Anda di halaman 1dari 28

BAB I

LAPORAN KASUS KELOLAAN

A. Pengkajian

Tanggal/Hari Pengkajian : 29 September 2020 Jam :08.00

I. IDENTITAS KLIEN.
Inisial Klien :Ny. M No. Reg :00001578

Umur :27 Tahun Tgl. MRS : 27 September 2020

Jenis Kelamin :Perempuan Diagnosa medis : Hemoroid

Suku/Bangsa :Melayu

Agama :Islam

Pekerjaan :Wiraswasta

Pendidikan :SLTP

Alamat : Sragen Jawa Tengah

Asuransi : (BPJS/UMUM)

II. RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING HISTORY)


Riwayat Sebelum Sakit :

Penyakit berat yang pernah diderita : Tidak ada

Obat-obat yang biasa dikonsumsi : -

Kebiasaan berobat : Di Puskesmas

Alergi :Tidak ada riwayat alergi obat

Kebiasaan merokok / alkohol :-

Riwayat Penyakit Sekarang :

Keluhan Utama :Pasien mengatakan nyeri


Riwayat Keluhan Utama : keluhan utama yang dirasakan pasien yaitu
merasakan nyeri dengan skala 5 pada post operasi dan Pasien tampak lemah
dan meringis kesakitan. Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit
pasien mengeluh anus nyeri seperti panas selama 4 bulan dan sakit saat
buang air besar. Pasien mengatakan belum pernah mengalami penyakit yang
dideritanya sekarang. Sehingga pada tanggal 27 September 2020 pasien
mulai periksa rawat jalan dan akhirnya opname di rumah sakit dan pada
tanggal 28 jam 10.00 dilakukan operasi dengan metode hemoroiddektomi
untuk menangani kasus hemoroid.

Upaya yang telah dilakukan :Berobat di puskesmas dan di rujuk ke


Rumah Sakit

Riwayat Penyakit Dahulu:

Terapi/operasi yang pernah dilakukan : Tidak ada

Riwayat Kesehatan Keluarga dan Genogram : Keluarga tidak ada yang


mengalami sakit keturunan seperti DM, Hipertensi, Asma dan lainnya.

Genogram

Keterangan :
= Laki laki meninggal
= Perempuan meninggal
= Laki-laki

= Perempuan

= Klien
Riwayat Kesehatan Lingkungan : bersih

Riwayat Kesehatan lainnya :-

Alat Bantu yang dipakai :

- Gigi palsu : ( ) ya (  ) tidak


- Kaca mata : ( ) ya ( ) tidak
- Pendengaran : ( ) ya ( ) tidak
- Lainnya (sebutkan) :
………………………………………………………

III. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK


Tingkat Ketergantungan : ( ) ringan ( ) sebagian (  ) total

Tanda-tanda vital, TB dan BB :

S :36,5 C. N : 80 x/mnt. TD : 120/70mmHg. RR : 20x/mnt.

( ) axial ( ) teratur (  ) lengan kiri ( ) normal


( ) Teratur

( ) rektal ( ) tidak teratur ( ) lengan kanan ( ) cyanosis


( ) tidak Teratur

( ) oral ( ) kuat ( ) berbaring ( ) cheynestoke

( ) lemah ( ) duduk ( )
kusmaul

Lainnya (sebutkan) –

TB:155 Cm. BB :55 kg.

3333 3333

Kekuatan Otot: ( ki ) ( ka )

3333 3333

SISTEM TUBUH:
Pernapasan ( B1 : Breathing )

Hidung : Asimetris ( ), deviasi septum ( ), Epistaksis ( ),


lain-lain ……………...

Trakhea : Deviasi trachea ( ), disfagia ( )

(  ) nyeri ( ) dyspnea ( ) orthopnea ( )


cyanosis ( ) batuk darah

( ) napas dangkal ( ) retraksi dada ( ) sputum ( )


tracheostomy ( ) respirator

Suara Tambah :

( ) wheezing : lokasi ………………………

( ) ronchi : lokasi ……………………….

( ) rales : lokasi ………………………

( ) crackles : lokasi ………………………

( ) stridor : lokasi ………………………

Benduk dada :

( ) simetris ( ) tidak simetris ( ) lainnya


(sebutkan) ……………..

