Anda di halaman 1dari 10

Vol. 6 No.

2 Desember 2021
p-ISSN 2528-0201
e-ISSN 2528-3278
website : jurnal.umj.ac.id/index.php/ftan/index
e-mail : jurnal@pertanian-umj.ac.id

PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI KONSENTRASI POC URIN KELINCI


TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SEMANGKA
(Citrullus lanatus)

Sukrianto*, Munawaroh
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian UMJ
Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, 15419
*E-mail: sukrianto50@gmail.com

Diterima: 25/04/2020 Direvisi: 08/04/2021 Disetujui: 02/12/2021

ABSTRAK

Pupuk organik cair (POC) urin kelinci merupakan limbah urin dari peternakan kelinci
mempunyai kandungan unsur hara yang baik bagi tanaman. Semangka merupakan salah
satu buah yang mempunyai potensi besar untuk dibudidayakan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui konsentrasi pupuk organik cair urin kelinci yang tepat untuk
pertumbuhan dan produksi tanaman semangka, dengan pengurangan pupuk anorganik
sebanyak 50%. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan April 2018, di
Curug, Serpong, Tangerang Selatan, pada ketinggian ± 25 m di atas permukaan laut dengan
jenis tanah Latosol. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
dengan enam perlakuan konsentrasi POC urin dan diulang sebanyak empat kali. Perlakuan
terdiri dari pupuk anorganik 100%, pengurangan pupuk anorganik sebesar 50% ditambah
POC urin dengan konsentrasi 5, 10, 15, 20 dan 25ml/L di aplikasikan sebanyak 250 ml
air/tanaman. Parameter yang diamati adalah jumlah daun, jumlah cabang, jumlah bunga
jantan, jumlah bunga betina, bobot buah dan diameter buah. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penambahan bermacam–macam konsentrasi POC urin kelinci memberikan
pengaruh nyata terhadap jumlah daun, jumlah cabang, dan jumlah bunga jantan tanaman
semangka tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah bunga betina, diameter buah dan
bobot buah semangka.

Kata kunci: POC, semangka, urin, kelinci

ABSTRACT

Liquid organic fertilizer (LOF) rabbit urine, is urine waste from rabbit farms has good
nutrient content for plants. Watermelon is one of the fruits that has great potential to be
cultivated. This study aims to determine the concentration of liquid organic fertilizer of
rabbit urine which is appropriate for the growth and product of watermelon plants, with a
reduction of inorganic fertilizers by 50%. This research was conducted from January to
April 2018, at Curug, Serpong, South Tangerang, at an altitude of ± 25 m above sea level
with Latosol soil types. The research method used a Randomized Block Design (RBD) with
six treatments for urine LOF concentrations and repeated four times. The treatment
consisted of 100% inorganic fertilizer, 50% reduction in inorganic fertilizer plus urine
LOF with concentrations of 5, 10, 15, 20 and 25ml/L applied as much as 250 ml of
water/plant. The parameters observed were the number of leaves, number of branches,
number of male flowers, number of female flowers, fruit weight and diameter of fruit. The
results showed that the addition of various kinds of rabbit urine LOF concentrations had a
significant influence on the number of leaves, number of branches, and the number of male

Artikel dipublikasi oleh Jurnal Agrosains dan Teknologi © 2021. Artikel ini berlisensi di bawah naungan
Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Jurnal Agrosains dan Teknologi Volume 6 Nomor 2 Desember 2021 p-ISSN 2528-0201
website : jurnal.umj.ac.id/index.php/ftan e-ISSN 2528-3278

flowers of watermelon plants but did not significantly affect the number of female flowers,
fruit diameter and watermelon weight.

