4/0211999
PEDOMAhI TATALAKSANA
PEMBERIAN SUIRAT REKOMENDASI
lZlN qRAKrrK DoKTER
{ ss$
3F &
PEDOMAN TATALAKSANA PEMBERIAN SURAT
REKOMENDASI IZIN PRAKTIK DOKTER
BAB I
KETENTUAN UMUM
1. Surat Rekomendasi lzin Praktik (SRIP) adalah surat keterangan yang dikeluarkan
lDl Cabang yang menyatakan bahwa dokter umum/dokter spesialis yang
bersangkutan memiliki kemampuan untuk melakukan praktik profesi dan berlaku
secara nasional.
2. Tenaga Medis adalah dokter umum dan dokter spesialis lulusan pendidikan
kedokteran di dalam maupun di luar negeri yang telah diakui oleh Pemerintah
Republik Indonesia.
3. Surat Penugasan adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Departemen Kesehatan
kepada tenaga rnedis yang telah mendaftarkan diri (registrasi) sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
4. Surat lzin Praktik (SlP) adalah izin tertulis yang diberikan kepada tenaga dokter
yang menjalankan praktik kedokteran setelah memenuhi persyaratan, sebagai
pengakuan kewenangan untuk melakukan pelayanan kesehatan baik di sarana
pelayanan kesehatan maupun secara mandiri sesuaidengan profesinya.
5. Surat Perseiujuan Tempat Praktek (SPTP) adalah lampiran dari SIP yang
mencantumkan nama dan alamat sarana pelayanan kesehatan tempat tenaga
medis melakukan pelayanan kesehatan. Masa berlaku SPTP sesuai dengan masa
berlaku SIP.
6" Standar profesi adalah pedoman yang harus dipergunakan dalam menjalankan
profesi kedokteran secara baik.
10. Sarana Pelayanan Kesehatan adalah meliputi sarana pelayanan kesehatan dasar
dan sarana pelayanan kesehatan rujukan, baik yang dimiliki oleh pemerintah
maupun yang dimiliki oieh swasta.
2
11. Surat keterangan PDSp adalah surat keterangan yang dikeluarkan oleh PDSp
Cabang yang menerangkan bahwa Dokter Spesialis yang bersangkutan memiliki
spesialisasi yang sesuai dengan cabang spesialisasi yang diakui di lndonesia.
12. Komite Rekomendasi lzin Praktik (K.R.l.P) adalah badan yang dibentuk oleh
Pengurus lDl Cabang untuk memproses pemberian Surat Rekomendasi lzin Praktik
bagi dokter umum dan dokter spesialis untuk memperoleh SlP.
13. Tim Pembina Dokter Praktik adalah Tim Pembina Dokter Praktik
Kabupaten/Kotamadya yang dibentuk oleh Kakandepkes atau Pejabat yang
ditunjuk Kakanwiikes bersama dengan lDl Cabang setempat, untuk melakukan
pembinaan dan pengawasan pada dokter yang melakukan pelayanan kesehatan
baik pada sarana pelayanan kesehatan pemerintah mau pun swasta.
1/r. Satuan Kredit Partisipasi (SKP) adalah angka kredit yang diperoleh dari Pendidikan
Kedokteran Berkelanjutan (PKB) yang telah diakreditasi oleh lDl .
BAB II
i: Memiliki SK penempatan dalam rangka masa bakti atau surat bukti telah
selesai menjalankan masa bakti.
J
d Surat rekomendasi dari Organisasi Profesi yang menyatakan antara lain yang
bersangkutan memiliki kemampuan fisik dan mental yang didasarkan atas
keterangan dokter, memiliki kemampuan keilmuan dan keterampilan klinis
dalam bidang profesinya yang didasarkan atas perolehan angka kredit dalam
pendidikan kedokteran berkelanjutan (PKB) serta memiliki moralitas dan etika
yang baik untuk melakukan tugas sesuai dengan kode etik profesinya.
5. SIP berlaku selama 5 (lima) tahun sejak tanggal diterbitkan dan untuk memperba-
haruinya, diperlukan surat rekomendasi dari Organisasi Profesi.
6. SIP dan SPTP yang sesuai dengan alamat praktik, harus ditempatkan di ruang
periksa dan nomor SIP dan masa berlaku harus dicantumkan pada kertas resep
dan papan nama praktik mandiri.
