Anda di halaman 1dari 26

BAB I

ASUHAN KEPERAWATAN

Tanggal/Hari Pengkajian : senin, 15-03-2021 Jam :11.00

A. IDENTITAS KLIEN.
Inisial Klien : Tn Y No. Reg :
Umur : 39 th Tgl. MRS :
Jenis Kelamin : laki-laki Diagnosa
medis :
Suku/Bangsa : indonesia
Agama : kristen
Pekerjaan : polri
Pendidikan : S1
Alamat :
Asuransi : (BPJS/UMUM)

B. RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING


HISTORY) Riwayat Sebelum Sakit :
Penyakit berat yang pernah diderita : Hipertensi ( ), DM ( ), Lain-lain
tidak ada
Obat-obat yang biasa dikonsumsi : i-
Kebiasaan berobat :-
Alergi :tidak ada
Kebiasaan merokok / alkohol : merokok

Riwayat Penyakit Sekarang :


Keluhan Utama : pasien mengatakan nyeri pada daerah dada atas dekat
bahu sebelah kiri. P : nyeri bertambah saat bergerak, Q: tertusuk-tusuk, R: nyeri pada

1
2

dada atas dekat bahu sebelah kiri, S: Skala 5, T: terus-menerus. Pasien mengatakan
tangan sebelah kiri susah digerakan dan jika bergerak terasa sakit.
Riwayat Keluhan Utama : pasien mengatakan nyeri pada daerah dada
atas dekat bahu sebelah kiri. P : nyeri bertambah saat bergerak, Q: tertusuk-tusuk, R:
nyeri pada dada atas dekat bahu sebelah kiri, S: Skala 5, T: terus-menerus.pasien
mengatakan jatuh terpeleset dari wc kantor. Pasien mengatakan tangan sebelah kiri
susah digerakan dan jika bergerak terasa sakit.
Upaya yang telah dilakukan : pengobatan.

Riwayat Penyakit Dahulu:


Terapi/operasi yang pernah dilakukan : tidak ada
Riwayat Kesehatan Keluarga dan Genogram : pasien mengatakan keluarga tidak ada
riwayat penyakit menular ataupun penyakit keturunanRiwayat Kesehatan
Lingkungan : pasien mengatakan lingkungan rumah bersih dan banyak tanaman
Riwayat Kesehatan lainnya :

Alat Bantu yang dipakai :


- Gigi palsu : ( ) ya () tidak
- Kaca mata : ( ) ya () tidak
- Pendengaran : ( ) ya () tidak
- Lainnya (sebutkan) :
………………………………………………………

C. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK


Tingkat Ketergantungan : ( ) ringan () sebagian ( ) total
Tanda-tanda vital, TB dan BB :
S : 36,2 C. N : 72. x/mnt. TD : 120/80 mmHg. RR : 20 x/mnt.
HR : 72. x/mnt.
() axial () teratur ( ) lengan kiri () normal () Teratur
3

( ) rectal ( ) tidak teratur () lengan kanan ( ) cyanosis ( ) tidak Teratur


( ) oral () kuat () berbaring ( ) cheynestoke
( ) lemah ( ) duduk ( ) kusmaul Lainnya (sebutkan) –
TB: 172 Cm. BB : 63 kg.

3333 5555

Kekuatan Otot: ( ki ) ( ka )

5555 5555

SISTEM TUBUH:
Pernapasan ( B1 : Breathing )
Hidung : Asimetris ( ), deviasi septum ( ), Epistaksis ( ), lain-lain:
simetris
Trakhea : Deviasi trachea ( ), disfagia ( )
( ) nyeri ( ) dyspnea ( ) orthopnea ( ) cyanosis ( ) batuk darah
( ) napas dangkal ( ) retraksi dada ( ) sputum ( )
tracheostomy ( ) respirator
Suara Tambah :
( ) wheezing : lokasi ………………………

( ) ronchi : lokasi ………………………


( ) rales : lokasi ………………………
( ) crackles : lokasi ………………………
( ) stridor : lokasi ………………………

Benduk dada :
( ) simetris ( ) tidak simetris ( ) lainnya (sebutkan)
4

Cardiovaskuler (B2 : Bleeding)