Keywords: LOF, watermelon, urine, rabbit

PENDAHULUAN produksi. Untuk meningkatkan kualitas


dan produksi buah semangka salah satu
Semangka merupakan salah satu usaha yang penting adalah pemupukan.
tanaman buah yang sering dibudidayakan Urin kelinci berpotensi dapat
dan termasuk tanaman hortikultura yang mengurangi pemakaian pupuk kimiawi
banyak dikonsumsi masyarakat. seperti N, P, dan K. Kandungan unsur
Tanaman semangka (Citrullus lanatus) hara makro dan mikro pada urin kelinci
tumbuh baik di dataran rendah hingga sangat baik bagi tanaman dan berpotensi
dataran tinggi 0-1000 meter di atas untuk dijadikan pupuk organik (Reiyasa,
permukaan laut (dpl). Tanaman 2004).
semangka menghendaki daerah yang
banyak mengandung bahan organik yang Pupuk organik cair (POC) sekarang
subur dengan iklim yang retalif kering. ini telah banyak diproduksi dan salah
Tanaman semangka juga dapat tumbuh di satunya yang digunakan dalam penelitian
daerah yang bertipe iklim basah, namun ini adalah POC urin kelinci terfermentasi
tidak menghendaki daerah yang air IR01® yang diproduksi oleh IMRA
tanahnya tergenang dan daerah berkabut. Indonesia. Berdasarkan data yang
Tanaman semangka toleran terhadap terdapat pada label produk IR01®
lahan asam yang pH tanahnya kurang produk IMRA Indonesia memiliki
dari 5 seperti lahan gambut, namun keunggulan diantaranya dapat
derajat keasaman tanah yang optimum menghemat pupuk kimia hingga 50% dan
bagi semangka berkisar antara pH 5,5- meningkatkan produksi hingga 40%.
6,5. Tanaman semangka tidak tahan Selain itu juga mampu menjaga
terhadap hujan yang terus menerus. kesuburan tanah, menjaga ketersediaan
Tanaman semangka menghendaki lahan unsur hara, meningkatkan produksi
yang terbuka, dengan penyinaran yang tanaman, serta cocok untuk semua jenis
terus-menerus 80% lebih dan tidak tanaman.
ternaungi (Sunarjono, 2016).
Pemberian pupuk yang tidak tepat
Berdasarkan data yang diperoleh dari baik waktu, tempat dan jumlahnya
Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kurang memberikan hasil yang optimal
buah semangka terbesar di tahun 2017 bagi perkembangan tanaman. Faktor
terdapat pada Provinsi Jawa Timur yang sangat penting dalam proses
dengan total produksi mencapai 120.295 pemupukan adalah konsentrasi pupuk
ton, diposisi kedua Provinsi Jawa Tengah yang pas, jumlah aplikasinya ke tanaman
dengan total produksi mencapai 67.714 dan waktu aplikasi yang tepat. Hal ini
ton, dan diposisi ketiga Provinsi pula yang mempengaruhi produktivitas
Sumatera Utara produksi mencapai dan kualitas hasil. Menurut Marsono dan
63.811 ton. Sigit (2001), jumlah pemberian pupuk
yang tidak tepat akan berdampak negatif
Permasalahan yang umum dijumpai bagi tanaman, Perubahan struktur,
dalam budidaya semangka adalah kehidupan biologis tanah, dan reaksi
gangguan penyakit fisiologis yang kimia akan sangat tidak menguntungkan
disebabkan oleh kekurangan unsur hara, bagi tanaman, tanah dan lingkungan.
menurunnya tingkat kesuburan tanah dan
persediaan bahan organik yang ada Melihat kandungan unsur hara yang
dalam tanah, dan sebagainya. Pemilihan ada pada POC urin kelinci dan
benih bermutu dapat meningkatkan manfaatnya serta potensi tanaman

90
Sukrianto*, Munawaroh. 2021. Pengaruh pemberian berbagai konsentrasi poc urin kelinci terhadap
pertumbuhan dan hasil semangka (Citrullus lanatus). Jurnal Agrosains dan Teknologi, Vol. 6 (2) h. 89-98.

semangka untuk dibudidayakan, P1 = Pupuk anorganik 50% ditambah


dilakukan penelitian ini dengan judul POC Urin konsentrasi 5ml/L
“Pengaruh Pemberian Berbagai P2 = Pupuk anorganik 50% ditambah
Konsentrasi POC Urin Kelinci Terhadap POC Urin konsentrasi 10ml/L
Pertumbuhan dan Hasil Semangka P3 = Pupuk anorganik 50% ditambah
(Citrullus lanatus)”. POC Urin konsentrasi 15ml/L
P4 = Pupuk anorganik 50% ditambah
Penelitian ini bertujuan untuk POC Urin konsentrasi 20ml/L
mengetahui pengaruh konsentrasi Pupuk P5 = Pupuk anorganik 50% ditambah
Organik Cair Urin Kelinci (POC Urin POC Urin konsentrasi 25ml/L
Kelinci) yang dapat meningkatkan
pertumbuhan dan produksi tanaman Penelitian ini seluruhnya terdiri dari 6
semangka dengan pengurangan pupuk perlakuan. Setiap perlakuan diulang 4
anorganik sebanyak 50%. kali sehingga terdapat 24 satuan
percobaan. Masing-masing satuan
METODE percobaan terdiri dari 3 tanaman, maka
jumlah tanaman yang diteliti 72 tanaman.
Waktu dan Tempat Data dianalisis dengan uji F dengan
model matematika yang digunakan
Penelitian ini dilakukan pada bulan adalah sebagai berikut:
Januari 2018 sampai dengan April 2018
di lahan warga di wilayah Serpong Yij = µ + αi + βj + εij
Tangerang Selatan. Lokasi penelitian
berada pada ketinggian ± 25 meter di atas Yij = Nilai pengamatan penambahan
permukaan laut (dpl) dengan jenis tanah konsentrasi POC Urin ke-i
Latosol. pada kelompok ke-j
Yij = Hasil pengamatan
Alat dan Bahan µ = Nilai rataan umum
Αi = Pengaruh penambahan
Alat yang digunakan antara lain, gelas konsentrasi POC Urin ke-i
ukur, pipet tetes, jerigen 5 liter, cangkul, Βj = Pengaruh kelompok ke-j
meteran, hand sprayer, pH Meter, sekop Εij = Galat percobaan dari perlakuan
kecil, pisau, gunting, timbangan, alat penambahan konsentrasi POC
tulis dan kamera. Bahan yang digunakan Urin ke-i pada kelompok ke-j
dalam penelitian ini adalah kertas I = 1, 2, 3, 4, 5, 6 (perlakuan
alumunium, ajir, tali rafia, jaring penambahan konsentrasi POC
buah,benih semangka panah merah Urin)
varietas Possa F1®, kapur dolomit, J = 1, 2, 3, 4 (kelompok/ulangan)
furadan 3GR, POC Urin Kelinci IR 01®,
pupuk kandang sapi, tanah, kompos, Setelah dilakukan uji F dilanjutkan
pupuk anorganik (KCL, TSP dan Urea), menggunakan uji BNJ taraf 5%.
polybag ukuran 45 cm x 45 cm, pestisida
dan fungisida. Pelaksanaan Penelitian Pembuatan
larutan POC urin kelinci
Rancangan Penelitian
Pembuatan larutan POC urin kelinci
Penelitian dilakukan menggunakan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
metode Rancangan Acak Kelompok
(RAK) dengan 6 (enam) perlakuan 1) Larutan POC urin kelinci diencerkan
konsentrasi POC Urin yaitu: dalam 5 konsentrasi larutan yang
berbeda (5ml/L, 10ml/L, 15ml/L,
P0 = Pupuk anorganik 100% tanpa POC 20ml/L dan 25ml/L)
Urine (kontrol)