Cardiovaskuler (B2 : Bleeding)

( ) nyeri dada ( ) pusing ( ) sakit kepala ( ) palpitasi ( )


clubbing finger

Suara jantung :

(  ) normal ( S1/S2 tunggal )

( ) kelainan: S3 ( ), S4 ( ), Mur-mur ( ), Gallop


( ),

Edema :
( ) palpebra ( ) anasarka ( ) extremitas atas ( ) extremitas bawah (
) ascites ( ) tda ada

( ) lainnya (sebutkan ) : …………………………………………..

Persyrafan ( B3 : Brain )

( ) composmentis ( ) apatis ( ) somnolent ( ) sopor


( ) koma ( ) gelisah

Glasgow Coma Scale ( GCS ) :

E: 4 V: 5 M: 6 Nilai total : 15

Kepala wajah

( ) t.a.k (  ) t.a.k

( ) mesosepal ( ) asimetris

( ) asimetris ( ) bell palsy

( ) hematoma ( ) kel. Congenital

Mata :

Sklera : ( ) putih ( ) icterus (  ) merah ( )


perdarahan

Konjungtiva : ( ) pucat (  ) merah muda

Pupil : ( ) isokor (  ) anisokor ( ) miosis ( ) midriasis

Leher ( sebutkan) : kesulitan menelan ( ), suara parau ( ), pembesaran


tyroid ( ), PVJ ( )

Refleks Tendon Normal:


Bisep ( +), Trisep ( + ), Brakhialis ( + ), Patella ( + ),
Achiles ( + )

Refleks Tidak Normal:

Kaku kuduk ( ), Babinski’s ( ), Bruzinski’s I ( ), Bruzinski’s


II ( ), Kernig Sign ( )

Persepsi sensori :

Pendengaran :

- Kiri : ( ) baik, ( ) tidak baik

- Kanan : ( ) baik, ( ) tidak baik

Penciuman : ( ) baik, ( ) tidak baik

Pengecapan : Manis : ( ) baik ( ) tidak,

Asin : ( ) baik ( ) tidak

Panit : (  ) baik ( ) tidak

Penglihatan : ( ) baik ( ) tidak

- Kiri : ( ) baik ( ) tidak

- kanan : (  ) baik ( ) tidak

Alat Bantu : ……………………………………………………………

Perabaan: Panas : ( ) baik ( ) tidak

Dingin : (  ) baik ( ) tidak

Tekan : ( ) baik (  ) tidak

Perkemihan-Eliminasi Uri ( B4 : Bladder )


Produksi urine : ± 1200 cc. Frekuensi : 5 x/hari

Warna : Kuning…………….. Bau : ada

( ) oliguri ( ) poliuri ( ) dysuri ( ) hematuri ( ) nocturi ( )


nyeri ( ) dipasang kateter

( ) menetes ( ) panas ( ) sering ( ) inkotinen ( ) retensi ( )


cictotomi ( ) tidak ada masalah

Lainnya ( sebutkan) --

Pencernaan- Eliminasi Alvi (B5 : Bowel )

Mulut dan tenggorok : mukosa lembab (  ) merah muda ( ), kesulitan


menelan ( )

Abdomen : distensi ( ), nyeri tekan ( ), H/L tidak teraba

Rectum : nyeri dan terpasang tampon dan kulit sekitar luka


tidak merah dan tidak tampak kotor.

P : Nyeri post op hemoroiddektomi

Q : seperti tertusuk-tusuk

R : nyeri pada anus

S : Skala 5

T : hilang timbul

BAB : 1 x/hari, konsistensi : ……………………

( ) diare ( ) konstipasi ( ) feses berdarah ( ) tidak terasa ( )


kesulitan

( ) melena ( ) colostomi ( ) wasir ( ) pencahar ( )


lavament

( ) tidak ada masalah

Lainnya ( sebutkan ) …………………………………

Diet :
Tulang-Otot-Integumen ( B6 : Bone )

Kemampuan pergerakan sendi ( ) bebas ( ) terbatas

- Parese : ( ) ya ( ) tidak

- Paralise : ( ) ya ( )
tidak

- Hemiparese : ( ) ya ( )
tidak

- Lainnya ( Sebutkan ) --

Extremitas :

- Atas : (  ) tidak ada kelainan ( ) peradangan ( ) patah


tulang

( ) perlukaan

Lokasinya ………………..

- Bawah : (  ) tidak ada kelainan ( ) peradangan ( ) patah


tulang

( ) perlukaan

Lokasinya ………………..

