Anda di halaman 1dari 10

Bab II

Tinjauan Teoritis

A. Definisi
Perawatan payudara adalah suatu tindakan untuk merawat
payudara terutama pada masa nifas (masa menyusui) untuk
memperlancarkan pengeluaran ASI.
Post-partum breast care pada ibu nifas merupakan perawatan
payudara yang dilakukan pada ibu pasca nifas untuk melancarkan sirkulasi
darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar
pengeluaran ASI. Pelaksanaan perawatan payudara dimulai sedini
mungkin, yaitu 1-2 hari hari setelah bayi dilahirkan dan dilakukan 2 kali
sehari.
Perawatan  payudara setelah melahirkan adalah suatu kegiatan
yang dilakukan secara sadar dan teratur untuk memelihara kesehatan
payudara dengan harapan untuk melancarkan sirkulasi darah dan
mencegah sumbatan saluran susu, sehingga memperlancar ASI.

B. Anatomi Payudara Ibu

Dalam istilah medik, payudara disebut glandulla mammae yang


berasal dari bahasa latin yaitu mammae. Payudara berkembang sejak usia 6
minggu kehamilan dan cepat emmbesar karena pengaruh kadar hormon

3
yang tinggi, yaitu estrogen dan progesteron. Estrogen meningkatkan
pertumbuhan duktus-duktus dan saluran penampung. Progesteron
merangsang pertumbuhan tunas-tunas alveoli. Hormon-hormon lain seperti
prolaktin, growth hormone, adenokortikosteroid dan tiroid juga diperlukan
dalam kelenjar susu.
Payudara tersusun dari jaringan kelenjar, jaringan ikat dan jaringan
lemak. Bila dilihat dari luar, payudara terbagi menjadi 3 bagian utama,
yaitu :

1. Korpus (badan), yaitu bagian yang besar


2. Areola, yaitu bagian tengah yang berwarna kehitaman
3. Papilla atau nipple atau puting susu, yaitu bagian yang menonjol di
puncak payudara

Struktur payudara terdiri dari tiga bagian, yaitu kulit, sub kutan
(jaringan dibawah kulit) dan corpus mammae. Corpus mammae terdiri dari
parenkim dan stroma. Parenkim merupakan suatu struktur yang terdiri dari :
duktus lactiferus (duktus), duktulus (duktuli), lobus dan alveolus.

Pada 15-25 duktus laktiferus. Tiap-tiap duktus bercabang menjadi


20-40 duktuli. Duktuli bercabang-cabang menajdi 10-100 alveolus yang
berfungsi sebagai satu kesatuan kelenjar. Dengan demikian, sebenarnya
payudara merupakan kumpulan dari sejumlah kelenjar susu tunggal.

Masing-masing duktus akan membentuk lobus, dan duktulus akan


membentuk lobulus. Struktur lobulus dan duktus berpusat ke arah puting
susu. Sebelum bermuara pada puting susu, mesing-masing duktus melebar
membentuk ampullaatau sinus yang akan berfungsi sebagai gudang air susu
ibu. Sinus, duktus dan alveolus dikelilingi oleh mioepitel (otot polos) yang
dapat berkontraksi untuk memompa ASI. Alveolus juga dikelilingi
pembuluh darah yang memberi zat-zat gizi pada sel-sel kelenjar air susu
untuk proses pembentukan atau sintesis ASI.

Bagian stroma dari payudara tersusun dari bagian-bagain berikut :


jaringan ikat, jaringan lemak, pembuluh darah, saraf, dan pembuluh limfa.

4
Puting susu dan areola adalah gudang susu yang mempunyai
pengaruh terhadap keberhasilan menyusui. Pada puting susu dan areola
terdapat ujung-ujung syaraf peraba yang penting pada proses refleks saat
menyusui. Puting susu mengandung otot polos yang dapat sewaktu ada
rangsangan menyusui. Dengan akupan bibir bayi yang menyeluruh pada
daerah tersebut, ASI akan keluar dengan lancar.

Pada ujung puting susu terdapar 15-25 muara lobus (duktus


laktiferus), sedangkan areola mengandung sejumlah kelenjar minyak yang
mengeluarkan cairan agar puting tetap lunak dan lentur.

C. Etiologi Perawatan Payudara


Air susu ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tanding  yang
diciptakan untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam
melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi
dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki
bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang
sama, ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat
pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf. Makanan-
makanan buatan untuk bayi yang diramu menggunakan teknologi masa
kini tidak mampu menandingi keunggulan ASI.
ASI merupakan makanan yang paling mudah dicerna bayi.
Meskipun sangat kaya akan zat gizi, ASI sangat mudah dicerna sistem
pencernaan bayi yang masih rentan. Karena itulah bayi mengeluarkan
lebih sedikit energi dalam mencerna ASI, sehingga ia dapat menggunakan
energi selebihnya untuk kegiatan tubuh lainnya, pertumbuhan dan
perkembangan organ. Selain itu, mereka juga mempunyai banyak sekali
kelebihan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya, betapa banyak
keunggulan yang diberikan ASI, maka perawatan payudara perlu
mendapatkan perhatian yang serius. Hal ini juga karena untuk menunjang

5
pemberian air susu ibu (ASI) ekslusif, payudara yang sehat dan terawat
baik, mampu melancarkan produksi ASI. Hal ini membuat proses
pemberian ASI menjadi lebih mudah baik bagi ibu maupun bayi.

