OLEH
NAMA : NURAENI
NIM : B0323725
CI LAHAN CI INSTITUSI
2022/2023
1
MEDIKAL BEDAH MELATI ATAS
() Tidak pernah opname (√) Pernah opname dengan sakit : Demam Di PKM :
Pernah mendapat pengobatan : (√) Tidak () Ya
BB Sebelum Sakit : Kg Pernah Operasi : () Tidak () Pasca Operasi Hari Ke :
C. KEADAAN UMUM
Kesadaran : (√) CM ( ) Somnolen ( ) Apatis ( ) Soporos Koma ( ) Koma
Pasien Mengerti Tentang Penyakitnya : () Tidak () Ya
D. KEBUTUHAN DASAR
RASA NYAMAN NYERI
- Suhu : 38 0C ( ) Gelisah (√ ) Nyeri ( 5 ) Skala Nyeri (0-10)
- Gambaran nyeri : Nyeri seperti tertusuk-tusuk
-
- Lokasi Nyeri : Nyeri perut kanan bawah Frekuensi : ilang timbul Durasi :2-3 menit
- Respon Emosional : tampak meringis
- Lain-lain :
Pasien mengatakan nyeri perut kanan bawah
Pasien mengatakan skala nyeri 5
Pasien tampak meringis
Masalah Keperawatan :
(√) Nyeri ( ) Hipertermia ( ) Hipotermia
2
NUTRISI KEBERSIHAN PERORANGAN
- TB : Cm BB : kg - Kebiasaan mandi : sehari
- Kebiasaan makan : Teratur () Tidak teratur (√ ) - Cuci rambut : sehari
- Keluhan saat ini : - Kebiasaan gosok gigi : sehari
(√ ) TAK () Tidak Nafsu makan ( ) Mual ( ) Muntah - Kebersihan badan : bersih
( ) Sukar/Sakit Menelan ( ) Sakit gigi ( ) Stomatitis - Keadaan rambut : bersih
( ) Nyeri ulu hati/salah cernah, yang berhubungan dengan - Keadaan kulit kepala : bersih
pasien telat makan - Keadaan kuku : (√ ) Pendek ( ) panjang ( ) Bersih() Kotor
- Di sembuhkan dengan : - Keadaan vulva/perineal : ( ) Bersih ( ) Kotor :
- Pembesaran tiroid : Tidak - Keluhan saat ini : (√ ) TAK ( ) Eritema ( ) gatal-gatal () luka
- Penampilan lidah : Bunyi Usus : x/menit - Integritas kulit : (√ ) TAK ( ) Jaringan parut ( ) kemerahan
(√ ) terpasang Infus ( ) laserasi ( ) userasi ( ) ekimosis ( ) lepuh ( ) Drainase
(dimulai tgl : 01-03-2023 Jenis cairan:RL 20 - Luka bakar :
tpm (Derajat/Persen)
Dipasang di : tangan sebelah kanan - Tandai lokasi dengan menggambar bentuk depan dan
- Porsi makan yang di habiskan : 1 porsi belakang tubuh
- Makanan yang di sukai : Bubur - Keadaan Luka: ( ) Bersih ( ) Kotor
- Diet : - - Lain-lain
- Lain-lain :
3
( ) Penurunan volume cairan
( ) Kelebihan volume cairan ( ) Hambatan mobilitas fisik
(√ ) Intoleran aktifitas
ELIMINASI OKSIGENIASI
- Kebisaan BAB : BAK: lancar - Nadi : 140 x/menit Pernafasan : 24 x/menit Suhu: 38
- Menggunakan laxsan : (√) tidak ( ) ya. - TD : 113/70 mmHg Bunyi Nafas :
Jenis : - Sirkulasi oksigenasi : (√)TAK ( )Pusing ( ) Sianosis
- Menggunakan diuretik : (√ ) tidak ( ) ya. ( ) akral dingin ( ) clubbing finger
Jenis : - Dada : (√ ) TAK ( ) retraksi dada ( ) nyeri dada
- Keluhan BAK Saai ini : ( ) berdebar-debar ( ) Deviasi trackhea
( ) Retensi urin ( ) inkontinensia urin ( ) disuria Bunyi jantung Normal (frekwensi : x/m
( ) Keseringan ( ) Urgensi ( ) Nocturia ( )Mur-mur ( ) gallop
- Peristaltik usus : - Riwayat penyakit : ( ) bronchitis ( )Asma
( ) tidak ada peristaltik ( ) Hiperperistaltik ( ) Tuberkulosis ( ) Empisema ( ) hipertensi (√) demam
- Keluhan BAB saat ini : rematik ( ) flebitis ( ) kesemutan
( ) Belum pernah BAB selama di RS - Lain-lain :
- Abdomen :
Lunak/keras : teraba lunak
Massa : ( ) ada () tidak ada
Ukuran/lingkar Abdomen : cm
- Terpasang kateter urine : (√) Tidak ( ) ya
NEOROSENSORIS KEAMANAN
Status Mental : baik Alergi / sensitivitas :tidak ada
4
Kesadaran : () mengantuk ( ) letargi ( ) stupor Perubahan system imun sebelumnya : -
( ) koma ( ) kooperatif ( ) menyerang ( ) delusi Penyebab : -
( ) halusinasi afek (gambarkan) : Riwayat penyakit hubungan seksual (tanggal/tipe) : -
- Memori : saat ini : ( ) yang lalu : Perilaku resiko tinggi : - periksa : -
- Kaca mata: - Transfuse darah/jumlah :- Kapan : -
- kontak lensa : - Gambaran reaksi :-
- Alat bantu dengar : (√) tidak ( ) ya di : Riwayat cedera kecelakaan : -
- Ukuran/reaksi pupil : mm ka/ki : isokor/an isokor Masalah punggung : -
