Anda di halaman 1dari 18

FORMAT PENGKAJIAN

REKAMAN ASUHAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN AWAL KEPERAWATAN UMUM


DIRUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH
A. IDENTITAS Ruang Rawat : Mawar

Nama : Tn. D No. Rekam Medik : 019163

Umur : 50 tahun Tgl/Jam Masuk : 29/10/2022 11.30 wita

Pendidikan : SD Tgl/Jam Pengambilan Data : 31/10/2022 17.25 wita

Pekerjaan : Petani Diagnosa Masuk : Hernia Inguinalis

Suku : Mandar Cara masuk : ( )Berjalan ( ) Kursi Roda (√) Brankar

Agama : Islam Pindahan Dari : UGD

Status perkawinan : Kawin

Alamat : Desa Iing Kec. Bulo

Sumber Informasi : Pasien dan keluarga pasien

B. RIWAYAT KESEHATAN

Keluhan Utama : nyeri perut bagian bawah

Keluhan saat ini : Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 31/10/2022 jam 17.25 Pasien mengatakan merasa nyeri
pada perut bagian bawah setelah operasi nyeri seperti ditusuk-tusuk dengan skala nyeri 6, pasien
mengatakan nyeri hilang timbul durasi nyeri 5 menit, Pasien mengatakan nafsu makan menurun,
Pasien mengatakan tampak merah diarea luka bekas operasi, Pasien mengatakan bengkak di area luka
bekas operasi

( ) Tidak pernah opname ( ) Pernah opname dengan sakit : Di RS : Hajjah Andi Depu

Pernah mendapat pengobatan : ( ) Tidak (√ ) Ya

BB Sebelum Sakit : 56 Kg Pernah Operasi : ( ) Ya ( ) Tidak ( ) Pasca Operasi Hari Ke :

C. KEADAAN UMUM

Kesadaran : (√ ) CM ( ) Somnolen ( ) Apatis ( ) Soporos Koma ( ) Koma

Pasien Mengerti Tentang Penyakitnya : ( ) Tidak (√ ) Ya

D. KEBUTUHAN DASAR

RASA NYAMAN NYERI


0
- Suhu : 36,5 C ( ) Gelisah (√) Nyeri ( ) Skala Nyeri : 6 (0-10)

- Gambaran nyeri : nyeri seperti dtusuk-tusuk

- Lokasi Nyeri : perut bawah Frekuensi : hilang timbul Durasi : 5 menit

- Respon Emosional : tampak meringis Lain-lain :

Masalah Keperawatan :

(√ ) Nyeri ( ) Hipertermia ( ) Hipotermia

Panduan Keperawatan Medikal Bedah (KMB) Universitas Sulawesi Barat| 1


NUTRISI KEBERSIHAN PERORANGAN
- TB : 160 Cm BB : 54 kg - Kebiasaan mandi : 1 x/hari
- Kebiasaan makan :3 x/hari Teratur (√ ) Tidak teratur ( ) - Cuci rambut : 1 x/hari
- Keluhan saat ini : - Kebiasaan gosok gigi : 1 x/hari
( ) TAK (√) Tidak Nafsu makan ( ) Mual ( ) Muntah - Kebersihan badan : (√ ) Bersih ( ) Kotor
( ) Sukar/Sakit Menelan ( ) Sakit gigi ( ) Stomatitis - Keadaan rambut : ( √ ) Bersih ( ) Kotor
( ) Nyeri ulu hati/salah cernah, yang berhubungan dengan - Keadaan kulit kepala : ( √) Bersih ( ) Kotor
pasien telat makan - Keadaan kuku : (√ ) Pendek ( ) panjang (√ ) Bersih ( )
- Di sembuhkan dengan : Kotor
- Pembesaran tiroid : - - Keadaan vulva/perineal : ( ) Bersih ( ) Kotor :
- Penampilan lidah : Bunyi Usus : x/menit - Keluhan saat ini : ( ) TAK ( ) Eritema ( ) gatal-gatal ( ) luka
( √) terpasang Infus - Integritas kulit : ( ) TAK ( ) Jaringan parut ( ) kemerahan
(dimulai tgl : 29/10/2022 Jenis cairan: RL 21 ( ) laserasi ( ) userasi ( ) ekimosis ( ) lepuh ( ) Drainase
tpm Dipasang di : tangan kanan - Luka bakar : -
- Porsi makan yang di habiskan : 3 sendok (Derajat/Persen)
- Makanan yang di sukai : - Tandai lokasi dengan menggambar bentuk depan dan
- Diet : - belakang tubuh
- Lain-lain : pasien mengatakan nafsu makan menurun - Keadaan Luka: (√) Bersih ( ) Kotor
- Lain-lain : Pasien mengatakan tampak merah diarea luka
bekas operasi dan bengkak di area luka bekas operasi
Masalah keperawatan : Masalah Keperawatan : tidak ada
() Ketidak seimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan ( ) Penurunan Rawat diri
( ) Ketidak seimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan ( √) Gangguan integritas kulit
(√) Risiko defisit nutrisi
CAIRAN AKTIVITAS & LATIHAN
- Kebisaan minum : 1500 cc/hari - Aktivitas waktu luang :
Jenis : lemineral Aktivitas/Hoby :
- Turgor kulit : ( ) Kering ( ) Tidak elastic ( √) Baik - Kesulitan bergerak : (√ ) Tidak ( ) Ya
- Punggung kuku : bersih Warna : pink - Kekuatan otot :
Pengisian kapiler : <2 detik
5 5
- Mata cekung : (√ ) Tidak ( ) Ya : Ka/Ki
- Konjungtiva : pink Sklera : putih 5 5

