Anda di halaman 1dari 5

Banyak ibu hamil mengabaikan perawatan payudara.

Boleh jadi lantaran malas atau


sesungguhnya belum mengetahui akan manfaatnya. Padahal perawatan payudara selama hamil
sangat penting untuk kelancaran air susu kelak setelah melahirkan. Malah, dengan perawatan
yang benar, hasilnya bukan cuma produksi yang cukup, tapi juga bentuk payudara akan tetap
baik selama menyusui, kata dr. Suharjanti Kramadibrata, Sp.OG dari RSPAD Gatot Subroto,
Jakarta.
Sebagaimana diketahui, payudara selama kehamilan akan mengalami perubahan. Antara lain
terasa lebih kencang, lebih besar, dan lebih penuh. Konon, menjelang kelahiran berat setiap
payudara mencapai 1,5 kali lebih besar dibandingkan sebelum hamil.
Urat-urat halus di bawah permukaan kulit payudara juga menjadi lebih jelas, pembuluh darah
bertambah dan melebar, serta puting susu dan aerola (daerah sekitar puting susu) menjadi lebih
gelap. Di sekitar aerola ini, pada masa-masa menjelang melahirkan muncul bintik-bintik putih
mengandung kelenjar-kelenjar yang memproduksi minyak sehingga dapat meminyaki dan
melindungi puting susu saat menyusui.
HORMON PROLAKTIN
Biasanya wanita yang berpayudara besar lebih merasakan perubahan-perubahan yang terjadi.
Sebab, lemaknya sudah banyak sehingga ia bisa langsung merasakan bila ada perubahan, tutur
Suharjanti. Sementara yang payudaranya kecil tak begitu merasakannya, namun bukan berarti
tak ada perubahan. Tergantung pada tingkat sensitivitas si ibu hamil.
Semua perubahan yang terjadi menunjukkan ada perkembangan dan pertumbuhan jaringan
kelenjar di payudara. Karena pada ibu hamil, terang Suharjanti, pembuluh-pembuluh darah
bekerja lebih aktif untuk menyiapkan kelenjar-kelenjar yang ada pada payudara, agar nantinya
bisa berproduksi.
Lebih jauh dijelaskan Suharjanti, di dalam payudara terdapat 15-25 segmen/cuping yang terdiri
atas tandon kelenjar/alveoli. Lapisan otot terbentuk saling berkait di sekitar alveoli, yang
nantinya akan berkontraksi memeras susu keluar dari kantung saluran kecil yang mengalir ke
puting susu.
Sejak awal kehamilan, hormon merangsang perkembangan sel-sel produksi susu di alveoli.
Hormon yang paling penting dalam pembentukan air susu adalah prolaktin, yang mulai bekerja
sejak kehamilan berusia 8 minggu. Hormon ini juga menjaga keseimbangan banyaknya jumlah
susu yang diproduksi pada tiap tahapan dengan bantuan hormon estrogen yang dibuat oleh
plasenta.
Selain itu, prolaktin juga membikin warna aerola menjadi lebih gelap dan puting susu lebih
menonjol. Namun bagi yang putingnya datar atau melesak ke dalam, tonjolan ini memang tak
terasakan.
TIGA LANGKAH PERAWATAN

Perawatan payudara dianjurkan mulai dilakukan setelah kehamilan berusia 5-6 bulan. Sebab, jika
sejak awal kehamilan kita sudah melakukan perangsangan puting, misalnya, bukan hasil baik
yang diperoleh, tapi malah bisa menimbulkan kontraksi rahim, jelas Suharjanti.
Adapun perawatan yang dilakukan ialah:
1. Pemijatan
Hal ini bisa dilakukan kala mandi. Sebelumnya siapkan di waskom air hangat dan air dingin,
minyak kelapa yang bersih (paling baik jika bikinan sendiri) atau baby oil, handuk, dan kapas.
Bersihkan payudara memakai air, lalu massage memakai minyak. Pemijatan dilakukan dengan
memakai kedua tangan, sekeliling payudara diurut memutar searah jarum jam dan kemudian
berbalik arah/berlawanan jarum jam. Setelah itu lakukan pengurutan dari bawah menuju puting,
namun putingnya sendiri tak perlu di-massage karena tak berkelenjar tapi hanya merupakan
saluran air susu belaka.
Usai massage, ketuk-ketuklah payudara memakai ujung jari atau ujung ruas jari. Gunanya agar
sirkulasi darah bekerja lebih baik. Selanjutnya puting dibersihkan dengan menggunakan kapas
dan minyak. Minyak ini berguna melenturkan dan melembabkan puting agar saat menyusui kelak
puting sudah tak gampang lecet.
Terakhir, bersihkan payudara dan puting memakai air hangat dan dingin. Tujuannya untuk
memperlancar sirkulasi darah. Setelah itu keringkan pakai handuk.
2. Senam Teratur
Sebaiknya payudara juga dirawat dengan melakukan senam. Gunanya untuk memperkuat otot
pektoralis di dada, sehingga memadatkan payudara dan merangsang produksi ASI agar lebih
baik.
Senamnya sangat mudah, kok, Bu. Bisa dilakukan sebelum atau sesudah mandi. Ada dua macam
senam yang bisa dilakukan para ibu, yaitu:
*) Posisi berdiri, tangan kanan memegang bagian lengan bawah kiri dekat siku, sebaliknya
tangan kiri memegang lengan bawah kanan (seperti orang bersidekap). Kemudian tekan kuatkuat ke arah dada dengan cara mempererat pegangan, sehingga terasa tarikannya pada otot-otot
di dasar payudara. Selanjutnya lemaskan kembali. Lakukan berulang-ulang hingga 30 kali.
*) Pegang bahu dengan kedua ujung tangan, kemudian siku diputar ke depan sehingga lengan
bagian dalam mengurut (massage) payudara ke arah atas. Diteruskan gerakan tangan ke atas ke
belakang dan kembali pada posisi semula. Lakukan latihan ini 20 kali putaran.
3. Memakai Bra Yang Pas
Untuk mengatasi rasa tak enak pada saat payudara membesar, pakailah bra yang pas dan bisa
memegang. Jangan pakai yang terlalu ketat atau longgar, tapi harus benar-benar pas sesuai
ukuran payudara saat itu dan dapat menopang perkembangan payudara. Jika terlalu sempit akan
menghambat perkembangan kelenjar payudara, sedangkan kalau terlalu longgar akan tampak
jatuh dan sakit dipakainya.