- Facial drop : ( ) tidak ( ) kaku kuduk ( ) tidak ( ) ya Pembesaran nodus : -
5
- Psikologis : (√)Tak ()gelisah ( )Takut - Kegiatan keagamaan : -
( )Sedih ( )Rendah diri ( )Hiperaktif ( ) acuh tak acuh - Lain-lain : -
( )Marah ( )Mudah Tersinggung
( ) Merasa Kurang sempurna ( ) Eurofik
( ) tidak Sabar
- Lain-lain :
Masalah keperawatan : () kecemasan ( ) ketakutan ( ) koping individu tidak efektif ( ) isolasi diri
() hambatan komunikasi verbal ( ) spiritual distress ( ) resiko merusak diri ( ) harga diri rendah
E. PENYULUHAN DAN PEMBELAJARAN
1. Bahasa dominan (khusus) :
( ) Buta huruf : Ô Ketidakmampuan belajar khusus :
( ) Keterbatasan kognitif :
2. Informasi yang telah disampaikan :
(√) pengaturan jam besuk () hak dan kewajiban klien ( ) tim / petugas yang merawat
Ô lain-lain : informasi tentang sakit yang di derita
3. Masalah yang telah dijelaskan :
Ô perawatan diri dirumah sakit (√) obat-obatan yang diberikan Ô lain-lain :
6
F. DATA GENOGRAM
47 40
17 12 5
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Garis perkawinan
: Garis Keturunan
: Tinggal Serumah
: Laki-laki meninggal
: Perempuan Meninggal
7
Laboratorium : jam : 22:57
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
JENIS PEMERIKSAAN HASIL
MCV L 71.1
MCHC H 37.5
PLT L. 50
RDW-SD L. 35.0
DATA FOKUS
8
ANALISA DATA
ETIOLOGI MASALAH
No. DATA
KEPERAWATAN
1 2 3 4
1. Peradangan
DS :
Pasien mengatakan
nafsu makan menurun Mual muntah
Pasien mengatakan
mual dan muntah Defisit Nutrisi
Pasien mengatakan
demam Anoreksia
DO:
9
TTV Intake kurang
TD : 115/76
mmHg
N : 82 x/menit Gangguan pemenuhan nutrisi
S : 38◦C kurang dari kebutuhan
RR : 24x/menit
Defisit nutrisi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
10
Nama Pasien : An.F Dx. Medik : Kolik Abdomen
Umur : 12Tahun Ruangan :Melati Bawah
Jenis Kelamin : Laki-Laki Tanggal :01-03-2023
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO TUJUAN & KRITERIA
KEPERAWATAN INTERVENSI
HASIL
1 2 3 4
1. Nyeri akut berhubungan dengan Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nyeri
agen pencedera fisiologi keperawatan selama 1x24 jam Tindakan Observasi
DS : maka tingkat nyeri menurun 1) Identifikasi
kriteria hasil : lokasi,karakterisitk,
Pasien mengeluh nyeri durasi,frekuensi,kualitas,
pada bagian abdomen - Keluhan nyeri menurun dan intensitas nyeri
kanan bawah - Meringis menurun 2) Identifikasi skala nyeri
Pasien mengatakan nyeri - Gelisah menurun 3) Identifikasi factor yang
memperberat dan yang
yang dirasakan timbul
memperingan nyeri
secara tiba-tiba 4) Identifikasi pengaruh
Pasien mengatakan skala nyeri pada kualitas hidup
nyeri 5 (Sedang) Tindakan Terapeutik
Pasien mengatakan sulit 1) Berikan teknik
tidur dimalam hari dan nonfarmakologis untuk
selalu terbangun jika mengurangi rasa nyeri,
nyeri perut muncul (mis. Teknik relaksasi
nafas dalam)
DO: 2) Fasilitasi istirahat dan
TTV tidur
TD : 113/70 mmHg 3) Pertimbangkan jenis dan
N : 140x/menit sumber nyeri dalam
S : 38◦ C pemilihan strategi
meredahkan nyeri
RR : 24x/menit
4) Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri,
(mis. Suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
5) Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
6) Jelaskan strategi
meredakan nyeri
7) Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
8) Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Tindakan edukasi
1) Jelaskan penyebab,
priode dan pemicu
nyeri
2) Jelaskan strategi
meredahkan nyeri
3) Anjurkan memonitir
nyeri secara mandiri
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian
11
analgetik jika perluh
2. Defisit nutrisi berhubyngan dengan Setelah dilakukan intervensi Manajemen nutrisi
ketidak mampuan mencerna keperawatan selama 1x24 jam,
makanan maka status nutrisi membaik Tindakan observasi :
DS: dengan kriteria hasil : -Identifikasi status
Pasien mengatakan - Porsi makanan yang di nutrisi.