91
Jurnal Agrosains dan Teknologi Volume 6 Nomor 2 Desember 2021 p-ISSN 2528-0201
website : jurnal.umj.ac.id/index.php/ftan e-ISSN 2528-3278

2) Masing-masing larutan POC urin berumur 12-14 hari setelah tanam (hst)
kelinci disimpan dalam jerigen dan dengan menyisakan 1 tanaman yang
masing-masing jerigen diberi label paling baik. Sebelumnya lubang tanam
yang sesuai. diberi furadan sebanyak 0,5 g tiap lubang
tanam kemudian tutup dengan tanah
Persiapan Media dan Pemasangan tipis. Pemasangan ajir dilakukan untuk
label merambatkan tanaman semangka.

Persiapan media tanam dilakukan satu Pemupukan


minggu sebelum penanaman. Tanah
digali dari satu tempat dan dipindahkan Pemberian pupuk dasar dilakukan
ke tempat yang telah disediakan dekat saat persiapan media yaitu dengan pupuk
dengan areal penanaman kemudian kandang sapi. Sedangkan dosis
digemburkan agar tanah tersebut tidak rekomendasi pemupukan kimia berupa
keras dan menjadi remah serta campuran 100kg Urea, 2000kg TSP, dan
mempermudah pergerakan akar sehingga 100kg KCL per hektar. Pupuk diberikan
akar mampu menyerap unsur hara secara 2 kali pada umur 2 minggu dan 3 minggu
optimal. Setelah tanah remah tanah setelah tanam (mst) (Hendro Sunarjono,
dimasukan kedalam polybag ukuran 45 2016). Setara dengan 0,75 g Urea (dosis
cm x 45 cm. Sebelumnya polybag telah yang diberikan 0,375 g/polybag), 1,5 g
diberi label sesuai perlakuan. Media TSP (dosis yang diberikan 0,75
tanam yang digunakan adalah campuran g/polybag), dan 0.75g KCL (dosis yang
tanah, pupuk kandang sapi, dan kompos diberikan 0,375 g/polybag).
dengan perbandingan 2:1:1 sebanyak 15
kg per polybag. Pemberian perlakuan POC

Persiapan benih Perlakuan POC Urin Kelinci


diberikan 4 kali mulai umur 1mst-7mst
Benih yang digunakan adalah benih dengan interval waktu pemberian dua
semangka panah merah varietas Possa minggu sekali dan dosis 250 ml/tanaman
F1®. Semangka jenis ini bentuknya dengan cara dituangkan disekitar
lonjong dengan daging buah berwarna perakaran tanaman.
merah dan kulit berwarna hijau tua.
Ukuran buah relatif kecil dengan bobot Pemeliharaan
maksimal 3 kg per buah sehingga cocok
untuk ditanam dalam polybag. Benih Penyiraman dilakukan pada pagi dan
kemasan yang telah siap kemudian sore hari. Pengikatan dilakukan setiap
direndam selama 12 jam untuk hari setelah tanaman berumur 14 hst
mengetahui benih tersebut layak sampai mendekati masa panen dengan
digunakan atau tidak, benih yang mengikat batang ke ajir menggunakan
mengapung dibuang dan benih yang tali raffia. Seleksi calon buah dilakukan
tenggelam digunakan, selain itu mulai umur 6mst. Setiap tanaman hanya
perendaman juga berfungsi membuat dipelihara 1 buah semangka saja yang
benih lebih mudah berkecambah. paling baik sementara sisanya dipangkas.
Pengendalian gulma dilakukan dengan
Penanaman dan penjarangan cara manual yaitu dengan mencabut satu
persatu gulma yang tumbuh dala polybag
Penanaman dilakukan dengan cara menggunakan tangan. Pengendalian
tanam benih langsung dalam media yang hama juga dilakukan dengan membuang
sudah dimasukan kedalam polybag, hama yang merusak tanaman serta
dengan kedalaman 5cm, masing-masing memangkas daun yang terserang hama
polybag ditanam 3 benih, kemudian dan penyakit.
dilakukan penjarangan setelah tanaman

92
Sukrianto*, Munawaroh. 2021. Pengaruh pemberian berbagai konsentrasi poc urin kelinci terhadap
pertumbuhan dan hasil semangka (Citrullus lanatus). Jurnal Agrosains dan Teknologi, Vol. 6 (2) h. 89-98.