7. Tenaga medis yang telah memiliki Surat lzin Praktik berdasarkan Surat Edaran
Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan Rl Nomor 021O/SJ/SE/HHM/lll/1989
dinyatakan tetap berlaku sampai dengan tanggal 25 Agustus 1999 dan
dipersamakan sebagai Surat lzin Praktik dan Surat Persetujuan Tempat Praktik l.
8. fenaga medis yang belum atau tidak memiliki Surat lzin Praktik berdasarkan Surat
Edaran Nomor 021O/SJ/SE/HHM/lll/1989, yang bekerja pada suatu sarana
pelayanan kesehatan tertentu agar mendaftarkan secara kolektif kepada
Kakandepkes atau pejabat yang ditunjuk Kakanwilkes melalui pimpinan sarana
pelayanan kesehatan yang bersangkutan, dan dengan demikian yang
bersangkutan dianggap telah memiliki SIP dan SPTP I yang masa berlakunya
berakhir tanggal 25 Agustus 2000,
9. Tenaga Medis yang telah memiliki SIP berdasarkan Surat Edaran Nomor
02'10/SJ/SE/HHM/I||/1989, yang bekerja pada suatu sarana pelayanan kesehhtan
tertentu dimana yang bersangkutan tidak memiliki SIP untuk sarana pelayanan
kesehatan tersebut, agar mendaftarkan secara kolektif kepada Kakandepkes atau
pejabat yang ditunjuk Kakanwilkes melalui pimpinan sarana pelayanan kesehatan
yang bersangkutan, dan dengan demikian yang bersangkutan dianggap telah
memilikiSPTP ll atau SPTP lll.
10. Pendaftaran yang dilakukan oleh pimpinan sarana pelayanan kesehatan kepada
Kakandep dengan melampirkan :
a. fotokopi SP;
b. foiokopi SIP yang lama;
BAB III
4. Rekomendasi meliputi :
a. Kemampuan fisik cjan mental.
b. Kemampuan keilmuan dan ketrampilan klinis.
c. Moralitas dan etika kedokteran.
L Masa berlaku
Surat rekomendasi berlaku selama masa berlakunya SIP dokter yang
bersangkutan, kecuali bila terjadi gangguan fisik, mental dan pelanggaran etika
yang menyebabkan yang bersangkutan tidak laik praktik. Selambat-lambatnya
dalam waktu 6 (enam) bulan setelah dikeluarkan Surat Rekomehdasi lzin Praktik
(SRIP), harus sudah digunakan untuk mengurus SIP dan SPTP lokasi praktik
yang pertama ke Kandepkes. Bila dalam waktu 6 (enam) bulan SRIP tersebut
tidak pernah dipakai untuk mengurus SlP, maka SRIP tersebut dinyatakan tidak
berlaku lagi.
BAB IV
9. Wawancara dilakukan pada tempat dan waktu yang ditetapkan oleh KRIP, baik
secara perorangan maupun secara kelompok, dengan dihadiri minimal oleh 2 orang
anggota KRIP.
penunjang medik.
12. KRIP melakukan rapat untuk memutuskan menyetujui atau menolak permohonan
surat rekomendasi tersebut. Bila semua persyaratan dipenuhi, maka akan
dikeluarkan Surat Rekomendasi lzin Praktik, sedangkan bila hasil wawancara tidak
memenuhi persyaratan, maka akan dikeluarkan surat penolakan permohonan
i"ekomendasi izin praktik disertai dengan alasan dan sarannya. Keputusan
persetujuan atau penolakan disampaikan kepada Ketua Pengurus lDl Cabang.
Sesuai dengan formulir yang terdapat pada lampiran V.
14. Surat Rekomendasi lzin Praktik yang telah ditandatangani, oleh petugas lDl
Cabang diserahkan oleh petugas lDl Cabang kepada Kandepkes/lnstansi yang
ditunjuk Kakanwilkes untuk digabungkan dengan berkas permohonan SIP'yang
bersangkutan. Sedangkan surat penolakan permohonan rekomendasi izin praktik
disampaikan kepada dokter umum/ dokter spesialis yang bersangkutan dan
tembusannya disampaikan kepada Kakandepkes/Kepala lnstansi yang ditunjuk
Kakanwilkes.
9
15. Arsip keputusan dan berkas permohonan disimpan sebagai arsip Pengurus lDl
Cabang.
16. Lamanya proses pengeluaran Surat Rekomendasi lzin Praktik maupun surat
penolakannya, tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari dari saat diterimanya
permohonan oleh sekretaris KRIP yang dilengkapi dengan semua persyaratan.
