Anda di halaman 1dari 10

PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU

HAMIL
D

OLEH :

NAMA : LUTFINTIA HERTINDA SARI

KELAS : IA

NIM : 1415180158

AKBID HELVETIA MEDAN


TP 2014/1015
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat  menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Shalawat dan salam tak lupa senantiasa kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang kita harapkan syafa’atnya di yaumulqiyamah nanti, amin.
Penyusunan makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Asuhan
Kebidanan. Saya menyadari penyusunan makalah ini jauh dari sempuna. Oleh sebab itu, saya
memohon kepada pembaca atas kritik dan saran guna melengkapi makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasan bagi pembaca dan saya sendiri.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Medan, Agustus 2015


BAB I
PENDAHULUAN
Bentuk payudara wanita selama kehamilan akan mengalami perubahan, seperti terasa
lebih kencang, lebih besar, dan lebih penuh. Bahkan ketika akan melahirkan berat payudara
wanita akan membesar 1,5 kali lebih besar dibandingkan sebelum hamil. Selain lebih besar,
Urat-urat halus di bawah permukaan kulit payudara akan menjadi lebih jelas, pembuluh darah
bertambah dan melebar, puting susu dan aerola (daerah sekitar puting susu) berubah warna
menjadi lebih gelap. Di daerah aerola tersebut, pada masa-masa menjelang melahirkan juga
akan muncul bintik-bintik putih mengandung kelenjar-kelenjar yang memproduksi minyak
yang berfungsi untuk meminyaki dan melindungi puting susu saat menyusui. Untuk itu selain
untuk meningkatkan kelancaran ASI Perawatan payudara selama hamil dapat menjadikan
bentuk payudara akan tetap menarik selama menyusui. Hal ini merupakan proses wajar dan
normal yang dialami ibu sebelum lahirnya sang bayi.
Mendapatkan ASI eksklusif adalah hak setiap anak. Komposisi ASI paling lengkap,
dan tidak ada susu buatan manusia yang bisa menyamainya, sehingga harus dilakukan sedini
mungkin. Termasuk ketika pertama kali dilahirkan, bayi sebaiknya melakukan inisiasi dini
menyusui. Dan payudara adalah penghasil ASI sebagai sumber nutrisi untuk bayi yang baru
lahir.  
Saat ini banyak sekali ibu yang mengeluhkan ASI yang keluar sangat sedikit dan tidak
mencukupi kebutuhan bayi, padahal jika sudah dilakukan perawatan sejak dini maka akan
bisa merangsang jumlah produksi ASI supaya mencukupi kebutuhan sang buah hati. Tidak
sedikit calon ibu hamil yang mengabaikan perawatan payudara saat hamil, baik itu karena
malas atau mungkin belum mengetahui manfaat merawat payudara akan berpengaruh saat
menyusui.
Agar proses menyusui berjalan dengan baik dan tanpa hambatan, ibu sebaiknya
melakukan persiapan, baik secara fisik juga psikologis. Secara fisik ibu dapat melakukan
perawatan payudara guna mengurangi kemungkinan tidak keluarnya  ASI, produksi ASI yang
mencukupi, mencegah terjadinya kelainan pada payudara dan mempertahankan bentuk
payudara setelah menyusui. Agar efektif, perawatan payudara sebaiknya dilakukan oleh ibu
sejak awal kehamilan sampai dengan saat menyusui.
BAB II
PEMBAHASAN
Tubuh manusia bisa diibaratkan seperti mesin, dimana mesin memiliki bagian-bagian
kecil yang membentuk suatu sistem dan memiliki fungsi masing-masing. Untuk dapat
megoperasikannya dengan baik atau mengajarkan orang lain untuk mengoperasikannya,
sebaiknya kita tahu bagian-abgian mesin tersebut sehingga pada saat kita menemui hambatan
kita tahu pada bagian mana dari mesin tersebut yang rusak atau yang tidak menjalankan
fungsinya. Seperti halnya payudara, agar dapat menyusui dengan baik sebaiknya kita tahu
bagian-bagian dari payudara dan fungsinya masing-masing.

