Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGELOLAAN TANAMAN LAHAN SAWAH

ACARA V
PENANAMAN

Oleh :
Rizky Aulia Rahman
NIM. A1D020085
Kelas C

PJ Asisten:
Belia Listria Utami
Firdhania Aryanti

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2023
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Tujuan ....................................................................................................... 2
II. METODE PRAKTIKUM ................................................................................ 3
A. Bahan dan Alat .......................................................................................... 3
B. Prosedur kerja ........................................................................................... 3
III. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 4
A. Hasil .......................................................................................................... 4
B. Pembahasan............................................................................................... 5
IV. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 9
A. Kesimpulan ............................................................................................... 9
B. Saran ......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
LAMPIRAN .......................................................................................................... 12
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris yang menjadikan sektor pertanian


sebagai penopang perekonomian negara. Sektor pertanian merupakan penyumbang
devisa yang cukup besar bagi negara. Namun perkemabangan dan modernisasi
sektor pertanian di Indonesia belum mengalami peningkatan. Salah satu
penyebabnya adalah penerapan teknologi disektor pertanian yang masih rendah.
Hal tersebut menyebabkan produktivitas pertanian cenderung menurun dan petani
yang menjadi ujung tombaknya sebagian besar hidup dibawah garis kemiskinan
(Wahyuni, 2013).
Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pangan yang
dibudidayakan oleh sebagian besar masyakarat di Indonesia dengan mengonsumsi
beras sebagai makanan pokoknya. Konsumsi rumah tangga beras secara nasional
mencapai 96,82%. Kebutuhan akan makanan pokok ini terus mengalami
peningkatan seiring dengan pertambahan jumlah penduduk sehingga memunculkan
kekhawatiran akan terjadinya keadaan krisis pangan di masa akan datang. Sebagian
besar petani melakukan penanaman padi tidak lagi dua kali dalam setahun, tetapi
dilakukan tiga kali sepanjang tahun. Musim tanam di Indonesia secara umum
dibedakan atas dua yaitu Musim Kemarau (Mei-September) dan Musim Hujan
(Oktober-April), namun saat sekarang sering terjadi perubahan pola iklim yang
tentunya akan berpengaruh terhadap produksi pertanian (Sudewi et al., 2020).
Penanaman adalah usaha penempatan biji atau benih di dalam tanah pada
kedalaman tertentu atau menyebarkan biji diatas permukaan tanah atau
menanamkan didalam tanah. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan
perkecambahan serta pertumbuhan biji yang baik (Ali, 2017). Menurut Kusuma
(2018), kemampuan suatu benih untuk tumbuh setelah ditanam bergantung pada
varietas benih, kondisi tanah dan air serta lingkungan hidupnya. Apabila tanah
ditanam dengan menggunakan alat tanam, maka mekanisme kerja dan alat akan

1
mempengaruhi penempatan benih di dalam tanah yaitu berpengaruh pada
kedalaman tanaman, jumlah benih per lubang, jarak antar lubang dalam baris dan
jarak antar baris.
Penanaman merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam
budidaya tanaman padi. Dalam proses penanaman ini umumnya petani sering
melakukan dengan menggunakan cara tradisional yaitu menanam dengan
menggunakan tangan untuk pembenam bibit (Harnel, 2014). Petani seringkali salah
dalam melakukan teknik penanaman. Kesalahan pada tahap ini bukan saja dapat
menurunkan produksi, melainkan juga dapat menyebabkan tanaman tidak tumbuh
atau mati sebelum menghasilkan. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai teknik
penanaman sangat penting untuk dipelajari.

B. Tujuan

Adapun tujuan praktikum ini, yaitu :


1. Mahasiswa mampu mengetahui teknik dan sistem penanaman.
2. Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan benih/bibit.
3. Mahasiswa mampu menerapkan teknik dan sistem penanaman tanaman lahan
sawah (padi).

2
II. METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada acara ini meliputi tali rafia, sekop/pancong,
cangkul. Bahan yang digunakan meliputi bibit tanaman padi dan lahan/media
tanam.

B. Prosedur kerja

Praktikum ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:


1. Alat dan bahan berupa cangkul, pancong, tugal, tali penanda jarak batas tanam,
pupuk kandang, dan benih padi disiapkan.
2. Permukaan lahan diolah tidak terlalu dalam menggunakan pancong
3. Pada petakan tanah sebesar 10 x 3 meter disiapkan jarak tanam yaitu
menggunakan sistem jajar legowo dengan perbandingan 4:1. Jarak antar
barisan melebar kesamping yaitu 12,5 cm dan jarak barisan dari atas kebawah
yaitu 25 cm dan setelah 4 baris di beri jarak 50 cm ke barisan selanjutnya.
4. Benih padi ditebar langsung ke dalam lubangan tanah yang dilubangi dahulu
menggunakan tugal sedalam 5 cm kemudian di tebar benih padi sebanyak 3
bulir setiap lubang.
5. Bulir padi yang telah di dalam lubang kemudian ditutup oleh pupuk kandang
dengan campuran sekam.