Tulang belakang : kifosis ( ), lordosis ( ), skoliosis ( ), nyeri ( )

Kulit :

- Warna kulit : ( ) ikterik ( ) cyanotik (  ) pucat

( ) kemerahan ( ) pigmentasi

- Akral : ( ) hangat ( ) panas (  ) dingin kering ( )


dingin basah

- Turgor : Baik

Sistem Endokrin

Terapi hormon : …

Karakteristik sex sekunder : ( ) normal ( ) tidak


Riwayat pertumbuhan dan perkembangan fisik :

( ) Perubahan ukuran kepala, tangan atau kaki pada waktu dewasa.

( ) Kekeringan kulit atau rambut

( ) Exopthalmus

( ) Goiter

( ) Hipoglikemia

( ) Tidak toleran terhadap panas

( ) Tidak toleran terhadap dingin

( ) Polidipsi

( ) Poliphagi

( ) Poliuria

( ) Postural hipotensi

( ) Kelemahan

(  ) lainnya ( sebutkan ) : Meringis kesakitan

System Reproduksi

Perempuan

- Kelamin : Bentuk (  ) normal

( ) tidak normal (jelaskan)


……………………………........

Kebersihan ( ) bersih

( ) kotor (jelaskan) …………………………….


……

IV. POLA AKTIVITAS.


Makan :
Frekuensi : 3 x/hari, waktu makan ( ) tidak teratur ( )
teratur

Jenis menu : Nasi lengkap

Yang disukai : Mie goreng

Yang tidak disukai : Makanan Santan

Pantangan : ayam

Alergi : tidak ada

Minum :

Frekuensi : 6x/hari 600 cc

Jenis menu : air putih

Yang disukai : susu

Yang tidak disukai : sirup

Pantangan : tidak ada

Alergi :tidak ada

Kebersihan diri :

Mandi :2 x/hari.

Keramas : 2 x/minggu.

Sikat gigi :2 x/hari.

Memotong Kuku :2 x/minggu.

Ganti Pakaian :2 x/hari.

Masalah : ( ) ada, ( ) tidak

Istirahat dan Aktivitas :

Tidur siang : lama …30… menit, jam 12.00 s/d jam12.30

Tidur malam : lama 8 jam, jam 20.00 s/d jam 04.00

Aktivitas sehari-hari : selama sakit klien hanya terbaring dirumah


V. PSIKOSOSIAL.
Sosial/Interaksi :

Dukungan keluarga :

( ) aktif ( ) kurang ( ) tidak ada

Dukungan Kelompok/teman/masyarakat :

(  ) aktif ( ) kurang ( ) tidak ada

Reaksi saat interaksi :

( ) tidak kooperatif ( ) bermusuhan ( ) mudah tersinggung ( )


defensif

( ) curiga ( ) kontak mata ( ) lainnya (sebutkan)


……………………………….

Konflik yang terjadi terhadap :

( ) peran ( ) nilai ( ) lainnya (sebutkan)


………………………..

Spiritual :

Konsep tentang penguasa kehidupan :

( ) Tuhan (  ) Allah ( ) Dewa

( ) lainnya (sebutkan) ………………………….

Sumber kekuatan/harapan saat sakit :

( ) Tuhan (  ) Allah ( ) Dewa

( ) lainnya (sebutkan) ………………………….

Ritual Agama yang bermakna/berarti/diharapkan saat ini

(  ) Sholat ( ) baca kita suci

( ) lainnya (sebutkan) …………………………………….

Sarana/peralatan/orang yang diperlukan untuk melaksanakan ritual agama


yang diharapkan saat ini :

( ) lewat ibadah ( ) Rohaniawan


( ) Lainnya (sebutkan) ………………………………

Upaya Kesehatan yang bertentangan dengan keyakinan agama :

(  ) makanan ( ) Tindakan ( ) obat-obatan

( ) lainnya (sebutkan) ……………..

Keyakinan/kepercayaan bahwa Tuhan akan menolong dalam menghadapi


situasi sakit saat ini :

(  ) Ya ( ) Tidak

Keyakinan/kepercayaan bahwa penyakit dapat disembuhkan :

(  ) Ya ( ) Tidak

Persepsi terhadap penyebab penyakit :

( ) Hukuman (  ) Cobaan/peringatan

( ) lainnya (sebutkan) …………………

Kebutuhan Pembelajaran :

Pengetahuan tentang penyebab penyakit :

( ) Ya (  ) Tidak ( ) keliru

Alasan :

Pengetahuan tentang proses perjalanan penyakit/proses penularan :

( ) Ya (  ) Tidak ( ) keliru

( ) lainnya (sebutkan)

Pengetahuan tentang upaya penyembuhan penyakit :

(  ) pengobatan ( ) Pembedahan Perawatan ( ) nutrisi

( ) lainnya (sebutkan)

Pengetahuan tentang pemeriksaan diagnostik (jelaskan) :

Laboratorium :

Radiologi :
Lainnya :

Gejala/tanda kekambuhan :

( ) Ya ( ) sebagian ( ) Keliru lainnya(sebutkan)


……………….