1. ANATOMI PAYUDARA

Dalam istilah medik, payudara disebut glandulla mammae yang berasal dari bahasa latin
yaitu mammae. Payudara berkembang sejak usia 6 minggu kehamilan dan cepat membesar
karena pengaruh kadar hormon yang tinggi, yaitu estrogen dan progesteron. Estrogen
meningkatkan pertumbuhan duktus-duktus dan saluran penampung. Progesteron merangsang
pertumbuhan tunas-tunas alveoli. Hormon-hormon lain seperti prolaktin, growth hormone,
adenokortikosteroid dan tiroid juga diperlukan dalam kelenjar susu.
Payudara tersusun dari jaringan kelenjar, jaringan ikat dan jaringan lemak. Bila dilihat dari
luar, payudara terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu :
1. Korpus (badan), yaitu bagian yang besar
2. Areola, yaitu bagian tengah yang berwarna kehitaman
3. Papilla atau nipple atau puting susu, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara

Struktur payudara terdiri dari tiga bagian, yaitu kulit, sub kutan (jaringan dibawah kulit)
dan corpus mammae. Corpus mammae terdiri dari parenkim dan stroma. Parenkim
merupakan suatu struktur yang terdiri dari : duktus lactiferus (duktus), duktulus (duktuli),
lobus dan alveolus.
Pada 15-25 duktus laktiferus. Tiap-tiap duktus bercabang menjadi 20-40 duktuli. Duktuli
bercabang-cabang menajdi 10-100 alveolus yang berfungsi sebagai satu kesatuan kelenjar.
Dengan demikian, sebenarnya payudara merupakan kumpulan dari sejumlah kelenjar susu
tunggal.
Masing-masing duktus akan membentuk lobus, dan duktulus akan membentuk lobulus.
Struktur lobulus dan duktus berpusat ke arah puting susu. Sebelum bermuara pada puting
susu, mesing-masing duktus melebar membentuk ampullaatau sinus yang akan berfungsi
sebagai gudang air susu ibu. Sinus, duktus dan alveolus dikelilingi oleh mioepitel (otot polos)
yang dapat berkontraksi untuk memompa ASI. Alveolus juga dikelilingi pembuluh darah
yang memberi zat-zat gizi pada sel-sel kelenjar air susu untuk proses pembentukan atau
sintesis ASI.
Bagian stroma dari payudara tersusun dari bagian-bagain berikut : jaringan ikat, jaringan
lemak, pembuluh darah, saraf, dan pembuluh limfa.
Puting susu dan areola adalah gudang susu yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan
menyusui. Pada puting susu dan areola terdapat ujung-ujung syaraf peraba yang penting pada
proses refleks saat menyusui. Puting susu mengandung otot polos yang dapat berkontraksi
sewaktu ada rangsangan menyusui. Dengan akupan bibir bayi yang menyeluruh pada daerah
tersebut, ASI akan keluar dengan lancar.
Pada ujung puting susu terdapar 15-25 muara lobus (duktus laktiferus), sedangkan
areola mengandung sejumlah kelenjar minyak yang mengeluarkan cairan agar puting tetap
lunak dan lentur.

2. PENGERTIAN PERAWATAN PAYUDARA

Perawatan payudara adalah perawatan yang dilakukan semasa ibu hamil usia 7-9 bulan
(Depkes, 1991). Perawatan payudara merupakan suatu tindakan untuk merawat payudara
terutama pada masa kehamilan dan menyusui untuk memperlancar pengeluaran ASI. Selama
kehamilan payudara harus dipersiapkan untuk fungsi uniknya dalam menghasilkan ASI bagi
bayi neonatus segera setelah lahir. Karena payudara mungkin meningkat beratnya lebih dari 1
pound, BH yang dapat menyangga payudara dengan baik digunakan untuk perlindungan
sejak kehamilan 6-8 minggu terjadi perubahan pada payudara berupa pembesaran payudara,
terasa lebih padat, kencang, sakit dan tampak jelas gambaran pembuluh darah dipermukaan
kulit bertambah serta melebar. Kelenjar-kelenjar motgomer daerah areola tampak lebih nyata
dan menonjol (Hamilton, 2005).
Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa menyusui. Hal
ini karena payudara merupakan satu-satu penghasil ASI yang merupakan makanan pokok
bayi yang baru lahir sehingga harus dilakukan sedini mungkin (Anwar, 2008).