3
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel 5. 1. Penanaman
No Nama Kegiatan Langkah Kerja Dokumentasi
1. Persiapan alat Alat dan bahan berupa
dan bahan cangkul, pancong, tugal, tali
penanda jarak batas tanam,
pupuk kandang, dan benih
padi disiapkan.

2. Pengolahan Permukaan lahan diolah


Lahan tidak terlalu dalam
menggunakan pancong
bertujuan agar tanah gembur
dan siap ditanami oleh benih
padi dengan sistem jajar
legowo tabela.
3. Pengukuran Pada petakan tanah sebesar
jarak tanam 10 x 3 meter disiapkan jarak
tanam yaitu menggunakan
sistem jajar legowo dengan
perbandingan 4:1. Jarak
antar barisan melebar
kesamping yaitu 12,5 cm dan
jarak barisan dari atas
kebawah yaitu 25 cm dan
setelah 4 baris di beri jarak
50 cm ke barisan
selanjutnya.
4. Penanaman Benih padi ditebar langsung
Benih ke dalam lubangan tanah
yang dilubangi dahulu
menggunakan tugal sedalam
5 cm kemudian di tebar
benih padi sebanyak 3 bulir
setiap lubang.

4
5. Pemberian Bulir padi yang telah di
pupuk dalam lubang kemudian
ditutup oleh pupuk kandang
dengan campuran sekam
secukupnya.

B. Pembahasan

Praktikum penanaman benih padi dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2023.


Sistem penanaman yang digunakan pada praktikum adalah sistem tabela. Sistem
Tabela merupakan sistem penanaman tanpa melalui persemaian dan pemindahan
bibit. Tabela merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan intensifikasi
pertanian berkelanjutan dalam menutupi kelemahan usaha budidaya padi secara
konvensional. (Witjaksono, 2018). Beberapa tahapan dalam budidaya tanaman padi
dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pengolahan tanah
Pengolahan tanah merupakan salah satu kegiatan penyiapan lahan.
Pengolahan tanah dalam usaha budi daya kacang hijau bertujuan untuk
menciptakan keadaan tanah olah yang siap tanam baik seeara fisis, kemis,
maupun biologis, sehingga tanaman kacang hijau akan tumbuh dengan baik.
Pengolahan tanah terutama akan memperbaiki secara fisis, sedangkan
perbaikan kimia dan biologis terjadi secara tidak langsung (Ali et al., 2018).

Gambar 5. 1. Pengolahan tanah


Tujuan utama dari pengolahan tanah adalah menciptakan kondisi tanah
yang paling sesuai untuk pertumbuhan tanaman dengan usaha yang seminimun
mungkin. Selain itu, menciptakan struktur tanah yang dibutuhkan untuk

5
persemaian atau tempat tumbuh benih. Pembalikan tanah praktikum ini
dilakukan dengan cangkul. Cangkul adalah satu jenis alat pertanian tradisional
yang digunakan dalam proses pengolahan tanah pada lahan pertanian. Cangkul
digunakan untuk menggali, mencungkil, ataupun untuk meratakan tanah.
Cangkul masih digunakan sehingga masa ini untuk menjalankan kerja-kerja
menggali yang ringan di kebun ataupun di sawah. Alat ini merupakan elemen
penting dalam bidang pertanian terutama pertanian ladang kering (Ali et al.,
2018).
2. Pengukuran jarak tanam
Jarak tanam adalah besarnya ruang antar tanaman dan barisan tanaman.
Jarak tanam akan memudahkan pemeliharaan serta pengendalian hama dan
penyakit tanaman. Sedangkan lubang tanam merupakan lokasi dimana bibit
akan ditempatkan atau ditanam di lapangan. Penentuan jarak tanam dilakukan
dengan meteran. Sistem tanam legowo merupakan cara tanam padi sawah
dengan pola beberapa barisan tanaman yang diselingi satu barisan kosong.
Tanaman yang seharusnya ditanam pada barisan yang kosong dipindahkan
sebagai tanaman sisipan di dalam barisan (Karokaro et al., 2015).