( ) nyeri dada ( ) pusing ( ) sakit kepala ( ) palpitasi ( ) clubbing
finger

Suara jantung :
() normal ( S1/S2 tunggal )
( ) kelainan: S3 ( ), S4 ( ), Mur-mur ( ), Gallop ( ),

Edema :
( ) palpebra ( ) anasarka ( ) extremitas atas ( ) extremitas bawah ( ) ascites
(
) tda ada
( ) lainnya (sebutkan ) : tidak ada

Persyrafan ( B3 : Brain )
( ) composmentis ( ) apatis ( ) somnolent ( ) sopor ( ) koma
( ) gelisah

Glasgow Coma Scale ( GCS ) :


E :4 V :5 M :6 Nilai total : 15
Kepala wajah
( ) t.a.k (  ) t.a.k
( ) mesosepal ( ) asimetris
( ) asimetris ( ) bell palsy
( ) hematoma ( ) kel. Congenital
Mata :
Sklera : ( ) putih ( ) icterus ( ) merah ( ) perdarahan
Konjungtiva : ( ) pucat ( ) merah muda
Pupil : ( ) isokor ( ) anisokor ( ) miosis ( ) midriasis

Leher ( sebutkan) : kesulitan menelan ( ), suara parau ( ), pembesaran


5

tyroid ( ), PVJ ( )
Refleks Tendon Normal:
Bisep ( +), Trisep ( + ), Brakhialis ( + ), Patella ( + ), Achiles ( + )

Refleks Tidak Normal:


Kaku kuduk ( ), Babinski’s ( ), Bruzinski’s I ( ), Bruzinski’s II ( ), Kernig Sign ( )

Persepsi sensori :
Pendengaran :
6

- Kiri :( ) ( ) tidak baik


- Kanan baik, ( ) tidak baik
:( )
baik,
Penciuman : (  ) baik, ( ) tidak baik
Pengecapan : Manis : (  ) baik ( ) tidak,
Asin : (  ) baik ( ) tidak
Panit : ( ) ( ) tidak
Penglihatan : (  ) baik baik ( )
tidak
- Kiri :(  ) ( ) tidak
- kanan baik ( ) tidak
:(  )
baik
Alat Bantu : tidak ada
Perabaan : Panas :(  )
baik ( ) tidak Dingin :( 
) baik ( ) tidak
Tekan : (  ) baik ( ) tidak

Perkemihan-Eliminasi Uri ( B4 : Bladder )


Produksi urine : ± 1500ml. Frekuensi : 6-7 x/hari
Warna : kuning bening Bau : khas

( ) oliguri ( ) poliuri ( ) dysuri ( ) hematuri ( ) nocturi ( ) nyeri ( )


dipasang kateter
( ) menetes ( ) panas ( ) sering ( ) inkotinen ( ) retensi ( ) cictotomi
( ) tadak ada masalah
Lainnya ( sebutkan) –

Pencernaan- Eliminasi Alvi (B5 : Bowel )


Mulut dan tenggorok : mukosa lembab ( ) merah muda ( ), kesulitan
7

menelan ( )
Abdomen : distensi ( ), nyeri tekan ( ), H/L
tidak teraba Rectum : tidak terkaji
BAB : 1 x/hari, konsistensi : lembek …
( ) diare ( ) konstipasi ( ) feses berdarah ( ) tidak terasa ( ) kesulitan ( )
melena ( ) colostomi ( ) wasir ( ) pencahar ( ) lavament
( ) tidak ada masalah
Lainnya ( sebutkan ) …………………………………
Diet :
Tulang-Otot-Integumen ( B6 : Bone )
Kemampuan pergerakan sendi ( ) bebas ( ) terbatas
- Parese : ( ) ya ( ) tidak
- Paralise : ( ) ya ( ) tidak
- Hemiparese : ( ) ya ( ) tidak
- Lainnya: fraktur clavikula sinistra
Extremitas :
Atas : ( ) tidak ada kelainan ( ) peradangan ( )
patah tulang ( ) perlukaan
Lokasinya tidak ada
Bawah : ( ) tidak ada kelainan ( ) peradangan ( )
patah tulang ( ) perlukaan
Lokasinya tidak ada
Tulang belakang : kifosis ( ), lordosis ( ), skoliosis ( ), nyeri
( ) Kulit :
Warna kulit : (  ) ikterik ( ) cyanotic ( ) pucat ( )
kemerahan ( ) pigmentasi
Akral : (  ) hangat () panas ( ) dingin kering ( ) dingin
basah
Turgor : elastis < 2 detik normal 2-3 detik

