A. Definisi Kehamilan
Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin. Lamanya hamil normal yaitu 280 hari (40 minggu) yang dibagi atas 3
semester yaitu Trimester I mulai dari 0 sampai 14 minggu, Trimester II mulai
dari 14 sampai 28 minggu dan Trimester III mulai dari 28 sampai 42 minggu
(Yuli, 2017).
Kahamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis dimana
suatu keadaan rahim yang terdapat hasil konsepsi atau fertilisasi (penyatuan
ovum dan spermatozoa) yang dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi dan
berlangsung dalam waktu 40 minggu (Yanti, 2017).
Dapat disimpulkan bahwa kehamilan merupakan suatu proses alamiah dan
fisiologis yang terjadi pada perempuan, masa yang dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin dan berlangsung selama 280 hari atau 40 minggu.
B. Istilah dalam Kehamilan
Terdapat beberapa istilah dalam kehamilan menurut Saifuddin (2016), yaitu
antara lain:
1. Gravida (Kehamilan), yaitu jumlah berapa kali seseorang hamil.
a. Nuligravida, yaitu wanita yang belum pernah hamil.
b. Primigravida, yaitu wanita yang baru pertama kali hamil.
c. Multigravida, yaitu wanita yang sudah hamil 2 kali atau lebih.
2. Paritas, yaitu jumlah persalinan setelah usia kehamilan 20 minggu.
a. Nulipara, yaitu wanita yang belum pernah melahirkan.
b. Primipara, yaitu wanita yang baru pertama kali melahirkan.
c. Multipara, yaitu wanita yang sudah melahirkan 2 kali atau lebih.
3. Abortus, yaitu keguguran atau pengeluaran janin sebelum usia kehamilan
20 minggu.
4. Gestasi, yaitu usia kehamilan.
5. Trimester, yaitu periode selama 3 bulan kehamilan.
C. Klasifikasi Kehamilan
Kehamilan dibagi menjadi 2 klasifikasi yaitu kehamilan berdasarkan
lamanya dan kehamilan berdasarkan usia (Saifuddin, 2016).
1. Kehamilan Berdasarkan Lamanya
a. Kehamilan Premature, yaitu kehamilan yang berlangsung selama 28
sampai 36 minggu.
b. Kehamilan Mature, yaitu kehamilan normal yang berlangsung selama
37 sampai 42 minggu.
c. Kehamilan Postmature, yaitu kehamilan yang berlangsung selama lebih
dari 43 minggu.
2. Kehamilan Berdasarkan Usia
a. Trimester I (0 – 13 minggu)
Dalam masa kehamilan trimester pertama terjadi pertumbuhan dan
perkembangan pada ovum yang telah dibuahi. Terbagi dalam 3 fase,
yaitu : 1) Fase Ovum, terjadi sejak proses pembuahan sampai proses
implamasi pada dinding uterus ditandai dengan proses pembelahan sel
yang kemudian disebut dengan zigot, memerlukan waktu 10-14 hari
setelah proses pembuahan; 2) Fase Embrio, ditandai dengan
pembentukan organ-organ utama, berlangsung 2-8 minggu; dan 3) Fase
Janin, berlangsung dari 8 minggu sampai waktu kelahiran, terjadi proses
pertumbuhan dan perkembangan. Pemeriksaan rutin kehamilan pada
trimester ini bertujuan untuk mengetahui riwayat kesehatan ibu hamil,
sehingga memungkinkan kehamilannya dapat diteruskan atau tidak
(Saifuddin, 2016).
b. Trimester II (14 – 26 minggu)
Masa kehamilan trimester kedua merupakan suatu periode
pertumbuhan yang cepat. Pada trimester ini, bunyi jantung janis sudah
dapat didengar, gerakan janin jelas, panjang janin ±30 cm dan beratnya
±600 gram. Pemeriksaan rutin yang dilakukan yaitu pemeriksaan
terhadap berat janin, tekanan darah, pemeriksaan urin, detak jantung ibu
dan janin, memeriksa adanya pembengkakan pada kaki dan tangan serta
gejala yang umum terjadi (Saifuddin, 2016).
c. Trimester III (27 – 40 minggu)
Dalam masa kehamilan trimester ketiga yang terjadi adalah
penyempurnaan bentuk dan organ tubuh janin siap untuk dilahirkan.
Berat janin mencapai ±2.500 gram dan semua fungsi organ tubuh yang
mengatur kehidupan sudah berfungsi dengan sempurna. Dalam
trimester ini, pemeriksaan rutin lebih sering dilakukan yang bertujuan
untuk memantau lebih teliti setiap perkembangan dan pertumbuhan
janin, kondisi fisik dan psikis calon ibu, kemungkinan yang akan terjadi
pada calon ibu maupu janin selama sisa proses kehamilan serta dalam
menghadapi proses persalinan (Saifuddin, 2016).
