HIPERTENSI
DALAM
KEHAMILAN
PERAWATAN ANTENATAL
Definisi
1. Preeklamsi :
Diagnosis :
Hipertensi
-sistolik: 140 - ≤160 mmHg
- diastolik 90- ≤ 110 mmHg)
Proteinuri (≥300 mg/24 jam,
atau 1+dipstick)
2. Preeklamsi Berat :
1. Preeklamsi :
2. Preeklamsi Berat : Rawat bersama dengan
Departemen yang terkait (Penyakit Dalam,
Penyakit Saraf, Mata, Anestesi, dll).
A. Medikamentosa
Infus larutan ringer laktat
Pemberian obat :
1. MgSO4 : Pemberian melalui intravena secara kontinyu (infus
dengan infusion pump) :
a. Dosis awal :
4 gram MgSO4 (10 cc MgSO4 40%) dilarutkan kedalam 100 cc ringer
laktat, diberikan selama 15-20 menit. (Tetesan ± 50 gtt/menit)
b. Dosis pemeliharaan :
10 gram (25cc MgSO4 40%) dalam 500 cc cairan RL, diberikan
dengan kecepatan 1-2 gram/jam (20-30 tetes per menit)
2. Antihipertensi : diberikan terutama bila tekanan darah
mencapai :
Sistolik ≥ 160 mmHg
Diastolik ≥ 110 mmHg
Dapat diberikan : (Gawat Darurat)
Nifedipin : 10 mg per oral
Nikardipine : diberikan bila tekanan darah ≥ 180/110
mmHg
B. Penatalaksanaan Konservatif
I. Gravida :
1. Dilakukan induksi persalinan
2. SC sesuai indikasi Obstetri
II. Inpartu :
1. Persalinan diikuti dengan grafik Friedman.
2. Memperpendek kala II
3. SC jika kegawatan ibu dan gawat janin.
4. Skor bishop ≤ 6 : SC
5. Anestesia : disesuaikan dengan kemampuan
sarana kesehatan.
EKLAMSI
• Definisi :
1. Epilepsi
2. Ensefalitis
3. Meningitis
4. Kejang karena kelainan SSP
Pemeriksaan Penunjang (Bila Sarana &
Prasarana Tersedia) :
1. Pengobatan medisinal :
a. Infus larutan ringer laktat
b. Pemberian obat : MgSO4
Cara pemberian MgSO4 sama dengan preeklamsi berat
2. Perawatan pasien dengan serangan kejang :
a. Dirawat di kamar isolasi yang cukup terang.
b. Masukkan sudip lidah/mayo ke dalam mulut pasien.
c. Kepala direndahkan : daerah orofaring dihisap.
d. Fiksasi badan pada tempat tidur harus cukup longgar guna
menghindari faktur.
3. Diuretikum tidak diberikan kecuali bila ada :
a. edema paru
b. payah jantung kongestif
4. Antihipertensi diberikan sesuai dengan preeklamsi berat
5. Kardiotonika :
Indikasi pemberian kardiotonika ialah, bila ada tanda-tanda payah
jantung.
Perawatan dilakukan bersama dengan Bagian Penyakit Jantung
6. Lain-lain :
Obat-obat antipiretik
Antibiotika
Anti nyeri
Pengobatan Obstetri :
Sindroma HELLP
“Kumpulan gejala hemolysis, Elevated liver enzym
dan low Platelets yang merupakan gejala utama
dari sindroma ini.”
Diagnosis laboratorium :
1. Hemolisis :
adanya sel-sel spherocytes, schistocytes, triangular dan
sel Burr pada apus darah perifer
kadar bilirubin total > 1,2 mg%
2. Kenaikan kadar enzim hati
kadar SGOT > 70 IU/L
kadar LDH > 600 IU/L
3. Trombosit < 100 x 10³/mm³
Pengelolaan :