Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN


OSTEOATRITIS GENU DEXTRA

Disusun oleh :
MOHAMMAD YOGA FATONI
NIM. 201133045

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK
PRODI PROFESI NERS
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
BAB I
ASUHAN KEPERAWATAN

FORMAT PENGKAJIAN KLIEN


KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

Tanggal/Hari Pengkajian : 28-09-2020 Jam : 09-00

I. IDENTITAS KLIEN.
Inisial Klien : Tn. A No. Reg :
Umur : 45 tahun Tgl. MRS :
Jenis Kelamin : laki-laki Diagnosa medis : Osteoartritis
Suku/Bangsa : jawa/indonesia
Agama : islam
Pekerjaan : Petani
Pendidikan :SMP
Alamat : gelangrejo, Sukoharjo
Asuransi : (BPJS/UMUM)

II. RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING HISTORY)


Riwayat Sebelum Sakit :
Penyakit berat yang pernah diderita : Hipertensi ( ), DM ( ), Lain-lain ……..
Obat-obat yang biasa dikonsumsi : obat penurun panas
Kebiasaan berobat : sebulan sekali control ke puskesmas
Alergi :-
Kebiasaan merokok / alkohol :merokok

Riwayat Penyakit Sekarang :


Keluhan Utama : lutut kanan terasa nyeri, kemeng, dan tidak bisa di
tekuk.
Riwayat Keluhan Utama : Pasien mengatakan lutut kanan nyeri, kemeng-
kemeng, sakit,kalau ditekuk tidak bisa sudah 1
minggunan, , susah bergerak (kaku), sering
merasakan kram pada kedua kaki dan pasien
terpeleset jatuh dan saat itu lutut kanan merasakan
sakit yang luar biasa
Upaya yang telah dilakukan :pasien dibawa ke puskesmas dan di rujuk ke
rumah sakit

Riwayat Penyakit Dahulu:


Terapi/operasi yang pernah dilakukan :- pasien pernah operasi amandel dan hipertensi

Riwayat Kesehatan Keluarga dan Genogram :

Riwayat Kesehatan Lingkungan : -

Riwayat Kesehatan lainnya :-

Alat Bantu yang dipakai :


- Gigi palsu : ( ) ya (  ) tidak
- Kaca mata : ( ) ya (  ) tidak
- Pendengaran : ( ) ya (  ) tidak
- Lainnya (sebutkan) : ………………………………………………………

III. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK


Tingkat Ketergantungan : (  ) ringan ( ) sebagian ( ) total

Tanda-tanda vital, TB dan BB :

S : 36C. N :79. x/mnt. TD : 150/100 mmHg. RR :19 x/mnt. HR : …. x/mnt.

( ) axial ( ) teratur ( ) lengan kiri (  ) normal ( ) Teratur


( ) rektal ( ) tidak teratur ( ) lengan kanan ( ) cyanosis ( ) tidak Teratur
( ) oral ( ) kuat ( ) berbaring ( ) cheynestoke
( ) lemah ( ) duduk ( ) kusmaul
Lainnya (sebutkan) –
TB: ……………. Cm. BB : …… kg.

5555 5555
Kekuatan Otot: ( ki ) ( ka )
3333 5555
SISTEM TUBUH:

Pernapasan ( B1 : Breathing )

Hidung : Asimetris ( ), deviasi septum ( ), Epistaksis ( ), lain-lain simetris


Trakhea : Deviasi trachea ( ), disfagia ( )
( ) nyeri ( ) dyspnea ( ) orthopnea ( ) cyanosis ( ) batuk darah
( ) napas dangkal ( ) retraksi dada ( ) sputum ( ) tracheostomy ( ) respirator

Suara Tambah : TAK


( ) wheezing : lokasi ………………………
( ) ronchi : lokasi ………………………
( ) rales : lokasi ………………………
( ) crackles : lokasi ………………………
( ) stridor : lokasi ………………………

Benduk dada :
( ) simetris ( ) tidak simetris ( ) lainnya (sebutkan) ……………..

