BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi dari zaman ke zaman hingga sampai saat ini
sangat pesat. Masyarakat cenderung menggunakan teknologi untuk menunjang
kinerja dan kebutuhan manusia. Segala macam teknologi menunjukan
perkembangan yang sangat cepat. Perkembangan teknologi ini berimbas pada
penggunaan alat bantu manusia untuk menjadikan pekerjaan manusia lebih ringan
bahkan menggantikan peran manusia dalam suatu fungsi tertentu.
Mengingat perkembangan teknologi kendali di bidang industri pada saat ini
sangat pesat, namun perkembangan tesebut belum terlihat membantu masyarakat
secara keseluruhan, terutama yang memiliki pakaian yang banyak. Karena pakaian
yang digunakan pasti untuk acara yang berbeda-beda, sehingga mengalami
kesulitan pada saat menggantung pakaian yang telah selesai disetrika.
Oleh karena itu kami mencoba membuat produk Gantungan Baju sehingga
pakaian dan celana yang banyak dapat digantung setelah selesai disterika dan
kondisinya tetap rapi.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan Gantungan Baju adalah untuk memudahkan setiap
orang yang memiliki pakaian yang banyak dapat menyimpan pakaiannya dengan
mudah dan tanpa takut kusut setelah disetrika, selain itu desain yang digunakan
dirancang agar mudah digunakan.
1.3 Alat dan Bahan
Bahan terdiri dari :
a. Kayu
b. Mur
c. Baut
d. Pengkilap Kayu
1.4 Pelaksanaan
Proses pembuatan produk Gantungan Baju dilakukan selama 7 hari,
dikarenakan kurangnya sumber daya dan proses pencarian bahan baku yang
membutuhkan waktu cukup lama. Perancangan desain menggunakan aplikasi
Sketchup 2017 yang berguna untuk membuat sketsa dan desain tiga dimensi
sehingga proses pembuatan produk Gantungan Baju dapat berjalan dengan mudah
serta sesuai dengan keinginan.
1.5 Batasan Masalah
Pada perancangan desain produk Gantungan Baju, hasil yang disampaikan
adalah berupa prototype, dimana berdasarkan pertimbangan pemilihan bahan
untuk prototype adalah kayu. Alasan pemilihan kayu pada prototype ini karena
material kayu mudah didapat dan dapat mengkomunikasikan objek dengan jelas.
BAB II
LANDASAN TEORI
Suatu hal penting pada saat berdirinya suatu pabrik baru atau saat penerapan
metode kerja baru, adalah perlunya mempertimbangkan jangka waktu tertentu
yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk beradaptasi dengan situasi baru. Pada
saat tenggang waktu ini , tentunya kecepatan produksi sistem tenaga kerja
tersebut relatif lambat dibandingkan dengan keadaan normal (ketrampilan
normal). Pada umumnya , semakin biasa orang dengan situasi kerjanya, akan
makin cepat kerjanya. Dengan kata lain, makin pengalaman dia, akan makin
cepat kerjanya. Namun demikian , kecepatan kerja seseorang akan dibatasi oleh
ketrampilannya, sehingga pada suatu saat , kecepatan kerjanya akan mencapai
titik yang stabil.
Dari perkembangan studi kerja dimasa lampau , maka terjadi perubahan
pola kerja yang mengakibatkan juga terjadi perubahan dari masyarakat, sehingga
perubahan masyarakat yakni :
Perubahan masyarakat dalam arti luas diartikan sebagai perubahan
atau perkembangan dengan arti positif maupun negatif.
Pada umumnya motivasi untuk merubah memiliki kaitan dengan
kemajuan teknologi.
Kemajuan teknologi tidak saja mempengaruhi ilmu pengetahuan
akan tetapi juga merubah pola hidup manusia dan struktur sosial
secara keseluruhan.
Untuk operasi
Untuk transportasi
Untuk pemeriksaan
Untuk penyimpanan
Operasi
Transportasi
Menunggu
Aktivitas gabungan
Kegiatan ini terjadi apabila antara aktivitas operasi dan pemeriksaan dilakukan
secara bersama atau dilakukan pada suatu tempat kerja.
3. Diagram Aliran
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa diagram aliran merupakan gambaran
menurut skala dari susunan lantai dan gedung, yang menunjukkan lokasi dari semua
aktivitas yang terjadi dalam peta aliran proses. Aktivitas yang berarti pergerakan
suatu material atau orang dari suatu tempat ketempat berikutnya, dinyatakan oleh
garis aliran dalam diagram tersebut. Arah aliran digambarkan oleh anak panah kecil
pada garis aliran tersebut.
Kegunaan diagram aliran
1. Lebih memperjelas suatu peta aliran proses, apalagi jika arah aliran merupakan
faktor yang penting.
