Berikut syarat membuka praktik mandiri perawat berdasarkan Permenkes RI Nomor 26 tahun 2019.
Persyaratan Administrasi
1. Kualifikasi pendidikan minimal Profesi Ners. Vokasi bisa membuka praktik keperawatan mandiri
jika disuatu daerah tersebut belum memiliki kualifikasi perawat ners.atau dapt juga membentuk
Praktek Berkelompok.
2. Surat Izin Praktik Perawat (SIPP) dikeluarkan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota tempat
praktik keperawatan mandiri. Syarat utama mendapatkan SIPP adalah sudah memiliki Surat
Tanda Registrasi (STR). Setiap perawat berhak mendapatkan paling banyak 2 SIPP yang dapat
digunakan di Fasilitas Kesehatan Rumah Sakit atau praktik mandiri. Berikut persyaratan untuk
mendapatkan SIPP
Persyaratan Bangunan/Prasarana
1. Bangunan untuk tempat praktik mandiri perawat dapat berupa rumah tinggal, bagian dari rumah,
bagian dari kantor/tempat kerja, mal, atau bagian dari gedung (apartemen, rumah toko, rumah
susun, mal, atau bangunan lain yang sejenis).
2. Bangunan bersifat permanen, tidak bergabung fisik bangunan lainnya (ada batas dengan
bangunan lainnya). misalnya pada bangunan rumah tinggal pintu masuk tempat praktik harus
terpisah dari tempat tinggal.
3. Bangunan praktik mandiri perawat terdiri dari ruang administrasi, ruang tunggu, ruang
periksa/konsultasi/asuhan keperawatan, ruang penyimpanan alat kesehatan, toilet dan ruang
lainnya sesuai kebutuhan
4. Memiliki sistem air bersih, kelistrikan atau pencahayaan yang cukup, ventilasi atau sirkulasi udara
yang baik dan prasaran lain sesuai dengan kebutuhan.
Praktik Keperawatan Mandiri adalah Praktik Perawat Perorangan atau Berkelompok ditempat
praktik mandiri diluar fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Praktik Keperawatan mandiri diberikan dalam bentuk asuhan keperawatan yang bertujuan untuk
memandirikan klien yang membutuhkan bantuan karena ketidaktahuan, ketidakmampuan, dan ketidakmauan
memenuhi kebutuhan dasar dan merawat dirinya.
Meskipun praktik keperawatan mandiri di Indonesia telah dilegalkan sejak tahun 2014, tapi masih banyak
perawat yang bingung dan bertanya-tanya tentang bagaimana cara membuka praktik keperawatan mandiri?
Apa saja syaratnya? Bagaimana mengurus izinnya? Apa saja yang harus dipersiapkan? Nanti setelah ada
kliniknya, apa yang boleh dilakukan? Apa kewenangan perawat? Dan lain sebagainya.
Mari kita bahas satu per satu menurut UU No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan dan Permenkes 26 Tahun
2019 tentang Peraturan Pelaksana UU Keperawatan:
1. Perikemanusiaan
2. Nilai ilmiah
3. Etika dan profesionalitas
4. Manfaat
5. Keadilan
6. Perlindungan Kesehatan
7. Keselamatan klien
Perikemanusiaan
Praktik Keperawatan Mandiri harus dilandasi atas perikemanusiaan yaitu harus mencerminkan pelindungan
dan penghormatan hak asasi manusia serta harkat dan martabat setiap warga negara dan penduduk tanpa
membedakan suku, bangsa, agama, status sosial, dan ras.
Nilai Ilmiah
Praktik Keperawatan Mandiri harus berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperoleh baik melalui
pendidikan tinggi keperawatan maupun pendidikan keperawatan berkelanjutan.
Manfaat
Penyelenggara Praktik Keperawatan Mandiri harus memberikan manfaat yang sebesarbesarnya bagi
kemanusiaan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Keadilan
Penyelenggara Praktik Keperawatan Mandiri harus mampu memberikan pelayanan yang merata, terjangkau,
bermutu, dan tidak diskriminatif dalam pelayanan kesehatan.
Perlindungan Kesehatan
Penyelenggara Praktik Keperawatan Mandiri harus dapat memberikan perlindungan dan kepastian hukum
kepada pemberi dan penerima pelayanan kesehatan,bahwa pengaturan Praktik Keperawatan Mandiri harus
memberikan pelindungan yang sebesar-besarnya bagi Perawat dan masyarakat.