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Laboratorium :

- Darah : Limfosit : 50,95

Hasil darah rutin serta kimia darah lainnya dalam batas normal.

- Urin :-

- Sputum : -

-X Ray :-

Lain-lain (sebutkan)

VII. TERAPI MEDIS

- Terpasang Infus RL 20 tetes/menit


- Terapi obat analgesic ketorolac 10 mg/8 jam

Tanda tangan

( ……………………………… )
B. ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN
1. DS : Gejala penyakit Gangguan rasa nyaman
hemoroid
- Pasien mengatakan nyeri
- Pasien mengatakan
Post operasi
sebelum masuk rumah hemoroiddektomi
sakit pasien mengeluh
anus nyeri seperti panas Gangguan rasa nyaman
selama 4 bulan dan sakit
saat buang air besar.
- Pasien mengatakan belum
pernah mengalami
penyakit yang dideritanya
sekarang.
DO : - Pasien tampak lemah
- Pasien tampak
meringis kesakitan

2. DS : Pasien mengatakan nyeri Post operasi Nyeri akut


pada anus hemoroiddektomi
P : Nyeri post operasi
hemoroiddektomi
Q : seperti tertusuk-tusuk Agen pencedera fisik
R : nyeri pada anus
S : Skala 5
T : hilang timbul Gangguan rasa nyaman

DO : - Pasien tampak lemah


- Pasien tampak Nyeri akut
meringis kesakitan
- Rectum terasa nyeri
dan terpasang tampon
dan kulit sekitar luka
tidak merah dan tidak
tampak kotor.
- TTV
S :36,5 C.
N : 80 x/mnt.
TD : 120/70mmHg.
RR : 20x/mnt.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

No. DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL MASALAH PARAF

MUNCUL TERATASI

1. Gangguan Rasa Nyaman berhubungan 29-09-2020 Belum


dengan Gejala penyakit teratasi

2. Nyeri Akut yang berhubungan dengan Agen 29-09-2020 Belum


pencedera fisik (pembedahan teratasi

hemoroiddektomi)

D. RENCANA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN

No. TGL DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL


KEPERAWAT KRITERIA
AN HASIL

1. 29-09- Gangguan Setelah 1. Memfasilitasi istirahat Agar pasien


2020 Rasa Nyaman dilakukan dan tidur beristirahat

berhubungan Tindakan
Sesuaikan Posisi
dengan Gejala keperawatan 2. Memberikan bantal bantal yang
penyakit selama 3 x 24 yang tepat pada leher nyaman menurut
pasien
jam diharapkan
Gangguan rasa Agar tidak
nyaman 3. Mengubah posisi menekan luka
post operasi
meningkat dengan setiap 2 jam
kriteria hasil :
1. Keluhan 4. Menciptakan Agar pasien bisa
beristirahat
tidak lingkungan tenang
nyaman dan tanpa gangguan
menurun dengan pencahayaan
2. Gelisah dan suhu ruangan
menurun nyaman, jika
3. Kesejahter memungkinkan
aan fisik 5. Menjelaskan tujuan,
meningkat manfaat, batasan Agar pasien
4. Kesejahter dan jenis relaksasi mengerti cara
aan yang tersedia mengalihkan
rasa tidak
psikologis (missal music, nyaman yang
meningkat meditasi, nafas dirasakan
5. Merintih dalam)
menurun 6. Menganjurkan
mengambil posisi Agar pasien bisa
yang nyaman istirahat dan
tidur nyenyak