Cardiovaskuler (B2 : Bleeding)


( ) nyeri dada ( ) pusing ( ) sakit kepala ( ) palpitasi ( ) clubbing finger

Suara jantung :
( ) normal ( S1/S2 tunggal )
( ) kelainan: S3 ( ), S4 ( ), Mur-mur ( ), Gallop ( ),

Edema :
( ) palpebra ( ) anasarka ( ) extremitas atas ( ) extremitas bawah ( ) ascites ( ) tda
ada
( ) lainnya (sebutkan ) : normal

Persyrafan ( B3 : Brain )
( ) composmentis ( ) apatis ( ) somnolent ( ) sopor ( ) koma ( )
gelisah

Glasgow Coma Scale ( GCS ) :


E :4 V :5 M:6 Nilai total : 15

Kepala wajah
(  ) t.a.k ( ) t.a.k
( ) mesosepal ( ) asimetris
( ) asimetris ( ) bell palsy
( ) hematoma ( ) kel. Congenital

Mata :
Sklera : () putih ( ) icterus ( ) merah ( ) perdarahan
Konjungtiva : ( ) pucat ( ) merah muda
Pupil : ( ) isokor ( ) anisokor ( ) miosis ( ) midriasis

Leher ( sebutkan) : kesulitan menelan ( ), suara parau ( ), pembesaran tyroid ( ), PVJ ( )

Refleks Tendon Normal:


Bisep ( +), Trisep ( + ), Brakhialis ( + ), Patella ( + ), Achiles ( + )

Refleks Tidak Normal:


Kaku kuduk ( ), Babinski’s ( ), Bruzinski’s I ( ), Bruzinski’s II ( ), Kernig Sign ( )

Persepsi sensori :
Pendengaran :
- Kiri : ( ) baik, ( ) tidak baik
- Kanan : (  ) baik, ( ) tidak baik

Penciuman : (  ) baik, ( ) tidak baik


Pengecapan : Manis : (  ) baik ( ) tidak,
Asin : (  ) baik ( ) tidak
Panit : (  ) baik ( ) tidak
Penglihatan : (  ) baik ( ) tidak
- Kiri : (  ) baik ( ) tidak
- kanan : (  ) baik ( ) tidak
Alat Bantu : ……………………………………………………………
Perabaan : Panas : ( ) baik ( ) tidak
Dingin : (  ) baik ( ) tidak
Tekan : (  ) baik ( ) tidak

Perkemihan-Eliminasi Uri ( B4 : Bladder )

Produksi urine : ± 1200 ml. Frekuensi : 5 x/hari


Warna : kuning jernih Bau : khas

( ) oliguri ( ) poliuri ( ) dysuri ( ) hematuri ( ) nocturi ( ) nyeri ( ) dipasang


kateter
( ) menetes ( ) panas ( ) sering ( ) inkotinen ( ) retensi ( ) cictotomi (  ) tidak ada
masalah
Lainnya ( sebutkan) --

Pencernaan- Eliminasi Alvi (B5 : Bowel )


Mulut dan tenggorok : mukosa lembab () merah muda ( ), kesulitan menelan ( )
Abdomen : distensi ( ), nyeri tekan ( ), H/L tidak teraba
Rectum :

BAB : 1 x/hari, konsistensi : lunak


( ) diare ( ) konstipasi ( ) feses berdarah ( ) tidak terasa ( ) kesulitan
( ) melena ( ) colostomi ( ) wasir ( ) pencahar ( ) lavament
(  ) tidak ada masalah
Lainnya ( sebutkan ) …………………………………
Diet :

Tulang-Otot-Integumen ( B6 : Bone )
Kemampuan pergerakan sendi (  ) bebas ( ) terbatas
- Parese : ( ) ya (  ) tidak
- Paralise : ( ) ya (  ) tidak
- Hemiparese : ( ) ya ( ) tidak
- Lainnya ( Sebutkan ) --
Extremitas :
- Atas : (  ) tidak ada kelainan ( ) peradangan ( ) patah tulang
( ) perlukaan
Lokasinya ………………..
- Bawah : () tidak ada kelainan (  ) peradangan ( ) patah tulang
( ) perlukaan
Lokasinya lutut sebelah kanan.