Gambar 5. 2. Pengukuran jarak tanam


Cara tanam jajar legowo untuk padi sawah secara umum bisa dilakukan
dengan berbagai tipe yaitu: legowo (2:1), (3:1), (4:1), (5:1), (6:1) atau tipe
lainnya. Namun dari hasil penelitian, tipe terbaik untuk mendapatkan produksi
gabah tertinggi dicapai oleh legowo 4:1, dan untuk mendapat bulir gabah
berkualitas benih dicapai oleh legowo 2:1. Modifikasi jarak tanam pada cara
tanam legowo bisa dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Secara umum,
jarak tanam yang dipakai adalah 20 cm dan bisa dimodifikasi menjadi 22,5 cm
atau 25 cm sesuai pertimbangan varietas padi yang akan ditanam atau tingkat

6
kesuburan tanahnya. Menurut Karokaro et al. (2015), sistem tanam legowo 4:1
tipe 1 merupakan pola tanam legowo dengan keseluruhan baris mendapat
tanaman sisipan. Pola ini cocok diterapkan pada kondisi lahan yang kurang
subur. Dengan pola ini, populasi tanaman mencapai 256.000 rumpun/ha
dengan peningkatan populasi sebesar 60% dibanding pola tegel (25x25) cm.
Sistem tanam jajar legowo memiliki beberapa keuntungan. Menurut Bobihoe
(2013), keuntungan cara tanam jajar legowo, diantaranya:
a. Memanfaatkan sinar matahari bagi tanaman yang berada pada bagian
pinggir barisan. Semakin banyak sinar matahari yang mengenai
tanaman, maka proses fotosintesis oleh daun tanaman akan semakin
tinggi sehingga akan mendapatkan bobot buah yang lebih berat.
b. Mengurangi kemungkinan serangan hama, terutama tikus. Pada lahan
yang relatif terbuka, hama tikus kurang suka tinggal di dalamnya.
c. Menekan serangan penyakit. Pada lahan yang relatif terbuka,
kelembaban akan semakin berkurang, sehingga serangan penyakit
juga akan berkurang. Mempermudah pelaksanaan pemupukan dan
pengendalian hama/penyakit. Posisi orang yang melaksanakan
pemupukan dan pengendalian hama/penyakit bisa leluasa pada
barisan kosong di antara 2 barisan legowo.
3. Penanaman
Penanaman merupakan proses pemindahan benih ke dalam tanah dengan
tujuan agar tanaman tumbuh dan berkembang dengan baik. Bibit padi yang
ditanam haruslah bibit padi yang sehat agar produk yang dihasilkan berkualitas.
Menurut Apriyanto et al. (2021), penanaman benih padi yang tidak sehat, akan
menyebabkan padi yang dihasilkan dapat terserang bibit penyakit sehingga
produk menjadi tidak sehat.

Gambar 5. 3. Penanaman benih

7
Penanaman padi dilakukan dengan cara yang masih sederhana yaitu
dengan membuat lubang tanam dengan menggunakan tugal. Kedalaman lubang
tanam 2-3 cm disesuaikan dengan alat tunggal yang digunakan, dengan jarak
tanam yang yang sudah ditentukan dan pada tiap lubang ditanami 2-3 biji padi.
Petani umunya menggunakan bibit padi umur 20 hari setelah semai (HSS) dan
jumlah bibit 4-6 batang per titik tanam. Petani beranggapan bahwa pada umur
tersebut bibit akan lebih tahan terhadap serangan hama keong dan belalang.
Jumlah bibit yang digunakan sekitar 4-6 batang per titik tanam karena petani
khawatir tanaman padinya akan habis terserang hama, khususnya hama keong
(Marlina, 2017).
4. Pemupukan
Pemupukan adalah tindakan memberikan tambahan unsur-unsur hara
pada kompleks tanah, baik langsung maupun tidak langsung sehingga mampu
menyumbangkan bahan makanan bagi tumbuhan/ tanaman (Yusuf et al.,
2021). Hal ini didukung oleh pendapat Mansyur (2021) yang mengatakan
bahwa pemupukan pada prinsipnya merupakan pemberian bahan penyedia hara
guna menambah atau menggantikan hara yang telah digunakan atau hilang.
Pemupukan akan memberikan manfaat bagi pertanaman jika memberikan nilai
tambah hasil pada tanaman. Pemupukan yang efisien akan menghemat
penggunaan pupuk, karena dengan jumlah pupuk yang lebih sedikit akan
diperoleh hasil yang sama atau lebih tinggi.
Pemupukan yang dilakukan pada lahan yaitu campuran pupuk kendang
dan arang sekam. Menurut Naz et al. (2018), campuran pupuk kandang dan
sekam dapat digunakan sebagai pupuk organik yang sangat berguna bagi
tanaman. Pupuk kandang mengandung nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor,
dan kalium, sedangkan sekam dapat meningkatkan porositas tanah dan
mempertahankan kelembaban tanah. Dengan digunakannya campuran ini,
tanaman akan menerima nutrisi yang lebih seimbang dan tanah akan lebih
subur.