Keselamatan Klien
Penyelenggara Praktik Keperawatan Mandiri tidak hanya memberikan pelayanan keperawatan semata tetapi
harus mengutamakan keselamatan dan kesehatan klien.
Selain spesialisasi diatas, Ners yang telah diakui mempunyai kompetensi setara dengan Ners Spesialis dan
telah mendapat pengakuan sesuai dengan Peraturan Organisasi tentang Kolegium Keperawatan Indonesia dan
mendapatkan STR dengan kompetensi spesialis oleh MTKI atau Konsil keperawatan, antara lain:
Ners dengan Keahlian Keperawatan Onkologi
Ners dengan Keahlian Keperawatan Kardiovaskuler
Menurut UU Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan, yang bisa membuka praktik keperawatan mandiri
adalah:
1. Perawat berpendidikan vokasi dan profesi
2. Perawat yang memiliki Surat Tanda Registerasi (STR)
3. Perawat yang memiliki Surat Izin Praktik Perawat (SIPP)
Namun pada 2019 lalu, terbit Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2019 tentang Peraturan
Pelaksanaan UU Keperawatan.
Berdasarkan peraturan tersebut, terhitung tahun 2020 hanya Perawat Profesi (Ners atau Ners Spesialis) yang
dapat membuka praktik keperawatan mandiri.
Bagi Perawat Vokasi yang telah membuka praktik mandiri sebelum Permenkes tersebut terbit, diberikan
waktu 7 tahun untuk meningkatkan pendidikannya (sampai dengan tahun 2026) untuk perpanjangan SIPP
Mandiri masih diperbolehan
Adapun persyaratan membuka praktik keperawatan mandiri sesuai Permenkes 26/2019, adalah:
1. Berpendidikan paling rendah Ners
2. Memiliki STR yang masih berlaku.
3. Melengkapi sarana dan prasarana
4. Mendapatkan rekomendasi dari PPNI daerah.
5. Mendapatkan izin (SIPP Praktik Mandiri).
6. Memasang papan nama praktik
Tempat praktik mandiri Perawat tidak memerlukan izin penyelenggaraan sebagai Fasilitas Pelayanan
Kesehatan, namun izin melekat pada SIPP yang bersangkutan.
Perawat bisa mendapatkan STR jika sudah lulus uji kompetensi, mendapatkan sertifikat kompetensi (bagi D-
III) dan sertifikat profesi (bagi Ners), dan mendaftarkan diri ke Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI).
Lembaga yang mengeluarkan SIPP adalah pemerintah daerah kabupaten/kota atas rekomendasi pejabat
kesehatan (kepala dinas kesehatan) yang berwenang di kabupaten/kota tempat domilisi atau tempat dimana
perawat menjalankan praktiknya.
Contohnya, bila berencana membuka praktik keperawatan di wilayah DKI Jakarta, maka SIPP diurus di Dinas
Kesehatan DKI Jakarta. Nanti setelah diproses oleh dinkes dan disetujui, maka SIPP akan diterbitkan.
Rekomendasi PPNI diatur dalam Pedoman Praktik Mandiri Keperawatan (PPNI, 2017/2020).
Sarana dan prasarana yang harus siapkan untuk membuka Praktik Keperawatan Mandiri
Alat yang disiapkan sebenarnya tergantung dari kekhususan dari masing-masing klinik sesuai bidang keahlian
teman-teman, misalnya perawat yang mempunyai sertifikat wound care dan memiliki pengalaman sebagai
perawat luka, bisa membuka klinik keperawatan luka, atau mungkin ada yang sudah mendapatkan pelatihan
keperawatan paliatif, bisa berpikir untuk membuka klinik keperawatan khusus palliative care.