D. Tujuan perawatan payudara


1. Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari
infeksi.
2. Untuk mengenyalkan puting susu, supaya tidak mudah lecet.
3. Untuk menonjolkan puting susu.
4. Menjaga bentuk buah dada tetap bagus.
5. Untuk mencegah terjadinya penyumbatan.
6. Untuk memperbanyak produksi ASI.
7. Untuk mengetahui adanya kelainan.

E. Menjaga payudara tetap bersih dan kering


(terutama puting susu)
1. Menggunakan BH yang menyokong payudara.
2. Apabila puting susu lecet oleskan colostrum atau ASI yang
keluar pada sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui,
menyusui tetap dilakukan dimulai dari puting susu yang tidak
lecet.
3. Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam.
ASI dikeluarkan dan diminumkan dengan menggunakan
sendok.
4. Untuk menghilangkan rasa nyeri ibu dapat minum parasetamol
1 tablet setiap 4-6 jam.
5. Apabila payudara bengkak akibat bendungan ASI, lakukan :
pengompresan payudara menggunakan kain basah dan hangat
selama 5 menit, urut payudara dari arah pangkal menuju puting
susu, keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara
sehingga puting susu menjadi lunak, susukan bayi setiap 2-3

6
jam, apabila tidak dapat menghisap ASI sisanya dikeluarkan
dengan tangan.
6. Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui.

F. Teknik Pengurutan Payudara


1. Massage
 Pijat sel-sel pembuat ASI dan saluran ASI
 Tekan 2-4 jari ke dinding dada, buat gerakan melingkar
pada satu titik di area payudara
 Setelah beberapa detik pindah ke area lain dari payudara,
dapat mengikuti gerakan spiral mengelilingi payudara ke
arah puting susu atau gerakan lurus dari pangkal payudara
ke arah puting susu
2. Stroke
 Mengurut dari pangkal payudara sampai ke puting susu
dengan jari-jari atau telapak tangan
 Lanjutkan mengurut dari dinding dada kearah payudara
diseluruh bagian payudara
 Ini akan membuat ibu lebih rileks dan merangsang
pengaliran ASI (hormon oksitosin)
3. Shake (goyang)
 Dengan posisi condong kedepan, goyangkan payudara
dengan lembut, biarkan gaya tarik bumi meningkatkan
stimulasi pengaliran

G. Cara Perawatan Payudara


1. Persiapan alat untuk perawatan payudara
 Handuk 2 buah
 Washlap 2 buah
 Waskom berisi air dingin 1 buah
 Waskom berisi air hangat 1 buah
 Minyak kelapa/baby oil
 Waskom kecil 1 buah berisi kapas/kasa secukupnya

7
 Baki, alas dan penutup

2. Pelaksanaan
 Memberikan prosedur yang akan dilaksanakan
 Mengatur lingkungan yang aman dan nyaman
 Mengatur posisi klien dan alat-alat peraga supaya mudah
dijangkau
 Cuci tangan sebelum dilaksanakan perawatan payudara
 Pasang handuk di pinggang klien satu dan yang satu
dipundak
 Ambil kapas dan basahi dengan minyak dan kemudian
tempelkan pada areola mamae selama 5 menit kemudian
bersihkan dengan diputar.
 Kedua tangan diberi minyak dengan rata kemudian lakukan
pengurutan :
a. Gerakan Pertama
Kedua tangan disimpan di bagian tengah atau
antara payudara, gerakan tangan ke arah atas
pusat ke samping, ke bawah kemudian payudara
diangkat sedikit dan dilepaskan, lakukan 20-30
kali.
b. Gerakan Kedua
Satu tangan menahan payudara dari bawah,
tangan yang lain mengurut payudara dengan
pinggir tangan dari arah pangkal ke puting susu,
dilakukan 20-30 kali dilakukan pada kedua
payudara secara bergantian.
c. Gerakan ketiga
Satu tangan menahan payudara di bagian bawah,
tangan yang lain mengurut dengan bahu, jari

8
tangan mengepal, lakukan pengurutan dari arah
pangkal ke puting susu, 20-30 kali dilakukan
pada kedua payudara secara bergantian.
 Kompres dengan air hangat, kemudian
dengan air dingin secara bergantian
diakhiri dengan air hangat selama 5
menit
 Bersihkan payudara terutama bekas
minyak
 Pakailah BH yang terbuka bagian
depannya (untuk Ibu menyusui) dan
yang menyangga buah dada atau
langsung susui bayi.