D. Proses Kehamilan
1. Fertilisasi
Fertilisasi (pembuahan) merupakan proses pertemuan atau
penyatuan antara ovum dan spermatozoa. Fertilisasi terjadi di tuba fallopi,
biasanya terjadi di ampula tuba pada hari ke-11 sampai ke-14 dalam siklus
menstruasi. Saat terjadi ejakulasi, kurang lebih 300 juta sperma dikeluarkan
dari organ reproduksi pria. Ovum yang telah matang dilepaskan dari
ovarium, ditangkap oleh fimbriae dan berjalan menuju tuba fallopi. Kadar
estrogen mempengaruhi gerakan silia tuba, kadar estrogen yang tinggi
meningkatkan gerakan silia tuba untuk menangkap ovum dan
menggerakannya sepanjang tuba. Setelah menyatunya sel sperma dan sel
ovum, akan dihasilkan zigot yang mempunyai kromoson diploid (44
kromoson dan 2 gonoson) dan terbentuk jenis kelamin baru (XX untuk
perempuan dan XY untuk laki-laki). Beberapa jam setelah pembuahan,
terjadi pembelahan zigot selama 3 hari sampai stadium morula. Hasil
konsepsi ini tetap digerakan ke arah rongga rahim oleh arus dan getaran silia
serta kontraksi otot (Prawirohardjo, 2011).
2. Implantasi
Setelah 5 sampai 7 hari setelah ovulasi, blastosit sampai di rahim
dalam keadaan siap untuk implantasi. Produksi progesteron meningkat yang
berfungsi untuk merangsang pembuluh-pembuluh darah yang kaya akan
oksigen dan zat gizi untuk memberi pasokan pada endometrium agar
tumbuh dan siap menerima blastosit. Blastosit yang terus berkembang dan
tumbuh mengambang bebas di dalam rahim seama beberapa hari. 9 hari
setelah pembuahan, blastosit yang telah terdiri dari ratusan sel mulai
menempel pada dinding rahim dengan sel-sel trofoblast yang menempel ke
dalam endometrium. Sel-sel tersebut tumbuh menjadi vilus korionik yang
akan berkembang menjadi plasentas. Blastosit memerlukan waktu kira-kira
13 hari agar menempel dengan kuat (Prawirohardjo, 2011).
3. Plasentasi
Plasentasi merupakan proses pembentukan struktur dan jenis
plasenta. Setelah nidasi embrio ke dalam endometrium, plasentasi dimulai
yang berlangsung selama 12-18 minggu setelah fertilisasi. Dalam 2 minggu
pertama perkembangan hasil konsepsi, trofoblas invasif telah melakukan
penetrasi ke pembuluh darah endometrium kemudian terbentuklah sinus
introfoblastik yaitu ruangan-ruangan yang berisi darah maternal dari
pembuluh-pemuluh darah yang dihancurkan. Pertumbuhan ini terus terjadi
sehingga muncul ruangan-ruangan interviler dimana vili korialis seolah-
olah terapung-apung diantara ruangan-ruangan tersebut sampai
terbentuknya plasenta (Prawirohardjo, 2011).
3 minggu setelah fertilisasi, sirkulasi darah janin dapat diidentifikasi
dan mulai pembentukan vili korialis. Sirkulasi darah janin berakhir di
lengkung kapilar di dalam vili korialis yang ruang intervilinya dipenuhi oleh
darah maternal yang dipasok oleh arteri spiralis dan dikeluarkan melalui
vena uterine. Vili korialis akan bertumbuh menjadi plasenta. Lapisan
desidua yang meliputi hasil konsepsi ke arah kavum uteri disebut desidua
kapsularis, yang terletak antara hasil konsepsi dan dinding uterus disebut
desidua basalis, disanalah plasenta akan dibentuk (Prawirohardjo, 2011).
Hasil konsepsi diselubungi oleh vili korialis dan berpangkal pada
korion. Sel-sel fibroblast mesodermal tumbuh di sekitar embrio dan
melapisi sebelah trofoblas. Dengan demikian, terbentuk chorionic
membrane yang akan menjadi korion. Selain itu, vili korialis yang
berhubungan dengan desidua basalis tumbuh dan bercabang yang disebut
dengan korion frondosum. Darah ibu dan darah janin dipisahkan oleh
dinding pembuluh darah janin dan lapisan korion. Plasenta tersebut
dinamakan plasenta jenis hemokorial sehingga tidak ada pencampuran
darah antara darah janin dan darah ibu. Terdapat sel-sel desidua yang tidak
dapat dihancurkan oleh trofoblas sehingga akan membentuk lapisan
fibrinoid yang disebut dengan lapisan nitabuch. Ketika proses melahirkan,
plasenta terlepas dari endometrium pada lapisan nitabuch ini (Prawirohardjo,
2011).
