Anda di halaman 1dari 7

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN JIWA SEHAT

DI PARIT MELIAU 1, WILAYAH KERJA PKM SUNGAI AMBAWANG


PRAKTIK KLINIK (PKK) KEPERAWATAN JIWA PRODI PROFESI NERS

DISUSUN OLEH:
RIMA OCKTAVIA
NIM. 201133056

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK
JURUSAN KEPERAWATAN PONTIANAK
PROFESI NERS
2020/2021
VISI DAN MISI

PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK

VISI
"Menjadi Institusi Pendidikan Ners yang Bermutu dan Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif di Tingkat
Regional Tahun 2020"

MISI
1. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis 
Kompetensi.
2. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis
Penelitian.
3. Mengembangkan Upaya Pengabdian Masyarakat yang Unggul dalam
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis
IPTEK dan Teknologi Tepat Guna.
4. Mengembangkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Mandiri,
Transparan dan Akuntabel.
5. Mengembangkan kerjasama baik lokal maupun regional.
LEMBAR PENGESAHAN

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN JIWA


PADA PASIEN DENGAN KEPUTUSASAAN
PKK KEPERAWATAN JIWA

Pontianak, Desember 2020


Telah di persiapkan dan di susun oleh :
RIMA OCKTAVIA
NIM. 201133056

Telah Disetujui,
Pada Tanggal, Januari 2020

Pembimbing Klinik (CI) Pembimbing Akademik

Gunawan Deni Harpanda, S.Kep, Ners Ns. Mather, S.Kep, M.Sos


RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny. I

Usia : 75 Tahun

Tanggal : 08 Desember 2020

Ruangan : Ruang tamu di rumah klien

Pengkajian atau Kondisi Klien:

Klien mengatakan jika dirinya tinggal di rumah bersama anak, menantu, dan cucu-
cucunya. Suaminya telah lama meninggal. Kesadaran klien compos mentis, TD:
130/80 mmHg, Nadi: 73x/menit, RR: 20x/menit, Suhu 36,7 oC. Klien mengatakan
jarang membersihkan rumahnya karena tidak terlalu kotor, rumah klien semi
permanen dan berlantai ubin, sudah tidak berpartisipasi dalam kegiatan sosial dalam
lingkungannya.

Diagnosa Keperawatan:

Risiko ketidaksiapan perkembangan usia lansia.

Tindakan Keperawatan:

1. Klien
a. Membina hubungan saling percaya
R
/ Klien tampak ramah dengan perawat, menjawab salam yang diberikan,
mempersilahkan perawat untuk duduk dikursi ruang tamunya.
b. Menjelaskan cirri perilaku perkembangan lansia yang normal dan
menyimpang
R
/ Klien mendengarkan dan kooperatif, terkadang bertanya kepada perawat
c. Mendiskusikan cara yang dapat dilakukan oleh lansia untuk mencapai
integritas diri yang utuh
R
/ Klien mengatakan jika ia berpegang teguh dengan kejujuran yang
dianutnya selama ini, karena kejujuran adalah kunci kehidupan.
d. Mendiskusikan makna hidup lansia selama ini
R
/ Klien mengatakan hidupnya sangat berharga karena telah menjadi
seorang istri, ibu, serta nenek yang amat dicintai dan disayangi oleh
keluarganya.
e. Melakukan menceritakan kembali masa lalunya, terutama keberhasilannya
R
/ Klien mengatakan dulu pernah menjadi berjualan sembako dan belum
memiliki rumah sendiri dan harus mengontrak saat suaminya masih hidup.
Namun sekarang sudah memiliki rumah sendiri.
2. Keluarga
a. Membina hubungan saling percaya
R
/ anak klien tampak ramah dengan perawat dan tampak mempercayai
perawat
b. Menjelaskan perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang
pada keluarga
R
/ Anak klien tampak mendengarkan apa yang dijelaskan oleh perawat,
terlihat anak klien mengangguk saat perawat berkata.
c. Mendiskusikan cara memfasilitasi perkembangan lansia yang normal
dengan keluarga
R
/ Anak klien mengatakan sudah memfasilitasi klien dengan terkadang
bercerita tentang masa lalu klien dan pencapaiannya, klien juga sering
ditemani saat di rumah, klien tidak boleh untuk melakukan kerja berat
karena klien sudah memasuki usia lanjut. Klien mengatakan biasanya
hanya menyapu rumahnya saja.
d. Melatih keluarga untuk memfasilitasi perkembangan psikososial lansia
R
/ Keluarga sudah memfasilitasi perkembangan psikososial lansia
pengajian, mengikuti acara keagamaan lainnya, dan menemani klien saat
berobat atau chekup.
e. Membuat simulasi perkembangan psikososial lansia
R
/ Keluarga mengatakan sudah melakukannya, misalnya mengajak pasien
untuk mengikuti pengajian, namun untuk kegiatanberat dibatasi untuk
klien, mengingat klien sudah memasuki usia lanjut.

Rencana Tindak Lanjut:

1. Klien
a. Lakukan menceritakan kembali masa lalunya, terutama keberhasilannya
2. Keluarga
a. Diskusikan cara memfasilitasi perkembangan lansia yang normal dengan
keluarga
b. Buat stimulasi perkembangan psikososial lansia

Evaluasi

Subyektif:

 Klien mengatakan jika dirinya tinggal di rumahnya milik pribadi


 Klien mengatakan anak, menantu dan cucu-cucunya tinggal bersamanya
 Keluarga mengatakan sudah menemani klien saat berobat dan check up
 Keluarga mengatakan sudah mengajak pasien untuk mengikuti pengajian,
namun untuk kegiatan berat dibatasi untuk klien mengingat klien sudah
memasuki usia lanjut

Obyektif:

 Rumah klien tampak bersih


 Lantai rumah terbuat dari ubin
 Halaman cukup bersih
 TD : 130/70 mmHg
Nadi : 73 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,5 oC

Analisis:

Masalah risiko ketidaksiapan perkembangan usia lansia teratasi sebagian

Planning:

Lanjutkan Intervensi:

1. Klien
a. Lakukan menceritakan masa lalunya, terutama keberhasilannya
2. Keluarga
a. Diskusikan cara memfasilitasi perkembangan lansia yang normal dengan
keluarga
b. Buat stimulasi perkembangan psikososial lansia

TTD

Rima Ocktavia

Anda mungkin juga menyukai