nafsu makan
habiskan dari menurun - Identifikasi makanan yang
menurun
Pasien mengatakan menjadi meningkat. disukai.
mual dan muntah - Nyeri abdomen dari -Identifikasi kebutuhan
Pasien mengatakan meningkat menjadi kalori yang disukai dan
demam
DO:
menurun. jenis nutrient.
- Berat badan dari - Monitor asupan makanan.
TTV
TD :113/70 mmHg memburuk menjadi -Monitor berat badan
N : 140 x/menit membaik.
S : 38◦ C - Nafsu makan dari Tindakan Terapeutik :
P : 24x/menit
memburuk menjadi - Sajikan makanan secara
membaik. menarik dan suhu yang
sesuai.
- Berikan makanan tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi.
- Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
Tindakan Edukasi :
- Ajurkan posisi duduk jika
mampu.
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrien yang
dibutuhkan, jika perlu.
12
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn. A Dx. Medik : Kolik Abdomen
Umur :12 Tahun Ruangan :Melati Bawah
Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal :01-03-2023
No. Jam
Implementasi Evaluasi
Diagnosa
13
nyeri
Hasil : pasien dapat mengetahui penyebab
nyeri yang dirasakan, perode nyeri dan
pemicu nyeri yang dirasakan
Hasil : Ajarkan nafas dalam
14
merasa tidur dengan cukup dan istirahat
dengan maksimal
5. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
Hasil : klien mengatakan sudah bisa
melakukan terapi relaksasi nafas dalam
6. Menganjurkan memonitor nyeri secara saat bergerak cukup menurun
nyeri 2
mandiri
Hasil : pasien dapat memprediksi A : Masalah teratasi sebagian
aktifitas yang dilakukan agar tidak memivu
nyeri P : lanjutkan intervensi
7. Mengajarkan teknik non farmakologis - Pemberian obat omeprazole
untuk mengurangi rasa nyeri - buskopan
Hasil : pasien sudah dapat melakukan
secara mandiri terapi relaksasi nafas dalam
jika pasien merasa nyeri
13.25
15
- Pasien
mengataka
n nafsu
sudah
mulaimeni
ngkatKlie
n
mengataka
n masih
mual. O: • 7.
Nampak
berat
badan
klien
menurun•
Nampak
kllien
mual. •
KU lemas.
A:
16
sudah cukup menurun, tanpak sikap hati-
hati saat bergerak sudah menurun
9. Mengulang teknik non Farmakologis
yaitu yang telah diajarkan yaitu teknik
relaksasi nafas dalam
Hasil : hasil tanpak bisa mandiri
melakukan terapi relaksasi nafas dalam
tanpa diajar lagi
10. Identivikasi istirahat dan tidur
Hasil : pasien mengatakan sudah
merasa tidur dengan cukup dan istirahat
dengan maksimal
11. Menjelaskan strategi meredakan nyeri P : Hentikan intervensi
Hasil : klien mengatakan sudah bisa
melakukan terapi relaksasi nafas dalam
12. Menganjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
Hasil : pasien dapat memprediksi
aktifitas yang dilakukan agar tidak memivu
nyeri
13. Mengajarkan teknik non farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Hasil : pasien sudah dapat melakukan
secara mandiri terapi relaksasi nafas dalam
jika pasien merasa nyeri
17