DI SUSUN OLEH
KENDARI 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji-puji dan syukur kami panjatkan pada Allah SWT. Hanya kepada-Nya lah kami
memuji dan hanya kepada-Nya lah kami memohon pertolongan. Tidak lupa shalawat serta salam
kami haturkan pada junjungan nabi agung kita, Nabi Muhammad SAW. Risalah beliau lah yang
bermanfaat bagi kita semua sebagai petunjuk menjalani kehidupan.
Kendari,20 Desember2020
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap wanita pasti menginginkan bentuk payudara yang ideal dan menarik, maka tak jarang kita
mendengar beberapa wanita memilih untuk tidak menyusui sang buah hati dikarenakan
kekhawatiran payudara akan menjadi kendor. Tak hanya itu, keinginan bunda untuk menyusui
buah hatinya kerap kali terhambat oleh ketidaknyamanan yang timbul saat proses menyusui,
seperti misalnya akibat gangguan kecil seperti bayi sulit menghisap ASI, payudara lecet dan lain-
lain. Kondisi-kondisi tersebut kerap menyurutkan niat bunda untuk memberikan ASI pada si
kecil. Dan hal tersebut sangatlah disayangkan, karena ASI merupakan gabungan nutrisi penting
dengan proporsi ideal dan bentuk yang paling mudah diserap oleh bayi, yang dibutuhkan untuk
mengoptimalkan proses tumbuh kembang si kecil. Oleh karena itu, disarankan untuk menjaga
kesehatan payudara saat menyusui, sehingga ibu bisa memberikan ASI pada buah hati tersayang
tanpa perlu merasa cemas , dan perlu di ingat jangan melakukan perawatan payudara/pemijatan
payudara pada ibu hamil karena bila salah akan merangsang kontraksi uterus).
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian perawatan payudara ?
2. Anatomi payudara ?
3. Tujuan breast care ?
4. Prinsip di lakukannya breast care ?
5. Beberapa keadaan yang berkaitan dengan teknik dan saat perawatan payudara
6. Cara perawatan puting susu datar atau masuk ke dalam?
7. Persiapan breast care?
8. Prosedur pelaksanaan dan waktu pelaksanaan?
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang pengertian perawatan payudara
2. Mengetahui anatomi payudaara
3. Mengetahi prinsip breast café
4. Mengetahui prinsipp yang di lakukan breast care
5. Mengetahui teknik perawatan payudara
6. Mengetahui cara merawat outing susu datar / masuk ke dalam
7. Mengetahui persiapan-persiapan untuk melakukan breast care
8. Mengetahui presodur pelaksanaan dan waktu pelaksanaan
BAB II
PEMBAHASAN
payudara adalah perawatan yang dilakuakan pada payudara agar dapat menyusui dengan lancar
dan mencegah masalah-masalah yang sering timbul pada saat menyusui.
B. Anatomi payudara
Dalam istilah medis, payudara disebut glandulla mammae yang berasal dari bahasa latih yaitu
mammae. Payudara berkembang sejak usia 6 minggu kehamilan dan cepat membesar karena
pengaruh kadar hormon yang tinggi, yaitu estrogen dan progesterone. Estrogen meningkatkan
pertumbuhan tunas-tunas alveoli. Hormonehormon lain seperti prolaktin, growth
hormone,adenokortikosteroid dan tiroid juga diperlukan dalam kelenjar susu.
Payudara tersusun dari jaringan kelenjer, jaringan ikat dan jaringan lemak. Bila dilihat dari luar,
payudara terbagi 3 bagian utama, yaitu:
3. Papilla atau nipple atau puting susu,yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara.
Struktur payudara terdiri dari tiga bagian, yaitu kulit,sub kutan (jaringan di bawah kulit) dan
corpus mammae. Corpus mammae terdiri dari parenkim dan stroma. Parekim merupakan suatu
struktur yang terdiri dari: duktus lactiferous(duktus), duktulus (duktuli), lobus dan alveolus. Pada
duktus laktiferus. Tiap-tiap duktus bercabang menjadi duktuli bercabang-cabang menjadi alvelus
yang berfungsi sebagai satu kesatuan kelenjar. engan demikian, sebenarnya payudara merupakan
kumpulan dari sejumlah kelenjar susu tunggal. Masing-masing duktus akan membentuk lobus,
dan duktulus akan membentuk lobulus. Struktur lobulus dan duktus berpusat kearah puting susu.
Sebelum bermuara pada puting susu, mesing-mesing duktus melebar membentuk ampullaatau
sinus yang akan berfungsi sebagai gudang air susu ibu. Sinus, duktus dan alveolus di kelilingi
oleh mioepitel (otot polos) yang dapat berkontraksi untuk memompo ASI. Alveolus juga
dikelilingan pembuluh darah yang memberikan zat-zat gizi pada sel-sel kelenjar air susu untuk
proses pembentukan atau sintesis ASI. Bagian stroma dari payudara tersusun dari bagian-bagian
berikut : jaringan ikat, jaringan lemak, pembuluh darah, saraf,dan pembuluh limfa. Puting susu
dan areola adalah gudang susu yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan menyusui. Pada
puting susu dan areola terdapat ujung-ujung syaraf peraba yang penting pada proses refleks saat
menyusui. Puiting susu mengandung otot polos yang dapat berkontraksi sewaktu ada rangsangan
menyusui.
Dengan akupun bibir bayi yang menyeluruh pada daerah tersebut,asi akan keluar dengan lancar.