2. 29-09- Nyeri Akut Setelah 1. Mengidentifikasi skala Untuk


2020 yang dilakukan nyeri mengetahui
skala nyeri yang
berhubungan Tindakan
dirasakan
dengan Agen keperawatan 2. Mengajarkan teknik Teknik relaksasi
pencedera fisik selama 3 x 24 nonfarmakologis untuk untuk
mengurangi rasa nyeri mengurangi rasa
jam diharapkan
nyeri
Nyeri dapat
menurun dengan 3. Kolaborasi Pemberian Untuk
analgesic mengurangi ras
kriteria hasil :
nyeri yang
1. Keluhan dirasakan pasien
nyeri
menurun 4. Identifikasi Nyeri yang
2. Kemampu karakteristik nyeri (mis. dirasakan pasien
an Pencetus, pereda, post operasi
kualitas, lokasi,
menuntask
intensitas, frekuensi,
an durasi)
aktivitas 5.Monitor tanda-tanda Untuk
vital sebelum dan mengetahui
meningkat
sesudah pemberian keadaan umum
3. Meringis analgesic pasien
menurun
4. Gelisah
menurun
5. Frekuensi
nadi
membaik
6. Tekanan
darah
membaik

E. CATATAN KEPERAWATAN DAN PERKEMBANGAN

No. TANGGAL TINDAKAN DAN RESPON/ PARAF EVALUASI PARAF


DAN JAM HASIL ( SOAP )
DAN JAM

1. 29-09-2020 1. Memfasilitasi istirahat Jam 11.00


Jam 10.00 dan tidur Subjek: Pasien mengatakan
belum bisa tidur karena
Respon : Pasien mengatakan
merasakan nyeri
belum bisa tidur karena
merasakan nyeri Objek: - Pasien tampak
lemah

2. Menciptakan lingkungan - Pasien tampak


meringis
tenang dan tanpa
kesakitan
gangguan dengan
Analisa: Masalah belum
pencahayaan dan suhu
ruangan nyaman, jika Teratasi
memungkinkan
Planning: intervensi
Respon : Keluarga pasien
dilanjutkan (1,2,3,4)
menutup tirai jendela agar
tidak kena matahari

3. Menjelaskan tujuan,
manfaat, batasan dan
jenis relaksasi yang
tersedia (missal music,
meditasi, nafas dalam)
Respon : pasien diajarkan
teknik relaksasi nafas dalam

4. Menganjurkan
mengambil posisi yang
nyaman
Respon : pasien nyaman
dengan posisi miring

2. 29-09-2020 1. Mengidentifikasi skala Jam 11.00


Jam 10.30 nyeri Subjek: Pasien mengatakan
nyeri
Respon : Skala nyeri 5
Objek: - P : Nyeri post
op hemoroiddektomi
2. Mengajarkan teknik
nonfarmakologis untuk Q : seperti tertusuk-
mengurangi rasa nyeri tusuk

Respon : pasien diajarkan R : nyeri pada anus


teknik relaksasi S : Skala 5
3. Berkolaborasi Pemberian
analgesic
Respon : Pasien mendapatkan T : hilang timbul
injeksi ketorolac 10 mg/8jam
S :36,5 C.
4. Mengidentifikasi N :75 x/mnt.
karakteristik nyeri (mis. TD : 100/70mmHg.
RR : 18x/mnt.
Pencetus, pereda,
kualitas, lokasi,
intensitas, frekuensi,
Analisa: Masalah belum
durasi)
Teratasi
Respon : nyeri dirasakan
dibagian post operasi Planning: intervensi
hemoroiddektomi dilanjutkan (1,2,3,4,5)

P : Nyeri post op
hemoroiddektomi

Q : seperti tertusuk-
tusuk

R : nyeri pada anus

S : Skala 5

T : hilang timbul

5. Memonitor tanda-tanda
vital
Respon : S :36,5 C.
N :75 x/mnt.
TD : 100/70mmHg.
RR : 18x/mnt.

1. 30-09-2020 1. Memfasilitasi istirahat Jam 11.00


Jam 10.00 dan tidur Subjek: Pasien mengatakan
sudah bisa tidur
Respon : Pasien mengatakan
sudah bisa tidur
Objek: - Pasien tampak
lebih fresh
2. Menciptakan lingkungan
tenang dan tanpa - Pasien kadang
gangguan dengan sesekali meringis
pencahayaan dan suhu Analisa: Masalah Teratasi
ruangan nyaman, jika sebagian
memungkinkan
Planning: intervensi
Respon : Keluarga pasien
dilanjutkan (1,2,3,4)
menutup tirai jendela
agar tidak kena matahari

3. Menjelaskan tujuan,
manfaat, batasan dan
jenis relaksasi yang
tersedia (missal music,
meditasi, nafas dalam)
Respon : pasien diajarkan
teknik relaksasi nafas
dalam