- Edema : (√ ) Tidak ( ) Ya : Ka/Ki


- Tonus otot :
- Terpasang infuse : ( ) Tidak (√ ) Ya: 21tts/menit
- Keluhan saat ini : : ( ) Tidak ( )Ya
di ; tangan kanan cairan : RL
( ) Nyeri Otot ( ) Kaku otot ( ) Lemah Otot
- Lain-lain :
( ) Kelelahan ( ) Amputasi ( ) Deformitas
Kelainan bentuk ekstremitas :
- Pelaksanaan aktivitas : (√ ) Mandiri ( ) Parsial ( ) Total
- Jenis aktifitas yang perlu dibantu :
- Lain-lain : Nyeri perut bawah
Masalah Keperawatan Masalah Keperawatan

Panduan Keperawatan Medikal Bedah (KMB) Universitas Sulawesi Barat| 2


( ) Penurunan volume cairan ( ) Hambatan mobilitas fisik
( ) Kelebihan volume cairan
ELIMINASI OKSIGENIASI

- Kebisaan BAB : 1 x/hari BAK : 5 x/hari - Nadi : 80 x/menit Pernafasan : 20 x/menit


- Menggunakan laxsan : ( ) tidak ( ) ya. - TD : 110/80 mmHg Bunyi Nafas :Bronchial
Jenis : - Sirkulasi oksigenasi : ( )TAK ( )Pusing ( ) Sianosis
- Menggunakan diuretik : ( ) tidak ( ) ya. ( ) akral dingin ( ) clubbing finger
Jenis : - Dada : (√ ) TAK ( ) retraksi dada ( ) nyeri dada
- Keluhan BAK Saai ini : ( ) berdebar-debar ( ) Deviasi trackhea
( ) Retensi urin ( ) inkontinensia urin ( ) disuria Bunyi jantung Normal (frekwensi : x/m
( ) Keseringan ( ) Urgensi ( ) Nocturia ( )Mur-mur ( ) gallop
- Peristaltik usus : - Riwayat penyakit : ( ) bronchitis ( )Asma
( ) tidak ada peristaltik ( ) Hiperperistaltik ( ) Tuberkulosis ( ) Empisema ( ) hipertensi ( ) demam
- Keluhan BAB saat ini : rematik ( ) flebitis ( ) kesemutan
( ) Belum pernah BAB selama di RS - Lain-lain :
- Abdomen :
Lunak/keras : lunak
Massa : ( ) ada (√) tidak ada
Ukuran/lingkar Abdomen :
- Terpasang kateter urine : (√ ) Tidak ( ) ya
(dimulai tgl : di :
- Pengguna alkohol : Jumlah/frekwensi :
- Lain-lain :