Sistem Endokrin
Terapi hormon : tidak ada
8

Karakteristik sex sekunder : ( ) normal () tidak


Riwayat pertumbuhan dan perkembangan fisik :
( ) Perubahan ukuran kepala, tangan atau kaki pada waktu
dewasa. ( ) Kekeringan kulit atau rambut
( ) Exopthalmus ( ) Goiter
( ) Hipoglikemia
( ) Tidak toleran terhadap panas ( ) Tidak toleran terhadap dingin ( ) Polidipsi
( ) Poliphagi ( ) Poliuria
( ) Postural hipotensi ( ) Kelemahan
( ) lainnya ( sebutkan ) :

System Reproduksi
Laki-laki :
Kelamin : Bentuk (  ) normal
( ) tidak normal (jelaskan)
Kebersihan () bersih
( ) kotor (jelaskan)
9

D. POLA AKTIVITAS.

Makan :
Frekuensi : 3 x/hari, waktu makan ( ) tidak teratur
( ) teratur
Jenis menu : nasi lauk pauk dan sayur
Yang disukai : ikan goring
Yang tidak disukai :-
Pantangan :-
Alergi :-

Minum :
Frekuensi : 6-8 x/hari -+1500cc
Jenis menu :air putih teh kopi
Yang disukai :
Yang tidak disukai :-
Pantangan :-
Alergi :-

Kebersihan diri : bersih


Mandi : 2x/hari.
Keramas :3-4 x/minggu. Sikat gigi :
2x/hari.
Memotong Kuku : 2x/minggu. Ganti Pakaian :3 x/hari.
Masalah : ( ) ada, () tidak

Istirahat dan Aktivitas :


Tidur siang : lama …… jam, jam …….. s/d jam ……..
Tidur malam : lama 7 jam, jam 2 1 . 0 0 s/d jam 05.00
Aktivitas sehari-hari :

E. PSIKOSOSIAL.
Sosial/Interaksi :
Dukungan keluarga :
10

() aktif ( ) kurang ( ) tidak ada

Dukungan Kelompok/teman/masyarakat :
( ) aktif ( ) kurang ( ) tidak ada

Reaksi saat interaksi :


( ) tidak kooperatif ( ) bermusuhan ( ) mudah tersinggung ()
defensif ( ) curiga () kontak mata ( ) lainnya (sebutkan)ramah

Konflik yang terjadi terhadap :


( ) peran ( ) nilai (
) lainnya (sebutkan)tidak ada

Spiritual :
Konsep tentang penguasa kehidupan :
( ) Tuhan ( ) Allah ( ) Dewa
( ) lainnya (sebutkan)
Sumber kekuatan/harapan saat sakit :
( ) Tuhan ( ) Allah ( ) Dewa
( ) lainnya (sebutkan)
Ritual Agama yang bermakna/berarti/diharapkan saat ini ( ) Sholat (  )
baca kita suci
( ) lainnya (sebutkan)
Sarana/peralatan/orang yang diperlukan untuk melaksanakan ritual agama
yang diharapkan saat ini :
( ) lewat ibawah ( ) Rohaniawan
( ) Lainnya (sebutkan)

Upaya Kesehatan yang bertentangan dengan


11

keyakinan agama : ( ) makanan ( )


Tindakan ( ) obat-obatan
( ) lainnya (sebutkan) tidak ada
Keyakinan/kepercayaan bahwa Tuhan akan menolong dalam
menghadapi situasi sakit saat ini :
( ) Ya ( ) Tidak
Keyakinan/kepercayaan bahwa penyakit dapat
disembuhkan : ( ) Ya ( )
Tidak
Persepsi terhadap penyebab penyakit :
( ) Hukuman ( )
Cobaan/peringatan ( ) lainnya
(sebutkan)

Kebutuhan Pembelajaran :
Pengetahuan tentang penyebab penyakit :
( ) Ya ( ) Tidak ( ) keliru
Alasan : pasien mengatakan tidak tahu tentang penyakit
yang dideritanya
Pengetahuan tentang proses perjalanan penyakit/proses penularan :