8
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum acara ini, yaitu :


1. Sistem penanaman yang digunakan yaitu sistem tabela. Sistem tabela
merupakan sistem penanaman tanpa melalui persemaian dan pemindahan bibit.
Sistem tabela dikombinasikan dengan jajar legowo. Sistem tanam jajar legowo
merupakan cara tanam padi sawah dengan pola beberapa barisan tanaman yang
diselingi satu barisan kosong. Tanaman yang seharusnya ditanam pada barisan
yang kosong dipindahkan sebagai tanaman sisipan di dalam barisan.
2. Penerapan teknik penanaman padi yaitu dimulai dengan menyiapkan alat dan
bahan berupa cangkul, pancong, tugal, tali penanda jarak batas tanam, pupuk
kandang, dan benih padi. Setelah itu, permukaan lahan diolah menggunakan
pancong. Pada petakan tanah sebesar 10 x 3 meter disiapkan jarak tanam yaitu
menggunakan sistem jajar legowo dengan perbandingan 4:1. Jarak antar
barisan melebar kesamping yaitu 12,5 cm dan jarak barisan dari atas kebawah
yaitu 25 cm dan setelah 4 baris di beri jarak 50 cm ke barisan selanjutnya. Benih
padi ditebar langsung ke dalam lubangan tanah yang dilubangi dahulu
menggunakan tugal sedalam 5 cm kemudian di tebar benih padi sebanyak 3
bulir setiap lubang. Bulir padi yang telah di dalam lubang kemudian ditutup
oleh pupuk kandang dengan campuran sekam.

B. Saran

Saran yang dapat disampaikan pada praktikum ini yaitu kegiatan penanaman
seharusnya dilakukan dengan alat yang lebih memadai. Selain itu, para praktikan
diharapkan saling membagi tugas agar pada saat pelaksanaan penanaman dapat
lebih cepat dan efisien.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ali, M., Nurmayanti, I., & Lastianti, S. D. 2018. Fungsi Mesin Traktor dan Alat
Tradisional Pengolah Tanah.

Apriyanto, M., Mardesci, H., Afiza, Y., Ninsix, R. 2021. Pelatihan Teknis
Penanaman Padi Bagi Penyuluh Pertanian. J-ABDI: Jurnal Pengabdian
kepada Masyarakat, 1(2), 73-80.

Bobihoe, J. 2013. Sistem Tanam Padi Jajar Legowo.

Harnel, H. 2014. Kajian Teknis dan Ekonomis Alat Tanam Bibit Padi Manual
(Transplanter) Modifikasi Balai Besar Pengembangan Mekanisasi
Pertanian di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Jurnal Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian, 15(1), 124643.

Karokaro, S., Rogi, J. E., Runtunuwu, S. D., & Tumewu, P. 2015. Pengaturan jarak
tanam padi (Oryza sativa L.) pada sistem tanam jajar legowo. In Cocos
(Vol. 6, No. 16).

Kusuma, R. A. 2018. Uji Beberapa Varietas Dengan Jumlah Bibit Yang Berbeda
Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Padi Sawah (Oryza Sativa L)
Dengan Memanfaatkan Gawangan Kelapa Sawit TM 4. Doctoral
dissertation.

Marlina, M., Setyono, S., & Mulyaningsih, Y. 2017. Pengaruh umur bibit dan
jumlah bibit terhadap pertumbuhan dan hasil panen padi sawah (Oryza
sativa) varietas Ciherang. Jurnal Pertanian, 8(1), 26-35.

Naz, T., Khan, F. U., Jan, M. T., Khan, M. B., & Ali, K. 2018. Effects of
Combinations of Cattle Manure and Rice Straw on Soil Properties and
Crop Yield in a Rice-Wheat Cropping System. Agricultural Science
Journal, 6(2), 19-24.

Sudewi, S., Ala, A., Baharuddin, & Farid, M. 2020. Keragaman Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT) pada Tanaman Padi Varietas Unggul Baru
(VUB) dan Varietas Lokal pada Percobaan Semi Lapangan. Jurnal
Agrikultura, 31(1): 15-24.

Yusuf, E. Y., Marlina, M., & Apriyanto, M. 2021. Optimalisasi pemupukan di lahan
gambut. Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir, 7(2), 132-136.

10
Wahyuni, S. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada
Sektor Pertanian di Sulawesi Selatan Periode 2001-2010. Doctoral
dissertation. Universitas Hasanuddin.

Witjaksono, J. 2018. Kajian sistem tanam jajar legowo untuk peningkatan


produktivitas tanaman padi sawah di Sulawesi Tenggara. Jurnal Pangan,
27(1), 1-8.

11
LAMPIRAN

Lampiran 5. 1. ACC acara V


Terlampir

12
Lampiran 5. 2. Dokumentasi kegiatan acara V

Persiapan alat dan bahan Pengolahan tanah

Pengukuran jarak tanam Penanaman benih

Pemupukan

13

Anda mungkin juga menyukai