TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS MAYONG I
KABUPATEN JEPARA TENTANG STANDAR PELAYANAN
DAN KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI.
Kesatu : Standar Pelayanan dan kebijakan pelayanan Farmasi
pada UPTD Puskesmas Mayong I sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Keputusan ini;
Kedua : Standar pelayanan dan kebijakan pelayanan Farmasi
pada UPTD Puskesmas Mayong I meliputi ruang lingkup
pelayanan obat;
Ketiga : Standar pelayanan dan kebijakan pelayanan
sebagaimana terlampir dalam Lampiran Keputusan ini
wajib dilaksanakan oleh penyelenggara/pelaksana dan
sebagai acuan dalam penilaian kinerja pelayanan oleh
pimpinan penyelenggara, aparat pengawasan, dan
masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik;
Keempat : Dengan berlakunya keputusan ini maka Surat
Keputusan kepala puskesmas Mayong I Nomor 46
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan dan Kebijakan
Pelayanan Farmasi, dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku lagi;
Ditetapkan : di Jepara
Pada Tanggal :
KEPALA UPTD PUSKESMAS MAYONG I
HADI SAPUTRO
NO KOMPONEN URAIAN
1. Dasar Permenkes No.128/Menkes/SK/II/2004 tentang
Hukum Konsep Dasar Puskesmas.
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun
2014 tentang Puskesmas
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 74 tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas;
2. Persyaratan Persyaratan Teknis:
Pelayanan Pasien datang sendiri atau diantar oleh keluarga
Persyaratan Administrasi membawa :
Membawa resep dari ruang Pengobatan umum,
ruang MTBS, ruang KIA/KB, ruang Pelayanan Gigi,
dan atau ruang gawat darurat ke ruang Farmasi
3. Sistem, Pada pelayanan di puskesmas: pasien membawa
mekanisme, resep yang didapat dari dokter umum/dokter
dan gigi/petugas kesehatan lainnya untuk mengambil
prosedur obat.
Pasien memasukkan resep ke loket ruang farmasi
Petugas menyiapkan obat sesuai resep.
Petugas menulis etiket obat sesuai resep.
Petugas menyerahkan obat.
Pasien mendapat penjelasan informasi pemakaian
obat
Pasien meninggalkan puskesmas membawa obat
Petugas melakukan pengecekan obat kadaluarsa
berdasar SOP obat kadaluarsa
Petugas melakukan identifikasi dan
bertanggungjawab atas pelaporan KNC sesuai SOP
yang ada.
Petugas meletakkan obat emergensi pada ruangan
(Peralatan menyesuaikan SOP Anafilaktik syok):
1. Ruang Gawat Darurat
2. Ruang Pengobatan Umum
3. Ruang Pelayanan Gigi
4. Ruang MTBS
5. Ruang PONED
6. Ruang KIA-KB
7. Ruang Laboratorium
8. Ruang Immunisasi
4. Jangka 15-20 menit
waktu
penyelesaian
5. Biaya/tarif -
6. Produk 1. Obat sesuai resep
pelayanan 2. Obat psikotropika
3. Obat emergensi
7. Sarana, Gelas Ukur Antiseptik
prasarana, Sealing Equipment Lemari Obat
dan/atau Blender obat Tissue
fasilitas Mortir dan stamfer ATK
Kertas Puyer Laptop/komputer
Plastik Obat Kulkas
PERENCANAAN
1. Perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi disusun oleh Unit Farmasi
disusun menggunakan metode konsumsi dan/atau epidemiologi.
2. Perencanaan disusun untuk kebutuhan periode tertentu dengan
memperhatikan stok optimum dan stok pengaman (buffer).
3. Hasil perencanaan perhitungan kebutuhan obat diserahkan ke Gudang
Farmasi Kabupaten jepara melalui format LPLPO
4. Pengadaan obat dan alat kesehatan dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten.
PEMBERIAN OBAT
1. Pemberian obat atau alat kesehatan kepada pasien dilakukan oleh
tenaga farmasi (Apoteker / asisten apoteker), dokter dan perawat yang
memiliki surat ijin praktik / kerja.
2. Petugas harus melakukan telaah obat setiap kali akan memberikan
obat kepada pasien, diverifikasi dengan prinsip 7B yakni Benar pasien,
Benar obat, Benar indikasi, Benar dosis, Benar cara pemberian, Benar
waktu, dan Benar dokumentasi.
HADI SAPUTRO
HADI SAPUTRO
Lampiran IV : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS
MAYONG I KABUPATEN JEPARA
NOMOR :
TANGGAL :
HADI SAPUTRO
Lampiran V : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS
MAYONG I KABUPATEN JEPARA
NOMOR :
TANGGAL :
OTSU-MGSO4 INJEKSI,
18 MEYLON( NA.BIC INJEKSI) WATER FOR INJEKSI (AQUA KEMASAN
PRO INJEKSI)
NASAL OXYGEN NASAL OXYGEN CANNULA
19 KEMASAN
CANNULA ANAK DEWASA
HADI SAPUTRO