( ) Ya ( ) Tidak (
) keliru ( ) lainnya
(sebutkan)
Pengetahuan tentang upaya penyembuhan penyakit :
( ) pengobatan ( ) Pembedahan Perawatan
( ) nutrisi ( ) lainnya (sebutkan)
Pengetahuan tentang pemeriksaan diagnostik
(jelaskan) : Laboratorium :-
12

Radiologi :-
Lainnya :-
Gejala/tanda kekambuhan :
( ) Ya ( ) sebagian ( ) Keliru lainnya(sebutkan)

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium :
Darah : GDS: 91 mg/dl, masa perdarahan (BT): 2 menit, masa pembekuan (CT):
9 menit
Urin :
Sputum :
-X Ray : ada
Lain-lain (sebutkan)

G. TERAPI MEDIS
Cairan infus RL 20 tpm IV
Cefoperazone 1gr/12 j IV
Dexketoprofen 25 mg/8j IV

Tanda tangan

(……………………………)
13

H. ANALISA KEPERAWATAN

No Analisa data Etiologi Problem


1 Ds: Fraktur Nyeri akut
a. Pasien mengatakan dada atas
dekat bahu kiri terasa nyeri
P : nyeri bertambah saat Pergeseran fragmen
bergerak, tulang
Q: tertusuk-tusuk,
R: nyeri pada dada atas
dekat bahu sebelah kiri, S:
Skala 5, nyeri
T: terus-menerus.

Do:
b. Pasien tampak meringis
kesakitan
c. Pasien tampak lemah
d. TTV
S : 36,2 C
N : 72. x/mnt.
TD : 120/80 mmHg.RR :
20 x/mnt.
HR : 72. x/mnt.

2 DS : Fraktur gangguan
e. klien mengeluh kesulitan mobilitas fisik
dalam melakukan aktivitas
f. Pasien mengatakan aktivitas Pergeseran fragmen
dibantu sebagian tulang
g. Pasien mengatakan jika
bergerak makin bertambah
nyeri
Deformitas
DO :
h. klien tampak lemah
i. pasien berkativitas dibantu Gangguan fungsi
keluarga

gangguan mobilitas
fisik
14

3 Ds : Kurang terpaparnya Defisit


j. pasien mengatakan tidak tahu informasi pengetahuan
tentang penyakitnya

Do : Defisit pengetahuan
k. pasien tambak lemah dan
bingung
l. pasien bertanya tentang
keadaannya

I. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA Standar Luaran Standar Intervensi keperawatan


keperawatan Indonesi Indonesia (SIKI)
(SLKI)
1 Nyeri akut Setelah dilakukan 1. identifikasi lokasi,
berhubungan tindakan keperawatan karakteristik, durasi,
dengan 3x24 jam diharapkan frekuensi, kualitas,
fraktur/agen nyeri menurun dengan intensitas nyeri
injury kriteria hasil: 2. identifikasi skala nyeri
a. nyeri menurun 3. monitor tanda-tanda vital
b. tampak tidak 4. identifikasi respom nyeri
meringis non verbal
c. tidak gesilah 5. ajarkan tehnik
d. mampu mengontrol nonfarmakologi untuk
nyeri mengurangi nyeri
e. nadi normal 6. kontrol lingkunghan yang
memperberat nyeri
7. kolaborsi pemberian
analgetik
2 Gangguan Setelah dilakukan 1. Identifikasi adanya nyeri
mobilitas fisik tindakan keperawatan atau keluhan lainnya
berhubungan 3x24 jam diharapkan 2. Monitor kondisi umum
dengan fraktur mobilisasi pasien selama mobilisasi
meningkat dengan 3. Fasilitasi mobilisasi
kriteria hasil dengan alat bantu
f. pergerakan 4. Fasilitasi melakukan
ektremitas pergerakan
15

meningkat 5. Anjurkan mobilisasi dini


g. kekuatan otot 6. Ajarkan mobilisasi
meningkat sederhana
h. ROM meningkat
i. Gerakan terbatas
menurun
3 Defisit Setelah dilakukan 1. Identifikasi kemampuan
pengetahuan tindakan keperawatan dan kesiapan menerima
berhubungan 3x24 jam diharapkan informasi
dengan kurang tingkat pengetahuan 2. Berikan informasi terkait
informasi membaik, dengan penyakit
kriteria hasil 3. Berikan kesempatan untuk
j. Perilaku sesuai bertanya
dengan anjuran
k. Mampu
menjelaskan apa
yang diberikan oleh
perawat
16