Panen Pertumbuhan diawal tanam hingga umur


2 MST relatif seragam dan semua
Pemanenan tanaman semangka tanaman tumbuh baik. Serangan hama
dilakukan pada saat tanaman berumur pada daun baru terjadi ketika memasuki
70HST, dengan kondisi tangkai buah umur 3 MST.
telah menguning, kulit buah terasa halus,
berwarna hijau tua dan menggema saat Hasil analisis ragam menunjukan
buah diketuk dengan jari tangan. jumlah daun umur 3 MST memberikan
Pemanenan dilakukan dengan memotong pengaruh nyata, 4 MST memberikan
tangkai buah semangka yang telah pengaruh sangat nyata dan 5 MST
menguning menggunakan gunting. memberikan pengaruh nyata.

Pengamatan Tabel 1. Pengaruh Pengurangan Pupuk


Anorganik dan Penambahan
Pengamatan dilakukan sejak tanaman Urin Kelinci Terhadap Jumlah
berumur 3 mst dengan variabel yang Daun Tanaman Semangka pada
diamati sebagai berikut: Umur 3-5 MST
Jumlah Daun
Perlakuan
1. Jumlah daun, dengan cara 3 MST 4 MST 5 MST
menghitung jumlah daun per P0 6,00a 18,75a 29,42a
tanaman pada setiap perlakuan pada P1 6,42a 21,08ab 31,50ab
umur 3 sampai 5 mst. P2 6,17a 23,00b 33,33ab
P3 6,67a 23,83b 34,67b
2. Jumlah cabang, dengan cara P4 7,00a 23,25b 34,00b
menghitung jumlah cabang per P5 6,58a 23,33b 33,83b
tanaman pada setiap perlakuan pada Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf
umur 3 sampai 5 mst. yang sama pada kolom yang
sama tidak berbeda nyata
berdasarkan uji BNJ taraf 5%.
3. Jumlah bunga jantan, dengan cara
menghitung jumlah bunga jantan per Berdasarkan uji BNJ taraf 5% pada
tanaman pada setiap perlakuan pada Tabel 1 menunjukkan bahwa perlakuan
umur 4 sampai 6 mst. penambahan berbagai macam
konsentrasi POC Urin pada umur 3 MST
4. Jumlah bunga betina, dengan cara
memberikan pengaruh tidak nyata
menghitung jumlah bunga betina per
terhadap jumlah daun tanaman
tanaman pada setiap perlakuan pada
semangka. Namun berbeda dengan umur
umur 4 sampai 6 mst.
4 MST yang memberikan pengaruh
sangat nyata, serta umur 5 MST
5. Bobot buah segar, dengan cara
memberikan pengaruh nyata terhadap
menimbang buah satu persatu setelah
jumlah daun tanaman semangka. Jumlah
panen.
daun terbanyak pada umur 5 MST adalah
6. Diameter buah, dengan cara pemberian pupuk anorganik 50% dan
mengukur satu persatu buah yang pemberian urin dengan konsentrasi 15
telah dipanen. ml/L yaitu 34,67 helai daun, berbeda
nyata dengan perlakuan pupuk anorganik
HASIL DAN PEMBAHASAN 100% yang hanya menghasilkan 29,42
helai daun, namun tidak berbeda nyata
Jumlah Daun dengan perlakuan pemberian pupuk
anorganik 50% ditambah urin kelinci
Pengamatan jumlah daun dimulai konsentrasi 5ml/L, 10ml/L, 20ml/L dan
pada umur 3 MST sampai 5 MST dengan 25ml/L.
interval satu minggu sekali.

93
Jurnal Agrosains dan Teknologi Volume 6 Nomor 2 Desember 2021 p-ISSN 2528-0201
website : jurnal.umj.ac.id/index.php/ftan e-ISSN 2528-3278

Pertumbuhan diawal tanam hingga cabang diamati mulai pada umur 3 MST
umur 2 mst relatif seragam dan semua sampai dengan tanaman berumur 5 MST
tanaman tumbuh baik. Serangan hama dengan interval pengamatan satu minggu
pada daun baru terjadi ketika memasuki sekali. Dari hasil analisis ragam
umur 3 MST. Pada saat pemberian pupuk menunjukkan bahwa perlakuan
kimia beberapa helai daun menjadi penambahan berbagai macam
gosong dan berlubang, hal ini terjadi konsentrasi POC Urin kelinci pada umur
karena pemberian pupuk kimia yang 3-4 MST memberikan pengaruh tidak
terlalu dekat dengan titik tumbuh nyata terhadap jumlah cabang tanaman
sehingga pupuk kimia tersebut ada yang semangka, dan pada umur 5 MST
bersentuhan langsung dengan daun. memberikan pengaruh sangat nyata.

