Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ina Ainatul Muparohah

Nim : 41035003171038
Semester : Lima ( V )
Mata Kuliah : Mekanisasi Pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM
UPJA Sugih Mandiri
1. Tentang Upja Sugih Mandi

Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Sugih Mandiri Desa Margaasih


Kecamatan Cicalengka kedatangan tim penilai tingkat inilai tingkat nasional, dalam
program Pelaksanaan Pembianan dan Evaluasi Kinerja UPJA, Sabtu (8/9/2018).

UPJA Sugih Mandiri yang beralamat di kampung Ciseureuh Girang Rt. 01 Rw.
09 Desa Margaasih Kecamatan Cicalengka, mengikuti lomba penilaian Upja Tingkat
Nasional. Rombongan tim penilai disambut langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Ir.
Tisna Umaran, Kepala bidang Holtikultura Jabar, Camat Cicalengka, Danramil dan
Kapolsek Cicalengka, dan kelompok petani.

Kepala Dinas Pertanian Ir. Tisna Umaran mengatakan asset UPJA Sugih Mandiri
sudah mencapai 2 milliar. Asset tersebut berupa puluhan alat dan mesin pertanian.

“Asset Upja Sugih Mandiri sudah mencapai 2 Milliar berupa Alas Mesin Pertanian,”
ungkapnya dalam menyambut tim penilai lomba.

Kabupaten Bandung memiliki luas areal wilayah tanaman padi seluas 35.540
hektar. Ia meyampaikan terima kasih atas dukungan dari pemerintah pusat sangat terasa
dengan penyediaan alsintan.

Terkait dengan banyaknya UPJA, menurutnya Kabupaten Bandung baru memiliki


enam upja yang sudah berbadan hukum, yang berada di Kecamatan Cicalengka, Ciparay,
Majalaya dan Bojongsoang.

Sementara itu, Ketua tim penilai Dr. Siti Holipah kepala pusat penyuluhan
pertanian pusat, mengatakan kalau penilaian UPJA sudah dua tahun fakum, baru tahun
ini diadakan kembali penilaian. Untuk jumlah alsintan sendiri, sudah tersebar se indonesia
sebanyak 190.000 alsintan. “Pemerintah pusat sudah mengeluarkan bantuan alat mesin
pertanian sebanyak 190.000, secara nasional,” ungkapnya.

Untuk penilaian, UPJA Sugih Mukti akan bertarung dengan 14 nominator lainnya.
Program ini merupakan program dari direktorat prasarana dan alat pertanian kementerian
pertanian republik Indonesia. Ia berharap, UPJA tidak fokus pada mesinnya saja
melainkan harus berpikir bisnis. “Jangan fokus hanya mesin nya saja tetapi juga harus
mengurus bisnisnya juga,” ungkap Siti.

Menurutnya, Alat mesin ini adalah salah satu cara untuk menarik generasi muda
dilibatkan dalam pertanian. Kedepan Upja di proyeksikan sebagai pabrik yang
mengerjakan proses produksi tani padi. Diharapkan Upja menjadi sebuah usaha mandiri
di level petani tetapi berpola industri. “Upja jangan bertujuan untuk dinilai saja tetapi
harus bertujuan industri,” katanya.

Untuk pemberian bantuan alat, harus di sesuaikan dengan kondisi di lahan


pertanian, sehingga alsistan dapat berfungsi. “Pemberian bantuan dari pemerintah harus
berdasarkan kebutuhan petani, sehingga Alsintan dapat berfungsi da tidak menjadi
tumpukan besi tua,” ungkapnya.

Ajang Amin Manager UPJA Sugih Mandiri mengatakan, sudah sebanyak 20 jenis
alsistan yang dimilikinya, sejak 2010 dibentuk, dan berbadan hukum dintahun 2015.
“Penghasilan UPJA dari sewan alat sesuai dengan harga per jenis alsistan,” ungkap
Ajang. Untuk petani yang menjadi langganan penyewaan alatnya, berasal dari para petani
di kabupaten bandung, hingga luar Kabupaten badung. “Kita sewakan alat kepada petani
di kabupaten bandung, sumedang, dan garut. Menurutnya, pada awalnya Upja sugih
mandiri hanya punya satu traktor. Dalam jangka waktu satu tahun menjadi dua traktor.
Tahun 2018 dengan penambahan bantuan dari pemerintah menjadi delapan traktor, 3
kultipator dan alsistan lainnya sebanyak 20 jenis.

“Masih ada kendala dalam efektifitas alat berada di Upjanya, namun kemungkinan besar
masih bisa megembangkan kerjasama dengan para petani di luar kabupaten bandung
kedepan,” tuturnya.
Kepala Desa Margaasih Dudi Suryadi, mengutarakan dukungan kepada Upja di
wilayahnya. Mudah-mudahan dengan penilaian tersebut dapat memotivasi dan ada
pencerahan agar Upja Sugih Mandiri dapat lebih berkembang.