J.
17

K. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No diagnosa Hari Implementasi Evaluasi paraf


tanggal/jam
1 Senin, 15 1. mengidentifikasi lokasi, S:
maret 2021 karakteristik, durasi, frekuensi, - Pasien mengatakan nyeri
kualitas, intensitas nyeri berkurang
2. mengidentifikasi skala nyeri P : nyeri bertambah saat
3. memonitor tanda-tanda vital bergerak,
4. mengidentifikasi respon nyeri Q: tertusuk-tusuk,
non verbal R: nyeri pada dada atas
5. mengajarkan tehnik dekat bahu sebelah kiri,
nonfarmakologi untuk S: Skala 4,
mengurangi nyeri T: terus-menerus
6. berkolaborasi memberian
analgetik O:
- Pasien tampak lemah
- Pasien kadang masih
meringis menahan nyeri
- TTV
S : 36,2 C
N : 72. x/mnt.
TD : 120/80 mmHg.
RR : 20 x/mnt.
HR : 72. x/mnt.

A:
Masalah nyeri akut teratasi
18

sebagian

P:
Intevensi dilanjutkan
- Observasi ttv
- Identifikasi nyeri
- Kolaborasi pemberian
analgetik
2 Senin, 15 1. mengidentifikasi adanya nyeri S:
maret 2021 atau keluhan lainnya - Pasien mengatakan aktivitas
2. Memonitor kondisi umum dibantu sebagian
selama mobilisasi - Pasien mengatakan jika
3. menganjurkan mobilisasi dini bergerak makin bertambah
4. menganjurkan keluarga nyeri
membantu pasien mobilisasi O:
5. mengajarkan mobilisasi - Pasien tampak lemah
sederhana - Pasien beraktifitas dibantu
keluarga
A:
Masalah gangguan mobilitas
fisik teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
- Memonitor kondisi umum
selama mobilisasi
- menganjurkan mobilisasi
dini
- mengajarkan mobilisasi
sederhana
19

3 Senin, 15 1. mengidentifikasi kemampuan S:


maret 2021 dan kesiapan menerima - Pasien mengatakan paham
informasi tentang penyakitnya
2. memberikan informasi terkait - Pasien mengatakan sudah
penyakit jelas informasiyang
3. memberikan kesempatan untuk diberikan oleh perawat
bertanya O:
Pasien tidak bertanya lg
tentang penyakitnya

A:
Defisit penbgetahuan teratasi

P:
Intervensi dihentikan

No diagnosa Hari Implementasi Evaluasi paraf


tanggal/jam
1 Selasa, 16 1. mengidentifikasi lokasi, S:
maret 2021 karakteristik, durasi, frekuensi, - Pasien mengatakan nyeri
kualitas, intensitas nyeri berkurang
2. mengidentifikasi skala nyeri P : nyeri bertambah saat
3. memonitor tanda-tanda vital bergerak,
4. mengidentifikasi respon nyeri Q: tertusuk-tusuk,
non verbal R: nyeri pada dada atas
5. mengajarkan tehnik dekat bahu sebelah kiri,
nonfarmakologi untuk S: Skala 3,
20

mengurangi nyeri T: terus-menerus


6. berkolaborasi memberian
analgetik O:
- Pasien kadang masih
meringis menahan nyeri
- TTV
S : 36 C
N : 78. x/mnt.
TD : 120/80 mmHg.
RR : 19 x/mnt.