Tulang belakang : kifosis ( ), lordosis ( ), skoliosis ( ), nyeri ( )

Kulit :
- Warna kulit : ( ) ikterik ( ) cyanotik ( ) pucat
( ) kemerahan ( ) pigmentasi

- Akral : (  ) hangat ( ) panas ( ) dingin kering ( ) dingin basah

- Turgor : elastis 2 detik normal 2-3 detik

Sistem Endokrin

Terapi hormon : …
Karakteristik sex sekunder : ( ) normal (  ) tidak
Riwayat pertumbuhan dan perkembangan fisik :
( ) Perubahan ukuran kepala, tangan atau kaki pada waktu dewasa.
( ) Kekeringan kulit atau rambut
( ) Exopthalmus
( ) Goiter
( ) Hipoglikemia
( ) Tidak toleran terhadap panas
( ) Tidak toleran terhadap dingin
( ) Polidipsi
( ) Poliphagi
( ) Poliuria
( ) Postural hipotensi
( ) Kelemahan
( ) lainnya ( sebutkan ) :
System Reproduksi
Laki-laki:
- Kelamin : Bentuk (  ) normal
( ) tidak normal (jelaskan) ……………………………........

Kebersihan (  ) bersih
( ) kotor (jelaskan) ……………………………. ……

IV. POLA AKTIVITAS.

Makan :
Frekuensi : 3 x/hari, waktu makan ( ) tidak teratur ( ) teratur
Jenis menu :
Yang disukai :
Yang tidak disukai :
Pantangan :
Alergi :

Minum :
Frekuensi : 1200 cc/hari
Jenis menu :
Yang disukai :
Yang tidak disukai :
Pantangan :
Alergi :

Kebersihan diri :
Mandi : 2x/hari.
Keramas : 2x/minggu.
Sikat gigi : 2x/hari.
Memotong Kuku : 1x/minggu.
Ganti Pakaian : 3x/hari.
Masalah : ( ) ada, () tidak

Istirahat dan Aktivitas :


Tidur siang : lama 1 jam, jam 12 s/d jam 13
Tidur malam : lama 7 jam, jam 9 s/d jam 5
Aktivitas sehari-hari : bertani

V. PSIKOSOSIAL.
Sosial/Interaksi :

Dukungan keluarga :
(  ) aktif ( ) kurang ( ) tidak ada
Dukungan Kelompok/teman/masyarakat :
(  ) aktif ( ) kurang ( ) tidak ada

Reaksi saat interaksi :


( ) tidak kooperatif ( ) bermusuhan ( ) mudah tersinggung ( ) defensif
( ) curiga (  ) kontak mata ( ) lainnya (sebutkan)
……………………………….

Konflik yang terjadi terhadap :


( ) peran ( ) nilai ( ) lainnya (sebutkan)
………………………..

Spiritual :
Konsep tentang penguasa kehidupan :
( ) Tuhan (  ) Allah ( ) Dewa
( ) lainnya (sebutkan) ………………………….

Sumber kekuatan/harapan saat sakit :


( ) Tuhan (  ) Allah ( ) Dewa
( ) lainnya (sebutkan) ………………………….

Ritual Agama yang bermakna/berarti/diharapkan saat ini


(  ) Sholat ( ) baca kita suci
( ) lainnya (sebutkan) …………………………………….

Sarana/peralatan/orang yang diperlukan untuk melaksanakan ritual agama yang diharapkan


saat ini :
( ) lewat ibawah ( ) Rohaniawan
( ) Lainnya (sebutkan) ………………………………

Upaya Kesehatan yang bertentangan dengan keyakinan agama :


( ) makanan ( ) Tindakan ( ) obat-obatan
( ) lainnya (sebutkan) ……………..