4. Menganjurkan
mengambil posisi yang
nyaman
Respon : pasien nyaman
dengan posisi miring

2. 30-09-2020 1. Mengidentifikasi skala Jam 11.00


Jam 10.30 nyeri Subjek: Pasien mengatakan
Respon : Skala nyeri 4 nyeri berkurang sedikit

2. Mengajarkan teknik Objek: - P : Nyeri post op


nonfarmakologis untuk hemoroiddektomi
mengurangi rasa nyeri Q : seperti tertusuk-tusuk
Respon : pasien diajarkan R : nyeri pada anus
teknik relaksasi S : Skala 4
T : hilang timbul
3. Berkolaborasi Pemberian S :36,5 C.
analgesic
Respon : Pasien
mendapatkan injeksi N :75 x/mnt.
ketorolac 10 mg/8jam
4. Mengidentifikasi TD : 120/80mmHg.
karakteristik nyeri (mis. RR : 20x/mnt.
Pencetus, pereda,
kualitas, lokasi,
intensitas, frekuensi, Analisa: Masalah Teratasi
durasi) sebagian
Respon : nyeri dirasakan
dibagian post operasi Planning: intervensi
hemoroiddektomi dilanjutkan (1,2,3,4,5)
P : Nyeri post op
hemoroiddektomi
Q : seperti tertusuk-tusuk
R : nyeri pada anus
S : Skala 4
T : hilang timbul

5. Memonitor tanda-tanda
vital

Respon : S :36,5 C.


N :75 x/mnt.
TD : 120/80mmHg.
RR : 20x/mnt.

1. 01-10-2020 1. Memfasilitasi istirahat Jam 11.00


Jam 10.00 dan tidur Subjek: Pasien mengatakan
sudah bisa tidur
Respon : Pasien mengatakan
sudah bisa tidur
Objek: - Pasien tampak
lebih fresh
2. Menjelaskan tujuan,
manfaat, batasan dan - Pasien sesekali
meringis
jenis relaksasi yang
tersedia (missal music, Analisa: Masalah Teratasi
sebagian
meditasi, nafas dalam)
Respon : pasien diajarkan Planning: intervensi
teknik relaksasi nafas dilanjutkan (1,2,3)
dalam
3. Menganjurkan mengambil
posisi yang nyaman
Respon : pasien nyaman
dengan posisi miring

2. 01-09-2020 1. Mengidentifikasi skala Jam 11.00


Jam 10.30 nyeri Subjek: Pasien mengatakan
Respon : Skala nyeri 3 nyeri berkurang sedikit

2. Mengajarkan teknik Objek: - P : Nyeri post op


nonfarmakologis untuk hemoroiddektomi
mengurangi rasa nyeri Q : seperti tertusuk-tusuk
Respon : pasien diajarkan R : nyeri pada anus
teknik relaksasi S : Skala 3
T : hilang timbul
3. Berkolaborasi Pemberian S :36,5 C.
analgesic N :80 x/mnt.
Respon : Pasien TD : 110/80mmHg.
mendapatkan injeksi RR : 20x/mnt.
ketorolac 10 mg/8jam

4. Mengidentifikasi Analisa: Masalah Teratasi


karakteristik nyeri (mis. sebagian
Pencetus, pereda, kualitas,
lokasi, intensitas, Planning: intervensi
frekuensi, durasi) dilanjutkan (1,2,3,4,5)
Respon : nyeri dirasakan
dibagian post operasi
hemoroiddektomi
P : Nyeri post op
hemoroiddektomi
Q : seperti tertusuk-tusuk
R : nyeri pada anus
S : Skala 3
T : hilang timbul