Peningkatan jumlah daun pada umur Urin kelinci mengandung unsur hara
4-5 MST dikarenakan jumlah cabang N, P dan K, namun unsur nitrogen adalah
tanaman semangka bertambah sehingga yang paling besar dalam kandungan urin
berpengaruh pada jumlah daun. kelinci. Unsur hara N sangat dibutuhkan
Penambahan pupuk anorganik 100% tanaman pada masa vegetatif untuk
memberikan hasil paling kecil karena pembentukan daun, cabang dan akar
pupuk yang diberikan dalam bentuk serta membantu membentuk zat hijau
padat sehingga butuh waktu untuk daun yang berfungsi dalam proses
tanaman dapat mengambil hara-hara fotosintesis. Selain sebagai unsur hara
yang terkandung didalamnya. Sementara organik jika dibandingkan dengan hewan
POC urin kelinci dapat langsung diserap pemakan rumput lainnya, urin kelinci
akar seketika setelah pupuk dituangkan memiliki kadar nitrogen lebih tinggi
ke sekitar perakaran tanaman semangka. karena kebiasaannya yang jarang minum
Pada masa vegetatif peningkatan jumlah air dan lebih banyak mengkonsumsi
daun sangat berpengaruh pada hijauan saja.
pertumbuhan tanaman sebab daun
berfungsi mengolah makanan. Selain Tabel 2. Pengaruh Pengurangan Pupuk
akar, daun juga termasuk alat hara Anorganik dan Penambahan
semakin banyak daun proses Urin Kelinci Terhadap Jumlah
pertumbuhan semakin cepat sehingga Cabang Tanaman Semangka
proses pembentukan alat-alat reproduksi pada Umur 3-5 MST
untuk peralihan kemasa generatif dapat Jumlah Cabang
berjalan dengan baik. Perlakuan 4
3 MST 5 MST
MST
Hasil Penelitian Nugraheni dan P0 1,00a 3,58a 8,08a
Paiman (2010) dikutip dari Rosniawaty P1 1,00a 3,25a 9,33ab
dkk (2015) pada tanaman tomat urin P2 1,00a 3,42a 10,33b
kelinci tidak berpengaruh pada P3 1,00a 3,33a 10,25b
pertumbuhan generative tanaman, P4 1,00a 3,67a 10,50b
konsentrasi urin kelinci 3000 ppm dapat P5 1,00a 3,50a 10,42b
meningkatkan pertumbuhan vegetatif Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf
tanaman yaitu berat segar tanaman, berat yang sama pada kolom yang
kering tanaman, berat kering daun dan sama tidak berbeda nyata
berat kering batang. berdasarkan uji BNJ taraf 5%.

Jumlah Cabang Dari Tabel 2 bisa terlihat bahwa pada


umur 5 MST perlakuan pupuk anorganik
Jumlah cabang dihitung dari mulai 50% ditambah POC urin kelinci dengan
cabang primer dan sekunder yang konsentrasi 20ml/L menghasilkan jumlah
tumbuh. Cabang tanaman semangka cabang paling banyak (10,5 batang)
tumbuh di sekitar ketiak daun. Jumlah dibandingkan dengan perlakuan lain,

94
Sukrianto*, Munawaroh. 2021. Pengaruh pemberian berbagai konsentrasi poc urin kelinci terhadap
pertumbuhan dan hasil semangka (Citrullus lanatus). Jurnal Agrosains dan Teknologi, Vol. 6 (2) h. 89-98.