17. Untuk menyeragamkan penomoran Surat Rekomendasi lzin Praktik (SRIP), maka
diatur cara penomoran sbb :
Nomor uruUKode Cabang/Kode jenis praktil</Kode praktik baru atau perpanjangan/
bulan dikeluarkan (dalam hunrf Romawi)/dua angka terakhir tahun dikeluarkan.
Nomor SRIP ini harus dicantumkan di blanko resep (dibawah nomor SIP).
BAB V
BADAN YANG MEMPROSES SURAT REKOMENDASI
IZIN PRAKTIK
1. Nama
lrlama badan yang memproses Surat Rekomendasi lzin Praktik (SRIP) adalah
Komite Rekomendasi lzin Praktik lDl Cabang, disingkat KRIP.
2. Kedudukan
KRIP merupakan badan khusus pada lDl Cabang yang bertanggung jawab kepada
Ketua Pengurus Cabang (PC ).
4. Tatacara pembentukan
Pembentukan KRIP dilakukan oleh Pengurus Cabang melalui rapat Pengurus
Cabang dan dituangkan dalam surat keputusan Pengurus Cabang, yang
tembusannya disampaikan kepada Kakandepkes Dati ll setempat, Ketua
Pengurus lDl Wilayah yang bersangkutan dan Ketua PB lDl.
5. Susunan Organisasi
KRIP sekurang-kurangnya terdiri dari :
10
6. Keanggotaan
a Anggota KRIP adalah anggota lDl Cabang yang bersangkutan:
b Ketua, wakil ketua dan sekretaris KRIP adalah anggota KRIP yang ditunjuk
untuk jabatan tersebut.
c Pengangkatan anggota KRIP dilakukan oleh Ketua Pengurr.is Cabang yang
bersangkutan setelah mendengar saran dan pendapat dari anggota pengurus
lainnya
d Apabila salah seorang anggota KRIP meninggal dunia, mengundurkan diri atau
karena suatu hal tidak dapat aktif lagi, maka penggantiannya dilakukan oleh
Ketua Pengurus lDl Cabang atas usul anggota pengurus lainnya dan ketua
KRIP.
e Pembatalan sebagai anggota KRIP hanya dilakukan apabila yang
bersangkutan dinilai telah tidak sesuai dengan syarat anggota KRIP'
f Keanggotaan KRIP mengandung unsur MKEK atau anggota pengurus yang
menangani etika kedokteran.
7. Syarat anggota
Syarafsyirat yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk dapat dipilih atau ditunjuk
sebagai anggota KRIP, adalah anggota lDl Cabang yang :
a Beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa'
b Berkepribadian yang dapat diterima dan disegani serta memiliki kredibilitas dan
etika profesi yang tinggi.
c Berwibawa, bersih, jujur dan bijaksana.
d Tidak pernah dan bersih dari pelanggaran Kode Etik Kedokteran lndonesia.
e frlemilit<i kemauan dan cukup waktu untuk melaksanakan tugas KRIP.
t Bersedia mempelajari dan memahami semua ketentuan tentang SIP dan Kode
Etik Kedokteran lndonesia.
10. Keputusan
Keputusan yang diambil oleh KRIP berpedoman pada ketentuan sebagai berikut :
a Keputusan diambil atas dasar musyawarah untuk mufakat. Apabila hal tersebut
tidak tercapai, maka keputusan diambil atas dasar suara terbanyak (112
anggota yang hadir + 1).
b Setiap anggota KRIP memiliki hak bicara dan hak suara.
c Pemungutan suara dilakukan secara bebas dan rahasia.
d Keputusan KRIP bersifat rahasia.
12. Pembiayaan
Anggaran pembiayaan kegiatan KRIP dibebankan kepada anggaran Pengurus
Cabang yang diperoleh dari biaya administrasi Surat Rekomendasi lzin Praktik dan
atau sumber lain yang berasal dari lDl Cabang.
Dana yang diperoleh dari permohonan Surat Rekomendasi lzin Praktik, disimpan
dan diadministrasikan oleh bendahara Pengurus Cabang yang bersangkutan.
Sekretaris KRIP mengajukan rencana anggaran dan membuat laporan
pertanggung jawaban penggunaan keuangan, kepada bendahara Pengurus
Cabang.
t2
BAB VI
BIAYA ADMINISTRASI SURAT REKOMENDASI
IZIN PRAKTIK
BAB VII
PENUTUP
1. Hal-hal lain yang belum tercantum dalam petunjuk ini, antara lain besarnya biaya
administrasi minimal SRIP, besarnya SKP pada setiap bentuk PKB, jabaran kriteria
tidak laik praktik dan lain-lain akan ditetapkan dalam keputusan tersendiri.