Masalah keperawatan Masalah keperawatan


( ) Diare ( ) Konstipasi ( ) Inkontinen ( ) Retensi urin ( ) Bersihan jalan nafas tidak efektif
( ) Inkontinen Urin ( ) Disuria ( ) Keseringan ( ) Urgensi ( ) Intoleran aktifitas ( ) Pola nafas tidak efektif
( ) Ggn pertukarn gas ( ) Penurunan Curah Jantung
( ) Risiko ganguan perfusi jaringan.......................
TIDUR DAN ISTIRAHAT PENCEGAHAN TERHADAP BAHAYA
- Kebiasaan tidur : (√ ) Malam ( √) Siang - Refleksi : ( √) TAK ( ) kelumpuhan
- Lama Tidur : Malam : 7 Jam Siang : 1 jam - Penglihatan : ( √) TAK ( ) masalah :
- Kebiasaan tidur : - Pendengaran: ( √) TAK ( ) masalah :
- Kebiasaan tidur : ( ) tidak ( ) Ya, - Penciuman : (√ ) TAK ( ) masalah :
- dipengaruhi oleh faktor : - Perabaan : (√ ) TAK ( ) masalah :
- Lain-lain : - Lain-lain :

Masalah Keparawatan Masalah Keparawatan


( ) gangguan pola tidur ( ) Resiko Injury ( ) Resiko trauma

Panduan Keperawatan Medikal Bedah (KMB) Universitas Sulawesi Barat| 3


( ) Gannguan presepsi sensorik
NEOROSENSORIS KEAMANAN

Status Mental : baik Alergi / sensitivitas : tidak ada

Kesadaran : ( ) mengantuk ( ) letargi ( ) stupor Perubahan system imun sebelumnya :

( ) koma ( ) kooperatif ( ) menyerang ( ) delusi Penyebab :

( ) halusinasi afek (gambarkan) : Riwayat penyakit hubungan seksual (tanggal/tipe) : tidak ada

- Memori : saat ini : ( ) yang lalu : Perilaku resiko tinggi : periksa :

- Kaca mata: tidak Transfuse darah/jumlah : Kapan :

- kontak lensa : tidak Gambaran reaksi :

- Alat bantu dengar : (√ ) tidak ( ) ya di : Riwayat cedera kecelakaan : -

- Ukuran/reaksi pupil : mm ka/ki : isokor/an isokor Masalah punggung : -

- Facial drop : ( ) kaku kuduk (√) tidak ( ) ya Pembesaran nodus : -

- Genggaman tangan/lepas : ka/ki : Baik postur : Kekuatan umum : baik

- Koordinasi :............. refleks patella ka/ki : normal Cara berjalan :

- Refleks tendom dalam bisep/trisep : normal

- Kernig sign : ( √) tidak ( ) ya

- Babinsky : (√ ) tidak ( ) ya

- Chaddock : (√) tidak ( ) ya

- Brudinsky : (√) tidak ( ) ya

Masalah Keperawatan : Masalah Keperawatan :

( ) Gangguan perfusi jaringan cerebral ( )Resiko injury b/d penurunan absorpsi VitK

( ) Risti perluasan infeksi (sepsis/serangan infeksi oportunistik

baru).

SEKSUALITAS

- Aktif melakukan hubungan seksual : (√ ) tidak ( ) ya Pria

- Penggunaan kondom : - Gangguan Prostat : tidak

- Masalah-masalah/kesulitan seksual : - Sirkumsisi : (√ ) tidak ( ) ya Vasektomi : (√ ) Tidak ( ) Ya

- Perubahan terakhir dalam frekuensi /minat - Payudara/testis :

Wanita Tanda ( Obyektif)

- Usia menarke : Pemeriksaan :

- Thn, lamanya siklus : payudara/Penis/Testis : baik

- Durasi : Kulit genetalia/Lest : baik

- Periode menstruasi terakhir :

- Perdarahan antar periode

Masala Keperawatan : ( ) Perdarahan ( ) Gangguan citra tubuh ( ) Disfungsi seksualitas

( ) Gangguan pemenuhan kebutuhan seksualitas

KESEIMBANGAN & PENINGKATAN HUBUNGAN RESIKO SERTA INTERAKSI SOSIAL


- Lama perkawinan : 30 tahun hidup dengan: istri dan - Sosiologis : (√) TAK ( ) menarik diri

