EPISTIMOLOGI AKSIOLOGI
Lajutan Asal Mula Filsafat
5. SISTEMATIKA FILSAFAT
A. ONTOLOGI
1. Makna Ontologi
Ontologi adalah cabang filsabat yg membicarakan hakikat (intisari) sesuatu baik yang dapat
diindera maupun yg tdk dapat indera. Yang dapat diindera misalnya alam semesta dan seisinya,
sedangkan yg tdk dapat diindera: Tuhan (alam ghaib). Ontologi kadang disebut metafisika
sbg filsafat pertama karena mempelajari yang ada dan yg ghaib. Jadi, metafisika lebih luas
dpd ontologi.
2. Objek Ontologi
Yang termasuk objek ontologi adalah : Tuhan, alam semesta, dan mnusia. Munculnya ontologi
diawali dg berbagai pertanyaan . Pertanyaan muncul menanyakan eksistensi Tuhan, alam
semesta, manusia, dsb. Contoh siapa pencipta alam ini?; Alam dibuat dari apa?; mengapa
manusia mati?, Hakikat manusia apakah dari ruh atau materi/jasmani, dsb.
3. Alairan sekitar Ontologi
a. Supernaturalisme (segala sesuai ditentukan Tuhan) . Misal, manusia diciptakan Tuhan, dsb.
b. Naturalisme/materialisme (segala sesuatu berasal dari materi). Misal, manusia/benda-
benda berasal dari atom.
4. Kegunaan Mepelajari Ontologi
a. Objek yang dikaji dapat dipilah-pilah
b. Objek kajian keilmuan semakin jelas batasannya
c. Memudahkan melakukan penelitian terhadap objek tertentu, dsb.
Lanjutan: Asal Mula Filsafat
B. EPISTEMOLOGI
Epistemologi adalah cabang filsafat yg mempelajaran sumber, proses,
syarat, batas bagaimana manusia mendapatkan ilmu pengetahuan, baik
ilmu pengetahuan sosial maupun ilmu alam.
a. Sumber ilmu pengetahuan: Wahyu, Akal/rasio, Indera, Intuisi.
b. Proses terkait dg metodologi utk memdapatkan ilmu pengetahuan yg dpt
dilkukan dengan cara penelitian (research). Research bisa dilakukan
dengan metode kuantitatif atau metode kualitatif.
c. Syarat ilmu pengetahuan yang didapat utk ilmu alam objektif; ilmu
sosial subjektif.
d. Batas epistemologi utk ilmu alam dan sosial sebatas kemampuan akal
dan indera, tetapi agama selain akal, indera juga Wahyu dan intuisi/iman.
e. Kegunaan episteomologi adalah mewujudkan terbukanya ilmu-ilmu, baik
ilmu alam maupun ilmu sosial yang berguna dalam memecahkan
berbagai problema kehidupan yang dihadapi manusia.
Lanjutan: Asal Mula Filsafat
C. AKSIOLOGI
Aksiologi, adalah cabag filsafat yang mempelajari keterkaitan ilmu dengan
berbagai aspek. Misalnya moral, etika, estetika, agama, dan nilai-nilai.
1. Contoh aksiologi:
a. Tanggung jawab sosial ilmuan
b. Nuklir dan pilihan moral
c. Revolusi genetika terkait dengan nilai
2. Kegunaan Aksiologi
a. Ilmu terikat nilai-nilai (values bound)
b. Mencegah ilmu bebas nilai (value free)
A. FILSAFAT YUNANI KUNO
A. FILSAFAT YUNANI KUNO (FILSAFAT ALAM)
di antara yang termasuk filosof kuno a.l:
1. Thales ( 625 545 SM)
Ajaran filsafatnya bahwa hakikat atau aasal segala sesuai adalah AIR. Air sebagai sumber
segala sesuatu yang ada di jagat raya ini, dan tanpa air tidak ada kehidupan. Karya Tahles
sebagai peletak ilmu geografi.
2. Anaximandros ( 610 540 SM)
Anaximandros sebagai murid Thales, dan ajaran kefilsafatannya berbeda dengan gurunya,
Thales. Anaximandros mengatakan asal segala sesuatu /asas alam semesta (arkhe) bukan
dari air, tetapi to aperion (yang tak terbatas). Benda-benda fisik terbatas, dan benda non-
fisik pun tebatas. Jadi, arkhe adalah to aperion. Karya Anaximandros adalah ilmu astronomi,
geografi.
3. Anximanes ( 358 480 SM)
Ajaran kefilsafatan Anaximanes bahwa hakikat segala sesuatu bukan air, dan to aperion
melainkan berasal dari UDARA. Tanpa udara tidak akan ada kehidupan dan alam semesta.
Hal ini, mungkin udara terjadi pemadatan udara secara berangsur-angsur menjadi padat,
dan timbulah air, tanah, dan batu. Sebaliknya karena udra menjadi encer, maka timbullah
api.
