TINJAUAN PUSTAKA
melalui cara menyayat dinding perut dan juga dinding uterus ibu dengan
indikasi medis tertentu atau jika dengan persalinan melalui vagina tidak
dilakukan. Janin yang dilahirkan harus dalam keadaan yang utuh dan
beratnya diatas 500 gram (Solehati, 2017; Sianipar & Metasari, 2018).
mengurangi perdarahan
5) Lapisan otot yang tipis dari segmen bawah rahim lebih mudah
Kerugian :
besar
segmen bawah
Indikasi :
bawah
Kerugian :
perdarahannya banyak
tinggi
pada prosedur ini relatif sulit, sering tanpa sengaja masuk ke dalam
e. Histerektomi Caesarea
Indikasi :
Komplikasi :
pembentukan fistula
proses persalinan.
8) Bayi besar
9) Plasenta previa
1) Gawat janin
3) Primigravida tua
4) Kehamilan dengan diabetes mellitus
6) Kehamilan kembar
b. Janin mati
Menurut Solehati (2017) komplikasi yang sering terjadi pada pasien post
a. Infeksi puerperal
b. Perdarahan
tidur membutuhkan waktu 1-2 hari. Hal ini dapat mempengaruhi ibu
post sectio caesarea dimulai dari keluar ruang operasi yaitu sebagai
a. Analgesik
serupa 10 mg morfin
meperidine
3) Wanita dengan postur tubuh besar, dosisnya lebih tinggi yaitu
100 mg meperidine
b. Perawatan payudara
1. Definisi ASI
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,
kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama bagi bayi (Jannah, 2017).
ASI adalah makanan yang terbaik untuk bayi. ASI khusus di buat untuk
bayi manusia, kandungan dari ASI sangat sempurna, serta sesuai dengan
2. Anatomi Payudara
Payudara adalah kelenjar yang terletak dibawah kulit dan diatas otot
beratnya kira-kira 200 gram, yang umumnya lebih besar daripada yang
kanan. Pada waktu hamil payudara membesar mencapai 600 gram dan
pada waktu menyusui mencapai 800 gram (Anik Puji Rahayu, 2016).
a. Corpus Mammae
hormon.
b. Areola
merupakan muara ASI bekerja, serta serat otot polos yang tersusun
3. Fisiologi Laktasi
embrio berumur 18-19 minggu, dan baru selesai ketika mulai menstruasi,
berfungsi untuk produksi ASI selain hormon lain seperti insulin, tiroksin
tetapi ASI biasanya belum keluar karena masih dihambat oleh kadar
estrogen yang tinggi. Pada hari kedua atau ketiga pasca persalinan, kadar
dominan dan pada saat inilah mulai terjadi sekresi ASI. Dengan
(Maryunani, 2015).
a. Terdapat dua refleks penting dalam proses laktasi yaitu refleks
1) Refleks prolaktin
dihasilkan.
2) Refleks menghisap
yang berada di bawah areola akan tertekan antara gusi, lidah dan
3) Refleks menelan
a. Jenis-jenis ASI
Menurut Maria Pollard (2015), terdapat 3 (tiga) jenis ASI sebagai
berikut :
1) Kolostrum
2) ASI Transisi/Peralihan
3) ASI Matur
menyusui. Pada awal menyusui, ASI ini kaya akan protein dan
b. Kandungan ASI
kira setangah dari total seluruh kalori susu. ASI terdiri dari asam
2) Protein
3) Prebiotik (Oligosakarida)
4) Karbohidrat
5) Zat Besi
secara rutin pada bayi ketika lahir. Ketika laktasi matur dan usus
8) Imunoglobulin
Ibu
saluran pencernaan
antibiotik.
usus.
C. Menyusui Tidak Efektif pada Post Sectio Caesarea
1. Definisi
maupun masalah pada bayi. Masalah dari ibu yang timbul selama
2. Etiologi
Menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2016, p. 75) penyebab menyusui
4) Payudara bengkak
metode menyusui
2) Faktor budaya
5) Meningkatkan inteligensia
5) Menunda kehamilan
Pada masa pasca persalinan dini, kelainan yang sering terjadi yaitu
puting susu datar atau terbenam, puting susu lecet, payudara bengkak
(Kumalasari, 2015) :
terasa sakit yang menetap, dan kulit kering bersisik (flaky). Pada
menggunakan sabun
2) Payudara bengkak
menurun
payudara)
mengurangi edema
bengkak, kadang kala diikuti rasa nyeri dan panas, suhu tubuh
menjadi merah. Kejadian ini terjadi pada masa nifas 1-3 minggu
tindakan bedah.
diantaranya :
1) Bingung Puting
puting.
menyusu, yaitu :
memberikan ASI-nya.
2) Ibu sakit
bayi dari penyakit. Pada saat ibu sakit diperlukan bantuan dari
ibu.