Keyakinan/kepercayaan bahwa Tuhan akan menolong dalam menghadapi situasi sakit saat
ini :
(  ) Ya ( ) Tidak

Keyakinan/kepercayaan bahwa penyakit dapat disembuhkan :


(  ) Ya ( ) Tidak

Persepsi terhadap penyebab penyakit :


( ) Hukuman (  ) Cobaan/peringatan
( ) lainnya (sebutkan) …………………
Kebutuhan Pembelajaran :

Pengetahuan tentang penyebab penyakit :


(  ) Ya ( ) Tidak ( ) keliru
Alasan :

Pengetahuan tentang proses perjalanan penyakit/proses penularan :


( ) Ya (  ) Tidak ( ) keliru
( ) lainnya (sebutkan)

Pengetahuan tentang upaya penyembuhan penyakit :


(  ) pengobatan ( ) Pembedahan Perawatan ( ) nutrisi
( ) lainnya (sebutkan)

Pengetahuan tentang pemeriksaan diagnostik (jelaskan) :


Laboratorium :
Radiologi :
Lainnya :

Gejala/tanda kekambuhan :
( ) Ya (  ) sebagian ( ) Keliru lainnya(sebutkan) ……………….

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan laboratorium

Tanggal Jenis Hasil Normal


Pemeriksaan pemeriksaan ( Satuan)
28-09-2020 Hb 11,5 12-14
Hemetokrit 34,8 37-43
Leukosit 9.400 4000-10.000
trombosit 284.000 150.000-
Eritrosit 3,66 450.000
MCV 95,1 40-46
MCH 31,4 80.0-90.0
Niferensial 63,1 26,5-30,5
Segmen 27,7 40-80
Lionfosit 9,2 20-40
Jenis Hasil Normal
pemeriksaan ( Satuan)
Gas Sewaktu 90 1-10
Gas Puasa 136 75-140
Fungsi ginjal 3,8 75-115
Kelost total 191 2,6-6,1
Kolest HDL 123,7 < 220
Kolest LDL 56 < 150
< 200

VII. TERAPI MEDIS

Tanggal Obat Dosis dan Satuan Rute


28-09-2020 Santagesic 3x1 ampul IV
Ranitidin 2x1 sehari/12jam IV
Methil 62,5mg IV
prednisolon 3xtiap/8jam

Tanda tangan

( mohammad yoga fatoni)


ANALISA DATA
No. DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
1 DS. Pasien menyatakan nyeri Faktor presipitasi (agen cedera Nyeri akut
dilutut kanan sejak 1 minggu fisik)
sebelum dirawat di RS.
Reseptor nyeri
DO. KU Compos mentis
TD : 130/80 nyeri
Nadi : 88x/menit
Suhu : 36,50 C persepsi nyeri
P : jatuh dari motor
Q : pegel-pegel,kemeng, nyeri menekan saraf
R : lutut kanan
S:6 nyeri akut
T : setiap berjalan sakit
Therapi ; inj
 Satagesic 3x tiap 8 jam
 Ranitidin 2xtiap 12
jam
 MTP 62,5 mg 3xtiap
8 jam Per 1.V

2 DS. Pasien mengatakan lutut Trauma Gangguan mobilitas


kanan sakit untuk ditekuk fisik
atau digerakkan Nyeri

DO. Pasien dalam berpindah


tempat menggunakan kursi Hambatan mobilitas fisik
roda ADL dibantu keluarga

3 DS.Pasien mengtakan tidak Kurang informasi terkait Deficit pengetahuan


mengerti tentang penyakitnya penyakit

DO. Pasien mengatakan


belum tahu tentang sakitnya Kurang pengetahuan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL MASALAH PARAF
MUNCUL TERATASI
1 Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera 29-09-2020
fisik

2 Gangguan mobilitas fisik berhubungan 29-09-2020


dengan nyeri
3 Deficit pengetahuan berhubungan dengan 29-09-2020
kurang pengetahuan

RENCANA KEPERAWATAN
No TANGGAL DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWA KRITERIA HASIL
TAN
1 29-09-2020 Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Observasi 1. Mengetahui
berhubungan asuhan TTV dan keadaan
dengan agen keperawatan Tingkat nyeri umum
injuri selama 3x24jam pasien pasiendan
Nyeri pasien 2. Ajarkan tindakan
berkurang dengan pasien selanjutnya
kriteria hasil tertarik 2. Nafas
1. TTV dalam relaksasi dalam dapat
batas normal nafas dalam merilekskan
2. Nyeri 3. Edukasi pasiendan
berkurang pasien dan mengalihka
skala 0 keluarga nyeri
3. wajah rileks untuk 3. Mengoptim
membatasi alkan
pengunjung pasien untuk
4. kolaborasi istirahat
dengan 4. obat oral
dokter getik dapat
pemberian megurangi
analgetik rasa nyeri