Lanjutan: Filsafat Kuno
4. Phytagoras ( 580 500 SM)
Ajaran kefilsafatannya mengutamakan pada bilangan (number). Ia menjelaskan
bahwa asas pertama segala sesuatu adalah bilangan. Unsur-unsur atau asas-asas
bilangan terdapat pada segala sesuatu. Unsur-unsur bilangan itu ialah: genap dan
ganjil, terbatas dan tdk terbatas. Singktnya Phytagoras mewariskan ilmu matetamtika.
Dalil matematika yg masih digunakan, yaitu: jumlah dari luas dua sisi sebauh segi tiga
siku-siku adalah sama dengan luas sisi miringnya (a2 +b 2 =c 2).
5. Xenophanes ( 570 480 SM)
Xenophanes adalah filosof yang sangat kritis, ia mengkritisi mitologi yang
menyerupakan tuhan seperti manusia (atau dewa-dewa). Menurut Xenophanes bahwa
tuhan tidak seperti manusia, melaiknan tuhan bersifat kekal dan tdk mempunyai
permulaan. Ia menolak bahwa tuhan mempunyai bilangan banyak , misalnya pada
agama Kristen adanya: tuhan bapak, tuhan anak, dan roh kudus. Sumbangan
pemikirannya jejak-jejak menuju monoteisme.
6. Herakleitos ( 540 475 SM)
Menurut Herakleitos bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta ini mengalir,
berubah-ubah (tidak ada yang menetap pasti) atau dengan istilah lain pantha rhei kei
uden menei. Apa yg menjadi sumber perubahan iti? Menurut Dia adalah API. Misal,
air menjadi panah, kayu menjadi abu, warna menjadi pudar, dst. Sumbangan
pemikiranya kelak akan muncul teori relativitas.
Lanjutan: Filsafat Kuno
7. Paramenides ( 540 475 SM/ Abad Ke-5)
Pandangan Paramenides justru sebliknya daripda Herakleitos. Jikalau Herakleitis
mengajarkan, bahwa hakikat segala sesuatu berubah, maka Paramenides
menentangnya bahwa kenyataan (realitas) yang ada tidak berubah. Tegasnya
Paramenides menjelaskan yang ada itu ada. Artinya, realitas ada yg tidak
berubah, realitas tdk dapat dibagi-bagi, realitas tdk dpt dipasah-pisah, sebab kalau
realitas bisa dibagi-bagi, dipisah-pisah atau dipecah, maka akan terjadi realitas yg
baru. Misal, Tuhan tdk bisa dibagi-bagi. Sumbangan pemikiran Paramenides
penyelesaian masalah dengn logika.
8. Zeno (490 M).
Ajaran filsafat Zeno adalah merelatifkan kebenaran yang telah mapan. Misalnya:
(1) Zeno menolak adanya gerak (perubahan) seperti yg dikatan Herakleitos; (2)
melawan filosof tenteng pahan pluralitas (asal sesuatu tdr berbagai anasir); (3)
menolak ruang kosong.
Lanjutan: Filsafat Kuno
9. EMPEDOKLES (492 432 SM)
Ajaran kefilsafatan Empedokles bersifat plural (jamak). Artinya hakikat
segala sesuatu (realitas) ini berasal dari empat unsur: AIR, API, UDARA,
dan TANAH. Keepat unsur tersebut mempunya kualitas yg sama, misalnya
unsur tanah tidak mungkin menjadi udara, api, atau air. Jadi, segala yang
ada terdiri dari keempat anasir/unsur itu. Perbedan-perbedaa yg ada di
antara benda-benda karena campuran dari keempat anasir itu.
10. Anaxagoras (449 420 SM)
Filsafatnya mengajarkan bahwa realitas tdk hanya empat unsur seperti
Empedokles melaikan realitas terdiri dari berbagai campuran/gabungan
unsur-unsur yg tak terhingga. Misal, manusia, hewan, tumbuh-
tumbuhan, dan terbentuknya benda-benda terdiri dari berbagai unsur yg
tak terbilang. Selain itu ajaran utama Dia adalah ttg ROH,RASIO. Roh
terpisah atau tdk tercapur dg materi. Roh mengusai materi/badan, dan
bada tdk menguasai roh.
Lanjutan: Filsafat Kuno
11. Demokritos ( 460 370 SM)
Seperti halnya dengan filsuf lainnya yang beraliran pluralisme, Demokritos
mengajarkan bahwa kenyataan bukan hanya dari satu unsur saja, tetapi
terdiri dari banyak unsur/anasir. Menurut Demokritos asal usul segala
sesuatu: alam, manusia, benda-benda, dsb adalah berasal dari atom. Atom
unsur-unsur terkecil yg ada di alam semesta dan tdk dapt dibagi-bagi; dan
atom tdk dapat diindera oleh manusia. Teori atom Demokritos sebenarnya
diperoeh dari gurunya bernama Leukkipos.
12. Protagoras ( 480 411)
Inti sari filsafatnya ialah, bahwa manusia menjadi ukuran bagi segala-
galanya. Artinya, yang menentkan benar atau salahnya sesuatu adalah
manusia. Suatu perkara halal atau haram, baik, buruk, benar, salah, dsb
tetap manusia yg menentukannya. Di sini sbg cikal bakal lahirnya filsafat
antroposentrisl segalanya ditentukan bagaimana manusia.
Lanjutan : Filsafat Alam