3. TUJUAN PERAWATAN PAYUDARA

1. Memelihara kebersihan payudara agar terhindar dari infeksi


2. Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga puting tidak mudah lecet dan bayi
mudah menyusui
3. Mengeluarkan puting susu yang masuk kedalam atau datar
4. Mempersiapkan produksi ASI

4. PRINSIP PERAWATAN PAYUDARA

Dalam perawatan payudara harus diperhatikan prinsip-prinsip berikut ini:


1. Dikerjakan dengan sistematis dan teratur
2. Menjaga kebersihan sehari-hari
3. Nutrisi harus lebih baik dari sebelum hamil
4. Memakai bra yang bersih dan menopang payudara
5. Dilakukan setelah usia kehamilan lebih dari 6 bulan
5. MANFAAT PERAWATAN PAYUDARA

Manfaat perawatan payudara saat hamil diantaranya adalah:


1. Menjaga kebersihan terutama puting susu, sebagai jalur keluarnya ASI
2. Mencegah berbagai penyakit, seperti infeksi dan kelainan payudara
3. Memperkuat puting susu agar bayi mudah untuk menyusu
4. Merangsang kelenjar-kelenjar air susu yang ada didalam payudara sehingga produksi
ASI lebih banyak dan lancar
5. Mendeteksi apabila ada kelainan pada payudara secara dini dan melakukan
pengobatan secepatnya
6. Mempersiapkan mental calon ibu untuk menyusui bayinya

6. LANGKAH-LANGKAH PERAWATAN PAYUDARA

Sebelum mengetahui langkah-langkah perawatan payudara, sebaiknya kita mengenali


dulu tentang beberapa keadaan yang berkaitan dengan teknik dan waktu perawatan payudara,
yaitu:
1. Pada ibu dengan puting susu yang sudah menonjol dan tanpa riwayat abortus,
perawatannya dapat dimulai pada usia kehamilan 6 bulan keatas
2. Ibu dengan puting susu yang sudah menonjol dengan riwayat abortus, perawatannya
dapat dimulai pada usia kehamilan diatas 8 bulan
3. Pada puting susu yang mendatar atau masuk kedalam, perawatannya harus dialkukan
lebih dini, yaitu usia kehamilan 3 bulan, kecuali bila ada riwayat abortus dilakukan
setelah usia kehamilan setelah 6 bulan.

1. Cara melakukan perawatan payudara

1.Persiapan alat

Alat yang dibutuhkan :


1. Handuk
2. Kapas
3. Minyak kelapa / baby oil
4. Waslap
5. 2 Baskom (masing-masing berisi air hangat dan dingin )

2.Prosedur perawatan

1. Buka pakaian ibu


2. Letakkan handuk di atas pangkuan ibu dan tutuplah payudara dengan handuk.
3. Buka handuk pada daerah payudara.
4. Kompres puting susu dengan menggunakan kapas minyak selama 3-5 menit.
5. Bersihkan dan tariklah puting susu keluar terutama untuk puting susu yang datar.
6. Ketuk-ketuk sekeliling puting susu dengan ujung-ujung jari.
7. Kedua telapak tangan dibasahi dengan minyak kelapa/baby oil
8. Kedua telapak tangan diletakkankan di antara kedua payudara
9. Pengurutan dimulai ke arah atas, samping, telapak tangan kiri ke arah sisi kiri, telapak tangan
kanan ke arah sisi kanan
10. Pengurutan diteruskan ke bawah, samping, selanjutnya melintang, telapak tangan mengurut
ke depan kemudian dilepas dari kedua payudara.
11. Telapak tangan kanan kiri menopang payudara kiri, kemudian jari-jari tangan kanan sisi
kelingking mengurut payudara ke arah puting susu.
12. Telapak tangan kanan menopang payudara dan tangan lainnya menggengam dan mengurut
payudara dari arah pangkal ke arah puting susu.
13. Payudara disiram dengan air hangat dan dingin secara bergantian kira-kira 5 menit ( air
hangat dahulu)
14. Keringkan dengan handuk
15. Pakailah BH khusus untuk ibu menyusui (BH yang menyangga payudara).

2. Metode Perawatan Payudara disesuaikan dengan Asia Kehamilan

Beberapa Kasus merugikan untuk Ibu Meyusui dan bayi bisa diatasi dengan
melakukan perawatan payudara sedini mungkin, adapun Perawatan Payudara pada Ibu
Hamil yang bisa dilakukan adalah:

1. Usia Kehamilan 3 Bulan

Pada usia ini Perawatan Payudara adalah dengan melakukan pemeriksaan apakah
puting susu normal ataukah tidak. Puting susu yang normal akan menonjol keluar ketika
dilakukan penekanan dasar puting susu secara pelan. Namun . Apabila puting susu Ibu Hamil
tetap datar atau masuk kembali ke dalam payudara, perawatan harus dilakukan sejak usia
kehamilan 3 bulan, agar saat melahirkan puting susu bisa menonjol.