2 29-09-2020 Hambatan Setelah dilakukan 1. Observasi 1. Mengetahui


Mobilitas Fisik asuhan kemampuan keadaaan
keperawatan pasien umum
selama 3x24 jam dalam 2. ROM
tidak terjadi beraktifitas dapat
hambatan 2. Lakukan mengurangi
mobilitas fisik ROM kekakuan
3. Edukasi otot
keluarga 3. mengurangi
untuk faktor resiko
mendamping 4. Fisioterapi
i aktifitas mengurangir
pasien asa nyeri
4. kolaborasi
dengan
keluarga
3 29-09-2020 Kurang Setelah dilakukan 1. Kaji 1. Mengetahui
pengetahuan asuhan tingkat tingkat
keperawatan pengetahu pengetahuan
selama 1x24 jam an pasien penyakit
pasien pahaam 2. Berikan 2. pendidikan
dengan kriteria pendidikan kesehatan
hasil: pasien kesehatan dapat
mengetahui tentang meningkatk
penyakitnya penyakitnya an
3. Ajarkann pemahaman
pasien pasien
cara 3. pasien
pencegah paham cara
an pencegaha
penyakit 4. Pasien
4. kolaborasi memahami
dengan proses
dokter untuk perjalanan
memberikan penyakit
informasi

CATATAN KEPERAWATAN DAN PERKEMBANGAN


No. TANGGAL TINDAKAN DAN PARAF EVALUASI ( SOAP ) PARAF
DAN JAM RESPON/ HASIL DAN JAM

1 29-09-2020 1. Mengobservasi Subjek:


7.30 TTV dan Tingkat - px mengatakan
nyeri pasien nyeri pada lutut
R/ P : jatuh dari kanan,
motor P : jatuh dari motor
Q : pegel-pegel Q : pegel-
kemeng, nyeri pegel,kemeng, nyeri R
R : lutut kanan : lutut kanan
S:5 S:5
T : setiap berjalan T : setiap berjalan
sakit sakit
2. mengajarkan - Px mengatakan
08.00 wib pasien tertarik kakinya sakit kalau
relaksasi nafas ditekuk
dalam
R/ px mengikuti
3. memberikan Objek:
08.15 edukasi pasien dan Ku : composmentis
keluarga untuk - RR : 20 x/menit
membatasi - N : 89 x/menit
pengunjung - S : 36OC
R/ kooperatif - TD: 130/90 mm/Hg
4. berkolaborasi - Beraktivitas
08.20 dengan dokter menggunakan kursi
memberiakan obat roda
R/ Satagesic 3x
tiap 8 jam Analisa:
Ranitidin 2xtiap 12 Masalah nyeri akut
jam belum teratasi
MTP 62,5 mg Planning:
3xtiap 8 jam Per - Observasi nyeri
1.V - Tehnik relaksasi
nafas dalam
- Kolaborasi
pemberian obat

2 30-09-2020 1. Mengobservasi Subjek:


TTV dan Tingkat - px mengatakan
nyeri pasien nyeri pada lutut
R/ P : jatuh dari kanan sudah
motor berkurang,
Q : pegel-pegel P : jatuh dari motor
kemeng, nyeri Q : pegel-
R : lutut kanan pegel,kemeng, nyeri R
S:3 : lutut kanan
T : setiap berjalan S:3
sakit T : setiap berjalan
2. mengajarkan sakit
pasien tertarik
relaksasi nafas
dalam Objek:
R/ px mengikuti Ku : composmentis
3. memberikan - RR : 19 x/menit
edukasi pasien dan - N : 78 x/menit
keluarga untuk - S : 36,5OC
membatasi - TD: 120/90 mm/Hg
pengunjung
R/ kooperatif Analisa:
4. berkolaborasi Masalah nyeri akut
dengan dokter teratasi sebagian
memberiakan obat
R/ Satagesic 3x Planning:
tiap 8 jam - Observasi nyeri
Ranitidin 2xtiap 12 - Tehnik relaksasi
jam nafas dalam
MTP 62,5 mg Kolaborasi pemberian
3xtiap 8 jam Per obat
1.V

