PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CIPEUNDEUY
KECAMATAN CIPEUNDEUY
Jl.Cipeundeuy Rajamandala No. 604 Telp. (022) 6970210 Kode Pos 40558
Email pkmcipeundeuy@yahoo.co.id

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS CIPEUNDEUY
KABUPATEN BANDUNG BARAT
NOMOR : /SK/PKM-CPD/ /2023

TENTANG
PELAYANAN FARMASI PUSKESMAS CIPEUNDEUY

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS CIPEUNDEUY,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas,

maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan farmasi yang
bermutu;
b. bahwa agar pelayanan farmasi di Puskesmas dapat terlaksana
dengan baik perlu adanya kebijakan Kepala Puskesmas sebagai
dasar penyelenggaraan pelayanan farmasi di Puskesmas;
c bahwa agar penyelenggaraan pelayanan farmasi di Puskesmas
baik perlu menetapkan penanggung jawab pelayanan obat;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b perlu
ditetapkan Keputusan Kepala Puskesmas Cipeundeuy tentang
Pelayanan Farmasi;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika;

2. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika;
4. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 tentang 1998 tentang
Pengamanan Sediaan Farmasi;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 889/Menkes/Per/V/2011
tahun 2011 tentang Registrasi, Izin Praktik, dan Izin Kerja Tenaga
Kefarmasian;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 tahun 2015 tentang
Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, dan Pelaporan
Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi;
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 tahun 2016 tentang
10.
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PELAYANAN

FARMASI PUSKESMAS CIPEUNDEUY.
Kesatu : Menunjuk atas nama :
Nama : Dwi Endrawan S. Farm.,Apt.
Nomor SIPA : 446/95/SIPA/DPMPTSP/V/2023
Menjadi penanggung jawab pelayanan obat di Puskesmas Cipeundeuy.
Kedua : Penanggung jawab pelayanan obat sebagaimana tercantum dalam
dictum kesatu mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Menjamin terlaksananya pengelolaan sediaan farmasi dan barang
medis habis pakai yang baik;
2. Melakukan pelayanan farmasi klinik secara terbatas;
3. Membuat pencatatan serta pelaporan sediaan farmasi dan bahan
medis habis pakai secara berkala;
Ketiga : Menetapkan kebijakan tentang pelayanan farmasi di puskesmas
cipeundeuy seperti terlampir dalam surat keputusan ini.
Keempat : Keputusan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pelayanan
farmasi yang berorientasi pada keselamatan dan kepuasan pasien
puskesmas cipeundeuy.
Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penerapannya, maka akan
diadakan revisi sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : BANDUNG BARAT

Pada tanggal : 01 Juli 2023

KEPALA PUSKESMAS CIPEUNDEUY,

Fahmi Roby Irfansyah, SKM

NIP. 198009192009011014
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS CIPEUNDEUY
Nomor : /SK/PKM-CPD/ /20
Tanggal : 01 Juli 2023
Tentang : Pelayanan Farmasi Puskesmas Cipeundeuy

KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI PUSKESMAS CIPEUNDEUY

1. Dalam upaya menjamin ketersediaan obat untuk pelayanan kesehatan di
Puskesmas Cipeundeuy, maka proses menilai dan mengendalikan penyediaan
dan penggunaan obat dan bahan medis habis pakai (BMHP) harus mengikuti
prosedur yang telah ditetapkan.
2. Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat di Puskesmas Cipeundeuy
dilakukan dengan perhitungan menggunakan metode konsumsi dan disesuaikan
dengan Formularium Puskesmas Cipeundeuy.
3. Pelayanan farmasi dilakukan sesuai dengan jam pelayanan dari pukul 07.30 s.d
14.00 WIB.
4. Persyaratan untuk petugas yang berhak untuk memberi resep di Puskesmas
Cipeundeuy adalah Dokter Umum dan Dokter Gigi yang sudah memiliki Surat Ijin
Praktek.
5. Petugas yang berhak menyediakan obat adalah Tenaga Teknis Kefarmasian yang
ditunjuk langsung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat dan harus
memiliki STRTTK. Apabila petugas yang memenuhi persyaratan tersebut tidak ada
maka dilakukan pelatihan secara internal kepada petugas kesehatan lain di
Puskesmas oleh Tenaga Teknis Kefarmasian yang kompeten.
6. Pelayanan obat 24 jam untuk PONED dilaksanakan oleh bidan yang sedang
melaksanakan tugas piket jaga dan telah mengikuti pelatihan/OJT (didelegasikan)
serta dalam pelaksanaannya melakukan :
a. Menulis obat yang dikeluarkan dari lemari penyimpanan obat di PONED pada
resep pasien dan kartu stok masing-masing obat.
b. Memberi etiket/pelabelan pada obat yang diresepkan.
c. Memberikan obat kepada pasien dengan disertai penjelasan cara penggunaan
dan efek samping yang mungkin timbul serta memastikan pasien mengerti
penjelasan yang telah diberikan.
d. Menjaga dan memastikan keamanan penyimpanan dan penggunaan obat.
7. Untuk menjaga agar tidak terjadi pemberian obat kadaluwarsa, maka petugas
farmasi melakukan penataan/penyimpanan obat menggunakan system FIFO /
FEFO serta mengisi dan mengontrol kartu stok secara rutin.
8. Peresepan, Pemesanan dan Pengelolaan obat dan BMHP sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan.
9. Untuk menjaga penyalahgunaan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika
maka petugas yang menulis resep adalah Dokter yang sudah memiliki Surat Ijin
Praktek dan dalam penulisannya harus sesuai dengan peraturan yang sudah ada.
10. Persyaratan gudang farmasi Puskesmas, diantaranya :
a. Ruangan kering dan tidak lembab.
b. Memiliki ventilasi yang cukup.
c. Jendela yang mempunyai pelindung untuk melindungi cahaya langsung dan
diteralis.
d. Lantai diberi alas papan/palet.
e. Khusus digunakan untuk tempat penyimpanan obat.
f. Mempunyai pintu yang dilengkapi dengan kunci ganda.
g. Tersedia lemari narkotik-psikotropik.
h. Tersedia lemari pendingin untuk obat-obat tertentu.
i. Tersedia pengukur suhu dan higrometer ruangan.
11. Penyimpanan obat dan BMHP di Puskesmas Cipeundeuy ditata secara alfabetis
sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas.
12. Penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien / keluarga pasien harus
diketahui oleh dokter dan petugas obat untuk menghindari terjadinya Efek Samping
 Obat yang tidak diharapkan dan efek ganda dengan obat yang diberikan oleh
dokter di Puskesmas Cipeundeuy.
13. Pemberian informasi tentang Penggunaan, Efek Samping dan Penyimpanan obat
dirumah harus sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
14. Penanganan obat kadaluwarsa dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan untuk menghindari kerugian / bahaya bagi pasien.
15. Dilakukan Pencatatan, Pemantauan dan Pelaporan apabila terdapat kejadian Efek
Samping Obat yang tidak diharapkan, maupun kesalahan dalam pemberian obat
yang dilakukan oleh petugas farmasi.
16. Obat-obat dan BMHP untuk Tindakan Emergensi disediakan demi tercapainya
kelancaran pelayanan kesehatan di ruang tindakan dan unit-unit kerja lainnya serta
dilakukan monitoring secara rutin stok obat dan penyimpanannya.
17. Daftar obat emergensi dan BMHP untuk unit pelayanan adalah sebagai berikut :
NO UNIT NAMA OBAT EMERGENSI DAN BMHP
Deksametason injeksi 5 mg/ml
Difenhidramin injeksi
Epinefrin injeksi
Diazepam injeksi 5 mg/ml
Diazepam sup 5 mg/ml atau 10 mg/ml
Parasetamol supp
1 Ruang tindakan Lidokain injeksi 2%
Ringer laktat
NaCl 0,9%
Alkohol swab
Spuit 1 cc
Spuit 3 cc
Spuit 5 cc
Deksametason injeksi 5 mg/ml
Difenhidramin injeksi
Epinefrin injeksi
2 Ruang Pelayanan KIA/KB
Lidokain injeksi 2%
Alkohol swab
Spuit 3 cc
Deksametason injeksi 5 mg/ml
Difenhidramin injeksi
Ruang pelayanan Epinefrin injeksi
3
Laboratorium Lidokain injeksi 2%
Alkohol Swab
Spuit 3 cc
Fitomenadion injeksi 2 mg/ml
Deksametason injeksi 5 mg/ml
MgSO4 40%
4 PONED Oksitosin Injeksi
Deksametason injeksi 5 mg/ml
Ringer Laktat
NaCl 0,9%
Alkohol Swab
Spuit 1 cc
Spuit 3 cc
Spuit 5 cc
Spuit 10 cc
18. Melakukan monitoring dan upaya pengendalian mutu internal maupun eksternal
untuk menjamin mutu pelayanan kefarmasian di Puskesmas Cipeundeuy.

KEPALA PUSKESMAS CIPEUNDEUY,

Fahmi Roby Irfansyah, SKM

NIP. 198009192009011014