A:
Masalah nyeri akut teratasi
sebagian

P:
Intevensi dilanjutkan
- Observasi ttv
- Identifikasi nyeri
- Kolaborasi pemberian
analgetik
2 Selasa, 16 1. mengidentifikasi adanya nyeri S:
maret 2021 atau keluhan lainnya - Pasien mengatakan aktivitas
2. Memonitor kondisi umum dibantu sebagian
selama mobilisasi - Pasien mengatakan jika
3. menganjurkan mobilisasi dini bergerak makin bertambah
4. menganjurkan keluarga nyeri
membantu pasien mobilisasi O:
5. mengajarkan mobilisasi Pasien beraktifitas dibantu
21

sederhana keluarga
A:
Masalah gangguan mobilitas
fisik teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
- Memonitor kondisi umum
selama mobilisasi
- menganjurkan mobilisasi
dini
- mengajarkan mobilisasi
sederhana

No diagnosa Hari Implementasi Evaluasi paraf


tanggal/jam
1 Rabu, 17 1. mengidentifikasi lokasi, S:
maret 2021 karakteristik, durasi, frekuensi, - Pasien mengatakan nyeri
kualitas, intensitas nyeri berkurang
2. mengidentifikasi skala nyeri P : nyeri bertambah saat
3. memonitor tanda-tanda vital bergerak,
4. mengidentifikasi respon nyeri Q: tertusuk-tusuk,
non verbal R: nyeri pada dada atas
5. mengajarkan tehnik dekat bahu sebelah kiri,
nonfarmakologi untuk S: Skala 2,
mengurangi nyeri T: terus-menerus
6. berkolaborasi memberian
analgetik O:
22

- Pasien kadang masih


meringis menahan nyeri
- Pasien tampak segar
- TTV
S : 36,5 C
N : 75. x/mnt.
TD : 120/80 mmHg.
RR : 19 x/mnt.
A:
Masalah nyeri akut teratasi
P:
Intevensi dihentikan pasien
pulang
2 Rabu, 17 1. mengidentifikasi adanya nyeri S:
maret 2021 atau keluhan lainnya - Pasien mengatakan
2. Memonitor kondisi umum aktivitas dibantu sebagian
selama mobilisasi - Pasien mengatakan sudah
3. menganjurkan mobilisasi dini mulai beraktivitas mandiri
4. menganjurkan keluarga tetapi masih dibantu sedikit
membantu pasien mobilisasi O:
5. mengajarkan mobilisasi - Pasien beraktifitas dibantu
sederhana keluarga
A:
Masalah gangguan mobilitas
fisik teratasi
P:
Intervensi dihentikan pasien
pulang
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisa Kasus
Pada bagian ini penulis akan membahas tentang asuhan keperawatan fraktur
klavikula pada pasien Tn.Y di RS. Bhayangkara Anton Soedjarwo. Fraktur
adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang, yang biasanya disertai dengan
luka sekitar jaringan lunak, kerusakan otot, rupture tendon, kerusakan pembuluh
darah, dan luka organ-organ tubuh dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya,
terjadinya fraktur jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari yang besar dari
yang dapat diabsorbsinya (Sudarmanto, 2017). Dalam asuhan keperawatan yang
dikelola, didapatkan data subjektif bahwa pasien mengatakan nyeri pada daerah
dada atas dekat bahu sebelah kiri. P : nyeri bertambah saat bergerak, Q: tertusuk-
tusuk, R: nyeri pada dada atas dekat bahu sebelah kiri, S: Skala 5, T: terus-
menerus. Pasien mengatakan tangan sebelah kiri susah digerakan dan jika
bergerak terasa sakit.. Sedangkan pada data obyektif Keadaan umum lemah,
Kesadaran composmentis, GCS E:4 V:5 M:6, Suhu : 36,2oC, Nadi : 72. x/mnt,
Tekanan Darah : 130/80 mmHg, pernapasan : 20 x/mnt. Dari hasil laboratorium
diketahui bahwa GDS: 91 mg/dl, masa perdarahan (BT): 2 menit, masa
pembekuan (CT): 9 menit. Dari analisa data yang didapat maka peneliti
mengangkat diagnose utama yaitu nyeri akut.

B. Analisa intervensi
Dari diagnosa yang didapat maka intervensi yang dapat dilakukan yaitu
manajemen nyeri agar tingkat nyeri menurun. Intervensi yang dilakukan ialah
identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri,
identifikasi skala nyeri, monitor tanda-tanda vital, identifikasi respom nyeri non
verbal, ajarkan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, kontrol
lingkunghan yang memperberat nyeri, kolaborsi pemberian analgetik.
24