berbeda nyata dengan pemberian pupuk Tabel 3. Pengaruh Pengurangan Pupuk


anorganik 100%, namun tidak berbeda Anorganik dan Penambahan
nyata dengan perlakuan pupuk anorganik Urin Kelinci Terhadap Jumlah
50% ditambah konsentrasi urin kelinci Bunga Jantan Semangka pada
5ml/L, 10ml/L, 15ml/L, dan 25ml/L. Umur 4-6 MST
Jumlah Bunga Jantan
Cabang yang dipelihara dalam Perlakuan 4 5 6
penelitian ini hanya 3 cabang utama saja, MST MST MST
sementara sisa cabang lainnya yang P0 0,75a 6,58a 17,00a
muncul dipangkas setelah pengamatan P1 0,71a 7,33a 18,50ab
cabang selesai atau setelah umur 5 MST. P2 0,71a 7,92a 22,42b
Pemanngkasan cabang ini bertujuan P3 0,75a 8,83a 21,58ab
untuk mengurangi cabang yang terlalu P4 0,75a 9,08a 20,67ab
lebat agar tidak mempengaruhi P5 0,71a 8,33a 20,25ab
perkembangan tanaman yang telah Keterangan: Angka-angka yang diikuti
memasuki vase generatif, khususnya huruf yang sama pada kolom
tunas-tunas cabang muda. Pemangkasan yang sama tidak berbeda nyata
cabang diperlukan agar hara berdasarkan uji BNJ taraf 5%.
terkonsenrasi di tiga cabang utama saja, Data ditransformasikan ke
sehingga buah yang muncul dapat √𝑥 + 5 pada umur 4 MST.
berkembang dengan baik dan
mengurangi masalah kerontokan pada Bunga jantan hanya mempunyai
buah. Selain itu jika cabang dibiarkan benang sari dan sangat diperlukan dalam
terus tumbuh dapat mengganggu karna jumlah banyak agar proses penyerbukan
padatnya tempat untuk menjalar. dapat berjalan optimal. Penyerbukan
diperantarai oleh serangga khususnya
Jumlah Bunga Jantan lebah. Namun dalam penelitian ini karna
lebah yang datang sangat sedikit, maka
Pengamatan jumlah bunga jantan dilakukan proses penyerbukan manual,
dilakukan pada saat tanaman berumur 4- yaitu dengan menempelkan serbuk sari
6 MST yaitu dengan menghitung jumlah jantan ke putik betina satu persatu sampai
bunga jantan yang muncul di ketiak daun. setiap tanaman mempunyai buah yang
Dari hasil analisis ragam menunjukkan berkembang baik. Tanaman semangka
bahwa perlakuan penambahan berbagai mempunyai jumlah bunga jantan lebih
macam konsentrasi POC Urin umur 4 – 5 banyak dari pada bunga betina.
MST memberikan pengaruh tidak nyata
terhadap jumlah bunga jantan semangka, Jumlah Bunga Betina
sementara pada umur 6 MST
memberikan pengaruh nyata. Pengamatan jumlah bunga betina
dilakukan pada saat tanaman berumur 4-
Jumlah bunga jantan terbanyak 6 MST yaitu dengan menghitung jumlah
didapat dari perlakuan Anorganik 50% bunga betina yang muncul di setiap
ditambah POC Urin 10ml/L (22,42 buah) ketiak daun. Bunga betina mempunyai
(Tabel 3) dibandingkan dengan peranan yang sangat penting bagi proses
perlakuan lain. Berbeda nyata dengan kelangsungan generasi berikutnya. Dari
perlakuan pupuk anorganik 100%, dan hasil analisis ragam menunjukkan bahwa
tidak berbeda nyata dengan perlakuan perlakuan penambahan berbagai macam
pupuk anorganik 50% ditambah konsentrasi POC Urin memberikan
konsentrasi urin kelinci 5ml/L, 15ml/L, pengaruh tidak nyata terhadap jumlah
20ml/L, dan 25ml/L. bunga betina semangka. Hal ini sejalan
denan penelitian beberapa jenis pupuk
organik pada tanaman semangka yang
dilakukan Lufita dkk (2017), bahwa

95
Jurnal Agrosains dan Teknologi Volume 6 Nomor 2 Desember 2021 p-ISSN 2528-0201
website : jurnal.umj.ac.id/index.php/ftan e-ISSN 2528-3278

perlakuan pemberian beberapa jenis butuh lebih banyak bunga jantan untuk
pupuk organik tidak memberikan penyerbukan optimal. Pada putik bunga
pengaruh yang nyata terhadap jumlah betina terdapat ujung yang lengket,
bunga pada tanaman. sedangkan pada bagian ujung benang sari
bunga jantan terdapat bubuk yang disebut
Tabel 4. Pengaruh Pengurangan Pupuk serbuk sari.
Anorganik dan Penambahan
Urin Kelinci Terhadap Jumlah Pada penelitian ini umumnya
Bunga Betina Semangka pada penyerbukan dilakukan oleh perantara
Umur 4-6 MST lebah. Lebah mencari makanan dengan
Jumlah Bunga Betina terbang berpindah dari bunga satu ke
Perlakuan 4 5 6 bunga lainnya, serbuk sari menempel di
MST MST MST kaki lebah, serbuk sari jatuh dan
P0 0,71a 1,00a 2,42a menempel pada putik yang lengket
P1 0,71a 1,17a 2,67ab menyebabkan buah menjadi berkembang
P2 0,71a 1,08a 2,75ab dan tanaman semangka dapat
P3 0,71a 1,25a 3,00b menghasilkan buah. Selain perantara
P4 0,79a 1,42a 2,92ab serangga serbuk sari juga biasanya
P5 0,75a 1,33a 2,83ab terbawa angin dan menempel pada putik
Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf bunga betina semangka.
yang sama pada kolom yang
sama tidak berbeda nyata Diameter buah
berdasarkan uji BNJ taraf 5%.
Data ditransformasikan ke Pengamatan diameter buah dilakukan
√𝑥 + 5 pada umur 4 MST setelah panen yaitu dengan mengukur
lingkaran buah dengan tali kemudian
Pada Tabel 4, dapat dilihat bahwa disamakan dengan ukuran penggaris dan
jumlah bunga betina terbanyak pada dihitung diameternya. Dari hasil analisis
umur 6 MST dihasilkan dari perlakuan ragam menunjukkan bahwa perlakuan
anorganik 50% ditambah POC urin penambahan berbagai macam
15ml/L (3 buah), berbeda nyata dengan konsentrasi POC Urin memberikan
perlakuan anorganik 100% dan tidak pengaruh tidak nyata terhadap diameter
berbeda nyata dengan perlakuan buah semangka.
anorganik 50% ditambah POC urin
5ml/L, 10ml/L, 20ml/L, dan 25 ml/L. Tabel 5. Pengaruh Pengurangan Pupuk
Anorganik dan Penambahan
Pupuk organik cair urin kelinci Urin Kelinci Terhadap
menunjukan pengaruh yang baik Diameter Buah Semangka
terhadap pertumbuhan tanaman dan Perlakuan Diameter Buah (cm)
berdampak positif pada perkembangan P0 9,58a
bunga. Bunga yang dihasilkan cukup P1 10,67a
banyak dan tidak mudah rontok. P2 10,11a
Warnanya pun lebih terang dan menarik P3 10,75a
sehingga dapat menarik perhatian P4 10,64a
serangga-serangga penyerbuk untuk P5 10,01a
datang. Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf
yang sama pada kolom yang
Bunga betina pada tanaman semangka sama tidak berbeda nyata
jumlahnya lebih sedikit dari pada bunga berdasarkan uji BNJ taraf 5%.
jantan. Warnanya kuning dan
mempunyai bakal buah berbentuk bulat Pada Tabel 5, dapat dilihat bahwa
atau lonjong, tetapi tidak semua bunga diameter buah terpanjang dihasilkan dari
betina akan menjadi buah. Karena itulah perlakuan anorganik 50% ditambah POC

