Kelas : 2B
Nim : PO7124322063
Persyaratan:
1. Surat Permohonan
2. Surat pernyataan kebenaran dokumen bermetrai Rp. 10.000;
3. Fotocopy ijazah tenaga kesehatan;
4. Fotocopy Surat Tanda Registrasi (STR) yang diterbitkan dan masih berlaku;
5. Surat rekomendasi dari organisasi profesi;
6. Surat keterangan berbadan sehat dari dokter yang memiliki SIP yang masih berlaku;
7. Surat rekomendasi dari Dinas Kesehatan;
8. Fotocopy KTP yang masih berlaku;
9. Fotocopy kartu tanda anggota organisasi profesi;
10. Foto copy Kartu NPWP Perorangan/Berbadan Hukum;
11. Surat Rekomendasi dari Kepala Puskesmas / Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
tempat berkerja;
12. Pas photo berwarna (latar belakang warna merah) ukuran 4×6 sebanyak 2 lembar dan
ukuran 3×4 sebanyak 2 lembar
Mekanisme:
1. Pemohon dapat langsung mengajukan permohonan secara online melalui aplikasi
SICANTIK (sicantik.go.id) dengan mengunggah (upload) scan dokumen persyaratan.
2. Petugas DPMPTSP akan memeriksa kelengkapan dokumen persyaratan.
3. Jika dinyatakan lengkap, petugas DPMPTSP akan memproses dengan notifikasi Dinas
Kesehatan untuk verifikasi secara teknis.
4. Dinas Kesehatan menerbitkan Rekomendasi Teknis sesuai atau tidak dan layak untuk
diterbitkan atau tidak.
5. Berdasarkan rekomendasi Dinas Kesehatan, Surat Izin Praktik akan diterbitkan.
6. Pemohon dapat mengunduh (download) SIP dari aplikasi SICANTIK.
Praktik mandiri bidan ( PMB ) merupakan bentuk pelayanan kesehatan di bidang kesehatan
dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan
kemampuannya. Bidan yang menjalankan praktek harus memiliki Surat Izin Praktek Bidan (SIPB)
sehingga dapat menjalankan praktek pada saran kesehatan atau program.
Dasar Hukum
Sebagai dasar hukumnya, penerbitan Surat Tanda Registrasi diatur dalam Permenkes Nomor 18
Tahun 2019.
Pada pasal 2 ayat 1 hingga 3 ini tertulis bahwa:
1. Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik wajib memiliki STR.
2. STR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh Konsil Tenaga Kesehatan
Indonesia dan diberikan oleh konsil masing-masing Tenaga Kesehatan.
3. STR sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditandatangani oleh ketua konsil masing-
masing Tenaga Kesehatan yang berfungsi sebagai registrar.
Dari sini, dapat disimpulkan bahwa STR adalah syarat mutlak yang harus dimiliki setiap
tenaga kesehatan. Kemudian, STR sendiri diterbitkan oleh Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia
(KTKI) dan akan diberikan oleh konsil masing-masing tenaga kesehatan.
Untuk mendapatkan dokumen STR adalah hanya melalui aplikasi registrasi online sesuai dengan
ketentuan pada pasal 4 ayat 1.
WNI dan WNA yang telah bekerja di Indonesia selama minimal 6 bulan wajib menjadi
anggota BPJS Kesehatan. Sistem kesehatan ini mengedepankan iuran sesuai dengan kelasnya
masing-masing. Pekerja Penerima Upah, iuran BPJS Kesehatan dipotong dari upah tiap bulan. Di
sini yang menjadi kewajiban seorang HRD atau finance sebuah perusahaan untuk menghitung
besaran iuran BPJS Kesehatan untuk masing-masing karyawan. Potongan ini termasuk dalam
perhitungan PPh Pasal 21.