Sarana dan prasarana yang harus disiapkan untuk membuka praktik mandiri keperawatan berdasarkan
Permenkes 26/2019, antara lain:
1. Lokasi
2. Bangunan
3. Prasarana
4. Peralatan
5. Obat dan bahan habis pakai
Lihat penjelasannya pada tabel berikut:
Sumber: Sarana dan Prasarana Praktik Keperawatan Mandiri (Pedoman PPNI, 2017/2020)
S ARANA DAN
NO K ETERANG AN
PRAS ARANA
Adapun sarana dan prasarana yang harus disiapkan untuk membuka praktik keperawatan mandiri menurut
PPNI (2017) antara lain:
Ruang administrasi
Ruang tunggu
Kamar mandi/WC
Ventilasi cukup
Penerangan cukup
Stik laken 3
Selimut 3
Sarung bantal 3
Perlak 3
S ARANA DAN JUM LAH
PERINCIAN
PRAS ARANA M INIM AL
Handuk kecil 6
Waslap 3
Mitella 3
masker 3
Tensimeter 1
Thermometer 1
Spatel lidah 1
Lampu senter 1
Bengkok 1
Gunting verban 1
Set hecting 1
Tromol 1
Set korentang 1
Bak spuit 1
Sterilisator 1
Tempat alkohol 1
Standar infus 1
Pispot 1
S ARANA DAN JUM LAH
PERINCIAN
PRAS ARANA M INIM AL
Urinal 1
Meja periksa 1
Lemari instrument 1
Mitella 2
Bidai 2
Kursi 2
Jam dinding 1
Kursi tunggu 1
Termos es/lemari es 1
Pembatas gordyn 1
1 (sapu, lap,
Alat kebersihan
keset, pel)
Pensil 1
Staples + isi 1
Spidol 1
Penggaris 1
Map 5
Boxfile 1
Buku ekspedisi 1
Nota order 1
Surat rujukan 1
Buku registrasi 1
Formulir laporan 1
NaCl 0,9% 1
Dex 5% 1
Cairan iodium 1
Infus set 1
IV Catheter 1
Kassa steril 1
Plester 1
S ARANA DAN JUM LAH
PERINCIAN
PRAS ARANA M INIM AL
P3K 1
Antipiretik 10 tablet
Antihistamin 10 tablet
Antiemetin 10 tablet
Oralit 10 tablet
Norit 10 tablet
Raborantia 10 tablet
Dexametason 5 mg 1 ampul
ISDN 5 mg 1 tablet
Peralatan emergency:
Infus set macro 1 set
sirkulasi
IV Cath 20 G 1 set
IV Cath 22 G 1 set
RL 500 ml 1 botol
S ARANA DAN JUM LAH
PERINCIAN
PRAS ARANA M INIM AL
Tensimeter
Stetoskop
Kassa steril
Peralatan emergency:
Nasal canul 1
breathing
Rebreathing mask 1
Tabung oksigen 1
Setelah seluruh persyaratan diselesaikan, dan izin sudah keluar maka Perawat dapat langsung praktik di
praktik keperawatan mandirinya.
Hal-hal yang boleh Perawat lakukan dalam Praktik Keperawatan Mandiri sesuai wewenangnya antara lain:
1. Melaksanakan proses keperawatan antara lain: pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan
evaluasi
2. Merujuk pasien ke rumah sakit
3. Memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai dengan kompetensi. Misalnya
memberikan bantuan hidup dasar, atau penanganan pertama pada kecelakaan (lebih mudah jika
kita sudah mendapatkan sertifikat BTCLS).
4. Berkolaborasi dengan dokter jika ada kasus yang tidak bisa ditangani sendiri.
5. Memberikan penyuluhan kesehatan dan konseling. Contohnya perawat yang sudah memiliki
sertifikat konselor laktasi, dapat memberikan konseling bagi ibu-ibu yang mengalami masalah
pada saat menyusui.
6. Memberikan obat sesuai resep dokter. Misalnya, pasien tuberkulosis rawat jalan yang harus
mendapatkan obat injeksi setiap hari selama dua bulan, bisa mendatangi klinik kita. Asal resep
dari dokter jelas, dan tentunya dokumentasi harus lengkap untuk menghindari kesalahan
pemberian obat.
7. Memberikan obat bebas dan obat bebas terbatas.
Dokumen Kelengkapan dalam pelaksanaan Praktek Perawat Mandiri seperti tersebut di atas akan
diterimakan pada saat selesai pembuatan SIPP Mandiri, dengan menggunakan kop surat yg beralamatkan
SIPP setempat.
Tarif pelayanan di Praktik Keperawatan Mandiri adalah sebagian atau seluruh biaya penyelenggaraan kegiatan
pelayanan di Praktik Keperawatan Mandiri yang dibebankan kepada Klien sebagai imbalan atas jasa
pelayanan keperawatan yang diterimanya.
