BAB I PENDAHULUAN
mengenai ukuran dan kenyamanan sepatu, tentunya tidak lepas dari permasalahan
dimensi sepatu. Dimensi sepatu merupakan faktor penting untuk menghasilkan
sepatu yang nyaman dan aman pada saat digunakan. Dimensi sepatu untuk usia
anak sangatlah penting diperhatikan dalam tingkat kenyamanannya daripada
dimensi sepatu yang digunakan oleh orang dewasa (Zhang dan Yanzhen, 2017).
Jika harus nyaman berarti dimensi sepatu harus pas sesuai dengan kaki anak.
Faktor utama dari aspek fungsional dalam kenyamanan saat memakai sepatu
adalah ukuran yang pas di kaki (Miller, 2000).
Kaki pada usia anak masih mengalami pertumbuhan dengan bentuk dan
ukurannya, ini sangat berbeda apabila dibandingkan dengan kaki orang dewasa
(Fritz dan Mauch, 2016). Penelitian dari Zhang dan Yanzhen (2017) menyatakan
awal usia anak yang baik untuk memakai sepatu adalah usia 4-6 tahun, karena
pada usia bayi umur 0-1 tahun tidak disarankan memakai sepatu dan hanya
diperbolehkan memakai kaus kaki untuk mejaga kaki anak tetap hangat
dikaranakan kaki anak usia 0-1 tahun mempunyai morfologi kaki yang belum
terbentuk sepenuhnya. Usia 2-3 tahun juga dianjurkan tidak memakai sepatu dan
tidak memakai alas kaki apapun, karena pada usia 2-3 tahun merupakan usia
dimana anak mulai belajar untuk merangkak, berdiri dan berjalan, ini
dimaksudkan agar kaki anak dapat bersentuhan langsung dengan lantai dan
bertujuan untuk melatih daya cengkram kaki serta meningkatkan keseimbangan
kaki. Awal memakai sepatu disarankan digunakan untuk anak usia 4-6 tahun,
karena pada usia ini anak sudah memulai aktivitas kegiatan dengan bersekolah
(PAUD dan TK) dan mulai memasuki tingkat SD pada kelas 1 awal, akan tetapi
tidak semata-mata sepatu yang digunakan tidak perlu perhatian khusus. Kaki anak
pada usia prasekolah (4-6 tahun) masih mengalami pertumbuan yang cepat,
terutama pada bagian bola kaki sehingga perlu desain sepatu dengan ukuran lebih
lebar pada bagian depan sepatu. Jari-jari kaki pada anak usia 4-6 tahun juga
mengalami pertumbuhan yang rata, sehingga perlu desain sepatu bagian ujung
dibentuk membulat (Maunch et al, 2008).
Sepatu untuk usia anak 4-6 tahun harus sangat diperhatikan dalam
perancangan desainnya. Hasil dari penelitian Zhang dan Yanzhen (2017) serta
3
B. Keaslian Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh Sulistiyah dan Dwi Andono Basuki (1994),
meneliti tentang standar ukuran sepatu anak-anak Indonesia dengan sampel anak
laki-laki dengan umur 5-11 tahun sejumlah 336 anak yang dilaksanakan di
Yogyakarta. Dalam penelitian ini menghasilkan standar ukuran sepatu
menggunakan parameter pembanding berdasarkan angka lebar kaki. Metode yang
digunakan adalah menghitung pertumbuhan dan perkembangan ukuran kaki
dengan menambahkan ukuran setiap interval waktu 4 bulan dan 8 bulan, sehingga
dihasilkan nilai parameter pembanding dari lebar kaki terhadap panjang kaki,
gemur kaki, tebal kaki untuk menetapkan standar ukuran.
Siti Balkies Bari, Mumtazah Othman dan Naimah Mohd Salleh (2010)
melakukan penelitian antropometri kaki anak usia prasekoalah di Malaysia.
Penelitian tersebut menghasilkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan
terhadap panjang kaki kanan dan panjang kaki kiri. Perbedaan yang cukup
signifikan terdapat pada lebar kaki. Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian
tersebut dapat digunakan untuk pengembangan sistem ukuran sepatu.