96
Sukrianto*, Munawaroh. 2021. Pengaruh pemberian berbagai konsentrasi poc urin kelinci terhadap
pertumbuhan dan hasil semangka (Citrullus lanatus). Jurnal Agrosains dan Teknologi, Vol. 6 (2) h. 89-98.

urin 15ml/L (3 buah), berbeda nyata Pada saat buah semangka


dengan semua perlakuan. Pada masa berkembang ada 2 buah semangka yang
awal tanam hingga mencapai usia 1 terkena serangan lalat buah (Bactrocera
bulan, hampir setiap hari hujan hal ini cucurbitae), lalat buah menusuk buah
baik untuk pertumbuhan vegetatif, karna semangka yang masih muda dan
suhu menjadi sejuk dan media selalu menyebabkan busuk buah dari dalam,
lembab. Namun hal ini mulai berdampak Nampak dari luar buah semangka dalam
saat memasuki masa generatif. Media kondisi bagus, namun apabila diamati
yang diguyur hujan terus menerus dari dekat dan di tekan maka semangka
dengan intensitas tinggi lama kelamaan tersebut berubah menjadi empuk dan
menjadi semakin padat, sehingga sistem lembek tetapi karna kulit semangka yang
perakaran menjadi terganggu jadi ketika tebal jadi busuk pada semangka tidak
hari sangat panas media mudah kering terlihat. Ketika dipanen semangka yang
dan mengeras, menyebabkan daun-daun busuk tersebut kemudian dibelah dan
menua lebih cepat dan perkembangan dalamnya sudah hancur serta terdapat
buah tidak optimal sehingga buah yang belatung, baunya juga tidak sedap. Buah
dihasilkan memiliki diameter pendek. semangka yang seperti ini tidak layak
dikonsumsi, dan dipisahkan dari
Bobot buah semngka yang masih baik.

Pengamatan bobot buah dilakukan Bobot buah semangka yang


setelah panen yaitu dengan menimbang dihasilkan pada penelitian ini belum
buah satu persatu menggunakan optimal berat maksimal semangka jenis
timbangan. Dari hasil analisis ragam Possa F1 yang menurut keterangan dalam
menunjukkan bahwa perlakuan kemasan mampu menghasilkan buah
penambahan berbagai macam maksimal 2500–3000 g. Sementara dari
konsentrasi POC Urin memberikan hasil olah data rata-rata bobot buah
pengaruh tidak nyata terhadap bobot semangka yang dihasilkan hanya
buah semangka. Hal ini sejalan dengan berbobot 1.104 g. Pemberian pupuk
penelitian urin kelinci pada tanaman sudah disesuaikan dengan takaran yang
tomat yang telah dilakukan Melda, dkk sesuai untuk pertumbuhan dan produksi
(2017), yang menunjukan bahwa hasil semangka namun hal ini dapat terjadi
analisis ragam menunjukan bahwa tidak karna syarat tumbuh tanaman semangka
ada interaksi antara pemberian dosis belum terpenuhi seperti cahaya,
pupuk urin kelinci dengan beberapa kelembaban, suhu dan lain sebagainya.
varietas tomat terhadap berat buah Warna buah semangka merah terang dan
tanaman tomat. terdapat banyak biji berwarna hitam
didalamnya. Rasanya manis dan renyah.
Tabel 6. Pengaruh Pengurangan Pupuk
Anorganik dan Penambahan PENUTUP
Urin Kelinci Terhadap Bobot
Buah Semangka Simpulan
Perlakuan Bobot Buah (g)
P0 830,00a Pengurangan pupuk anorganik hingga
P1 1125,00a 50% dan penambahan berbagai
P2 987,50a konsentrasi POC urin kelinci
P3 1104,17a memberikan pengaruh tidak nyata
P4 1095,83a terhadap pertumbuhan tanaman
P5 991,67a semangka, kecuali pada jumlah daun
Keterangan: Angka–angka yang diikuti huruf umur 4 MST yang memberikan pengaruh
yang sama pada kolom yang sangat nyata, jumlah daun umur 5 MST
sama tidak berbeda nyata yang memberikan pengaruh nyata,
berdasarkan uji BNJ taraf 5%. jumlah cabang umur 5 MST yang