Panduan Keperawatan Medikal Bedah (KMB) Universitas Sulawesi Barat| 4


anak ( ) komunikasi lancar ( ) komunikasi tidak lancar
- Masalah-masalah kesahatan/stress : ( ) afasia ( ) isolasi diri ( ) amuk
- Cara mengatasi stress : - Perubahan bicara : tidak
- Orang Pendukung Lain : - Adanya laringektomi : tidak
- Peran Dalam Struktur Keluarga : kepala keluarga - Komunikasi verbal/nonverbal dengan keluarga/orang terdekat
- Masalah-masalah Yang berhubungan Dengan lain :
Penyakit/Kondisi : - Spiritual : (√ ) TAK
- Psikologis : (√ )Tak ()gelisah ( )Takut - Kegiatan keagamaan :
( )Sedih ( )Rendah diri ( )Hiperaktif ( ) acuh tak acuh - Lain-lain :
( )Marah ( )Mudah Tersinggung
( ) Merasa Kurang sempurna ( ) Eurofik
( ) tidak Sabar
- Lain-lain :

Masalah keperawatan : ( ) ansietas ( ) ketakutan ( ) koping individu tidak efektif ( ) isolasi diri
( ) hambatan komunikasi verbal ( ) spiritual distress ( ) resiko merusak diri ( ) harga diri rendah
E. PENYULUHAN DAN PEMBELAJARAN
1. Bahasa dominan (khusus) :
( ) Buta huruf : Ô Ketidakmampuan belajar khusus :
( ) Keterbatasan kognitif :
2. Informasi yang telah disampaikan :
( √) pengaturan jam besuk (√ ) hak dan kewajiban klien ( √) tim / petugas yang merawat
Ô lain-lain : informasi tentang sakit yang di derita
3. Masalah yang telah dijelaskan :
Ô perawatan diri dirumah sakit ( √) obat-obatan yang diberikan Ô lain-lain :
Obat yang diresepkan (lingkari dosis yang terakhir) :

Obat Dosis Waktu Diminum secara teratur Tujuan

ambacim Anbacim adalah


obat yang digunakan
untuk mengobati
infeksi saluran napas
atas dan bawah,
saluran kemih dan
1gr 19.00 IV
kelamin, kulit dan
jaringan lunak.
Anbacim
mengandung
cefuroxime yang
digunakan untuk
mengobati berbagai
infeksi bakteri.

Panduan Keperawatan Medikal Bedah (KMB) Universitas Sulawesi Barat| 5


omeprazole 1vial 19.00 IV Omeprazole adalah
obat
untuk menangani
penyakit asam
lambung. Obat ini
biasa digunakan
dalam pengobatan
tukak lambung,
gastroesofageal
refluks disease
(GERD), infeksi
Helicobacter pylori,
atau sindrom
Zollinger-Ellison.
santagesik 1amp 23.00 IV Santagesik
digunakan
untuk mengatasi
nyeri akut atau
kronik berat.
ketorolac 1amp 07.00 IV Ketorolac adalah
obat
untuk meredakan
nyeri sedang hingga
berat. Obat ini
sering digunakan
setelah operasi atau
prosedur medis yang
bisa menyebabkan
nyeri. Ketorolac
merupakan obat
golongan
antiinflamasi
nonsteroid (OAINS)
yang memiliki
bentuk sediaan
tablet dan suntik

Panduan Keperawatan Medikal Bedah (KMB) Universitas Sulawesi Barat| 6


Riwayat pengobatan, obat tanpa resep / obat-obatan bebas :
Obat-obatan jalanan / jamu :
Pemeriksaan fisik lengkap terakhir :
4. Factor resiko keluarga (tandai hubungan) :
Ô diabetes mellitus Ô tuberculosis Ô penyakit jantung Ô stroke Ô TD tinggi
Ô epilepsy Ô penyakit ginjal Ô kanker Ô penyakit jiwa Ô lain-lain
F. DATA GENOGRAM

50 49

21 13

KETERANGAN:
: LAKI-LAKI

: PEREMPUAN

: LAKI-LAKI MENINGGAL

: PEREMPUAN MENINGGAL

: SATU RUMAH
: PASIEN

G. DATA PEMERIKSAAN PENUNJANG (diagnostic & laboratorium)


NAMA PASIEN : DAHA No.LAB : 220373300
No. RM : 109163 STATUS PASIEN : BPJS
TGL LAHIR : 12-10-1972 UMUR J. KELAMIN : LAKI-LAKI 50THN

Panduan Keperawatan Medikal Bedah (KMB) Universitas Sulawesi Barat| 7


ALAMAT : IHING TGL ORDER : 30/10/2022
BANGSAL/POLI : UGD TGL TERIMA : 30/10/2022
KET. KLINIS : HIL TGL CETAK : 30/10/2022