Jika payudara sangat besar, ada baiknya untuk memilih yang memakai penyangga kawat. Karena
bra yang tak menopang dengan baik pada payudara besar cenderung akan turun dan membentuk
lipatan di bagian bawah payudara. Sementara jika si ibu tak menjaga kebersihan dan kekeringan
di bawah lipatan tersebut, maka jamur biasanya akan tumbuh.
Jangan lupa, tubuh ibu hamil cenderung berkeringat. Untuk itu, pilihlah bra dari bahan katun
atau campuran katun sehingga nyaman dipakai dan mudah menyerap keringat. Tali pengikatnya
agar dipilih yang lebar sehingga dapat menyangga payudara dengan baik.
Bila jamur sudah terlanjur hadir, segera bawa ke dokter. Sebab, jika jamur naik hingga ke seluruh
payudara bisa menjadi masalah pada saat menyusui nanti.
Ternyata tak sulit, ya, merawat payudara.

Bunda yang tahu cara membersihkan puting susu saat hamil akan menjadi pengetahuan penting
untuk dipraktikkan supaya ASI yang diterima bayi semenjak lahir menjadi sehat. Akan tetapi
sering kali banyak ibu hamil yang tidak tahu atau meremehkan hal tersebut sehingga ketika
dedek bayi meminum ASI dari ibunya mengalami banyak kendala/masalah.
Bunda harus perhatian kepada perawatan payudara pada ibu hamil sehingga mendapatkan hasil
berupa ASI yang baik bagi bayi pasca kelahiran. Payudara ibu mengandung ialah sumber
penghasil ASI yang akan menjadi nutrisi utama bagi bayi ketika mereka baru lahir di dunia.

Manfaat Membersihkan Puting Susu Saat Hamil


Para ahli kesehatan telah menyatakan bahwa komposisi nutrisi ASI ialah yang paling sempurna
atau terlengkap dibandingkan susu yang lainnya semisal susu buatan manusia, susu sapi, susu
kambing dan lainnya.
Apabila bumil rajin dalam merawat punting susu dan payudara saat kehamilan maka banyak
manfaat yang akan didadapat diantaranya yaitu :
1. ASI yang dihasilkan karena puting susu merupakan jalur keluarnya ASI bagi bayi yang netek.
2. Puting susu bayi akan kuat dan terasa mudah bagi ibu hamil dalam menyusu dedek bayi.
3. Akan merangsang kelenjar-kelenjar air susu pada payudara yang memicu produksi ASI lebih
besar dan sehat.
4. Bumil akan tahu jikalau terdapat kelainan pada payudara secara dini karena sering
membersihkan puting susu saat hamil, dan sekaligus mengobati kelainan itu lebih cepat.
5. sentuhan calon ibu pada putingnya akan mempersiapkan dirinya dalam menyusui bayinya
kelak.

Tips Cara Membersihkan Puting Susu Dan Payudara Saat Hamil

1. Usia Kehamilan Trimester 1


Pada masa kehamilan ini maka perawatan payudara dilakukan dengan cara memeriksa adakah
kelainan pada puting susu bumil. Puting susu yang sehat atau normal bakal terlihat menonjol

keluar apabila ditekan lembut dan perlahan pada dasar puting susu. Akan tetapi jika puting susu
bumil tidak menonjol (datar) maka harus dilakukan perawatan intensif semenjak 3 bulan pertama
kehamilan.
Cara merawat puting susu paling mudah ialah dengan mengurut daerah sekitar puting susu
dengan dua jari. Cara pengurutannya harus ke arah berlawanan sampai di dasar payudara hingga
ke seluruh area susu ibu mengandung. Pemijatan atau pengurutan puting susu ini dikerjakan dua
kali sehari dan waktunya sekitar 6 menit.
2. Usia kehamilan 6-9 bulan
Pada masa ini cara merawat puting susu dengan membersihkannya secara rutin. Anda juga bisa
menggunakan usapan telapak tangan dengan minyak kelapa pada area payudara dimulai dari
puting susu hingga areola mamae (area sekitar puting yang berwarna gelap) kurang lebih 3
menit.
Usapan pada puting dan daerah sekitarnya ini berfungsi membersihkan kotoran dan kerak yang
susah dibersihkan. Kemudian dilanjutkan pemijatan kedua puting susu dengan cara dipegang dan
ditarik perlahan selanjutnya diputar bolak-balik dengan lembut.
Itulah informasi buat bumil tentang cara membersihkan puting susu saat hamil yang kami
harapkan membantu Anda semua.

Anda mungkin juga menyukai