C. Rencana Ide-Ide Baru


Dari hasil penelusuran beberapa literature terbaru terkait cara mengatasi
nyeri pada pasien fraktur didapatkan beberapa jrunal terkait, yaitu dari penelitian
(Fiana, 2017) ygang berjudul Penerapan Terapi Murottal Al-Qur’an Untuk
Menurunkan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Fraktur Klavikula
Sinistra Dan Fraktur Femur 1/3 Distal Dekstra Di Ruang Teratai Rsud Dr.
Soedirman Kabupaten Kebumen dengan hasil penelitian Terapi Murottal Al-Qur’an
efektif merelaksasi pasien. Sedangkan dari penelitian (Utami & Khoiriyah, 2020) dengan
judul Penurunan Skala Nyeri Akut Post Laparatomi Menggunakan Aromaterapi Lemon,
hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa Pemberian aromaterapi lemon dapat
menurunkan skala nyeri pada pasien post operasi laparatomi.
Aroma terapi adalah salah satu jenis non farmakologi yang penggunaan
minyak essensial konsentrasi tinggi diekstraksi dari tumbuh-tumbuhan dan
diberikan melalui massage, inhalasi, dicampur ke dalam air mandi, untuk
kompres melalui membran mukosa dalam bentuk perisarium atau supositoria dan
terkadang dalam bentuk murni, meskipun aroma memegang peranan penting
dalam mempengaruhi alam perasaan, sebenarnya zat kimia yang terkandung
dalam berbagai jenis minyak yang bekerja secara farmakologis dan kerjanya
dapat ditingkatkan dengan jenis metode pemberiannya. Aromaterapi dapat
menangani masalah pernafasan, rasa nyeri, gangguan saluran kencing, gangguan
pada alat kelamin, masalah mental dan emosional. Hal ini terjadi karena
aromaterapi mampu memberikan sensasi menenangkan diri serta otak, bahkan
rasa stress (Utami & Khoiriyah, 2020).
25

BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Setelah penulis mempelajari tentang masalah-masalah yang terdapat pasien
pada kasus klavikula dengan kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil pengkajian yang dilakukan dengan mengobservasi klien
didapatkan data data subjektif bahwa pasien mengatakan nyeri pada
daerah dada atas dekat bahu sebelah kiri. P : nyeri bertambah saat
bergerak, Q: tertusuk-tusuk, R: nyeri pada dada atas dekat bahu
sebelah kiri, S: Skala 5, T: terus-menerus. Pasien mengatakan tangan
sebelah kiri susah digerakan dan jika bergerak terasa sakit.. Sedangkan
pada data obyektif Keadaan umum lemah, Kesadaran composmentis,
GCS E:4 V:5 M:6, Suhu : 36,2oC, Nadi : 72. x/mnt, Tekanan Darah :
130/80 mmHg, pernapasan : 20 x/mnt. Dari hasil laboratorium
diketahui bahwa GDS: 91 mg/dl, masa perdarahan (BT): 2 menit,
masa pembekuan (CT): 9 menit. Dari analisa data yang didapat maka
peneliti mengangkat diagnose utama yaitu nyeri akut.
2. intervensi yang dapat dilakukan yaitu manajemen nyeri agar tingkat
nyeri menurun
3. Dari jurnal yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa terapi morotal
dan aromaterapi lemon efektif dalam penurunan skala nyeri..

B. Saran
Dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien pada kasus Anemia
Aplastik diharapkan selalu berkoordinasi dengan tim kesehatan lainnya
(Dokter, Gizi, Lab, Radiologi) agar hasil dapat tercapai secara maksimal
dank lien kembali sehat seperti sebelumnya.
26

DAFTAR PUSTAKA

Fiana, C. I. (2017). Penerapan Terapi Murottal Al-Qur’an Untuk Menurunkan


Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Fraktur Klavikula Sinistra Dan
Fraktur Femur 1/3 Distal Dekstra Di Ruang Teratai Rsud Dr. Soedirman
Kabupaten Kebumen.

Sudarmanto, E. (2017). Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan Tn . S Dengan


Open Fraktur Manus Iv Distal Di Ruang Cempaka Rumah Asuhan
Keperawatan Tn . S Dengan Open Fraktur.

Utami, R. N., & Khoiriyah, K. (2020). Penurunan Skala Nyeri Akut Post Laparatomi
Menggunakan Aromaterapi Lemon. Ners Muda, 1(1), 23.
Https://Doi.Org/10.26714/Nm.V1i1.5489

Anda mungkin juga menyukai