E. Tanda – Tanda Kehamilan
Tanda-tanda kehamilan terbagi menjadi 3, yaitu tanda pasti, tanda tidak
pasti dan tanda dugaan hamil (Fatimah & Nuryaningsih, 2017).
1. Tanda Pasti
a. Mendengar Denyut Jantung Janin (DJJ), merupakan diagnosis pasti
kehamilan yang dapat didengarkan dengan fetoskop pada usia
kehamilan 17 – 19 minggu dan menggunakan doppler pada usia
kehamilan 10 – 12 minggu.
b. Meraba dan Melihat Gerakan Janin, gerakan janin mulai dapat dirasakan
oleh ibu dan diraba ole pemeriksa pada usia kehamilan lebih dari 20
minggu.
c. Pemeriksaan USG, dapat dilihat kantung kehamilan pada usia
kehamilan 5 minggu, denyut jantung janin dapat didengar pada usia 7
minggu.
d. Pemeriksaan Radiologi, pada kehamilan 14 minggu akan terlihat
gambaran fokki ossifikasi (rangka janin).
2. Tanda Tidak Pasti
a. Perut Membesar, terjadi pembesaran abdomen secara progresif dari
kehamilan 7 minggu sampai 28 minggu. Pada minggu ke 16 – 22,
pertumbuhan terjadi secara cepat dimana uterus keluar dari panggul dan
mengisi rongga abdomen.
b. Uterus Membesar, terjadi perubahan dalam bentuk, besar dan
konsistensi dalam rahim.
c. Tanda Hegar, tanda ini ditemukan pada kehamilan 6 – 12 minggu, yaitu
adanya uterus segmen bawah rahim yang lebih lunak dari bagian yang
lain.
d. Tanda Chadwick, adanya perubahan warna pada serviks dan vagina
menjadi kebiru-biruan (livide) yang disebabkan oleh adanya
hipervaskularisasi. Warna porsio juga akan tampak livide karena adanya
pengaruh hormon estrogen.
e. Tanda Piscaseck, adanya tempat yang kosong pada rongga uterus karena
embrio biasanya terletak di atas, dengan bimanual akan terasa benjolan
yang asimetris.
f. Teraba Ballotement, pada kehamilan 16 – 20 minggu dengan
pemeriksaan bimanual dapat terasa adanya benda yang melenting dalam
uterus (tubuh janin).
g. Bracton Hicks, kontraksi-kontrasksi kecil pada uterus apabila uterus
dirangsang. Saat palpasi atau pemeriksaan dalam, uterus yang awalnya
lunak akan menjadi keras karena berkontraksi.
3. Tanda Persumtif (Dugaan)
a. Amenore, gejala ini sangat penting karena umumnya perempuan hamil
tidak mengalami menstruasi lagi. Perempuan harus mengetahui hari
pertama haid terakhir (HPHT) agar dapat mengetahui taksiran usia
kehamilan dan taksiran tanggal persalinan dengan menggunakan rumus
Neagie.
b. Mual Muntah, keadaan ini biasa terjadi pada bulan-bulan pertama
kehamilan hingga akhir trimester I dan sering terjadi pada pagi hari yang
disebut morning sickness.
c. Ngidam, sering terjadi pada kehamilan trimester pertama tetapi akan
menghilang seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.
d. Pingsan atau Sinkope, bila berada di tempat-tempat ramai yang sesak
dan padat. Biasanya akan menghilang setelah kehamilan 16 minggu.
e. Mamae Membesar, disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron yang
merangsang duktus dan alveoli payudara.
f. Anoreksia Nervousa, pada trimester pertama akan terjadi anoreksi (tidak
nafsu makan) tetapi setelah itu nafsu makan muncul kembali.
g. Sering Kencing (Miksi), terjadi karena kandung kemih tertekan oleh
uterus yang mulai membesar. Pada trimester kedua, biasanya keluhan
ini hilang karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul.
Pada trimester ketiga, gejala ini bisa timbul kembali karena janin mulai
masuk ke rongga panggul dan kembali menekan kandung kemih.
h. Konstipasi, terjadi karena tonus otot usus menurun yang disebabkan
oleh pengaruh hormon steroid.
F. Adaptasi Perubahan Fisiologis Kehamilan
1. Sistem Reproduksi
a. Uterus
1) Trimester I
Pada minggu-minggu pertama kehamilan, uterus masih seperti
bentuk aslinya yaitu sebesar telur ayam (±30 gr). Pada kehamilan 8
minggu uterus sebesar telur bebek dan pada kehamilan 12 minggu
uterus sebesar telur angsa (Lowdermilk, Perry & Cashion, 2013).
2) Trimester II
Uterus akan memasuki rongga pelvis, menyentuh dinding abdomen
dan mendesak usus kedua sisi abdomen. Pada kehamilan 16 minggu
besar uterus menyentuh pertengahan simfisis pusat, kehamilan 20
minggu uterus menyentuh pinggir bawah pusat dan kehamilan 24
minggu uterus menyentuh pinggir atas pusat (Lowdermilk, Perry &
Cashion, 2013).