Pada ujung puting susu terdapat muara lobus (duktus laktiferus),sedangkan areola mengadung
sejumlah kelenjar minyak yang mengeluarkan cairan agar puting tetap lunak dan lentur.
E. Beberapa Keadaan Yang Berkaitan Dengan Teknik Dan Saat Perawatan Payudara
1. Pada ibu dengan puting susu yang sudah menonjol dan tanpa riwayat abortus, perawatannya
dapat dimulai pada usia kehamilan 6 bulan
2. Ibu dengan puting susu yang sudah menonjo dengan riwayat abortus,perawatannya dapat
dimulai pada usia kehamilan diatas 8 bulan
3. Pada puting susu yang mendatar atau masuk kedalam perawatannya harus dilakukan lebih
dini, yaitu usia kehamilan 3 bulan, kecuali bila ada riwayat abortus dilakukan setelah usia
kehamilan setelah 6 bulan
3. Pegangkan daerah areola dengan menggerakkan kedua ibu jari kearah atas dan kebawah 2o
kali (gerakanknya kerah luar)
4. Letakkan kedua ibu jari disamping diri dan kanan puting susu
5. Pegang daerah areola dengan menggerakan kedua ibu jari kearah kiri dan kekankan 20 kali
( gerakannya kea rah luar)
1. Handuk 2 buah
5. Kapas
6. Minyak oil Alat pengendalian infeksi 1. Com berisi cairan DTT 2. Nerbeken 3. APD
(masker,handscon,celemek)
a. Persiapan Ibu
Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir da keringkan dengan handuk
Baju ibu bagian depan dibuka
Pasang handuk H. Prosedur dan Waktu Pelaksanaan Prosedur Pelaksanaan yang
pertama Menyampaikan alat sesuai dengan kebutuhan lalu Menjelaskan pada ibu
dan keluarga terkait tindakan yg akan di lakukan, tujuan tindakan, serta hasil
tindakan dan yang terakhir Melakukan persiapan perawat seperti mencuci tangan
Membuka pakaian atas ibu dan memasang handuk di atas punggung ibu
Bila payudara ibu bengkak dan sakit sebaiknya lakukan terlebih dahulu teknik
untuk mengurangi rasa sakit dengan kompres hangat dan dingin pada payudara
ibu selama 15 menit
Memberikan posisi membungkuk pada ibu dengan menggunakan bantal sebagai
penyangga kepala
Menutup tubuh bagian depan dengan handuk dan meletakan handuk yg lainnya di
pangkuan ibu
Licinkan kedua tangan dengan minyak.
Melakukan pemijatan punggung dengan menggunakan kedua ibu jari (di olesi
minyak) di sisi tulang belakang mulai dari sejajar putting ke arah atas sampai
dengan leher ibu selama kali atau menit
Gerakan tersebut di ulang dengan arah dari garis tengah punggung ke arah bawah/
tulang koksigis sebanyak kali atau selama menit
Posisikan ibu duduk tegak dan pindahkan anduk untuk menutupi punggung ibu
Perawat berada di belakang ibu lalu lakukan pengurutan payudara yaitu dengan
satu tangan menyangga payudara melakukan sebanyak kali atau selama menit
Lakukan pengurutan payudara sebagai berikut. Melakukan pemijatan ringan
searah jarum jam pada payudara yg mengalami bendungan dengan gerakan
melingkar. Caranya dengan menggunakan salah satu tangan untuk menyangga
payudara, sedangkan tangan yg lain (jari tengah dan telunjuk) untuk memijat,
setelah sebelumnya jari-jari tersebut di olesi minyak
Melakukan kompres payudara dengan air hangat dan dingin pada kedua payudara
secara bergantian, masing-masing selama menit
Merangsang pengeluaran puting secara manual, terutama pada putting yg tidak
menonjol atau menggunakan alat pompa putting sederhana dengan menggunakan
jarum suntik 10 cc
Membersihkan payudara dengan washlap
Mengeluarkan asi secara manual dan di olesi seluruh areola dan putting
Cuci tangan dengan benar
Merapikan alat
Mencatat tindakan dan respon ibu Waktu Pelaksanaan peratama Dilakukan pada
hari ke 1-2 setelah melahirkan, lalu Dilakukan minimal 2 kali dalam sehari.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perawatan payudara setelah melahirkan bertujuan agar payudara senantiasa bersih dan mudah
untuk dihisap oleh bayi. Banyak ibu yang mengeluhkan bayinya tak mau menyusu, bisa jadi ini
disebabkan faktor teknis seperti puting susu yang masuk atau posisi yang salah. Tentunya, selain
faktor teknis ini, air susu ibu juga dipengaruhi asupan nutrisi dan kondisi psikologis ibu. Faktor
nutrisi bisa dipenuhi dengan tambahan asupan kalori 500 kkal perharinya, khususnya nutrisi kaya
protein (ikan, telur hati), kalsium (susu), dan vitamin (sayur, buah). Juga, banyak minum air
putih. Faktor psikologis pun penting dengan menciptakan suasana santai dan nyaman, tidak
terburu-buru dan tidak stres saat menetekkan bayi. Perawatan payudara juga dapat membantu
memperlancar pengeluaran ASI, dilakukan sedini mungkin setelah melahirkan selama 1-2 hari.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/cara-merawat-payudara-agar-tetap-sehat-dan-kencang
https://rsudkotabogor.org/web/perawatan-payudara-ketika-menyusui/
https://docplayer.info/46516595-Breast-care-perawatan-payudara-bab-i-pendahuluan.html
https://docplayer.info/46516595-Breast-care-perawatan-payudara-bab-i-pendahuluan.html