Nim. : B0218304
Kelas : KEPERAWATAN B
Beberapa kritikan terhadap teori struktural fungsional berkisar pada sistem sosial
yang berstruktur, dan adanya perbedaan fungsi atau diferensiasi peran (division of
labor). Institusi keluarga dalam perspektif struktural-fungsional dianggap
melanggengkan kekuasaan yang cenderung menjadi cikal bakal timbulnya
ketidakadilan dalam masyarakat. Teori ini berbanding terbalik dengan teori
Struktural, teori ini berpendapat bahwa dalam kehidupan bermasyarakat terdapat
berbagai macam dinamika dan perubahan seiring berjalannya waktu, sebab itu,
perubahan atau pergantian fungsi dan peran sangatlah maklum terjadi dalam
keluarga.
3. Teori Ekologi
Urie Bronfenbrenner (1979, 1989, 1998, 2005) dalam artikel Peran Aktivitas
Pengasuhan pada Pembentukan Perilaku Anak sejak Usia Dini ; Kajian
Psikologis berdasarkan Teori Sistem Ekologis (Jurnal UNY), menjelaskan dalam
beberapa tulisan hasil kajiannya mengenai sebuah teori yang membantu
memahami bagaimana individu berkembang di dalam berbagai lapisan dalam
konteks keunikan lingkungan atau ekologi. Penjelasan ini di payungi dengan
sebuah teori yang awalnya disebut dengan Teori Sistem Ekologis.
5. Teori Feminis
6. Teori Gender
Perlu dipahami terlebih dahulu bahwa seks lebih banyak berkonsentrasi kepada
aspek biologis seseorang, meliputi perbedaan komposisi kimia dan hormon dalam
tubuh, anatomi fisik, reproduksi dan karakteristik biologis lainnya. Seks atau jenis
kelamin adalah perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan. Sedangkan
gender lebih berkonsentrasi kepada aspek sosial, budaya, psikologi, dan aspek-
aspek non biologis lainnya. Gender ini digunakan untuk mengidentifikasikan
perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi sosial budaya. Gender menjelaskan
semua atribut, peran dan kegiatan yang terkait dengan “menjadi laki-laki” atau
“menjadi perempuan”. Turunan dari teori feminis ada teori Gender. Di teori Gender
ini dibahas tentang ketidaksetaraan yang dianggap tidak adil oleh kedua belah pihak.
Dan yang terakhir terdapat teori Perkembangan atau teori Development. Duvall
sebagai penggagasnya, menganggap bahwa keluarga harus melewati 8 tahapan dalam
keluarga, barulah dapat disebut keluarga yang sejahtera.
7. Teori Perkembangan
a. Married couples (without children)” (Pasangan nikah dan belum memiliki anak).
c. “Families with preschool children (oldest child 2,5- 6 years)” (Keluarga dengan
anak pertama yang berusia prasekolah).
e. “Families with teenagers (oldest child 13- 20 years)” (Keluarga dengan anak
yang telah remaja).
f. “Families launching young adults (first child gone to last child’s leaving
home)” (Keluarga dengan anak yang telah dewasa dan telah menikah).
g. “Middle Aged Parents (empty nest to retirement)” (Keluarga dengan orang tua
yang telah pensiun).
1. Teori Calgary
Calgary Family Intervention Model (CFIM) merupakan intervensi yang sesuai dalam
upaya mengubah domain kognitif, afektif dan perilaku dari permasalahan fungsional
keluarga termasuk yang dialami salah satu anggota keluarga (individu). Perubahan
pada satu individu dapat berpengaruh pada anggota yang lain.
2. Teori Friedman
Menurut Friedman (1988) struktur keluarga komunikasi dalam keluarga ada yang
berfungsi dan ada yang tidak, hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang ada
dalam komponen komunikasi seperti : pengirim, media, pesan, lingkungan dan
penerima.
Martha e. Rogers yaitu: Keperawatan adalah ilmu humanistis atau humanitarian yang
menggambarkan dan memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam
perkembangan hipotesis secara umum dengan memperkirakan prinsip-prinsip dasar
untuk ilmu pengetahuan praktis.
Teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan kepada kebutuhan individu
dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri serta mengatur dalam kebutuhannya.
Fokus utama dari model konseptual ini adalah kemampuan seseorang untuk merawat
dirinya sendiri secara mandiri sehingga tercapai kemampuan untuk mempertahankan
kesehatan dan kesejahteraanya.
Betty Neuman adalah sistem terbuka sehingga menghasilkan interaksi yang dinamis,
variabel interaksi mencakup semua aspek yaitu fisiologis, psikologis, sosio kultural,
perkembangan dan spiritual.
Teori adaptasi Calista Roy merupakan model keperawatan yang menguraikan bagaimana
individu mampu meningkatkan kesehatan dengan cara mempertahankan perilaku
adaptif serta mampu merubah perilaku yang inadaptif. Secara khusus, perawat harus
mampu meningkatkan respon adaptif pasien pada situasi sehat atau sakit.
Teori King berfokus pada interaksi perawat – klien dengan pendekatan sistem. Kekuatan
pada model ini adalah partisipasi klien dalam menentukan tujuan yang akan dicapai,
mengambil keputusan, dan interaksi dalam menerima tujuan dari klien. Teori ini
sangat penting pada kolaborasi antara tenaga kesehatan professional.
8. Teori Florence Nightingale
Florence Nightingale mencetuskan sebuah teori keperawatan yang dikenal dengan teori
perawatan modern (modern nursing) yang dikenal dengan teori lingkungan
(environmental theory). Teorinya difokuskan pada lingkungan keperawatan. Florence
meyakini bahwa kondisi lingkungan yang sehat berperan penting untuk penanganan
perawatan yang layak bagi proses penyembuhan.