Sulistiyah Wiryodiningrat dan Dwi Andono Basuki (2010) melakukan
penelitian pengukuran antropometri kaki pada anak laki-laki usia 5-11 tahun.
Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk menghasilkan sistem ukuran dengan
menggunakan parameter ukuran lebar kaki dan dibandingkan dengan ukuran
panjang kaki, gemur kaki, gemuk kaki dan tumit. Metode yang digunakan adalah
menggunakan pertumbuhan ukuran kaki berdasarkan kenaikan interval umur.
6
Yu Chi Lee, Wen Yu Chao dan Mao Jiun Wang (2016) melakukan penelitian
dengan mengukur antropometri kaki wanita umur 20-60 tahun. Hasil dari
penelitian ini menghasilkan sistem grading ukuran sepatu dengan 80 sistem
ukuran yang terbentuk.
Sakina Mutiara Rahmawati dan Primaditya (2014) melakukan penelitian
untuk menghasilkan sepatu dengan motif batik untuk anak perempuan usia 8-12
tahun yang disesuaikan dengan analisa psikografi sesuai kebutuhan konsumen.
Mohammad Aldy Awaludin Azhari, Caecilia S dan Lauditta Irianti (2015)
dalam penelitian ini menghasilkan produk sepatu olahraga multifungsi dengan
metode QFD. Sepatu yang dihasilkan dapat digunakan untuk sepak bola lapangan
dan sepak bola futsal.
Penelitian yang dilakukan saat ini adalah mengusung tema perancangan
sistem ukuran sepatu menggunakan analisis cluster dan perancangan desain
sepatu dengan metode QFD untuk anak usia 4-6 tahun. Sebelum membuat
perancangan ukuran pertama kalo yang dilakukan adalah pengukuran
antropometri kaki untuk anak usia 4-6 tahun sebanyak 100 sampel laki-laki dan
100 sampel perempuan. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya
tentang perancangan ukuran sepatu, pada penelitian ini sistem ukuran dihasilkan
dari pengolahan analisis cluster K-Means dan menyusun sistem ukuran
menggunakan interval nilai kelonggaran kaki untuk pertumbuhan kaki yang sehat
pada anak usia 4-6 tahun, sehingga diharapkan akan mengasilkan sepatu yang
benar-benar pas pada kaki saat digunakan dan tidak menghambat pertumbuhan
kaki yang normal pada anak. Kelonggaran untuk panjang kaki adalah sebesar 9-15
mm, dan untuk lebar kaki serta gemur kaki adalah sebesar 5-10 mm. Untuk
perancangan desain sepatu akan dihasilkan dari kebutuhan dan keinginan
konsumen melalui VOC (voice of cutomer), sehingga produk sepatu yang
dihasilkan akan benar-benar sesuai dengan karakteristik konsumen.
C. RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas, pokok permasalahan dalam penelitian ini
yaitu :
7
1. Bagaimana membuat sistem ukuran sepatu untuk anak usia 4-6 tahun
berdasarkan pengukuran antopometri kaki.
2. Bagaimanan mendesain sepatu yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen.
D. Tujuan Penelitian
1. Menghasilkan ukuran sepatu yang sesuai dengan antropometri kaki anak usia
4-6 tahun.
2. Membuat desain sepatu berdasarkan ukuran antropometri dan kebutuhan
konsumen menggunakan metode QFD.
3. Menghasilkan produk sepatu sesuai dengan karakteristik anak usia 4-6 tahun.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian ini adalah
sebagaiberikut :
1. Sebagai masukan terhadap produsen sepatu mengenai hal standar ukuran
yang digunakan agar sesuai dengan ukuran antropometri konsumen
sebenarnya.
2. Mempermudah konsumen dalam mencari sepatu yang sesuai dengan
antropometri ukuran kaki mereka.
3. Konsumen merasa nyaman dengan mengunakan sepatu yang sesuai dengan
ukuran antropometri kaki mereka dan sesuai dengan kebutuhan yang mereka
inginkan dalam desain sepatu yang dihasilkan.