H. Akibat Jika Tidak Dilakukan Perawatan Payudara

Berbagai dampak negatif dapat timbul jika tidak dilakukan


perawatan payudara sedini mungkin. Dampak tersebut meliputi :
1. Puting susu kedalam
2. Anak susah menyusui
3. ASI lama keluar
4. Produksi ASI terbatas
5. Pembengkakan pada payudara
6. Payudara meradang
7. Payudara kotor
8. Ibu belum siap menyusui
9. Kulit payudara terutama puting akan mudah lecet

I. Penatalaksanaan
1. Cara Mengatasi Bila Putting Tenggelam

9
Lakukan gerakan menggunakan kedua ibu jari dengan menekan
kedua sisi puting dan setelah puting tampak menonjol keluar lakukan
tarikan pada puting menggunakan ibu jari dan telunjuk lalu lanjutkan
dengan gerakan memutar puting ke satu arah. Ulangi sampai beberapa kali
dan dilakukan secara rutin.

2. Jika Asi Belum Keluar

Walaupun asi belum keluar ibu harus tetap menyusui. Mulailah


segera menyusui sejak bayi baru lahir, yakni dengan inisiasi menyusui
dini, Dengan teratur menyusui bayi maka hisapan bayi pada saat menyusu
ke ibu akan merangsang produksi hormon oksitosin dan prolaktin yang
akan membantu kelancaran ASI. Jadi biarkan bayi terus menghisap maka
akan keluar ASI. Jangan berpikir sebaliknya yakni menunggu ASI keluar
baru menyusui.

3. Penanganan puting susu lecet

Bagi ibu yang mengalami lecet pada puting susu, ibu bisa
mengistirahatkan 24 jam pada payudara yang lece dan memerah ASI
secara manual dan di tampung pada botol steril lalu di suapkan
menggunakan sendok kecil . Olesi dengan krim untuk payudara yang lecet.
Bila ada madu, cukup di olesi madu pada puting yang lecet.

4. Penanganan Pada Payudara Yang Terasa Keras


Sekali Dan Nyeri, Asi Menetes Pelan Dan Badan
Terasa Demam.

Pada hari ke empat masa nifas kadang payudara terasa penuh dan
keras, juga sedikit nyeri. Justru ini pertanda baik. Berarti kelenjar air susu
ibu mulai berproduksi. Tak jarang diikuti pembesaran kelenjar di ketiak,
jangan cemas ini bukan penyakit dan masih dalam batas wajar. Dengan
adanya reaksi alamiah tubuh seorang ibu dalam masa menyusui untuk

10
meningkatkan produksi ASI, maka tubuh memerlukan cairan lebih banyak.
Inilah pentingnya minum air putih 8 sampai dengan 10 gelas sehari.

Menyusui secara rutin sesuai dengan kebutuhan bisa mambantu


mengurangi pengerasan, tetapi jika bayi sudah menyusui dengan baik dan
sudah mencapai berat badan ideal, ibu mungkin harus melakukan sesuatu
untuk mengurangi tekanan pada payudara. Sebagi contoh, merendam kain
dalam air hangat dan kemudian di tempelkan pada payudara atau mandi
dengan air hangat sebelum menyuusi bayi. Mungkin ibu juga bisa
mengeluarkan sejumlah kecil ASI sebelum menyusui, baik secara manual
atau dengan menggunakan pompa payudara. Untuk pengerasan yang
parah, gunakan kompres dingin atau es kemasan ketika tidak sedang
menyusui untuk mengurangi rasa tidak nyaman dan mengurangi
pembengkakan.

J. Perawatan Ibu Nifas Dengan Payudara Bengkak


Karena Bayi Meninggal

Perawatan payudara adalah suatu cara yang dilakukan untuk


perawaatan payudara agar air susu keluar dengan lancar.

Adapun penyebab payudara bengkak antara lain yaitu karena


adanyan proses menyusui yang tidak kontinyu, sehingga sisa ASI terkumpul
pada daerah duktus. Hal ini dapat terjadi pada hari ke tiga setelah
melahirkan. Penggunaan Bra ( BH ) yang ketat serta keadaan puting susu
yang tidak bersih dapat menyebabkan sumbatan pada duktus.

Penyempitan duktuli laktiferi atau oleh kelenjar-kelenjar tidak


dikosongkan dengan sempurna atau karena kelainan pada puting susu,
keluhan ibu adalah payudara bengkak, keras, panas, nyeri . ASI di dalam
saluran payudara tidak keluarkan.

Perlu dibedakan antara payudara bengkak dengan payudara penuh.


Pada payudara bengkak: payudara odem, sakit, puting susu kencang, kulit

11
mengkilat walau tidak merah, dan ASI tidak keluar kemudian badan menjadi
demam setelah 24 jam. Sedangkan pada payudara penuh : payudara terasa
berat, panas dan keras. Bila ASI dikeluarkan tidak ada demam.

Ada 3 cara untuk penatalaksanaan pada payudara bengkak karena


bayi meninggal :

 Pengosongan isi payudara dengan tangan ( memerah ).


 Pengosongan dengan pompa payudara.
 Pembalutan mamae dan pemberian obat estrogen untuk supresi
seperti tablet lynoral dan parlodel. ( Marilyn E.Doenges. 2000. Hal
10)

12

Anda mungkin juga menyukai