
tinggi, curah hujan yang terlalu tinggi, serta serangan serangga. Di dalam
Greenhouse, parameter yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman adalah
sinar matahari, suhu udara, kelembapan udara, pasokan nutrisi, kecepatan angin,
dan konsentrasi karbondioksida dapat dikendalikan dengan mudah (Suhardyanto,
2009).
Budidaya tanaman dalam Greenhouse disebut dengan istilah plant forcing
yang merupakan sistem budidaya paling intensif. Tanaman dapat ditanam secara
rapat dalam waktu yang berurutan tanpa jeda, memerlukan investasi yang besar,
irigasi dan pemupukan dapat diatur temperatur dan suplai cahaya dapat dikontrol.
Oleh karena itu, budidaya tanaman di dalam Greenhouse dapat menghasilkan
panen dan kualitas yang tinggi (Poerwanto 2014).
METODE PENELITIAN
Kecamatan Sungai Serut, Provinsi Bengkulu. Penelitian ini di lakukan dari bulan
3.2. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul atau sekop
3.3. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih sawi pakcoy
penyiraman
3.4.2. Penyemaian
3.5.1 Penyulaman
3.5.2 Penyiraman
3.6 Panen
Panen dilakukan pada saat tanaman sawi mulai tumbuh dewasa dan
berusia 4 minggu dengan cara memotong pangkal tanaman sawi.
Jumlah helai daun dihitung pada saat minggu ke 1 dan 3. Pengamatan ini
dilakukan dengan menghitung jumlah helai daun yang terdapat pada tanaman
sawi.
DAFTAR PUSTAKA