3) Trimester III
Dinding uterus menipis, lebih lembut dan mulai ada kontraksi pada
1 atau 2 minggu sebelum persalinan. Peningkatan kontraksi
miometrum menyebabkan otot fundus tertarik ke atas. Segmen atas
uterus yang berkontraksi secara aktif menjadi lebih tebal dan
memendek serta memberikan tarikan yang lambat dan stabil
terhadap serviks yang relatif terfiksasi yang menyebabkan
dimulainya peregangan dan pematangan serviks, disebut dengan
pembukaan serviks. Pada kehamilan 28 minggu uterus berada di
sepertiga pusat – prosesus xiphoideus (px), kehamilan 32 minggu
uterus berada di pertengahan pusat – prosesus xiphoideus (px).
Kehamilan 36 – 42 minggu uterus 3 sampai 1 jari di bawah prosesus
xiphoideus (px) (Lowdermilk, Perry & Cashion, 2013).
b. Serviks
1) Trimester I
4 minggu setelah konsepsi, serviks akan menjadi lebih lunak dan
kebiruan. Serviks bersikap seperti katup yang bertanggung jawab
menjaga janin di dalam uterus sampai akhir kehamilan dan selama
persalinan (Lowdermilk, Perry & Cashion, 2013).
2) Trimester II
Serviks menjadi lebih lunak tetapi tetap mampu mempertahankan
kehamilannya (Lowdermilk, Perry & Cashion, 2013).
3) Trimester III
Akibat bertambahnya aktivitas uterus selama kehamilan, serviks
mengalami pematangan secara bertahap dan kanl mengalami dilatasi
(Lowdermilk, Perry & Cashion, 2013).
c. Vagina
1) Trimester I
Selama kehamilan, lapisan otot mengalami hipertrofi dan estrogen
menyebabkan epithelium vagina menjadi lebih tebal dan vaskular.
Terjadi peningkatan vaskularisasi pembuluh darah dan pH cairan
vagina lebih asam dengan nilai 4 – 6,5 (Lowdermilk, Perry &
Cashion, 2013).
2) Trimester II
Pembuluh darah pada alat genital membesar dan sekresi cairan
vagina meningkat (Lowdermilk, Perry & Cashion, 2013).
3) Trimester III
Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan
persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan
dengan meningkatkan kekebalan mukosa, meregangnya jaringan
ikat dan hipertrofi otot polos (Lowdermilk, Perry & Cashion, 2013).
d. Payudara
1) Trimester I
Mamae membesar, tegang dan berat, puting susu membesar dan
warnanya lebih gelap, muculnya tubercel montgomery. Perubahan
payudara dari 3 – 4 minggu terjadi sensasi gatal dan kesemutan
karena peningkatan suplai darah terutama di sekitar puting susu dan
usia 6 – 8 minggu terjadi peningkatan ukuran, nyeri ketegangan dan
nodular akibat hipertrofi alveoli, permukaan halus dan kebiruan,
vena tampak tepat terlihat di bawah kulit (Lowdermilk, Perry &
Cashion, 2013).
2) Trimester II
Payudara semakin membesar dan mengeluarkan kolostrum, areola
payudara semakin hitam dan glandula montgomery semakin
menonjol (Lowdermilk, Perry & Cashion, 2013).
3) Trimester III
Payudara semakin membesar dan tegang, hormon prolaktin
meningkat dan kolostrum mulai keluar. Progesteron menyebabkan
puting lebih menonjol dan dapat digerakan. Peningkatan prolaktin
akan merangsang sintesis laktose dan akhirnya akan meningkatkan
produksi air susu (Lowdermilk, Perry & Cashion, 2013).
2. Sistem Gastrointestinal : Terjadi peningkatan hormon estrogen dan
progesteron yang menyebabkan peningkatan kadar HCL sehingga
menimbulkan mual dan muntah, selain itu terjadi juga perubahan peristaltik
dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering lapar (perasaan ingin
makan terus) (Lowdermilk, Perry & Cashion, 2013).
3. Sistem Kardiovaskuler : Volume darah meningkat tetapi tekanan darah tetap,
tekanan sistolik dan diastolik biasanya menurun 5 – 10 mmHg selama
pertengahan kehamilan trimester I. Selama trimester III tekanan darah ibu
hamil harus kembali ke nilai tekanan darah pada trimester I (Lowdermilk,
Perry & Cashion, 2013).
4. Sistem Respirasi : Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu
diafragma juga terdorong naik ke kranial sehingga terjadi hiperventilasi
dangkal akibat kompensasi dada menurun. Volume tidak meningkat,
volume residu paru dan kapasitas vital menurun (Lowdermilk, Perry &
Cashion, 2013).
