Kebanyakan para petani masih menggunakan metode yang sangat sederhana untuk panen jahe seperti menggunakan cangkul, pick-kapak dan peralatan pertanian lainnya. Para Petani mengeluh karena membutuhkan begitu banyak tenaga kerja untuk panen, sementara biaya tenaga kerja bertambah dan waktu yang dihabiskan untuk proses panen terlalu lama. Meskipun ada alternatif mesin pemanen jahe impor, mesin-mesin tersebut tidak kompatibel dengan lingkungan pertanian di India, memiliki biaya awal dan pemeliharaan yang tinggi. Mesin ini dapat digunakan di segala kondisi pertanian di India dan dapat disiapkan ditingkat desa. Mesin ini memiliki tiga bagian utama yaitu, penggali jahe, screener dan sistem transmisi daya. Screener tidak akan hanya memisahkan jahe dari tanah tetapi juga tidak membiarkan jahe terluka. Screener juga digunakan untuk mengumpulkan bagian, membuat mesin ini membutuhkan beberapa sistem transmisi daya dari mesin. Ini mesin membutuhkan mesin bensin depan otomatis dengan kecepatan putaran 20 - 25 rpm kira - kira dengan bantuan pengurangan alat. 1.2 Tujuan Penelitian ini berfokus pada desain dan fabrikasi mesin panen jahe dalam mempercepat proses pemanenan dibandingkan dengan pemanenan manual, menghindari kerusakan fisik jahe dan menjamin keselamatan untuk buruh. 1.3 Metodologi 1.4 Hasil Mesin ini membutuhkan waktu minimum untuk jahe panen bila dibandingkan dengan panen manual. Membandingkan dengan panen pengguna 50% dari waktu panen dan 60% dari tenaga kerja berkurang (dalam manual jahe panen 20 - 30 buruh yang diperlukan). Biaya panen berkurang 34% bila dibandingkan dengan panen manual. Dengan mengadaptasi mesin ini, masalah krisis tenaga kerja dapat dikurangi, jika dibandingkan dengan panen pengguna dengan hanya 18% dari tenaga kerja yang diperlukan. Ini membuat proses lebih cepat dari panen manual dan karenanya mengurangi sebagian besar waktu panen dan buruh yang dibutuhkan untuk mengoperasikan mesin; dengan demikian, mengurangi biaya tenaga kerja. mesin dapat digunakan oleh sejumlah maksimum petani; pasti petani dapat mengatasi masalah krisis tenaga kerja.