Mohon dalam menjawab diskusi menggunakan pendapat Anda sendiri, hindari plagiasi atau copas
dari teman Anda.
Sila langsung menjawab diskusi, jadi tidak dalam bentuk file pdf.
Manajemen perubahan
Berikan pendapat anda tentang perubahan skala mikro dan skala makro. Jelaskan bagaimana
keterkaitannya
Selamat siang dosen pengampuh dan rekan kelas sekalian, izin menjawab pertanyaan dari diskusi 1.
PERUBAHAN DALAM SKALA MAKRO merupakan perubahan dalam lingkup yang besar, yakni
perubahan dalam masyarakat. Sementara PERUBAHAN DALAM SKALA MIKRO merupakan perubahan
dalam scope organisasi. Perubahan yang terjadi pada skala makro pasti akan memberikan dampak
pada perubahan skala mikro sebab organisasi merupakan bagian integral dari masyarakat.
Sebaliknya, perubahan yang terjadi pada skala mikro pada akhirnya berpengaruh terhadap lingkup
tata kehidupan masyarakat. Tentang perubahan masyarakat, Alvin Toffler – seorang sosiolog dan
futurologist, memulai trilogi berikutnya : Future Shock (1970), The Third Wave (1980) dan Power
Shift (1991) menguraikan terjadinya pergeseran pergeseran tata kehidupan manusia yang bersifat
struktural dan seringkali menyebabkan kejutan kultural (curtulal shock) bagi siapa saja yang tidak
siap menghadapinya. Dalam salah satu bukunya “ The Thrid Wave – Gelombang Ketiga “ Toffler
membagi tahap manusia ke dalam tiga gelombang perubahan yaitu, era pertanian (agrairan era), era
industri (industrial era), era pasca industri atau sering dikenal pula sebagai era informasi (post-
industrial, atau information era). Pergeseran dari gelombang 1 buah gelombang yang lainnya selalu
ditandai oleh perubahan atau tepatnya lompatan besar yang menyebabkan karakteristik pada suatu
era berbeda dengan karakteristik era lainnya. Sedangkan perubahan-perubahan yang terjadi pada
skala mikro adalah perubahan yang terjadi pada anggota masyarakat. Anggota masyarakat
dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai individu dan anggota masyarakat sebagai bagian dari
kelompok atau organisasi. Berkaitan dengan hal ini bisa dikatakan bahwa pada mulanya perubahan
masyarakat khususnya yang terjadi pada era pertanian banyak dilakukan oleh individu-individu yang
bertindak atas nama sendiri dan memiliki kemampuan berinovasi. Dengan kata lain pada era
pertanian individu memainkan peran penting karena mereka merupakan pelaku utama dalam
perubahan masyarakat. Situasi semacam ini didukung oleh pola hubungan kemasyarakatan lebih
bersifat spiritual di mana individu berinteraksi secara langsung dengan masyarakat. Pola hubungan
seperti ini memberi kesempatan individu berkontribusi langsung terhadap perubahan masyarakat. Di
dalam organisasi individu berinteraksi dengan individu lainnya dan mereka menjadikan organisasi
sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari dan tempat mereka menyalurkan kreativitas dan
inovasinya.
Keterkaitan perubahan makro dan mikro ini dapat kita amati dari contoh nyata ketika hadirnya
Covid-19 di Indonesia. Pada aspek ekonomi, covid-19 berdampak pada perubahan tatanan organisasi
dalam perusahaan yang termasuk ke dalam perubahan mikro. Banyak perusahaan besar dan UMKM
(Usaha Kecil dan Menengah) seperti hotel, mall, supermarket, dan rumah makan yang merumahkan
pegawainya karena tidak dapat memberikan penghasilan disebabkan daya beli masyarakat yang
menurun drastis. Masyarakat memilih mengutamakan kesehatan dan menuruti protokol pemerintah
untuk stay at home. Perubahan mikro ini akan berdampak besar pada perubahan makro.
Perusahaan besar dan UMKM sangat mempengaruhi peningkatan Pendapatan Domestik Bruto dan
Pendapatan Per Kapita. Daya serap tenaga kerja perusahaan besar dan UMKM memberikan banyak
kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional (PDB). Indonesia mempunyai potensi basis
ekonomi nasional yang kuat karena jumlah UMKM terutama usaha mikro yang sangat banyak dan
daya serap tenaga kerja sangat besar. Namun apa yang terjadi ketika perubahan organisasi terjadi,
ketika dirumahkannya banyak pegawai dan daya beli masyarakat yang turun drastis? Dapat kita
simpulkan saat ini yang kita rasakan, beberapa media di Indonesia memberitakan bahwa
pertumbuhan ekonomi kuartal I anjlok akibat covid-19. Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan,
penyebaran Covid-19 memukul perekonomian hampir seluruh negara. Berbagai prediksi bahkan
menyebut perekonomian global pada kuartal pertama tahun ini akan mengalami kontraksi. Di dalam
negeri, produk domestik bruto atas dasar harga konstan pada kuartal pertama tahun ini tercatat
sebesar Rp 2.703 triliun, sedangkan atas dasar harga berlaku sebesar Rp 3.783,9 triliun. Suhriyanto
menjelaskan, ekonomi Indonesia pada kuartal I 2020 terkontraksi sebesar 2,41% dibandingkan
kuartal keempat tahun lalu. Realisasi kondisi perekonomian domestik pada tiga bulan pertama tahun
ini sejalan dengan penurunan yang dialami oleh berbagai negara di seluruh dunia.