5. Sistem Integumen : Perubahan yang terjadi pada sistem integumen terutama
pada daerah wajah dan perut. Pada wajah mengalami hiperpigmentasi yang
disebut dengan Cloasma Gravidarum dan pada perut mengalami
hiperpigmentasi berbentuk garis yang disebut Linea Nigra dan Striae
Gravidarum (Lowdermilk, Perry & Cashion, 2013).
6. Sistem Muskuloskeletal : Peningkatan hormon estrogen dan progesteron
berpengaruh terhadap dekolsifikasi yang mengakibatkan ibu hamil
mengalami karies gigi serta sering mengalami kram pada otot terutama pada
ekstremitas (Lowdermilk, Perry & Cashion, 2013).
7. Sistem Perkemihan : Sering berkemih, terjadi karena kandung kemih
tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada trimester kedua, biasanya
keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul.
Pada trimester ketiga, gejala ini bisa timbul kembali karena janin mulai
masuk ke rongga panggul dan kembali menekan kandung kemih
(Lowdermilk, Perry & Cashion, 2013).
8. Sistem Endokrin : Perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan
meliputi peningkatan konsentrasi hormon seks yaitu estrogen dan
progesteron. Progesteron merupakan hormon seks kehamilan yang utama.
Kadarnya meningkat sampai bulan ke delapan kehamilan dan menjadi
normal kembali setelah melahirkan. Kadar esterogen meningkat secara
lambat sampai akhir kehamilan. Pada awal kehamilan, estrogen dan
progesteron diproduksu oleh korpus luteum. Kemudian terjadi pergantian
fungsi korpus luteum oleh plasenta yang terjadi pada usia 6 – 8 minggu
kehamilan, dimana plasenta berperan sebagai organ endokrin yang baru.
Pada akhir trimester ketiga, progesteron dan estrogen mencapai level
puncaknya yaitu 100 ng/ml dan 6 ng/ml yang merupakan 10 dan 30 kali
lebih tinggi dari konsentrasi pada saat menstruasi. Selain itu, plasenta akan
mengeluarkan HCG dan kelenjar pituitari akan mengeluarkan hormon
prolaktik dan oksitosin (Lowdermilk, Perry & Cashion, 2013).
9. Sistem Hematologi : Terjadi perubahan pada volume darah pada saat akhir
masa kehamilan rata-rata sekitar 45% di atas volume pada keadaan tidak
hamil. Peningkatan terjadi pada trimester I, meningkat paling cepat selama
trimester II kemudian peningkatan dengan kecepatan lebih lambat selama
trimester III. Pembentukan sel darah merah meningkat kemudian
mengalami lisis, terjadi peningkatan peptida natriuretik atrium sebagai
respon terhadap diet tinggi natrium, perubahan hematokrit dan hemoglobin
sedikit menurun selama kehamilan normal (Lowdermilk, Perry & Cashion,
2013).
G. Adaptasi Perubahan Psikologis Kehamilan
Selama masa kehamilan, ibu hamil akan mengalami perubahan psikologis
seperti gampang cemburu, lebih sensitif, malas dan meminta perhatian.
Adaptasi pada perubahan psikologis selama kehamilan, yaitu (Fatimah &
Nuryaningsih, 2017).:
1. Trimester I
a. Ibu : terbuka atau diam-diam, perasaan ambivalent terhadap
kehamilannya, berkembang perasaan khusus, mulai tertarik karena akan
menjadi ibu, antipati karena perasaan tidak nyaman, perasaan gembira,
ada perasaan cemas dan menerima atau menolak perubahan fisik.
b. Ayah : berbeda tergantung dari usia, jumlah anakm interest terhadap
anak dan stabilitas ekonomi, menerima atau menolak keadaan istirnya,
toleransi terhadap kebutuhan seksual dapat meningkat atau menurun dan
ayah dapat menjadi stress.
2. Trimester II
a. Ibu : perubahan pada fisik tampak nyata, merasakan gerakan janin,
dorongan seksual berkurang atau meningkat, mencari perhatian suami,
konsentrasi pada kebutuhan diri dan bayi, perasaan lebih stabil dan
perasaan menjadi ibu berkembang.
b. Ayah : senang dengan pergerakan janin, melibatkan diri dalam
kehamilan istri dan memberikan perhatian lebih.
3. Trimester III
a. Ibu : semakin cemas, takut dan tegang karena persiapan persalinan,
merasa tidak feminim, perasaan tidak nyaman dan sulit tidur serta
menyibukkan diri dalam persiapan persalinan.
b. Ayah : meningkatnya perhatian pada kehamilan istrinya, meningkatkan
tanggung jawab finansial, perasaan takut kehilangan istri dan bayinya
serta adaptasi terhadap pilihan senggama.
