Anda di halaman 1dari 5

No.

Responden

KUESIONER KAJIAN
PERSEPSI PETANI TERHADAP SISTEM TANAM PADI JAJAR LEGOWO DI
DESA RAKIT KECAMATAN RAKIT KABUPATEN BANJARNEGARA

Petunjuk Pengisian :
Dimohon dengan hormat Bapak/Ibu untuk menjawab pertanyaan atau pernyataan di
bawah ini sesuai dengan keadaan sebenarnya, dengan cara menulis jawaban pada
tempat yang telah disediakan atau dengan membubuhkan tanda silang (X) di depan
jawaban yang Bapak/Ibu anggap benar. Maksud dari pertanyaan atau pernyataan
yang ada semata-mata digunakan sebagai data pendukung dalam pelaksanaan
penelitian

I. Karakteristik Responden
1. Nama : ...........................................................................
2. Jenis Kelamin : L / P *)
3. Usia : ................Tahun
4. Alamat : ...........................................................................
...........................................................................

5. Pendidikan : [
] Tidak sekolah [ ] SLTA/sederajat
6. [
] SD [ ] Perguruan Tinggi
[
] SLTP/sederajat
7. Nama Kelompok Tani : ...................................................
8. Status dalam kelompok : Pengurus / Anggota *)
9. Jumlah tanggungan keluarga : ............................ orang
10. Luas Lahan sawah yang digarap : ............................ m2
11. Jarak dari rumah ke sawah : ............................ m2
12. Jarak dari rumah ke tempat pertemuan :........................... m2
13. Status kepemilikan lahan : Pemilik / Penyewa / Penggarap /
Buruh
14. Jajar legowo yang diterapkan : [ ] Legowo 2:1
[ ] Legowo 4:1 tipe 1
[ ] Legowo 4:1 tipe 2

*) Coret yang tidak perlu Rakit, ….. Oktober 2022

Responden

(………………………………..)
Untuk mengukur persepsi petani terhadap sistem tanam padi jajar legowo,
meliputi beberapa komponen:
1. Keuntungan Jajar Legowo
2. Pembuatan Baris Tanam
3. Tanam
4. Pemupukan
5. Penyiangan
6. Pengendalian Hama dan Penyakit
7. Analisis Usaha Tani

Tidak
URAIAN Setuju Netral
Setuju
A. KEUNTUNGAN JAJAR LEGOWO
1. Sistem tanam jajar legowo dapat meningkatkan
populasi tanaman hingga 33%.
2. Sistem tanam jajar legowo memberikan efek
tanaman pinggir (hasilnya mentes).
3. Adanya lorong legowo pada sistem tanam jajar
legowo memudahkan pemeliharaan (pemupukan,
penyiangan, penyemprotan).
4. Penambahan populasi dapat meningkatkan
produktivitas.
5. Sistem tanam jajar legowo dapat dipadukan
dengan sistem mina-padi.
6. Dengan efek pinggir pada sistem tanam jajar
legowo dapat meningkatkan produktivitas hingga
15%.

B. PEMBUATAN BARIS TANAM


1. Alat garis tanam (caplak) digunakan untuk
pembuatan garis tanam.
2. Pembuatan garis tanam dilakukan pada waktu
yang tepat.
3. Pembuangan air dari lahan dilakukan sebelum
pembuatan garis tanam.
4. Pembuatan garis tanam menggunakan caplak
dilakukan dengan cara ditarik.
5. Pembuatan garis tanam dilakukan dalam kondisi
tanah macak-macak.
6. Penggunaan caplak harus dilakukan dengan arah
Tidak
URAIAN Setuju Netral
Setuju
yang tepat (maju).
7. Penggunaan caplak harus dimulai (start) dari
tempat yang tepat.

C. TANAM
1. Penggunaan bibit muda memperbanyak anakan.
2. Penanaman secara iwir 1-3 bibit per lubang
tanam.
3. Tanam bibit tepat di perpotongan garis tanam.
4. Arah laju penanaman maju.
5. Penanaman tanaman sisipan pada alur pinggir
legowo menambah populasi.
6. Penanaman bibit dengan kedalaman tanam 3 s/d 4
cm.
7. Penanaman dengan jarak tanam legowo yang tepat
(12,5 x 12,5 x 25 cm).
8. Waktu penanaman bibit di pagi hari/sore hari.

D. PEMUPUKAN
1. Pemupukan sebanyak 3 kali.
2. Pupuk dasar (bahan organik) dengan cara disebar
merata dan digaru.
3. Pemupukan susulan 1 dilakukan dengan cara
disebar dengan sasaran barisan jarak 25 cm dan
digosrok
4. Pemupukan susulan 2 dilakukan dengan cara
disebar pada lorong legowo
5. Pupuk organik diberikan sebagai pupuk dasar.
6. Pupuk anorganik untuk pemupukan susulan 1
berupa pupuk urea dan NPK.
7. Pupuk anorganik untuk pemupukan susulan 2
berupa pupuk NPK/TSP/KCl.
8. Takaran pupuk anorganik sesuai rekomendasi.

E. PENYIANGAN
1. Penyiangan menggunakan gasrok/landak.
Tidak
URAIAN Setuju Netral
Setuju
2. Penyiangan menggunakan alat landak/gasrok
cukup dilakukan ke satu arah sejajar legowo
3. Penyiangan menggunakan landar atau gasrok
menjelang 21 hari setelah tanam dan penyiangan
selanjutnya berdasarkan kepadatan gulma.
4. Sisa gulma yang tersiang dengan alat siang di
tengah barisan legowo bisa disiang dengan tangan.
5. Sisa gulma hasil penyiangan dapat dibenamkan ke
dalam tanah sebagai bahan organik.
6. Cara penggunaan caplak dengan cara didorong ke
depan, posisi geriginya maju.
7. Cara penggunaan landak dengan cara ditarik.

F. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT


1. Posisi orang penyemprotan pada barisan kosong
di antara dua barisan legowo.
2. Penyemprotan diarahkan ke kiri dan ke kanan
dengan merata, sehingga 1 kali jalan dapat
melakukan penyemprotan 2 barisan legowo.
3. Barisan kosong legowo dapat dibuat parit yang
untuk memudahkan pengendalian hama keong
mas.
4. Pengamatan populasi OPT dilakukan seminggu
sekali.
5. Pengamatan intensitas kerusakan OPT dilakukan
seminggu sekali.

G. ANALISIS USAHA TANI


1. Penerapan sistem tanam jajar legowo menambah
biaya tenaga kerja (tenaga tanam).
2. Penerapan sistem tanam jajar legowo menambah
kebutuhan bibit tanaman.
3. Hasil panen sistem tanam jajar legowo meningkat
dibanding sistem tegel.
4. Penerapan sistem tanam jajar legowo yang benar
mampu meningkatkan pendapatan petani.

Anda mungkin juga menyukai