Sumber:
Teman-teman pasti sudah membaca Modul 1. Dalam Modul 1 terdapat istilah Peril dan Hazard.
Jelaskan masing-masing istilah ini dengan menggunakan bahasa Anda sendiri disertai dengan
contohnya (contoh tidak boleh sama dengan yang ada di modul).
Saya tunggu partisipasi Anda dan jangan ragu-ragu untuk mengungkapkan pendapat.
Catatan: Jika pendapat atau argumen Anda bukan merupakan hasil pemikiran Anda maka jangan
lupa untuk menyebutkan sumber kutipan yang Anda gunakan.
Sumber:
Pemasaran jasa
DISKUSI 1
Pada inisiasi 1 ini mari kita berdiskusi mengenai materi perspektif baru dalam pemasaran jasa,
kembali saya ingatkan untuk tidak COPY-PASTE dari sumber bacaan mana pun. Dalam berdiskusi
mahasiswa diharapkan berbahasa yang santun, memegang teguh norma dan etika, berfikir kritis
konstruktif, dan bersikap akademis. Jangan lupa untuk mencantumkan referensi untuk menghindari
plagiasi. Selamat belajar bersama!
TOPIK DISKUSI 1
Mari kita berdiskusi mengenai konsep Service Dominant Logic (SDL) dan bagaimana praktiknya yang
saudara mahasiswa ketahui?
Silahkan mengutip referensi dari minimal 2 sumber, dan gunakan kata-kata anda sendiri dalam
menyimpulkan referensi tersebut.
CATATAN:
Diskusilah dengan mengacu pada Buku Materi Pokok (BMP EKMA4568) pada RBV UT atau Sumber
lainnya yang kredibel
Service Dominant Logic (SDL) adalah pendekatan yang menyatakan bahwa jasa lebih dominan dari
produk dan produk perlu dipertimbangkan sebagai medium untuk layanan perusahaan. Pada
mulanya, paradigma pemasaran berfokus pada goods-dominant logic . Namun, seiring persaingan
pemasaran yang semakin ketat, berbagai inovasi pun tercipta. Peran inovasi jasa (service innovation)
sangat mempengaruhi terjadinya pergeseran paradigma pemasaran dari goods-dominant logic ke
service- dominant logic. Fokus bergeser dari tangibles mengarah ke intangibles, seperti
keterampilan, informasi, pengetahuan, dan hubungan interaksi. Hal ini sesuai dengan karakter jasa
yang mengutamakan pada pengembangan ide dalam proses inovasi. Pergeseran tersebut mengubah
cara pandang dalam proses inovasi yang tidak lagi memandang sumberdaya yang bersifat material
sebagai bahan baku utama (raw materials). Fokus utama perspektif ini pada proses pertukaran
(exchange) dengan pihak yang terlibat (konsumen, supplier) sehingga akan menghasilkan nilai
(value). Dalam pertukaran tersebut akan terjadi transfer pengetahuan dan ide yang akan berguna
membentuk inovasi yang bernilai. Keterlibatan konsumen dalam menciptakan nilai dari suatu jasa
sebagai creation value dalam suatu jasa. Pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen akan menjadi
sumber berharga bagi organisasi dalam melakukan inovasi jasa yang bernilai (value). Dalam proses
penciptaan nilai pada inovasi jasa, pelanggan berperan sebagai co- creator of value. Dalam
lingkungan yang terus berubah dan hyper competitive menjadi perlu bagi perusahaan memberikan
jasa superior yang dibutuhkan oleh konsumen. Service Innovation menjadi salah satu jawaban untuk
merespon perubahan lingkungan tersebut. Terlebih lagi, konsep inovasi jasa yang melibatkan dan
menempatkan konsumen sebagai pusat dari usaha inovasi sehingga proses transformasi informasi
dan pengetahuan akan terjadi. Nilai proses co-creation yang melibatkan pelanggan, pemasok dan
pesaing akan menciptakan value proposition yang unggul. Proses penciptaan nilai dalam hubungan
relasional inilah yang menjadi sumber yang fundamental sebuah proses inovasi dalam menciptakan
keunggulan bersaing (competitive advantage). Hal inilah menyebabkan terjadinya pergeseran dari
goods dominant logic ke service dominant logic seperti yang diprediksi oleh Vargo dan Lusch).
Contoh praktik SDL adalah media massa yang saat ini cukup terkenal di kalangan media informasi,
antara lain media Kompas, Kontan, Bisnis dan lain-lain. Media informasi ini bergerak sebagai
penyedia jasa informasi dan pengetahuan (intangible) bagi masyarakat yang dituang dalam
beberapa medium untuk layanan perusahaan. Medium disini tidak hanya berupa media cetak seperti
koran atau majalah, melainkan juga koran digital yang bisa kita lihat dengan hanya mengklik berita
dan scroll layar handphone. Hal tersebut merupakan buah dari paradigma inovasi jasa yang
menerapkan service dominant logic.
Sumber:
Saudara Mahasiswa,