97
Jurnal Agrosains dan Teknologi Volume 6 Nomor 2 Desember 2021 p-ISSN 2528-0201
website : jurnal.umj.ac.id/index.php/ftan e-ISSN 2528-3278

memberikan pengaruh sangat nyata dan Nuning P. 2011. Beternak dan Bisnis
jumlah bunga jantan umur 6 MST yang Kelinci Pedaging. PT. Agromedia
memberikan pengaruh nyata. Pustaka. Jakarta.
Konsentrasi pupuk terbaik untuk fase Parnata Ayub S. 2004. Pupuk Organik
vegetatif dalam penelitian ini adalah Cair. PT. Agromedia Pustaka. Depok
kombinasi antara pupuk anorganik yang Reiyasa. 2004. Potensi Urin Kelinci
telah dikurangi 50% ditambah urin Sebagai Pupuk
kelinci 15ml/L. Urin kelinci terbukti http://digilib.unila.ac.id. [10 April
dapat menjadi pupuk alternatif tambahan 2019]
yang mampu mengurangi pemakaian Rosniawaty S., Sudirja R., Hidayat H.
pupuk kimia, khususnya pada masa 2015. Pemanfaatan urin kelinci dan
vegetatif. urin sapi sebagai alternatif pupuk
organik cair pada pembibitan kakao.
DAFTAR PUSTAKA (Theobroma cacao L.) Jurnal
Kultivasi Vol. 14(1): 33.
Alfiah L.N, Gunawan I. Pertumbuhan Rukmana R. 2006. Budidaya semangka
Semangka (Citrulus Vulgaris Schard) hibrida. Kanisius. Yogyakarta. [12
dengan menggunakan beberapa jenis April 2019]
pupuk organik. Jurnal Sungkai, Vol.5 Saefudin 2009, Cara Pembuatan Pupuk
(1): 28 [10 April 2019] Organik dari Urin Kelinci, BP3K
Badan Pusat Statistik (BPS). 2019 [12 Bansari Temanggung. [12 April 2019]
April 2019] Sembiring M.Y, Setyobudi L., Sugito Y.
Buletin BMKG Provinsi Banten dan DKI 2017. Pengaruh Dosis Urin Kelinci
Jakarta. 2018 Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Hermanto C., Hadiati S., Indriani N. Beberapa Varietas Tomat. Jurnal
2015. Keragaman dan Kekayaan Produksi Tanaman Vol. 5 (1) :137.
Buah Tropika Nusantara. IAARD Sobir dan Firmansyah D, Siregar. 2010.
Press. Jakarta Budi Daya Semangka. Penebar
Istianto M., C. Hermanto, Yufdy M.P., Swadaya. Bogor
Prabawati S., dan Pratiko S. 2015. Sunarjono, H. 2016. Berkebun 26 Jenis
Profil Komoditas Buah Nusantara. Tanaman Buah. Penerbit Swadaya.
IAARD Press. Jakarta. Jakarta.
Kristanto, D. Aziz, SA. 2019. Aplikasi Susanto, R. 2002. Penerapan Pertanian
Pupuk Organik Cair Urin Kelinci Organik. Penerbit Kanisius.
Meningkatkan Pertumbuhan dan Yogyakarta. http://digilib.unila.ac.id
Produksi Caisim (Brassica juncea L.) [12 April 2019]
Organik di Yayasan Bina Sarana Tim Dosen. 2018. Panduan Penulisan
Bakti, Cisarua, Bogor. Jawa Barat. Karya Tulis Ilmiah. Fakultas
Jurnal Buletin Agrohorti Vol. 7 No.3 Pertanian UMJ. Jakarta
(20019). [3 April 2021] Wahyudi A. dan Dewi R. 2017. Upaya
Lingga P. dan Marsono. 2008. Petunjuk Perbaikan Kualitas dan Produksi
Penggunaan Pupuk. Penebar Buah Hibrida. Jurnal Penelitian
Swadaya. Bogor Pertanian 17(1): 17-25.
Marsono dan Sigit P. 2001. Pupuk akar, https://ejournal3.undip.ac.id [12 April
Jenis dan Aplikasi. Penebar Swadaya 2019].
Jakarta Wahyudi. 2012. Bertanam Kaboca,
Mattjik N.A. 2010. Budi Daya Bunga Melon, & Semangka Hibrida dengan
Potong dan Tanaman Hias. PT. Teknologi EMP. PT. Agro Media
Penerbit IPB Press. Bogor Pustaka.

98

Anda mungkin juga menyukai