2. Menolong dalam perbaikan tata letak tempat kerja.
2.6 Peta Kerja Setempat
Peta kerja untuk kegiatan kerja setempat untuk menganalisa suatu stasiun
kerja, maka peta kerja yang digunakan peta pekerja dan mesin serta peta tangan
kiri dan tangan kanan sebagai alat untuk mempermudah perbaikan suatu tempat
kerja dan gerakan pekerja, sehingga dicapai keadaan ideal untuk saat itu.
1. Peta Pekerja dan Mesin
Dalam beberapa hal , hubungan antara operator dan mesin sering
bekerja secara silih berganti, yakni sementara mesin menganggur , operator
bekerja atau sebaliknya. Pada hakekatnya waktu menganggur ini dalai suatu
kerugian , maka dari itu waktu menganggur harus diminimumkan. Namun
tentunya harus memperhitungkan kemampuan manusia dan mesinnya.
Peta pekerja dan mesin dapat dikatakan merupakan grafik yang
menggambarkan koordinasi antra waktu bekerja dan waktu mengganggur
dari kombinasi antara pekerja dan mesin. Dengan demikian peta ini
merupakan alat yang baik digunakan untuk mengurangi waktu menggaggur.
Kegunaan peta pekerja dan mesin
Informasi paling penting yang diperoleh melalui peta pekerja dan
mesin adalah hubungan yang jelas antara waktu kerja operator dan waktu
operasi mesin yang ditangainya. Dengan informasi ini, maka kita
mempunyai data yang baik untuk melakukan penyelidikanj, penganalisaan,
dan perbaikan suatu pusat kerja sedemikian rupa sehingga efektivitas
penggunaan pekerja dan mesin bisa ditingkatkan dan tentunya
keseimbangan kerja antara pekerja dan mesin bisa diperbaiki.
Peningkatan efektivitas penggunaan dan perbaikan keseimbangan
kerja tersebut dapat dilakukan, misalnya dengan cara:
1. Merubah tata letak tempat kerja.
Tata letak tempat kerja merupakan salah satu faktor yang
menentukan lamanya waktu penyelesaian suatu pekerjaan. Maka
penataan kembali suatu tata letak tempat kerja diperlukan sekali.
2. Mengatur kembali gerakan-gerakan kerja.
Pada dasar nya, gerakan-gerakan kerja juga merupakan lamanya
waktu penyelesaian suatu pekerjaan, sehingga penataan kembali gerakan-
gerakan kerja yang dilakukan sangat diperlukan.
3. Merancang kembali mesin dan peralatan.
Keadaan mesin dan peralatan sering kali perlu dirancang kembali,
misalnya untuk mengurangi waktu mengangkut dan menghemat tenaga.
4. Menambah pekerja bagi sebuah mesin atau sebaliknya, menambah
mesin bagi seorang pekerja.
Abila kita menemukan bahwa efektivitas pekerja yang menangani sebuah atau
beberapa mesin itu rendah , yaitu pekerja banyak menganggur, sementara ditempat
lain banyak mesin yang menganggur, maka menambahan tugas bagi pekerja
tersebut mungkin dapat meningkatkan efektivitas. Sebaliknya jika terdapat seorang
pekerja yang terlampau sibuk dalam menangani tugasnya, sehingga tidak
memungkinkan baginya melepaskan lelah, tentu hal inipun akan merugikan.
Pekerja yang terlampau lelah sering melakukan kesalahan-kesalahan, sehingga
memungkinkan terjadinya kerusakan-kerusakan mesin atau menurunkan kualitas
produksi. Jelas disini bahwa penambahan pekerja memungkinkan untuk mengatasi
masalah ini. Dengan demikian keseimbangan antara pekerja dan mesin bisa
diperoleh yang tidak efisien dan bias melihat adanya pelanggaran terhadap prinsip-
prinsip ekonomi gerakan yang terjadi pada saat pekerja manual tersebut
berlangsung.
Kegunaan peta tangan kiri dan tangan kanan.
1. Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan.
Dengan bantuan studi gerakan dan prinsip ekonomi gerakan , maka
kita bisa menguraikan elemen pekerjaan lengkap menjadi elemen-elemen
gerakan yang terperinci. Setiap elemen gerakan dari pekerjaan ini
dibebankan kesetiap tangan sehingga seimbang agar mengurangi kelelahan.
2. Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien dan
tidak produktif sehingga tentunya akan mempersingkat waktu kerja.
Kemahiran untuk menguraikan suatu pekerjaan menjadi elemen-
elemen gerakan dan kemudian memilih elemen-elemen mana saja yang
efektif dan kurang efektif , tentunya akan mempengaruhi produktivitas
kerja. Jika suatu pekerjaan sudah dilaksanakan secara efisien dan produktif,
maka secara otomatis waktu penyelesaian pekerjaan tersebut merupakan
waktu tersingkat saat itu.