2. Dalam hal diperlukan penyesuaian keputusan ini terhadap kondisi daerah
setempat, maka lDl Cabang dapat melakukan penyesuaian selama penyesuaian
tersebut tidak bertentangan dengan Peraturan Perundangan yang berlaku, Surat
Edaran Sekjen Depkes Rl No. HK.00.SJ.SE.V.1913 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan lzin Praktik Bagi Tenaga Medis, Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga lDl, Kode Etik Kedokteran lndonesia, Keputusan Muktamar dan
keputusan ini.
3. Dalam menetapkan penyesuaian tersebut lDl Cabang agar rnelakukan koordinasi
dengan lDl Wilayah masing-masing dan menginformasikannya kepada Pengurus
Besar.
FORMULIR PERMOHONAN
SURAT REKOMENDAS! IZIN PRAKTIK
Kepada yth :
Sejawat Ketua lDl Cabang
Nama
Tempat & tanggal lahir
Lulusan FK
Jenis Prakt,[k.)
Anggota lDl Cabang
NPA lDl (bagianggota IDI)
Alamat rumah
mengajukan permohonan untuk memperoleh Surat Rekomendasi lzin Praktik, karena saya
OermaksuO untuk memohon Surat lzin Prakttk baru/memperpanjang SIP pada sarana pelayanan
kesehatan berikut ;
Alamat
Alamat
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya, bahwa pada saat ini saya tidak seda_ng menjalani
sanksi proiesi dan atau sanksi hukum apapun, yang dikuatkan dengan pernyataan 2 (dua) orang
DokteriSejawat sebagai saksi.
Bersama ini saya lampirkan semua persyaratan yang diperlukan. Atas perhatian dan
bantuannya, saya ucapkan terima kasih.
NPAIDI :
Alamat :
Tanda tangan :
(........................ ..)
Saksi kedua :
Nama :
hIPA. IDI :
Alamat
Nama
Alamat rumah
Status
Anggota lDl Cabang
NPA. IDI
Berdasarkan :
2. Sejawat tersebut di atas telah mengikuti Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB) sesuai
dengan ketentuan PB IDI dan memperoleh .............. (................... ) SKP.
3. Pada saat ini Sejawat tersebut diatas memiliki moral dan etika yang baik untuk melakukan
tugas sesuai dengan Kode Etik Profesi, sebagaimana dinyatakan olehnya bahwa yang
bersangkutan tidak sedang menjalani sanksi profesi dan atau sanksi hukum apapun yang
dikuatkan dengan pernyataan 2 (dua) orang Dokter/Sejawat sebagai saksi.
Dernikianlah rekomendasi ini diberikan, kiranya yang berkepentingan maklum dan dapat
memberikan bantuannya.
*) coret yang tidak perlu.
( ...................................... )
SlP.(1)/Fom2/gg
Lampiran lll
Nomor :
Lampiran :1 (satu)lembar
Perihal : SURAT PENGANTAR
Kepada;
Yth. Kepala Kantor Departemen Kesehatan
Kabupaten/Kotmadya ..............;".'.'..
atas
Bersama ini kami sampaikan foto copy Surat Rekomendasi lzin Praktik yang kami terbitkan
nama Sejawat - Dr.
Alamat :
Demikianlah kiranya Saudara maklum dan atas bantuannya kami ucapkan terima kasih.
SlP.(1YFom.3r'99
Lampiran lV
Nomor :
Lampiran :1 (satu)lembar
Perihal : SURAT PENGANTAR
Kepada :
Bersama ini kami sampaikan permohonan untuk mendapatkan/menambah/merubah ") Slp dan
SPTP pertama/SPTP ke ...... ) bagi Sejawat :
Nama
Alamat
AIamat
Sejawat tersebut diatas telah mempunyai Surat Rekomendasi lzin praktik (SRlp) yang
dikeluarkan oleh lDl
Demikian kiranya Saudara maklum dan atas bantuannya kami ucapkan terima kasih.
(................................ )
*) Coret yang
tidak perlu
stP.(1yFom4/99
Lampiran V.
Saran
Ketua lDlCabang
Tembusan :
1
2.
Kakandepkes Kab/Kodya
Ketua IOtWitayah
SlP.fi)iFomVigg