7) Ibu hamil
Pada saat ibu masih menyusui, kadang hamil lagi. Dalam hal ini
5. Patofisiologi
dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim
dengan saraf rahim dalam keadaan utuh serta berat diatas 500 gram.
Operasi Sectio Caesarea dilakukan insisi pada dinding perut dan
dan saraf-saraf disekitar daerah insisi terputus. Sehingga akan terjadi luka
post operasi yang menimbulkan rasa nyeri, nyeri yang dirasakan akibat
luka post sectio caesarea akan menekan hipofisis anterior dan posterior.
kelenjar hipofisis posterior dan bereaksi pada otot uterus dan jaringan
dalam fase taking in dan taking hold. Faktor lain yang dapat
informasi tentang cara menyusui yang benar, puting susu yang terbenam,
puting lecet, dan payudara bengkak yang membuat ibu enggan menyusui
Estrogen Progesteron
menurun menurun
Prolaktin Oksitosin
Darah : pemeriksaan Hb, Ht, Leukosit dan MCH Hb ibu nifas normal
8. Terapi
cefotaxim dll.
a. Bingung puting
bayi
1) Bayi harus tetap mendapatkan ASI. Oleh karena itu, ibu harus
bagi ibu dan bayi supaya bayi yang sudah melekat tetap mau
menghisap
2. Perawatan Payudara
(Kumalasari, 2015).
menjadi lancar.
5) Untuk mengetahui secara dini kelainan pada puting susu ibu dan
diantaranya :
1) Persiapan ibu
b) Buka pakaian
2) Persiapan alat
a) Handuk
dingin
3) Pelaksanaan
ibu
a) Pengurutan I
(1) Licinkan kedua tangan dengan baby oil
b) Pengurutan II
c) Pengurutan III
d) Pengurutan IV
a. Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan
c. Lengan ibu menopang kepala, leher dan seluruh badan bayi (kepala
payudara ibu dan hidung bayi di depan puting susu ibu. Posisi bayi
mengamati bayi yang siap menyusu. Bayi harus berada dekat dengan
payudara ibu. Ibu tidak harus mencondongkan badan dan bayi tidak
mulut bayi ke puting susu ibu hingga bayi dapat menangkap puting
cara meletakkan empat jari di bawah payudara dan ibu jari di atas
payudara. Ibu jari dan telunjuk harus membentuk huruf “C”. Semua
tubuh bayi. Jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh
punggung bayi.
Posisi menyusui yang dianjurkan untuk ibu dengan bedah sesar adalah
sebagai berikut :
a. Apabila Ibu dapat dalam posisi berbaring miring dengan bahu dan
terlentang dan bayi berada di ketiak ibu dengan kaki ke arah atas dan
1. Pengkajian
a. Identitas
b. Keluhan Utama
ASI yang keluar hanya sedikit atau bahkan belum keluar, dan bayi
c. Riwayat Kesehatan
sectio caesarea.
ASI.
d. Riwayat menstruasi
Berapa umur menarche pertama kali, berapa lama haid, jumlah darah
yang keluar, konsistensi, siklus haid dan hari pertama haid terakhir.
e. Riwayat perkawinan
1) Riwayat kehamilan
yang diperoleh.
2) Riwayat persalinan
sehari.
terjadinya over distensi blass atau tidak atau retensi urine karena
tata rias rambut dan wajah, pada pasien post sectio caesarea
produksinya berkurang.
menyebar?
i. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum : observasi suhu, tekanan darah, nadi, respirasi,
jantung.
ada tidaknya varises, simetris atau tidak dan CRT kurang dari 2
putih (WBC).
hepatoma.
bentuk telinga.
pada tali pusat, warna dan besar tali pusat, hernia di tali
(Sondakh, 2017)
2. Diagnosa Keperawatan
a. Definisi
b. Penyebab
Fisiologis
4) Payudara bengkak
5) Riawayat operasi payudara
Situasional
2) Faktor budaya
Subjektif
1) Kelelahan maternal
2) Kecemasan maternal
Objektif
Objektif
3. Intervensi Keperawatan
a. NOC
menyusui
Indikator
Keterangan :
1 : Tidak adekuat
2 : Sedikit adekuat
3 : Cukup adekuat
4 : Sebagian besar adekuat
5 : Sepenuhnya adekuat
1000 : Status Nutrisi Bayi
Indikator
1 : Tidak adekuat
2 : Sedikit adekuat
3 : Cukup adekuat
4 : Sebagian besar adekuat
5 : Sepenuhnya adekuat
b. NIC
ketidaktepatan menyusui
4. Impementasi Keperawatan
mungkin sama, mungkin juga berbeda dengan urutan yang telah dibuat
pada perencanaan.
5. Evaluasi Keperawatan
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
jika memang sesuai dengan masalah dan diagnosis klien, juga benar
dalam pelaksanaannya.