“Kita sangat mengapresiasi dan akannteus mendorong supaya Upja Sugih Mandiri di desa
kami dapat terus berkembang dan maju,” tukasnya. (spi/andi/dima
2. Alat / mesin yang ada di UPJA sugih Mandiri
No Nama Mesin Fungsi Kapasitas Kerja Foto
1 Konseler
2 Traktor Capung membajak tanah di sawah. *Lahan Sawah
(jam/Ha) : ± 11.86
* Lahan Kering
(jam/Ha) : ± 12.07

3 Mesin Penghancur menghaluskan pupuk dengan 900 - 1500 kg


Pupuk waktu singkat, bahan baku / jam

4 Kultivator / Kultivator berfungsi Tanah Kering, Ha /


Guludan mengaduk dan Jam, 0.19
menghancurkan gumpalan Bertenaga 6,5 HP
tanah yang besar, sebelum
penanaman (untuk
mengaerasi tanah) maupun
setelah benih atau bibit
tertanam (untuk membunuh
gulma),"

5 Rotavator dipergunakan untuk


mengelola tanah pertama dan
kedua. untuk mengelola tanah
pertama yaitun dipergunaka
untuk memotong, mencacah
dan juga membolak-balikan
tanah dan untuk pengolahan
tanah kedua alat ini
digunakan untuk merapihkan
tanah, menghilangkan
berbagai tanaman yang
mengganggu dan
memperbaiki tata air.
6 Pompa Air untuk menyerap sekaligus Maksimum
mendorong air yang terdapat 10jam/hari
pada sistem pendinginan
sehingga dapat bersikulisasi
pada mesin.

7 Mesin Penyemprot Fungsi utama sprayer adalah Kapasitas: 18 liter


untuk memecahkan cairan Berat: 2.1 kg
yang disemprotkan menjadi Dimensi:
tetesan kecil (droplet) dan 38x18,5x52 cm
mendistribusikan secara
merata pada objek yang
dilindungi.
8 Mesin Appo fungsinya memotong,mengha Kapasistas Kerja :
ncurkan dan menghaluskan 1055 – 1155
jerami, daun dan bahan Kg/Jam
organik lain sebagai bahan Berat : 234 kg
pupuk organik ataupun pakan Dimensi : 1350 x
ternak. 990 x 1400 mm
9 Mesin Penanam Mesin ini memiliki fungsi 0,55 - 0,77 Ha /
Jagung untuk menanam jagung, Day
kacang, kedelai, dan biji-
bijian lainya lebih efisien
waktu dan tenaga.

10. Padimoper / Alat  Memotong tanaman yang Kapasitas Pemanen


Pemanen Padi Mini masih berdiri. : 5.35 jam/ha
 Menyalurkan tanaman power: 6000 Rpm
yang terpotong ke Konsumsi Bahan
selinder. Bakar : 1.2 L/jam
 Merontokkan gabah dari Dimensi :
tangkai atau batang. 252x30x51mm

 Memisahkan gabah dari


jerami.
 Membersihkan gabah
dengan cara membuang
gabah kosong dan benda
asing.
11. Traktor Roda 4 Tugas pokok dan fungsi Lahan kering: 10-
traktor bila dirangkaikan 12 jam/hari
dengan suatu peralatan Lahan basah: 9
tambahan berupa implement/ jam/hari
bajak dapat berperan sebagai
alat untuk pengolah tanah
sebelum melakukan
penanaman. Disamping itu
pula traktor memiliki fungsi
lain, yaitu sebagai tenaga
penggerak peralatan mesin-
mesin pertanian lainnya
melalui power take off (PTO)
yang disalurkan ke mesin-
mesin yang akan digerakkan.
Seiring dengan
perkembangan teknologi,
traktor roda empat sudah
banyak memiliki kemajuan
baik dari segi desain, fitur
teknologi tinggi serta
perluasan pemanfaatan dan
fungsinya di lapangan sesuai
dengan kebutuhan manusia.
12. Alat Penanam Bibit Yaitu meletakkan benih yang 1 hari 1 hektar
akan ditanam pada 8liter bensin/Ha
kedalaman, jangka waktu
tertentu dan seragam, dan
pada sebagian gede alat
penanam akan
menutup dengan tanah kemba
li
13. Bajak Piringan untuk pengolahan tanah 2-3 borong/ hari
pertama tetapi singkalnya
diganti dengan
piringan. Piringan bulat
seperti parabola dan
dilakukan untuk memotong
dan membalik tanah.
14. Traktor Sawah Lahan kering : +/-
11.01 jam/Ha
Lahan sawah: +/-
11.40 jam/Ha

Anda mungkin juga menyukai