BAB II
ANTENATAL CARE (ANC)
Astuti, Sri, dkk. (2017). Asuhan Ibu Dalam Masa Kehamilan Buku Ajar
Kebidanan Antenatal Care. Yogyakarta: Erlangga.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Indikator Diagnostik. Cetakan II. Jakarta: DPP PPNI.
Wagiyo & Putrono. (2016). Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal, dan Bayi
Baru Lahir : Fisiologi & Patologis. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.
I. PENGKAJIAN
A. Data Demografis
1. Identitas Klien
Nama : Ny. D
No Rekam Medik : 1943002
Umur : 23 tahun
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Bandung
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda/Indonesia
Status Marital : Menikah
Golongan Darah : AB
Tanggal Masuk : 12 Desember 2020
Tanggal Pengkajian : 12 Desember 2020 jam 09.00 WIB
Tanggal Dilakukan Operasi :-
Diagnosa Medis :-
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. J
Umur : 24 tahun
Pendidikan : Diploma
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat : Bandung
Agama : Islam
Hubungan dengan Klien : Suami
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama : klien mengeluh sudah telat menstruasi 4 minggu dan
mual.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
▪ Klien mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 9 November
2020. Klien mengeluh sudah telat menstruasi 4 minggu, hasil test
pack positif dan mengeluh mual. Klien mengatakan baru mengetahui
kehamilannya. Klien mengatakan dirinya dan suaminya sangat
senang dengan kehamilan saat ini karena ini kehamilan yang saat
diinginkan.
▪ Pada saat dikaji klien mengeluh mual sampai dengan seperti ingin
muntah. Mual terutama dirasakan pada pagi hari. Mual menyebabkan
menurunkan nafsu makan, mulut terasa pahit dan mengalami
hipersaliva. Setiap kali masuk makanan atau minuman langsung mual
dan dimuntahkan lagi.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit yang memperberat
kondisi saat ini seperti penyakit infeksi pada saluran reproduksi, klien
mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti diabetes
atau hipertensi, klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit
menular seperti TBC atau HIV. Klien mengatakan tidak memiliki alergi
terhadap makanan dan obat-obatan, klien tidak memiliki riwayat operasi,
tidak mempunyai kebiasaan merokok ataupun meminum alkohol.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit keturunan seperti diabetes atau hipertensi dan tidak memiliki
riwayat penyakit menular seperti TBC atau HIV. Klien mengatakan di
keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat kehamilan kembar atau
penyakit gangguan mental. Klien mengatakan tidak ada riwayat gameli
dari keluarga.
5. Riwayat Gynekologi dan Obstetri
a) Riwayat Obstetri
1) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Klien mengatakan ini adalah kehamilan yang pertama.
2) Riwayat kehamilan sekarang
Klien mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 9
November 2020, usia kehamilan 4 minggu 6 hari, saat ini
mengeluh mual sampai ingin muntah, klien mendapatkan
imunisasi TT sebelum menikah.
b) Riwayat Ginekologi
1) Riwayat menstruasi
Klien mengatakan pertama kali haid usia 13 tahun, siklus haid
28 hari dan lamanya haid kurang lebih 4-5 hari, tidak ada
keluhan selama haid, HPHT 9 November 2020 dan taksiran
partus (TP) tanggal 16 Agustus 2021.
2) Riwayat perkawinan
Klien mengatakan pada saat menikah klien berusia 22 tahun dan
usia suami 23 tahun, saat ini usia pernikahannya sudah 1 tahun
dan ini adalah pernikah pertama bagi klien dan suami.
3) Riwayat keluarga berencana (KB)
Klien mengatakan sebelumnya tidak menggunakan KB karena
ingin cepat mempunyai keturunan.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
a. Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
GCS E4V5M6 = 15
b. TTV :
TD = 110/70 mmHg
N = 84 x/menit
R = 21 x/menit
S = 36,7°C
c. Berat Badan : 56 kg
d. TB : 160 cm
2. Pemeriksaan Fisik Persistem
a. Sistem Pernapasan
Pengembangan dada kanan dan kiri simetris, pengembangan paru
simetris RR 21 x/menit, tidak terdapat pernafasan cuping hidung,
tidak terdapat penggunaan otot nafas tambahan, tidak terdapat suara
nafas abnormal (Wheezing atau ronvhi), suara paru vesikuler..
b. Sistem Kardiovaskuler
Nadi 84 x/menit, konjungtiva anemis, homan sign negatif (-), CRT
< 3 detik, Tekanan darah 110/70 mmHg, tidak terdapat pitting edema,
tidak terdapat varises pada ekstremitas, tidak terdapat peningkatan
JVP, akral hangat.
c. Sistem Pencernaan
Mukosa bibir lembab, kebersihan mulut terjaga, gigi tidak ada karies
maupun bolong, tidak terdapat kesulitan menelan, bising usus 11
x/menit, tidak terdapat konstipasi, tidak terdapat haemoroid.