Semua kegiatan pelayanan dan kegiatan non pelayanan di Praktik Keperawatan Mandiri dikenakan tarif
layanan.
Besaran Tarif pelayanan di Praktik Keperawatan Mandiri ditentukan berdasarkan kebijakan dan komponen
yang diperhitungkan secara layak dan wajar, dengan mempertimbangkan kontinuitas dan pengembangan
layanan, daya beli masyarakat, asas keadilan dan kepatutan dan kompetisi yang sehat.
Tarif bagi klien yang pembayarannya dijamin oleh pihak penjamin ditetapkan berdasarkan prinsip kesetaraan
dan saling menguntungkan dengan suatu ikatan perjanjian kerja sama secara tertulis.
Perawat dapat membebaskan Sebagian atau seluruh tarif bagi klien/masyarakat yang tidak mampu tanpa
mengurangi kualitas pelayanan.
Tarif pelayanan untuk Praktik Keperawatan Mandiri meliputi komponen tarif jasa sarana dan jasa pelayanan.
Komponen tarif jasa sarana untuk Praktik Keperawatan Mandiri merupakan imbalan yang diterima atas
pemakaian akomodasi, media komunikasi, bahan/alat kesehatan dan non kesehatan, bahan/alat kesehatan
habis pakai, obat-obatan, yang digunakan dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan memperhitungkan
biaya investasi.
Komponen tarif jasa pelayanan
Komponen tarif jasa pelayanan untuk Praktik Keperawatan Mandiri merupakan imbalan yang diterima atas
jasa yang diberikan kepada pasien dalam rangka pelayanan asuhan keperawatan, berupa jasa pemeriksaan,
konsultasi atau konseling, visit, tindakan keperawatan mandiri, tindakan pendelegasian dan mandat.
1. Praktik keperawatan mandiri yang kita jalankan harus berdasarkan pada kode etik, standar
pelayanan, standar profesi dan standar prosedur operasional (SPO).
2. Perawat berhak menolak keinginan klien atau pihak lain yang bertentangan dengan kode etik,
standar pelayanan, standar profesi dan standar prosedur operasional (SPO).
3. Rujuk pasien yang tidak dapat ditangani kepada perawat lain, atau tenaga kesehatan lain yang lebih
kompeten.
4. Jangan melakukan pekerjaan tenaga medis/dokter, karena kita tidak berwenang, kecuali jika sudah
ada pendelegasian tertulis dari dokter yang bersangkutan.
5. Pasien berhak memberi persetujuan atau menolak tindakan keperawatan yang akan diterimanya,
jadi sebelum melakukan suatu tindakan apapun itu, sebaiknya minta surat persetujuan atau inform
consent.
6. Dokumentasikan segala temuan pengkajian, tindakan, evaluasi yang telah dilakukan kepada pasien
7. Tempat praktik harus melaksanakan pengelolaan limbah medis (atau dapat bekerjasama dengan
institusi yang memiliki instalasi pengelolaan limbah).
8. Dinas Kesehatan kabupaten/kota menilai pemenuhan persyaratan tempat praktik mandiri Perawat
dengan instrument penilaian
9. Tempat praktik mandiri Perawat tidak memerlukan izin penyelenggaraan sebagai Fasilitas
Pelayanan Kesehatan, namun izin melekat pada SIPP yang bersangkutan.
10. Tempat praktik boleh dibantu oleh nakes lain (tetap dengan SIPP) dan tenaga non nakes.
11. Perawat wajib melakukan pencatatan terkait pelayanan yang diberikan dan melaporkan kepada
Puskesmas setempat.
12. Jangan lupa memajang SIPP dan memasang papan nama di klinik yang dijalankan.
SURAT PERNYATAAN MEMILIKI TEMPAT
PRAKTEK KEPERAWATAN MANDIRI
dengan ini menyatakan memiliki tempat untuk Praktik Keperawatan Mandiri yang
beralamat di .....................................................................................................................
Purbalingga, ..............
Yang Menyatakan
……………………
Purbalingga,…………………
Kepada Yth
Perihal: Permohonan Rekomendasi untuk Ketua Umum DPP PPNI
Pembuatan SIPP Praktek Mandiri c.q. Ketua DPD PPNI Kabupaten / Kota
...........................
...............................................................