Parameter Hasil Unit Nilai Rujukan


HEMATOLOGI
Hematologi lengkap
Darah rutin
WBC H 11.9 10^3/ 4.0-10.0
RBC L 4.22 10^6/uL 4.50-6.20
HB 13.9 g/dL 13.0-17.0
HCT L 38.0 % 40.1-51.0
MCV 90.0 fL 79.0-92.2
MCH H 32.9 pg 25.6-32..2
MCHC H 36.6 g/L 32.2-36.5
PLT 298 10^3/uL 150-400
RDW-SD 45.4 fL 37-54
RDW-CV H 15.8 % 10.0-15.0
PDW L 9.0 fL 10.0-18.0
MPV L 8.3 fL 9.0-13.0
P-LCR 13.4 % 13.0-43.0
Hitung jenis
Neutrofil H 89.6 % 50-70
Limfosit L 9.1 % 20-40
MXD L 1.3 % 4.0-10.0
NEUTH# 10.6 10^3/uL
Kimia darah
Glukosa sewaktu 102 mg/dL < 140

DATA FOKUS

Nama Pasien : Tn.D Dx.Medik: Hernia Inguinalis


Umur : 50 Tahun Ruangan : Mawar

Panduan Keperawatan Medikal Bedah (KMB) Universitas Sulawesi Barat| 8


Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal : 31/10/2022

DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF

- Pasien mengatakan merasa nyeri pada - Pasien tampak meringis


perut bagian bawah setelah operasi - BB sebelum sakit 56
- Pasien mengatakan nyeri seperti - BB saat sakit 54
ditusuk-tusuk dengan skala nyeri 5
- IMT 21,1
- pasien mengatakan nyeri hilang timbul
- Pasien tampak tidak menghabiskan
durasi nyeri 5 menit
makanannya
- Pasien mengatakan nafsu makan
- Tampak disekitar kulit kemerah-
menurun porsi makan yang dihabiskan 4
merahan didaerah tepi luka bekas
sendok
operasi
- Pasien mengatakan setelah operasi
- Tampak ada pembengkakan diarea
tampak merah diarea luka
luka post op
- Pasien mengatakan bengkak di area luka
bekas operasi

ANALISA DATA

Nama Pasien : Tn. D Dx. Medik : Hernia Inguinalis


Umur : 50 Tahun Ruangan : Mawar

Panduan Keperawatan Medikal Bedah (KMB) Universitas Sulawesi Barat| 9


Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal : 31/10/2022

MASALAH
NO. DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
1 2 3 4
1. DS: Prosedur pembedahan Nyeri akut b.d agen
- Pasien ↓ pencedera fisik d.d nyeri
Terdapat luka hasil insisi di area perut bagian bawah setelah
mengatakan abdomen post op

merasa nyeri pada Tingkat perdarahan dan jaringan
perut bagian terbuka

bawah setelah Stimulasi serabut saraf pada area
perlukaan
operasi ↓
- Pasien Merangsang mediator nyeri

mengatakan nyeri Nyeri akut
seperti ditusuk-
tusuk dengan skala
nyeri 5
- pasien mengatakan
nyeri hilang
timbul durasi nyeri
5 menit
DO:
- pasien tampak
meringis

2. DS: Pemberian antibiotik Risiko defisit nutrisi b.d


- Pasien ↓ faktor psikologis d.d nafsu
Peningkatan asam lambung makan menurun
mengatakan nafsu

makan menurun Iritasi mukosa lambung
porsi makan yang ↓
Mual
dihabiskan 4 ↓
sendok Intake menurun

DO: Risiko defisit nutrisi
- BB sebelum
sebelum sakit 56
- BB saat sakit 54
- IMT 21,1
- Pasien tampak
tidak

Panduan Keperawatan Medikal Bedah (KMB) Universitas Sulawesi Barat| 10


menghabiskan
makanannya
3.
DS:
Prosedur pembedahan
- Pasien ↓ Risiko infeksi d.d
Luka insisi di daerah pembengkakan di area bekas
mengatakan abdomen operasi
setelah operasi ↓
Inkontinuitas jaringan
tampak merah terputus
diarea luka ↓
Luka terbuka
DO: ↓
- Tampak disekitar Port the entry

kulit kemerah- Risiko infeksi
merahan didaerah
tepi luka bekas
operasi
Gangguan integritas
Prosedur pembedahan
4. ↓
kulit/jaringan b.d neuropati
DS: Terdapat luka hasil insisi di area perifer d.d luka bekas post op
abdomen
- Pasien ↓
mengatakan Gangguan integritas kulit

bengkak di area
luka bekas operasi
DO:
- Tampak ada
pembengkakan
diarea luka post op

Panduan Keperawatan Medikal Bedah (KMB) Universitas Sulawesi Barat| 11


DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Pasien :Tn. D Dx. Medik : Hernia inguinalis


Umur : 50 Tahun Ruangan : Mawar
Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal : 31/10/2022

TGL
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TGL TERATASI
DITEMUKAN
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik d.d 31/10/2022 02/11/2022
nyeri perut bagian bawah post op Teratasi

Risiko defisit nutrisi b.d faktor


2. psikologis d.d nafsu makan menurun 31/10/2022 02/11/2022
Teratasi

Risiko infeksi d.d pembengkakan di


3. area bekas operasi 31/10/2022 02/11/2022
Teratasi

Gangguan integritas kulit b.d neuropati


4. perifer d.d luka bekas post op 31/10/2022 02/11/2022
Belum teratasi

Panduan Keperawatan Medikal Bedah (KMB) Universitas Sulawesi Barat| 12


INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn.D Dx. Medik : Hernia inguinalis


Umur : 50 Tahun Ruangan : Mawar
Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal : 31/10/2022

DIAGNOSA PERENCANAAN
NO
KEPERAWATAN TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI
1 2 3 4
1. Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan intervensi Manajemen nyeri
pencedera fisik d.d keperawatan selama 3x24 jam Observasi
nyeri perut bagian maka tingkat nyeri ekspektasi - Identifikasi lokasi,
bawah setelah post op menurun dengan kriteria hasil: karakteristik, durasi,
- Keluhan nyeri menurun frekuensi, kualitas,
- Meringis menurun intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
Terapeutik
- Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
biofeedback tarik nafas
dalam
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
suhu ruangan,
pencahayaan.
Edukasi
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Menganjurkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
relaksasi otot progresif
Kolaborasi
- Pemberian analgetik
santagesik
2. Risiko defisit nutrisi Setelah dilakukan intervensi
b.d faktor psikologis keperawatan selama 3x24 jam Manajemen nutrisi
d.d nafsu makan maka status nutrisi ekspektasi Observasi
menurun membaik dengan kriteria hasil: - Monitor asupan makanan
- Porsi makan yang - Monitor berat badan
dihabiskan meningkat - Identifikasi makanan
- Nafsu makan membaik yang disukai
Terapeutik
- Lakukan oral hygiene
sebelum makan
- Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang
sesuai
Edukasi
- Anjurkan posisi duduk
- Anjurkan makan makanan

Panduan Keperawatan Medikal Bedah (KMB) Universitas Sulawesi Barat| 13


tinggi kalori dan protein
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
3. Risiko infeksi d.d Setelah dilakukan intervensi jumlah kalori dan jenis
pembengkakan di area keperawatan selama 3x24 jam nutrien yang dibutuhkan
bekas operasi maka tingkat infeksi ekspektasi Pencegahan infeksi
menurun dengan kriteria hasil: Observasi
- Kemerahan menurun - Monitor tanda dan gejala
infeksi
Terapeuitk
- Berikan perawatan kulit
pada area yang
kemerahan
- Cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan
pasien
- Pertahankan teknik
aseptik pada pasien
berisiko tinggi
Edukasi
- Jelaskan tanda dan
gejalan infeksi
- Mengajarkan cara
mencuci tangan dengan
benar
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
4. Gangguan integritas Setelah dilakukan intervensi imunisasi jika perlu
kulit/jaringan b.d keperawatan selama 3x24 jam
neuropati perifer d.d maka penyembuhan luka Perawatan luka
luka bekas post op ekspektasi meningkat dengan Observasi
kriteria hasil: - Monitor karakteristik luka
- Edema pada sisi luka drainase, warna, bau
menurun Terapeutik
- Penyatuan tepi luka - Lepaskan balutan dan
meningkat plester secara perlahan
- Bersihkan dengan cairan
NaCl atau pembersih
nontoksik sesuai
kebutuhan
- Pasang balutan sesuai
jenis luka
- Ganti balutan sesuai
jumlah eksudat dan
drainase
Edukasi
- Anjurkan mengkonsumsi
makanan tinggi kalori dan
protein
Kolaborasi

Panduan Keperawatan Medikal Bedah (KMB) Universitas Sulawesi Barat| 14


- Kolaborasi pemberian
antibiotik

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn.D Dx. Medik : Hernia inguinalis


Umur : 50 tahun Ruangan : Mawar
Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal : 01/11/2022

No. Jam
Implementasi Evaluasi
Diagnosa
1 14.00 1. Mengobservasi ttv Jam 19.00
Hasil: TD :120/70 N: 77 RR: 21 S: 36,7 S: pasien mengatakan masih
2. mengidentifikasi lokasi, karakteristik, nyeri pada perut bawah
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas skala nyeri 6
nyeri O: tampak meringis
hasil: nyeri perut bagian bawah, durasi
nyeri 5 menit, hilang timbul, nyeri A: masalah nyeri belum
seperti ditusuk-tusuk teratasi
3. Mengidentifikasi skala nyeri P: Lanjutkan intervensi
Hasil: pasien mengatakan nyeri dengan - Observasi ttv
skala 6 - Identifikasi skala nyeri
4. Memberikan teknik nonfarmakologis - Kontrol lingkungan
untuk mengurangi rasa nyeri
yang memperberat
biofeedback tarik nafas dalam
rasa nyeri suhu
Hasil: pasien dapat melakukan tarik
ruangan, pencahayaan
nafas dalam dan menghembuskannya
- Menganjurkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa
nyeri relaksasi otot
progresif

2 14.15 1. Memonitor asupan makanan Jam 19.15


Hasil: klien mengatakan porsi makan S: pasien mengatakan nafsu
yang dihabiskan 3 sendok makan makan menurun hanya
2. Memonitor berat badan memakan tiga sendok
Hasil: BB sebelum sakit 56 BB saat sakit makan
54 O: pasien tampak tidak
3. Melakukan oral hygine sebelum makan menghabiskan makanannya
Hasil: pasien menggosok gigi sebelum A: masalah risiko defisit
makan nutrisi belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Identifikasi makanan
yang disukai
- Sajikan makanan
secara menarik dan
suhu yang sesuai
- Anjurkan posisi duduk
3 14.30 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi Jam 19.30
Hasil: Tampak ada pembengkakan di S: Pasien mengatakan merah
area bekas operasi pada luka bekas operasi

Panduan Keperawatan Medikal Bedah (KMB) Universitas Sulawesi Barat| 15


2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah O:- Tampak kemerah-
kontak dengan pasien dan lingkungan merahan di area bekas post
pasien op
Hasil: mencuci tangan 6 langkah
A: Masalah tingkat infeksi
3. Memberikan perawatan kulit pada area belum teratasi
yang kemerahan
P: Lanjutkan intervensi
Hasil: kulit pada area kemerahan bersih
- Cuci tangan sebelum
dan sesudah kontak
dengan pasien dan
lingkungan pasien
- Pertahankan teknik
aseptik pada pasien
berisiko tinggi
- Berikan perawatan
kulit pada area yang
kemerahan
- Jelaskan tanda dan
gejalan infeksi
- Mengajarkan cara
mencuci tangan
dengan benar
4 14.45 1. Memonitor karakteristik luka drainase, Jam 19.45
warna, bau S: Pasien mengatakan bengkak
Hasil: warna kemerahan, di area luka bekas operasi
2. Melepaskan balutan dan plester secara O:- tampak edema pada sisi
perlahan
Hasil: dilakukan dengan benar luka
3. Membersihkan dengan cairan NaCl atau - Luka tampak basah
pembersih nontoksik sesuai kebutuhan A: masalah integritas
Hasil: dibersihkan dengan cairan NaCl kulit/jaringan belum teratasi
4. Mengganti balutan sesuai jumlah eksudat P: Lanjutkan intervensi
dan drainase
Hasil: Balutan sesuai - Lepaskan balutan dan
5. Memasang balutan sesuai jenis luka plester secara perlahan
Hasil: Balutan seesuai - Bersihkan dengan
cairan NaCl atau
pembersih nontoksik
sesuai kebutuhan
- Pasang balutan sesuai
jenis luka
- Penatalaksanaan
pemberian obat
povidone iodine

Panduan Keperawatan Medikal Bedah (KMB) Universitas Sulawesi Barat| 16


IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn.D Dx. Medik : Hernia inguinalis


Umur : 50 tahun Ruangan : Mawar
Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal : 02/11/2022

