) TERHADAP
PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH AIR KELAPA DAN EKSTRAK
REBUNG BAMBU PADA MEDIA TANAM VERTIKULTUR
Oleh:
12180222095
2022/2023
II. TINJAUAN PUSTAKA
II.2 Vertikultur
Lahan pertanian di Indonesia semakin hari semakin sempit dengan tingkat
kesuburan tanah yang semakin menurun. Banyak lahan pertanian yang dialih
fungsikan menjadi lahan non pertanian seperti perumahan. Budidaya tanaman
secara vertikultur tidak memerlukan lahan yang luas. Lahan yang sempit dapat
dimanfaatkan dengan cara memasukkan media tanam ke dalam tempat atau
wadah yang disusun secara vertikal. Teknik budidaya ini sangat berbeda dengan
budidaya dilahan luas. Budidaya secara vertikultur lebih praktis baik dari segi
kebutuhan tenaga, peralatan dan waktu (Desiliyarni dkk, 2013).
Jumlah penduduk Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat
setiap tahunnya, sehingga luas lahan yang tersedia dan dapat diolah untuk areal
pertanian juga semakin terbatas. Bahkan tidak sedikit pula lahan pertanian yang
telah beralih fungsi menjadi, seperti areal industri, perumahan dan gedung-
gedung perkantoran. Hal ini tentu menjadi peluang untuk mengembangkan
vertikultur secara intensif. Sistem vertikultur ini sangat cocok diterapkan bagi
petani atau perorangan yang mempunyai lahan sempit, namun ingin menanam
tanaman sebanyak-banyaknya.