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan rekomendasi PPNI sebagai syarat
untuk mengajukan permohonan Surat Izin Praktik Perawat (SIPP) Praktik Mandiri di
...................................................................................................*)
Demikian permohonan saya sampaikan, atas perhatian Bapak / ibu, saya ucapkan
terima kasih.
...................,..............
Pemohon
DAFTAR PEMERIKSAAN PERSYARATANPRAKTIK KEPERAWATAN MANDIRI
Tanggal pemeriksaan :
Pemeriksa I Pemeriksa II
(........................................... ) (........................................... )
DAFTAR FASILITAS, PERALATAN, PERLENGKAPAN,
BAHAN/ALAT HABIS PAKAI DAN OBAT-OBATAN MINIMALPADA
PRAKTIK KEPERAWATAN MANDIRI
Nama : …………………………………………………………….
Alamat Praktek yang Dimohon : …………………………………………………………….
…………………………………………………………….
Permohonan Izin Praktik ke : …………………………………………………………….
KET.
NO NAMA DOKUMENT Lengkap/Kurang
1. Surat Permohonan
4. Surat keterangan sehat dari dokter yang memiliki surat izin praktik
8. Pas foto berwarna ukuran 4x6 sebanyak 3 (tiga) lembar dan 3x4
sebanyak 2(dua) lembar (Soft file Scan dokumen/Foto dapat
dimasukan ke Link SIMPERBA atau WA ke 081229109770)
9. Fotokopi KTP
*Untuk Izin Praktik Kedua, wajib menyertakan Surat Izin Praktik asli yang pertama.
Kekurangan Dokumen :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Diterima tanggal : …………………………………………………………………
Dinyatakan lengkap tanggal : ………………………………………………………………….
(……………………………………….) ( …………………………………………………)
Contoh Surat Keterangan dari DPK ttg Pelanggaran Etik
SURAT KETERANGAN
Nomor : ………………………
Menerangkan bahwa :
Nama :
NIRA :
Jabatan : Anggota DPK PPNI
Purbalingga,…………………
(……………………………)
NIRA
Contoh Surat Keterangan bebas dari iuran keanggotaan DPK PPNI
SURAT KETERANGAN
Nomor : ………………………
Menerangkan bahwa :
Nama :
NIRA :
Jabatan : Anggota DPK PPNI………
Purbalingga,…………………
(……………………………)
NIRA
SURAT REKOMENDASI TEMPAT BEKERJA
No:…………………….
Nama :
NIP/…. :
Pangkat/Golongan :
Jabatan :
Nama :
NIP/…. :
Pangkat/Golongan :
Jabatan :
Untuk melaksapakan praktik di luar jam dinas pada Praktik Mandiri Perawat yang beralamat
di ………………………………………………………………………………………………
Demikian sura rekomendasi ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Purblingga,………………….
Kepala/ Direktur/Ketua……..
(……………………………..)
Purbalingga, ................................
Lampiran : 1 (satu) berkas Kepada
Perihal : Permohonan SIPP Yth. Kepala DPMPTSP
Kabupaten Purbalingga
di
PURBALINGGA
Dengan hormat,
Dengan ini mengajukan permohonan untuk dapat diterbitkan Surat Izin Praktik Perawat (SIPP)
pada fasilitas pelayanan kesehatan.
Sebagai bahan pertimbangan kami lampirkan berkas persyaratan sebagai berikut :
1. Surat Permohonan rangkap 2 asli
2. Foto Copy KTP yang masih berlaku
3. Foto Copy ijazah terakhir yang dilegalisir
4. Foto Copy STR yang masih berlaku
5. Surat Pernyataan Memiliki Tempat Praktik Mandiri
6. Surat Keterangan Sehat dari dokter yang memiliki SIP
7. Rekomendasi dari Organisasi Profesi PPNI Cabang Purbalingga
8. Surat Keterangan atau Surat Tugas dari pimpinan Sarana Pelayanan Kesehatan yang
menyatakan tanggal mulai bekerja (SIPP 1) / (SIPP 2), Surat Rekomendasi dari Instansi
Bekerja (SIPP Mandiri 2)
9. Foto Copy dokumen lingkungan hidup
10. Pas Foto ukuran 4 x 6 sebanyak 3 lembar
Demikian permohonan ini dibuat. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Pemohon
(………………………..)
NIRA………………….
Referensi: