Riwayat penyakit saat ini: Keluarga pasien mengatakan Pasien masuk melalui IGD pada
tanggal 01 Meret 2023 pukul 13:00 WITA, dengan keluhan nyeri dada kiri dan kanan
hilang timbul, P: Nyeri pada Dada kiri/kanan Q: Nyeri seperti tertekan , R: Nyeri pada
Dada kiri/kanan, S: Skala nyeri 3 (1-10). T: Nyeri hilang timbul, sakit pinggang, tulang
belakang dan jantung berdebar. Saat MRS di ruang IGD pasien mengeluh merasakan
nyeri berat di bagian dada kiri/kakan , terapi yang di dapat diruang IGD terpasang IVFD
Nacl 0,9% 1500 cc/ 24 jam, injeksi Diviti 2,5 mg dan pasien kemudian diantar
keruangan rawat ICU untuk mendapatkan perawatan yang lebih lanjut.
Riwayat alergi:
keluarga mengatakan pasien alergi dengan obat Antasida
Riwayat pengobatan:
Keluarga mengatakan pasien pernah mendapatkan pengobatan
1.INPUT:
a. IVFD: 1000 ml
b. Obat: 1500cc
c. Minum (jumlah dan jenis): 1500ml
2.OUTPUT:
a. Urine: 1800
b. Muntah:
c. IWL: 450ml
3.BALANCE CAIRAN: Input-(Output+IWL): -1910ml
Keterangan: Pasien tidak bisa beraktivitas secara mandiri karna badan terasa lemas
Masalah keperawatan : Intoleransi Aktivitas
Hasil laboratorium : -
TEST DIAGNOSTIK DAN TERAPI MEDIS
Terapi medis :
IVFD Nacl 0.9% 1000 cc/24 jam
Diviti 1x2,5 mg
Injeksi antrain 3x1
Injeksi Ranitidine 3x1
Nitrokaf 2x 35 mg
Bisoprolol 1x35 mg
Atorvastatin 1x20 mg
Diazepam 1x2 mg
Aspilet 1x80 g
TERAPI MEDIS
NO NAMA OBAT DOSIS INDIKASI KONTRAINDIKASI
1. Nacl 0.9% 1000 cc/ Untuk mengganti cairan, Jangan gunakan NaCl pada
24 jam misalnya pada kasus kondisi hiperhidrasi,
dehidrasi berat, syok hipernatremia, hipokalemia,
hipovolemia, perdarahan, kondisi asidosis, dan hipertensi.
sepsis, dan alkalosis
metabolik dengan deplesi
cairan.
2. Antrain Injeksi Jangan gunakan NaCl pada Hipersensitivitas atau alergi
3x1 kondisi hiperhidrasi, terhadap metamizol dan
hipernatremia, hipokalemia, turunan pyrazolone lainnya. ·
kondisi asidosis, dan Porfiria hati akut. · Penyakit
hipertensi. bawaan
3. Ranitidine Injeksi Untuk mengobati penyakit Pada pasien dengan
3x1 yang disebabkan oleh hipersensitivitas terhadap
kelebihan produksi asam Ranitidine.
lambung, seperti sakit maag
dan tukak lambung
4. Diviti 1x 2,5 Untuk mengobati terjadinya Pada pasien dengan
mg/ sc pembekuan darah hipersensitivitas terhadap Diviti
5. Nitrokaf 2x 35 Untuk pengobatan gangguan Hipersensitif atau mengalami
mg/ po jantung iskemik alergi terhadap Nitrat
6. Bisoprolol 1x35 /po Untuk penyakit jantung Jangan digunakan oleh
Hipersensitif terhadap
Bisoprolol
ANALISA DATA
Q: Nyeri seperti
tertekan
R: Nyeri pada
Dada kiri/kanan
T: nyeri hilang
timbul dengan
rentan waktu ± 1
menit
2. 01/05/2023 Keluarga pasien Tidak mampu Kelemahan Intoleransi
mengatakan pasien melakukan aktivitas aktivitas
merasa sakit secara mandiri
pinggang, tulang Pasien tampak hanya
belakang dan berbaring saja
merasa lemas Tampak pucat
TD : 132/800 mmHg,
N: 76x/menit, RR:
20x/menit, S : 36,20C ,
SPO2: 98%.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut b.d agen pencedera fisik yang ditandai dengan Pasien mengatakan Pasien
mengatakan keluhan nyeri dada kiri dan kanan hilang timbul, P: Nyeri pada Dada
kiri/kanan , Q: Nyeri seperti tertekan , R: Nyeri pada Dada kiri/kanan, S: Skala nyeri 3
(1-10). , T: nyeri hilang timbul dengan rentan waktu ± 1 menit
2. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan yang ditandai dengan Keluarga pasien mengatakan
pasien merasa sakit pinggang, tulang belakang dan merasa lemas Tidak mampu
melakukan aktivitas secara mandiri, Pasien tampak hanya berbaring saja, Tampak
pucat, TD : 132/80 mmHg, N: 76x/menit, RR: 20x/menit,S : 36,20C ,SPO2: 98%.
Intervensi Keperawatan
TANG DIAGNOSA TUJUAN EVALUASI NAMA
NO INTERVENSI
GAL KEPERAWATAN GOAL OBJEKTIF OUTCOMES (SUMATIF) & TTD
01/05/20 1 Nyeri Akut b.d agen Nyeri akut Agen Dalam 3x24 jam setelah I 1: Manajemen nyeri Tanggal : 04/05/2023
23 pencedera fisik yang teratasi selama pencedera dilakukan intervensi (I.06238)
Jam 14 : 00
ditandai dengan dalam masa fisik, tidak keperawatan, pasien akan Identifikasi lokasi
Pasien mengatakan perawatan terjadi selama menunjukan: karakteristik durasi, S: Setelah dilakukan
Pasien mengatakan dalam masa SLKI frekuensi, kualitas,
implementasi
keluhan nyeri dada perawatan dan integritas nyeri.
keperawatan, pasien
kiri dan kanan hilang L1: Tingkat Nyeri Identifikasi skala
nyeri mengatakan merasa
timbul, P: Nyeri (L.08066)
Identifikasi faktor lebih baik, dan tidak
pada Dada kiri/kanan 1. Keluhan nyeri (5) yang memperberat nyeri lagi dengan
, Q: Nyeri seperti 2. Meringis (5) dan memperingan sekala nyeri : 0
tertekan , R: Nyeri 3. Gelisah (5) nyeri
pada Dada L2: Kontrol nyeri Berikan teknik O:
kiri/kanan, S: Skala (L.08063) nonfarmakologi
untuk mengurangi keadaan umum
nyeri 3 (1-10). , T:
1. Melaporkan nyeri rasa nyeri baik
nyeri hilang timbul terkontrol (5) Kontrol lingkungan
dengan rentan waktu 2. Kemampuan yang memperberat wajah tampak
± 1 menit mengenali onset rasa nyeri segar
nyeri (5) Kolaborasi
3. Kemampuan pemberian analgesic TTV :
mengenali penyebab Ajarkan TD : 120/75mmHg
teknis
nyeri (5) RR : 18x/mnt
nonfarmakologis
4. Kemampuan untuk mengurangi N: 95x/mnt
menggunakan teknik rasa nyeri S : 360C
non-farmakologis. Anjurkan Hasil : 98%
memonitor nyeri
secara mandiri A: Masalah
Keperawatan Nyeri
akut teratasi
P: Intervensi dihentikan
01/05/20 2. Intoleransi aktivitas Tingkat Kondisi Dalam waktu 3x24 jam Manajemen energi Tanggal : 04/05/2023
23 b.d kelemahan yang keletihan fisiologis setelah dilakukan
Tindakan observasi Jam 14 : 00
ditandai dengan membaik teratasi intervensi keperawatan,
Keluarga pasien selama dalam selama dalam pasien akan menunjukan: S : Pasien mengatakan
Identifikasi
mengatakan pasien masa masa 1. Kemampuan gangguan fungsi tidak merasa lemas
merasa sakit perawatan perawatan melakukan aktivitas tubuh lagi, sakit pinggang
pinggang, tulang rutin (5) mengakibatkan dan tulang belakang
belakang dan merasa 2. Kekuatan tubuh kelelahan (-)
lemas Tidak mampu bagian atas dan Monitor kelelahan
melakukan aktivitas bawah (5) fisik dan
emosional O:
secara mandiri, 3. Keluhan lelah (5) Keadaan umum :
Monitor pola dan
Pasien tampak hanya 4. Dispneu saat baik
jam tidur
berbaring saja, aktivitas (5) Monitor lokasi dan Pasien sudah bisa
Tampak pucat, TD : keidaknyamanan beraktivitas
132/80 mmHg, N: melakukan secara mandiri
76x/menit, RR: aktvitas.
seperti duduk .
20x/menit,S : 36,20C Tindakan Teraupetik
TTV :
,SPO2: 98%.
Sediakan TD : 120/75mmHg
lingkungan yang
RR : 18x/mnt
nyaman (mis :
Cahaya,suara,kun N: 95x/mnt
jungan)
S : 360C
Lakukan latihan
rentang gerak Hasil : 98%
pasif dan aktif. A : Masalah Teratasi
Berikan aktivitas P : Intervensi dihentikan.
distraksi yang
menenangkan
Fasilitasi duduk
di sisi tempat
tidur, jika tidak
dapat berpindah
atau berjalan.
Edukasi
Anjurkan tirah
baring
Anjurkan
melakukan
aktivitas secara
bertahap
Anjurkan
menghubungi
perawat jika
tanda dan gejala
kelelahan tidak
berkurang.
Kolaborasi
Kolaborasi
dengan ahli gizi
tentang cara
meningkatkan
asupan makanan.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
HARI/ DIAGNOSA KEPERAWATAN JAM IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI KEPERAWATAN PARAF
TGL &
NAMA
P:
Intervensi dilanjutkan
RR : 28x/menit
SPO2 : 100%
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
CATATAN PERKEMBANGAN 1 hari ke 2
HARI/TGL DIAGNOSA CATATAN PERKEMBANGAN PARAF
KEPERAWATAN &
NAMA
2. Memberikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
3. Mengajarkan teknik relaksasi
napas dalam
4. Mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
I:
P: Intervensi di lanjutkan
Jam 14.40
1. Mengidentifikasi lokasi
karakteristik durasi, frekuensi,
kualitas, dan integritas nyeri
Jam 14:45
2. Memberikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
3. Mengajarkan teknik relaksasi
napas dalam
4. Mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
5. Jam 10.00: memberikan injeksi
antrain dan injeksi Ranitidine 1
ampul.
6. Jam 10 : 10
Memberikan obat Bisoprolol 35
mg secara oral
7. Jam 10 : 15
Memberikan obat Atorvastatim
20 mg/ secara oral.
O:
Skala nyeri : 1
TTV :
TD : 109/72 mmHg
RR : 22x/mnt
N: 71x/mnt
S : 36,40C
Spo2 : 100%