3 01-10-2020 1. Mengobservasi Subjek:


TTV dan Tingkat - px mengatakan
nyeri pasien nyeri pada lutut
R/ P : jatuh dari kanan hilang datang
motor - skala nyeri : 2,
Q : pegel-pegel - Px mengatakan
kemeng, nyeri kakinya bisa ditekut
R : lutut kanan
S:3 Objek:
T : setiap berjalan Ku : composmentis
sakit - RR : 20 x/menit
2. mengajarkan - N : 77 x/menit
pasien tertarik - S : 36,3OC
relaksasi nafas - TD: 120/80 mm/Hg
dalam - Beraktivitas tanpa
R/ px mengikuti alat
3. memberikan
edukasi pasien dan Analisa:
keluarga untuk Masalah nyeri akut
membatasi teratasi
pengunjung Planning:
R/ kooperatif Intervensi di hentikan
4. berkolaborasi
dengan dokter
memberiakan obat
R/ Satagesic 3x
tiap 8 jam
Ranitidin 2xtiap 12
jam
MTP 62,5 mg
3xtiap 8 jam Per
1.V
BAB II
PEMBAHASAN

A. ANALISIS KASUS
Pada analisa kasus ini penulis membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien
osteoatritis genu dextra. Osteoarthritis (OA) merupakan gangguan dari persendian
diatrodial yang dicirikan oleh fragmentasi dan terbelah-belahnya kertilago persendian.
Lesi permukaan itu disusul oleh proses pemusnahan kartilago secara progresif. Melalui
sela-sela yang timbul akibat proses degenerasi fibrilar pada kartilago, cairan synovial
dipenetrasikan ke dalam tulang dibawah lapisan kartilago, yang akan menghasilkan kista-
kista. Kartilago yang sudah hancur mengakibatkan sela persendian menjadi sempit.
Bereaksi terhadap lesi kartilago dengan pembentukan tulang baru (osteofit) yang
menonjol ke tepi persendian (Winarto, 2018). Gejala umum biasanya seperti
pembengkakan, kemerahan, nyeri dilutut, siku, pergelangan tangan maupun disendi-sendi
lain Hal ini terjadi karena tidak semua tanda dan gejala yang ada dalam teori ada pada
pasien. Pada kasus ini didapatkan hasil pengkajian keluhan pasien yaitu pasien
mengatakan nyeri pada kaki kanan bagian lutut, kemeng-kemeng, sakit,kalau ditekuk
tidak bisa sudah 1 minggunan, skala nyeri 6 pasien mengatakan terjatuh dan merasakan
sakit. Dari data tersebut penulis mengangkat diagnose keperawatan nyeri akut
berbuhungan dengan agen injuri dikarenakan pasien mengalami jatuh.

B. ANALISA INTERVENSI
Intervensi atau pengembangan strategi desain untuk mencegah, mengurangi, dan
mengatasi masalah-masalah yang telah diidentifikasikan dalam diagnosis keperawatan.
Rencana keperawatan ini disesuaikan dengan kondisi klien dan fasilitas yang ada. Dalam
kasus ini penulis mencantumkan tujuan kriteria hasil yang ingin dicapai pada diagnosa
diatas adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam didapatkan nyeri
akut teratasi dengan criteria hasil Nyeri pasien berkurang dengan kriteria hasil vital sign
dalam batas normal, Nyeri berkurang dengan skala 0, wajah pasien tampak rileks, pasien
dapat beraktivitas dengan normal. Kriteria waktu ini dadasarkan pada unsur etiologi atau
tanda dan gejala dalam diagnosis keperawatan yang ada (Nursalam, 2011).
Rencana tindakan dalam diagnosa keperawatan nyeri akut meliputi: Observasi
TTV dan Tingkat nyeri pasien untuk mengetahui keadaan umum pasien dan tindakan
selanjutnya, Ajarkan pasien tertarik relaksasi nafas dalam agar pasien merasa tenang,
rileks dan mengalihkan rasa nyeri, edukasi pasien dan keluarga untuk membatasi
pengunjung agar pasien dapat beristirahat dengan optimal, kolaborasi dengan dokter
pemberian analgetik guna penyembuhan pasien.

