Oleh:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan dan keselamatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
proposal penelitian dengan judul “ Respon Pertumbuhan Sawi (Brassica
juncea l) Terhadap Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Air Kelapa dan
Ekstrak Rebung Bambu Pada Media Tanam Vertikultur”. Proposal ini dibuat
sebagai syarat untuk menyelesaikan mata kuliah metodologi penelitian dan
Teknik penulisan ilmiah.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Syukriya Ikhsan Zam,
S.Pd, M.Si. sebagai dosen pengampu mata kuliah metodologi penelitian dan
teknik penulisan karya ilmiah yang telah banyak memberikan bimbingan,
petunjuk dan motivasi sampai selesainya proposal penelitian ini. Kepada seluruh
rekan-rekan yang telah banyak membantu penulis di dalam penyelesaian proposal
penelitian ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, penulis ucapkan
terima kasih dan semoga mendapatkan balasan dari Allah SWT untuk kemajuan
kita semua dalam menghadapi masa depan nanti.
Penulis
I. PENDAHULUAN
2.2 Vertikultur
Lahan pertanian di Indonesia semakin hari semakin sempit dengan
tingkat kesuburan tanah yang semakin menurun. Banyak lahan pertanian yang
dialih fungsikan menjadi lahan non pertanian seperti perumahan. Budidaya
tanaman secara vertikultur tidak memerlukan lahan yang luas. Lahan yang
sempit dapat dimanfaatkan dengan cara memasukkan media tanam ke dalam
tempat atau wadah yang disusun secara vertikal. Teknik budidaya ini sangat
berbeda dengan budidaya dilahan luas. Budidaya secara vertikultur lebih praktis
baik dari segi kebutuhan tenaga, peralatan dan waktu (Desiliyarni dkk, 2013).
Jumlah penduduk Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat
setiap tahunnya, sehingga luas lahan yang tersedia dan dapat diolah untuk areal
pertanian juga semakin terbatas. Bahkan tidak sedikit pula lahan pertanian yang
telah beralih fungsi menjadi, seperti areal industri, perumahan dan gedung-
gedung perkantoran. Hal ini tentu menjadi peluang untuk mengembangkan
vertikultur secara intensif. Sistem vertikultur ini sangat cocok diterapkan bagi
petani atau perorangan yang mempunyai lahan sempit, namun ingin menanam
tanaman sebanyak-banyaknya.
3.4.6 Panen
Panen dilakukan pada saat tanaman sudah berumur 30 hari setelah tanam
dengan ciri daun terbawahnya sudah mulai layu dan berwarna hijau tua. Panen
dilakukan dengan mencabut tanaman termasuk akar secara hati-hati.
3.5 Pengamatan
3.5.1. Pengamatan penunjang
Dalam percobaan ini pengamatan penunjang yang diamati adalah analisis
tanah, suhu, kelembaban dan organisme pengganggu tanaman, seperti hama,
penyakit dan gulma. Variabel yang diperoleh datanya tidak diuji secara statistik.
Tujuan dari pengamatan ini untuk mengetahui kemungkinan pengaruh
faktorfaktor di luar perlakuan yang berpotensi mempengaruhi hasil percobaan.
c. Luas daun
Luas daun diukur dengan cara melepaskan helaian daun dan diletakan
diatas kertas putih dengan penggaris di tepian kertas lalu difoto. Hasil foto
kemudian diproses dengan menggunakan aplikasi ImageJ. Pengukuran dilakukan
pada tanaman sampel umur 28 hst. Tanaman yang diambil sebagai sample
ditimbang terlebih dahulu dan dicatat untuk ditambahkan ke data hasil
pengamatan berat segar per tanaman dan berat segar per vertikultur.