3. Sebagai alat untuk menganalisa tata letak stasiun kerja.
Tata letak tempat kerja juga memperngaruhi lamanya waktu
penyelesaian. Percobaan merubah-rubah tata letak peralatan selain dapat
menemukan tata letak yang baik, ditinjau dari waktu dan jarak, juga kita
dapat menemukan urutan-urutan pengerjaan yang lebih baik.
4. Sebagai alat untuk melatih pekerjaan baru, dengan cara kerja yang ideal.
Kiranya sudah jelaslah , bahwa peta tangan kiri dan tangan kanan
menunjukan urutan-urutan pengerjaan yang lebih baik untuk saat itu.
Peta ini dapat berfungsi sebagai penuntun terutama bagi pekerja-pekerja
baru,
sehingga akan lebih cepat proses relajar.
Jika ditinjau dari pihak pekerja, maka lambang ini digunakan apabila
antara operator dan mesin atau dengan operator lainnya sedang
bekerja bersama-sama . Jika ditinjau dari pihak mesin , berarti
selama bekerjanya mesin tersebut memerlukan pelayanan dari
operator.
2. Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
Ada beberapa lambang yang digunakan , yaitu yang berupa suatu lingkaran dan segitiga
dimana merupakan simbol geometrik (geometric symbol) ,
Bergerak ( movement)
Bergerakan dari anggota tubuh dari suatu bagian (tempat) ketempat lain
dalam tempat kerja.
Menunggu (delay)
Angota tubuh tidak mengaggur
Memegang (Hold)
Menjaga suatu objek didalam posisi pada anggota tubuh (tanga)
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Dalam tugas individu pembuatan produk ini, saya membuat rancangan gantungan
baju dari kayu. Gantungan baju dari kayu ini nantinya akan memudahkan konsumen
dalam meletakan kemeja agar tidak mudah kusut dan mudah diambil.
Dalam pembuatan produk kali ini saya memilih kayu dikarenakan bahan tersebut
mudah didapat dan mudah dibentuk sesuai keinginan.
a. Isometric
b. Depan
c. Bawah
d. Samping
e. Atas
Assembly Process Chart (APC)
PETA APC
Nama Objek : Gantungan Baju
Nomor Peta : 1 (Satu)
Dipetakan Oleh : Pulung T. Jati
Tanggal Dipetakan : 11 November 2019
Alas
Gantungan
Baju 1
Alas
Gantungan A-1
Baju 2
Alas
Gantungan
Baju 3
A-3 I-1
Tiang
Gantungan
Baju 1
Tiang
Gantungan A-2
Baju 2
Tiang
Gantungan
Baju 3
Operation Process Chart (OPC)
PETA OPC
Nama Objek : Gantungan Baju
Nomor Peta : 2 (Dua)
Dipetakan Oleh : Pulung T. Jati
Tanggal Dipetakan : 11 November 2019
Tiang Alas
Gantungan Baju Gantungan Baju
Pemotongan Pemotongan
10” 10”
0-11 Tiang Gantungan 0-4 Alas Gantungan
Baju 1 Baju 1
Pemotongan Pemotongan
10” 10”
0-12 Tiang Gantungan 0-5 Alas Gantungan
Baju 2 Baju 2
Pemotongan Pemotongan
10” 10” 0-6
0-13 Tiang Gantungan Alas Gantungan
Baju 3 Baju 3
5”
Perakitan Alas &
0-15 Tiang Gantungan
Baju (A3)
10”
Inspeksi
0-16
Gantungan Baju
30” Pengamplasan
0-17
dan Finishing
Ringkasan
1 Operasi 16 121
2 Inspeksi 1 10
3 Penyimpanan 1 3
Peta Pekerja dan Mesin
PETA PEKERJA DAN MESIN
Nama Objek : Gantungan Baju
Nomor Peta : 3 (Tiga)
Dipetakan Oleh : Pulung T. Jati
Tanggal Dipetakan : 11 November 2019
110”
5.1 Kesimpulan
Setelah menyelesaikan proses kerja pembuatan Gantungan Baju terdapat
beberapa bahan dan proses untuk membuat Gantungan Baju. Bahan yang
diperlukan diantaranya :
a. Kayu
b. Mur
c. Baut
d. Pengkilap Kayu
5.1 Saran
Dalam proses pembuatan produk Gantungan Baju dibutuhkan peralatan
yang menunjang agar produk yang dihasilkan dapat sesuai dengan desain yang
telah dibuat sebelumnya, namun dikarenakan keterbatasan waktu dan biaya
maka pada prototype yang dihasilkan belum sepenuhnya sesuai dengan desain
yang diinginkan. Oleh karena itu, apabila produk Gantungan Baju akan
dipasarkan kepada konsumen disarankan agar menggunakan peralatan yang
lebih kompleks sehingga konsumen merasa puas dengan produk yang
ditawarkan.