Mengeluh mual, muntah dan nafsu makan menurun.
d. Sistem Persyarafan
Tingkat kesadaran compos mentis, fungsi penciuman klien baik
(klien dapat membedakan bau kopi dan minyak kayu putih), fungsi
pengecapan klien baik (klien dapat membedakan rasa manis dan
asam), fungsi penglihatan klien baik, fungsi pendengaran klien baik,
klien dapat berbicara dengan jelas. Refleks patella (+).
e. Sistem Endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening atau thyroid.
f. Sistem Perkemihan
Kandung kemih teraba kosong, sering BAK, tidak ada kesulitan atau
nyeri ketika BAK.
g. Sistem Reproduksi
1) Mammae : Keadaan payudara kanan dan kiri klien simetris, tidak
ada bengkak, puting susu menonjol, areola mengalami
hiperpigmentasi, puting bersih.
2) Fundus Uteri : di uterus belum teraba ballotement.
3) Vulva/vagina : vulva bersih, terdapat keputihan berwarna agak
kekuningan, tidak berbau dan tidak gatal, terlihat agak keunguan
di vagina..
h. Sistem Muskuloskeletal
Ekstremitas atas kanan dan kiri simetris, ekstremitas bawah kanan
dan kiri simetris. Tidak terdapat edema pada kedua ekstremitas atas
dan bawah, tidak terdapat varises, kekuatan otot 5/5, akral hangat.
i. Sistem Integumen
Tidak terdapat cloasma gravidarum pada wajah, tampak adanya
hiperpigmentasi areola, tidak terdapat hiperpigmentasi di daerah
abdomen, tidak terdapat linea nigra dan striae gravidarum pada
abdomen, tidak terdapat hiperpigmentasi di leher.
D. Pola Aktvitas Sehari-hari
3 Personal hygiene
a. Mandi Sehari sekali Sehari sekali
b. Gosok gigi 2x sehari 3x sehari
c. Keramas 2x seminggu 2x seminggu
d. Pakaian Bersih Bersih
e. Kuku Bersih Bersih
f. Vulva hygiene Bersih Bersih
4 Istirahat tidur
a. Waktu tidur Malam Malam
b. Lama tidur/hari 6-7 jam 6-7 jam
c. Kebiasaan pengantar Tidak ada Tidak ada
tidur
d. Kebiasaan saat tidur Tidak ada Tidak ada
e. Kesulitan dalam hal Tidak ada Tidak ada
tidur
5 Gaya hidup
a. Pekerjaan Ibu rumah tangga Ibur rumah tangga
b. Olahraga Rutin Rutin
c. Kegiatan di waktu Memasak Memasak
luang
6 Ketergantungan fisik
a. Merokok Tidak ada Tidak ada
b. Minuman keras Tidak ada Tidak ada
c. Obat-obatan Tidak ada Tidak ada
d. Lain-lain Tidak ada Tidak ada
E. Aspek Psikososial
1. Pola Pikir dan Persepsi
Klien mengatakan belum mendapatkan informasi apapun tentang
kehamilan, klien belum mengetahui cara perawatan diri dan janin
selama hamil, klien belum mengetahui cara pemberian ASI pada bayi
dan merawatnya tetapi klien berencana untuk memberikan ASI pada
bayinya, klien berharap jenis kelamin bayinya laki-laki, klien
mengatakan ini adalah kehamilan yang sangat diinginkan.
2. Persepsi Diri
Klien sangat senang dengan kehamilam ini karena kehamilan ini sangat
diinginkan.
3. Gaya Komunikasi
Arah pembicaraan klien searah dengan yang ditanyakan oleh perawat,
sehari-harinya klien menggunakan bahasa Indonesia, suami bukan
perokok, tidak ada kesulitan dalam keluarga.
4. Pengetahuan
Klien belum mengetahui tentang masa laktasi, belum mengetahui
tentang perawatan luka, perawatan payudara dan perawatan bayi baru
lahir, klien belum mengetahui tentang KB, belum mengetahui tentang
nutrisi ibu menyusui, klien merasa khawatir karena mual dan muntah
tapi klien sudah tahu kalau kehamilan trimester I gejalanya adalah mual
dan muntah. Klien bertanya bagaimana mengatasi mual dan muntahnya
tersebut. Klien juga belum mengetahui bagaimana perawatan kehamilan
trimester I karena merupakan kehamilan pertama.
5. Kebiasaan Seksual
Tidak terdapat gangguan hubungan seksual klien dengan suami, klien
memahami fungsi seksual. Klien bertanya apakah selama hamil trimester
I masih boleh melakukan coitus, apakah tidak ada efek pada
kehamilannya.
F. Data Spritual
Klien beragam islam selalu melakukan sholat wajib dan sunah selama
kehamilannya.