Metode Perawatan Puting susu tersebut adalah


 dengan menggunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari.
 Lakukan pengurutan di daerah sekitar puting susu ke arah berlawanan menuju ke
dasar payudara sampai semua daerah Payudara Ibu Hamil.
 Pemijatan ini dilakukan sehari dua kali dengan waktu 6 menit.

2.Usia kehamilan 6-9 bulan

Perawatan payudara pada masa ini dilakukan untuk membersihkan puting dan anda
dapat menghasilkan ASI yang cukup untuk buah hati anda. Adapun tips-tips perawatan yang
harus dilakukan adalah sebagai berikut:
 Basahi kedua telapak tangan dengan minyak kelapa.
 Usapkan telapak tangan tersebut ke Puting susu sampai areola mamae (daerah sekitar
puting yang berwarna lebih gelap) selama 2-3 menit. Gerakan ini bertujuan untuk
memperlunak kotoran atau kerak yang menempel pada puting susu sehingga lebih
mudah untuk dibersihkan. Jangan membersihkan puting susu dengan alkohol atau
cairan pembersih yang lain karena dapat menyebabkan puting susu lecet dan iritasi.
 Setelah pembersihan puting anda bisa melakukan pemijatan terhadap payudara
dengan cara Pegang kedua puting susu lalu ditarik, diputar searah dan berlawanan
dengan jarum jam.
 Pegang pangkal payudara dengan kedua tangan, lalu lakukan pengurutan ke arah
puting susu sebanyak 30 kali dalam sehari.
 Pada kehamilan tua, Pijat kedua areola mamae hingga keluar 1-2 tetes ASI.
 Lakukan pembersihan Kedua puting susu dan sekitarnya dengan menggunakan
handuk kering dan bersih.
 Pakailah Bra yang longgar namun mampu menopang payudara, dan jangan memakai
BH yang ketat dan menekan payudara karena dapat mempengaruhi produksi ASI.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN

Perawatan payudara adalah perawatan yang dilakukan semasa ibu hamil usia 7-9 bulan
yang tujuan utamanya adalah untuk memperlancar pengeluaran ASI.
Tujuan perawatan payudara pada masa hamil yaitu:
(1) Untuk memelihara kebersihan payudara,
(2) melenturkan dan menguatkan puting susu,
(3) mengatasi puting susu datar atau terbenam supaya dapat menyembul keluar sehingga siap
untuk disusukan pada bayinya dan
(4) mempersiapkan produksi ASI

Dalam perawatan payudara perlu diperhatikan beberapa prinsip yaitu:


(1) Dikerjakan dengan sistematis dan teratur,
(2) menjaga kebersihan sehari-hari,
(3) nutrisi harus lebih baik dari sebelum hamil,
(4) memakai bra yang bersih dan menopang payudara,
(5) dilakukan setelah usia kehamilan lebih dari 6 bulan

Perawatan payudara selama hamil mempunyai banyak manfaat, antara lain:


(1) menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan putting susu,
(2) mencegah berbagai penyakit,
(3) melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi untuk
menyusu,
(4) merangsang kelenjar – kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar,
(5) dapat mendeteksi kelainan - kelainan payudara secara dini dan melakukan upaya
untuk mengatasinya,
(6) mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui.

2. SARAN

Kepada pembaca dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang perawatan


payudara pada ibu hamil beserta tujuan, prinsip, manfaat, dan langkah-langkahnya. Selain itu
penulis mengharapkan pembaca untuk memberikan kritik dan saran guna perbaikan makalah
ini di masa datang.
DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/112/jtptunimus-gdl-dianwidhia-5586-2-babii.pdf
http://lenteraimpian.wordpress.com/2010/04/06/perawatan-payudara-pada-kehamilan-breast-
care/

http://perawatkulit.blogspot.com/2013/10/manfaat-perawatan-payudara-ibu-hamil.html

http://tips-sehat-keluarga-bunda.blogspot.com/2013/05/perawatan-payudara-pada-ibu-hamil.html

Anda mungkin juga menyukai