5. Memonitor tanda-tanda
vital
Respon : S :36,5 C.
N :80 x/mnt.
TD : 110/80mmHg.
RR : 20x/mnt.

BAB II
PEMBAHASAN
A. ANALISA KASUS
Pengkajian merupakan langkah pertama dari proses keperawatan
dengan mengumpulkan data-data yang akurat dari pasien sehingga akan
diketahui berbagai permasalahan yang ada. Tahap pengkajian terdiri dari
pengumpulan data, validasi data dan identifikasi pola atau masalah (Aziz
Alimul Hidayat, 2008). Proses pengkajian yaitu melakukan pengumpulan
riwayat kesehatan, melakukan pengkajian kesehatan, wawancara dengan
pasien dan orang terdekat pasien, meneliti catatan kesehatan (Smeltzer,
2002). Hasil yang didapatkan saat pengkajian pada 3 kasus sama. Pada
kasus yang saya dapatkan yaitu pada pasien dengan keluhan nyeri pada anus
dengan skala 5 nyeri dirasakan dibagian anus, nyeri hilang dan timbul, nyeri
terasa tertusuk-tusuk. Pada kasus Jurnal 1 yaitu penelitian dari Asri
Wijayanti (2013) nyeri pada anus selama kurang lebih 4 bulan sebelum
dirawat di rumah sakit dan terdapat benjolan pada anus. Pada kasus Jurnal 2
yaitu penelitian dari Natalia Kristanti (2017) nyeri pada bagian anus dan di
diagnose hemoroid sejak 3 tahun yang lalu sudah diperiksakan tetapi hanya
rawat jalan dari puskesmas dan rumah sakit lain.

Dari hasil analisa pengkajian pada pasien dengan gangguan rasa aman
dan nyaman terdapat kesamaan gejala dan tanda yang dimiliki pada pasien.
Nyeri dengan insentitas nilai 1-10 dan pada daerah yang sama yaitu bagian
anus.
Diagnosa keperawatan adalah suatu penilaian klinis terhadap
gangguan kesehatan atau proses kehidupan tentang respon dari individu,
keluarga, kelompok atau komunitas. (NANDA, 2015). Hasil analisa data
didapatkan pada 3 Kasus diatas adalah sama yaitu Gangguan rasa aman dan
nyaman (Nyeri). Dari data subjektif dan data objektif muncul lah daftar
masalah keperawatan yaitu Nyeri akut yang berhubungan dengan agen
cedera fisik (pembedahan hemoroiddektomi).

B. ANALISA INTERVENSI KEPERAWATAN

Setelah menentukan diagnosa keperawatan maka tahap selanjutnya


adalah membuat perencanaan keperawatan yang merupakan tindakan
merumuskan perawatan yang diarahkan untukmengatasi atau mengurangi
keparahan masalah yang muncul dan risiko terjadinya masalah (NANDA,
2015).
Rencana tindakan keperawatan pada kasus pasien dengan gangguan
rasa aman dan nyaman yang diperoleh dari 3 Kasus yaitu Sama. Rencana
tindakan keperawatan yang akan dilakukan adalah monitor tanda-tanda vital
(Nurarif & Hardhi ,2015), lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
meliputi lokasi, karakteristik, durasi,f rekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi. Ajarkan manajemen nyeri menggunakan teknik nonfarmakologi,
ajarkan teknik relaksasi nafas dalam ketika nyeri muncul, (Bulechek et al.,
2013). Anjurkan klien untuk memilih posisi yang nyaman,dan berikan
bantalan saat duduk (Smeltzer & Bare, 2013). Berikan informasi mengenai
nyeri, kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik untuk menurunkan
nyeri (Bulechek et al., 2013).
Tetapi penulis berfokus pada tindakan manajemen nyeri menggunakan
teknik nonfarmakologi yaitu ajarkan teknik relaksasi nafas dalam ketika
nyeri muncul rasional relaksasi dapat merilekskan otot yang menimbulkan
nyeri, (Wahyudi & Abdul, 2016). Anjurkan klien untuk memilih posisi yang
nyaman,dan berikan bantalan saat duduk rasionalnya kenyamanan akan
merilekskan dan dapat menurunkan nyeri (Smeltzer & Bare, 2013).
Evaluasi adalah tahap dimana membandingkan hasil tindakan yang
dilakukan dengan kriteria hasil yang sudah ditetapkan dalam perencanaan
serta menilai apakah masalah sudah teratasi seluruhnya,hanya sebagian atau
belum teratasi (Debora, 2011).
Berdasarkan tindakan keperawatan 3x24 jam yang telah dilakukan
pada 3 kasus yaitu Sama, dilakukan evaluasi keperawatan dengan diagnosa
nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik dengan hasil masalah
teratasi sebagian, sehingga intervensi dilanjutkan : informasikan kepada
klien saat nyeri muncul, anjurkan untuk menggunakan teknik manajemen
nyeri nonfarmakologi, kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik.
Evaluasi yang dilakukan selama tiga hari dengan hasil terjadi penurunan
skala 5 nyeri dari hari pertama skala nyeri 5 menjadi 3. Dari hasil evaluasi
diatas maka dapat disimpulkan tindakan nonfarmakologi yang diajarkan
penulis efektif dalam menurunkan nyeri pada klien post operasi.