No. Jam Implementasi Evaluasi


Diagnos
a
1 09.00 1. Mengobservasi ttv Jam 13.00
Hasil: TD: 110/70 N: 80 RR: 20 S: 36.0 S: pasien mengatakan nyeri
2. Mengontrol lingkungan yang pada perut bawah menurun
memperberat rasa nyeri suhu skala nyeri 4
Hasil:
O: meringis menurun
3. Menganjurkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri relaksasi A: masalah nyeri teratasi
otot progresif P: hentikan intervensi
Hasil: pasien dapat melakukan relaksasi
otot progresif
4. Penatalaksanaan pemberian obat
santagesik
Hasil: pasien di injeksikan santagesik
5. Mengidentifikasi skala nyeri
Hasil: pasien mengatakan skala nyeri 3

2 09.20 1. Mengidentifikasi makanan yang disukai Jam 13.20


Hasil: pasien mengatakan makanan yang S: pasien mengatakan nafsu
di sukai ayam goreng dan sayur makan naik
kangkung O: pasien tampak
2. mengsajikan makanan secara menarik
dan suhu yang sesuai menghabiskan makanannya
Hasil: ayam goreng masih hangat dan A: Masalah risiko defisit
nasi hangat dan sayur nutrisi teratasi
3. Menganjurkan posisi duduk P: Intervensi dihentikan
Hasil: pasien melakukannya

3 09.50 1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah Jam 13.35


kontak dengan pasien dan lingkungan S: Pasien mengatakan merah
pasien pada area luka bekas operasi
Hasil: mencuci tangan 6 langkah menurun
2. Mempertahankan teknik aseptik pada O: kemerah-merahan di area
pasien berisiko tinggi
luka bekas post op menurun
Hasil: menggunakan handscon A: masalah risiko infeksi
3. Berikan perawatan kulit pada area yang
teratasi
kemerahan P: Intervensi dihentikan
Hasil: kulit pada area kemerahan bersih
4. Menjelaskan tanda dan gejalan infeksi
Hasil: pasien mengerti
5. Mengajarkan cara mencuci tangan
dengan benar

Panduan Keperawatan Medikal Bedah (KMB) Universitas Sulawesi Barat| 17


Hasil: pasien mengerti cara melakukan
cuci tangan dengan benar

4 10.20 1. Melepaskan balutan dan plester secara Jam 13.50


perlahan S: Pasien mengatakan masih
Hasil: dilakukan dengan benar bengkak di area luka bekas
2. Membersihkan dengan cairan NaCl atau operasi
pembersih nontoksik sesuai kebutuhan O:- tampak edema pada sisi
Hasil: dibersihkan dengan cairan NaCl luka
3. Penatalaksanaan pemberian obat - Luka masih tampak basah
povidone iodine A: Masalah integritas
Hasil: diberikan kulit/jaringan belum teratasi
4. Memasang balutan sesuai jenis luka P: Lanjutkan intervensi
Hasil: balutan sesuai jenis luka - Penatalaksanaan
pemberian obat

JURNAL TERKAIT:
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN SKALA
NYERI PASIEN POST HERNIOTOMI
Terapi latihan relaksasi progresif sebagai salah satu terapi relaksasi sederhana yang telah
terbukti atau terdapat hasil yang memuaskan dalam program terapi terhadap nyeri. Kombinasi
latihan pernafasan dan rangkaian kontraksi serta relaksasi kelompok otot merupakan aplikasi
dari relaksasi progresif dimana klien memberi perhatian pada tubuh yang dimana disini
serangkaian gerakan sebagai penerapannya. Penanganan nyeri dapat menggunakan terapi non
farmologi sebagai pendamping terapi farmakologi, salah satunya adalah terapi relaksasi
progresif yang dapat menurunkan intensitas nyeri pada pasien post operasi herniotomi hal ini
dikarenakan klien dapat merelaksasikan otot- otot selama latihan. Saat klien mencapai
relaksasi penuh, maka persepsi nyeri berkurang dan rasa cemas terhadap pengalaman nyeri
menjadi minimal selain itu terapi relaksasi progresif dapat menimbulkan efek rileks pada
pasien sehingga rasa tidak nyaman akibat nyeri post operasi menjadi berkurang dikarena efek
rileks tersebut (Jamini, 2022).

Panduan Keperawatan Medikal Bedah (KMB) Universitas Sulawesi Barat| 18

Anda mungkin juga menyukai