Anda di halaman 1dari 8

BENCANA SOSIAL

OLEH :
 NININ HANDAYANI
 PUTRI AYANDARI
 GUNAWAN
A. Pengertian Bencana Sosial
Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar
kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan terror
B. Jenis – Jenis Bencana Sosial
• Kecelakaan Industri
Menurut Suma’mur (1981) dalam (Pratiwi, 2012) kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan berhubungan dengan
hubungan kerja pada perusahaan. Hubungan kerja yang dimaksud adalah kecelakaan yang terjadi karena pekerjaan
atau pada waktu melaksanakan pekerjaan.
Contoh jurnal terkait
Studi Kasus Kecelakaan Kerja pada Pekerja Pengeboran Migas Seismic Survey PT. X di Papua Barat
Industri migas merupakan salah satu industri dengan tingkat risiko kecelakaan yang sangat tinggi. Kecelakaan kerja
secara umum disebabkan oleh 2 hal pokok, yaitu perilaku kerja yang tidak aman (unsafe act) dan kondisi kerja yang
tidak aman (unsafe conditions).Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis faktor tindakan dan lingkungan yang
tidak aman dengan kecelakaan kerja di PT. X. Industri sektor pertambangan memiliki risiko tinggi, misalnya di
pertambangan minyak dan gas bumi. Banyaknya kecelakaan yang terjadi di sektor migas, seperti kebakaran,
peledakan, pencemaran lingkungan, dan lainnya menyebabkan industri migas memiliki potensi bahaya yang tinggi
terhadap kejadian kecelakaan kerja (Ramli, 2010). Kecelakaan kerja secara umum disebabkan oleh 2 hal pokok, yaitu
perilaku kerja yang tidak aman (unsafe act) dan kondisi kerja yang tidak aman (unsafe conditions).
Masalah kecelakaan kerja di Indonesia masih tergolong tinggi. Pada 2010 tercatat kasus kecelakaan kerja sebanyak
65.000 kasus atau menurun dibanding 2009 yang mencapai 96.314 kasus. Dari 96.314 kasus kecelakaan kerja yang
terjadi di Indonesia pada 2009, sebanyak 87.035 tenaga kerja sembuh total, 4.380 mengalami cacat fungsi, 2.713
cacat sebagian, 42 cacat total, dan 2.144 meninggal dunia. Di Indonesia setiap tujuh detik terjadi satu kasus
NEXT...
• Konflik Sosial
Konflik sosial yaitu pertentangan antaranggota atau masyarakat yang bersifat menyeluruh di kehidupan. Konflik sosial tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan bermasyarakat. Munculnya konflik sosial ini biasanya karena perbedaan antarindividu maupun kelompok.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konflik adalah percekcokan, perselisihan, dan pertentangan. Konflik sosial adalah
pertentangan antar anggota masyarakat yang bersifat menyeluruh dalam kehidupan.
Contoh jurnal yang terkait
COVID- 19 dan Potensi Konflik Sosial
Penyebaran wabah COVID-19 membuka peluang pada munculnya konflik-konflik di masyarakat. Konflik ini bersifat horizontal maupun
vertikal. Penyebaran wabah COVID-19 ini telah memukul kondisi ekonomi sebagian warga. Hal tersebut kemudian menjalar sehingga
menyebabkan kegelisahan sosial di tengah masyarakat.
Penurunan pendapatan dari unsur-unsur masyarakat tersebut akan menciptakan lapisan masyarakat yang sangat rentan terkena dampak
COVID-19, baik secara medis, ekonomi, maupun sosial. Mereka yang tergolong dalam ekonomi lemah – berbeda dengan para pekerja kerah
putih – tidak mampu sepenuhnya menjalankan social distancing karena harus terus bekerja. Akhirnya, mereka menjadi pihak yang paling
berpotensi terpapar virus. Di sisi lain, pemerintah pun terkesan kalang kabut dalam mempersiapkan program pengaman sosial (social net) yang
memadai untuk warga dengan ekonomi rawan. Jika situasi ini terus berlangsung, kemungkinan rasa frustrasi dari masyarakat akan terakumulasi
menjadi kekecewaan (grievance) yang dapat meledak menjadi konflik sosial.
Permasalahan pemenuhan kebutuhan dasar merupakan pemantik utama yang mendorong orang untuk protes dan melakukan kekerasan. Ted
Robert Gurr menjelaskan fenomena tersebut dalam konsep relative deprivation. Secara sederhana, konsep ini menjelaskan bahwa masyarakat
menganggap bahwa mereka memiliki hak-hak dasar yang melekat pada dirinya. Di sisi lain, secara de facto, mereka tidak bisa memenuhi
keseluruhan hak-hak tersebut karena dihalangi oleh struktur sosial yang ada dalam dirinya. Kesenjangan yang terjadi antara keduanya, atau
ketika “harapan” tidak sesuai dengan “kenyataan”, akan membuka kesempatan bagi munculnya ketidakpuasan serta protes (Gurr 1971).
• Aksi Teroris
Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan
perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan perang, aksi terorisme
tidak tunduk pada tatacara peperangan seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba
dan target korban jiwa yang acak serta sering kali merupakan warga sipil.
Contoh jurnal terkait
Relasi Terorisme dan Media
Aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok teroris selain untuk menimbulkan efek teror
dan ketakutan kepada lawan politiknya, juga ditujukan untuk beberapa motif lain, seperti
untuk membangun agenda media yang memberitakan isu yang mereka perjuangkan,
mendulang dukungan publik yang senasib maupun menggalang dukungan finansial dari
para donaturnya.
C. Faktor penyebab konflik bencana sosial
1. Secara sosiologis
2. Sejarah
3. Konflik Etnis
4. Fakta sosial
5. Secara geografis
Identifikasi pemicu konflik bencana sosial dari aspek keetnisan, kebudayaan,
ekonomi, politik serta perpaduan diantaranya .
Model trease bencana yang digunakan model START
Metode Simple Triage and Treatment (START) dikembangkan oleh rumah sakit Hoag dan Newpoirt BeachFire
Departemen Amerika Serikat untuk menjadi penolong pertama yang bertugasuntuk memisahkan pasien pada
korban musibah massal/bencana dengan waktu 60detik atau bahkan lebih cepat berdasarkan tiga pemeriksaan
yaitu respirasi, perfusi(mengecek nadi radialis), dan status mental (Lumbantoruan and Nazmudin, 2015, p.
141). Namun yang paling penting diperhatikan adalah tidak diperkenankan melakukan tindakan terapi pada
pasien yang akan dilakukan triage. Akan tetapiyang paling utama yang harus dilakukan penolong triage adalah
memeriksa pasien secepat mungkin dan memisahkan pasien berdasarkan berat ringannya cedera yang dialami.
Apabila penolong lain sudah datang ke lokasi kejadian maka korban akan dilakukan re-triage dengan
pemeriksaan yang lebih lengkap untuk mengenali kegawatan yang mungkin terjadi, evaluasi lebih lanjut,
resusitasi, stabilisasi, dantrasfortasi. Re-tiage dilakukan dengan menggunakan pemasangan label metagsistem.
Pasien diberi label dengan tujuan agar mudah dikenali oleh penolong lainsaat tiba ditempat kejadian (Dewi, N,
2011, pp. 4 – 5)
MAKASIH ;]

Anda mungkin juga menyukai