C. Rencana Ide-Ide Baru


Dari hasil pencairan jurnal terbaru terkait penelitian tentang intervensi yang
dierikan untuk meredakan nyeri pada pasien didapatkan beberapa jurnal terkait. Dari
Utami & Khoiriyah (2020) yang berjudul Penurunan Skala Nyeri Akut Post Laparatomi
Menggunakan Aromaterapi Lemon. Hasil dari penelitian tersebut yaitu penelitian
menunjukkan pasien 1 post operasi laparatomi dengan skala nyeri 4. Setelah diberikan
aromaterapi lemon pada hari 1 dan 2 skala nyerinya 3, kemudian pada hari 3 skala
nyerinya 2. Pasien 2 post operasi laparatomi dengan skala nyeri 4. Setelah diberikan
aromaterapi lemon pada hari 1 skala nyerinya 3 dan pada hari 2 dan 3 skala nyerinya 2.
Pemberian aromaterapi lemon dapat menurunkan skala nyeri pada pasien post operasi
laparatomi. Dan penelitian dari Firdaningsih, Amirullah, & Amin, (2019) yang berjudul
pengaruh pemberian kompres hangat terhadap tingkat nyeri pada lanjut usia yang
menderita. Hasil penelitian tersebut yaitu hasil penelitian yang diperoleh sebelum
pemberian kompres hangat pasien derajat nyeri sebanyak 2 responden atau (6,7%) pasien
derajat cat sedang sebanyak 28 responden atau (93,3). Sedangkan hasil setelah kompres
hangat akan menurunkan derajat nyeri pasien sebanyak 20 responden atau (66,7%) pasien
derajat nyeri sedang sebanyak 10 responden atau (33,3%). Berdasarkan penjelasan di atas,
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian kompres hangat terhadap tingkat nyeri
pada lanjut usia yang menderita.
Dari jurnal yang didapat bahwa terdapat intervensi keperawatan yang dapat
diberikan kepada pasien yang mengalami nyeri. Selain pemberian obat dan relaksasi
nafas dalam.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Dari analisis kasus diatas didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. pemberian aromaterapi lemon dengan cara difusi selama 30 menit, selama 3 hari.
Pemberian aromaterapi lemon dengan cara difusi menunjukkan adanya pengaruh
terhadap penurunan intensitas nyeri yang diukur menggunakan NRS (Numeric Rating
Scale)
2. pemberian terapi kompres air hangat mempunyai pengaruh terhadap penurunan nyeri
pada pasien rematik.
Selain memberikan tehnik pengalihan nyeri dengan relaksasi nafas dalam dan pemberian
analgetik. Intervensi aromaterapi lemon dan kompres air hangat juga dapat diberikan
kepada pasien sebagai opsi untuk mengurasi rasa nyeri.

B. Saran
Diharapkan dengan adanya analisa kasus ini lebih banyak lagi penelitian tentang sebuah
intervensi keperawatan untuk mengurangi nyeri pada pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Firdaningsih, Amirullah, & Amin, A. N. (2019). Warm Compress Of Pain Level In Patients
Elderly Who Suffers Rematic. Comprehensive Health Care, 3(1), 36–42.
https://doi.org/10.37362/jch.v3i1.218

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI). Edisi 1.
Jakarta. Persatuan Perawat Indonesia.

Utami, R. N., & Khoiriyah, K. (2020). Penurunan Skala Nyeri Akut Post Laparatomi
Menggunakan Aromaterapi Lemon. Ners Muda, 1(1), 23.
https://doi.org/10.26714/nm.v1i1.5489

Winarto, Y. T. (2018). Karya Tulis Ilmiah Sosial. 153. Retrieved from


https://books.google.co.id/books?id=Hr8waKol42IC

Anda mungkin juga menyukai