G. Data Penunjang
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Pemeriksaan
Laboratorium
1. HCG Urin 35 mlU/ml < 5 mlU/ml
2. Hemoglobin 11,4 gr/dl 12 – 16 gr/dl
3. Hematokrit 37,4 % 38 – 46 %
4. Leukosit 8700 sel/ul 5000 – 10.000 sel/ul
5. Trombosit 287.000 sel/ul 150.000 – 400.000 sel/ul
6. Anti HIV Non-reaktif Non-reaktif
7. HBsAg Negatif Negatif
H. Therapi
Jenis Terapi Dosis Rute Indikasi/ Fungsi
Hemobion 1x1 tab PO Hemobion merupakan multivitamin dan
mineral yaitu kombinasi dari zat besi dan
asam folat yang digunakan untuk mengatasi
anemia pada masa kehamilan dan laktasi.
Asam Folat 1x1 tab PO Untuk terapi pada anemia megaloblastik dan
sebagai suplemen nutrisi untuk mencegah
terjadinya defek neural tube pada janin ibu
hamil.
I. Analisa Data
Data (DS & DO) Etiologi Masalah
DS: Kehamilan trimester 1 Nausea
• Klien mengeluh mual ↓
sampai seperti ingin Perubahan fisiologis (SDKI, 2017)
muntah pada sistem endokrin :
• Klien mengatakan hormon estrogen dan
mual dirasakan HCG meningkat
terutama pada pagi ↓
hari Penurunan motilitas
• Klien mengatakan gastrointestinal &
nafsu makan menurun Peningkatan kadar HCL
karena mual ↓
• Klien mengatakan Merangsang respon
mulut terasa pahit dan mual muntah di CTZ
mengalami ↓
hipersaliva Nausea
• Klien mengatakan
setiap makan dan
minum langsung mual
dan muntah
DO:
• G1P0A0
• Tampak hipersalivasi
• Usia gestasi 4 minggu
6 hari
• Hamil trimester I
DS: Primigravida Defisit Pengetahuan
• Klien mengatakan ini ↓ tentang kehamilan dan
merupakan kehamilan Perubahan fisiologis persalinan
pertama kehamilam
• Klien mengatakan ↓ (SDKI, 2017)
belum mendapatkan Kurangnya pengetahuan
informasi apapun tentang kehamilan
tentang kehamilan ↓
• Klien mengatakan Kurang terpapar
khawatir karena mual informasi tentang
muntah kehamilan
• Klien bertanya ↓
• Klien mengatakan mulut • Jumlah saliva menurun 2. Identifikasi dampak mual (hiperemesis).
terasa pahit dan (tidak mengalami terhadap kualitas hidup 2. Mual dapat mempengaruhi
mengalami hipersaliva hipersaliva) (misalnya nafsu makan, kualitas hidup ibu hamil.
Mual muntah yang
• Klien mengatakan setiap • Mampu melakukan aktivitas, kinerja, tanggung berlebih akan
makan dan minum tindakan untuk mengontrol jawab peran, tidur). mengakibatkan nafsu
langsung mual dan mual dan muntah makan menurun sehingga
muntah intake nutrisi dan cairan
DO: tidak adekuat, aktivitas
• G1P0A0 terganggu, terjadi ganggua
• Tampak hipersalivasi fungsi peran dan pola tidur
Referensi
Cholifah, S & Nuriyanah, E. (2019). Aromaterapi Lemon Menurunkan Mual
Muntah pada Ibu Hamil Trimester I.
Medforth, J., Battersby, S., Evams, M., Marsh, B. & Walker, A. (2013).
Kebidanan Oxford : Dari Bidan untuk Bidan. Jakarta: EGC.
Kaviani, M., Azima, S., Alavi, N. & Tabaei, M. (2014). The Effect of Lavender
Aromatherapy on Pain Perception and Intrapartum Outcome in
Primiparous Women. British Journal of Midwifery.
Analisis Tindakan Keperawatan I
Nama Prosedur : Aromaterapi Jahe Metode Inhalasi
Tujuan Tindakan : Menurunkan mual muntah pada ibu hamil trimester I
Indikasi Pasien : Ibu hamil trimester I yang mengalami mual muntah secara
fisiologis, tidak berlebihan, biasanya terjadi pada pagi hari,
mual muntah terjadi karena dipicu makanan tertentu
Rasionalisasi Prosedur
No. Kegiatan Rasional (Integrasi Jurnal)
1. Persiapan: Aromaterapi adalah terapi modalitas
• Menyiapkan klien atau pengobatan alternatif dengan
• Menyiapkan alat : tisu/ menggunakan sari tumbuhan
kapas dan aromaterapi jahe aromaterapi murni berupa bahan cairan
(minyak esensial jahe) tanaman yang mudah menguap dan
• Menjelaskan langkah- senyawa aromaterapi lain dari tumbuhan
langkah pelaksanaan dan (Herni, 2019).
manfaat Aromaterapi jahe dapat mencegah mual