C. RANCANGAN IDE-IDE BARU


Nyeri (Post operasi Hemorrhoid) dapat dicegah dengan minum air
putih yang cukup, makan sayuran yang banyak, dan buah-buahan yang
banyak, sehingga membuat feces tidak mengeras. Apabila banyak memakan
makanan yang mengandung serat dan banyak minum air putih yang banyak
dapat memperlancar defekasi, selain itu ginjal menjadi sehat, olahraga yang
cukup, duduk tidak terlalu lama dan berdiri tidak terlalu lama. Dalam hal
ini, peran perawat sangat dibutuhkan dalam membantu pasien agar mampu
memaksimalkan kemampuan yang dimiliki dalam melaksanakan aktivitas
daily living untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Hasil pengkajian didapatkan diagnosa keperawatan pada Ny.M yaitu


Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan Gejala penyakit dan Nyeri
akut berhubungan dengan agen cedera fisik (prosedur bedah). Intervensi
keperawatan pada klien dengan diagnosa keperawatan nyeri akut
berhubungan dengan agen cedera fisik (prosedur bedah) antara lain lakukan
pengkajian nyeri secara komprehensif meliputi : lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi, ajarkan manajemen nyeri
menggunakan teknik non-farmakologi yaitu anjurkan klien untuk memilih
posisi yang nyaman,dan berikan bantalan saat duduk, ajarkan teknik
relaksasi nafas dalam ketika nyeri muncul, berikan informasi tentang nyeri,
kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik untuk menurunkan nyeri.
Implementasi yang dilakukan adalah mengajarkan teknik
nonfarmakologi yaitu menganjurkan klien memilih posisi yang nyaman dan
memberikan bantalan saat duduk, mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam,
dan berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik yaitu ketorolac
10 mg/8 jam.
Evaluasi dari diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan
agen cedera fisik (prosedur bedah) masalah teratasi sebagian. Intervensi
dilanjutkan : informasikan kepada klien saat nyeri muncul, anjurkan untuk
menggunakan teknik manajemen nyeri nonfarmakologi, kolaborasi dengan
dokter untuk pemberian analgesik. Pemberian teknik nonfarmakologi yaitu
menganjurkan memilih posisi nyaman dan memberikan bantalan saat duduk,
mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam menurunkan nyeri terbukti efektif
dari skala nyeri 5 menjadi 3.
B. SARAN

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan penulis memberikan saran


sebagai berikut :
1. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan agar asuhan keperawatan ini dapat digunakan sebagai masukan,
bahan pertimbangan dan evaluasi dalam meningkatkan pelayanan terutama
memberikan asuhan keperawatan kepeda klien sesuai dengan masalah serta
kebutuhan pasien.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Disarankan bagi institusi pendidikan agar asuhan keperawatan ini dapat
dijadikan informasi dan bisa digunakan sebagai bahan masukan untuk
perkembangan ilmu pengetahuan.
3. Bagi Pembaca
Diharapkan hasil asuhan keperawatan ini bermanfaat dalam menambah
wawasan dan menjadi acuan atau referensi untuk dikembangkan dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien terutama mengenai upaya
penurunan nyeri.
DAFTAR PUSTAKA

Debora, O. (2011). Proses Keperawatan Dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta:

Salemba Medika

Kristanti Natalia. (2017). Upaya Penurunan Nyeri Pada Klien Post

Hemoroiddektomi. Surakarta

NANDA. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi &Klasifikasi 2015-2017

Edisi 10. Jakarta: EGC.

Nurarif, A.H & Hardhi Kusuma. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan

Berdasarkan Diagnosa Medis &Nanda Nic-Noc. Yogyakarta:

MediAction.

Potter, P.A., &Perry, A.G. (2009). Fundamental of Nursing Fundamental

Keperawatan Buku 1 Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika.

Smeltzer, S.C,& Bare, B.G. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah

Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol.2. Jakarta: EGC

Wahyudi A.S & Abdul W (2016). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar.

Jakarta: Mitra Wacana Media

Wijayanti, A. (2013). Asuhan Keperawatan Nyeri Akut Pada Ny. M dengan

Post Operasi Hemoroiddektomi hari ke 1 Atas Indikasi Hemoroid

Eksternal Di ruang Mawar Rsud Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.

Karya Tulis Ilmiah. Sekolah tinggi ilmu kesehatan kusuma husada

Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai