Misi
a) Membantu pemerintah dalam pelayanan kesehatan masyarakat
b) Mengupayakan promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan dan pemulihan
kesehatan klien.
c) Meningkatkan perawatan diri dan peningkatan kepercayaan diri klien
d) Meningkatkan derajat kesehatan biologis/fisik, psikologis, sosial dan spiritual klien
e) Mengaplikasikan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan
f) Menciptakan lapangan pekerjaan khusunya untuk perawat professional
2. Prinsip
Prinsip praktik kepererawatan mandiri adalah
Praktik keperawatan Mandiri sesuai dengan Kompetensi yang dimiliki oleh perawat yang
melaksanakan Praktik.
Praktik Keperawatan Mandiri harus didasarkan pada Kode etik, standar Pelayanan, Standar
Profesi dan Standar Prosedur Operasional.
3. Langkah-langkah
Setelah di sahkannya undang-undang keperawatan pada tanggal September 2014 tahun lalu.
Perawat kini sudah dapat membuka praktik keperawatan mandiri dan juga berhak memasang papan
nama praktik perawat.
Surat Tanda Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap Perawat yang telah memiliki
Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya
serta telah diakui secara hukum untuk menjalankan Praktik Keperawatan.
Persyaratan Registrasi :
b. Re- Registrasi
Registrasi ulang adalah pencatatan ulang perawat dikarenakan masa berlaku Surat Tanda
Registrasi Perawat telah habis. Surat Tanda Registrasi yang selanjutnya disingkat STR adalah
bukti tertulis yang diberikan oleh Konsil Keperawatan kepada Perawat yang telah diregistrasi
(saat ini masih melalui MTKI sampai Konsil terbentuk).
Persyaratan Re Registrasi :
Perawat bisa mendapatkan STR jika sudah lulus uji kompetensi, biasanya akan diurus
oleh institusi dimana perawat tersebut menempuh pendidikan.
Poin 4 dan 5 tidak disebutkan di UU Keperawatan tahun 2014, tetapi ada disebutkan di
SK menteri kesehatan RI nomor 1239 tahun 2001 tentang registrasi perawat. Penulis
tidak mengetahui apakah SK menteri ini masih berlaku atau sudah dihapus, jadi
disiapkan saja semua syaratnya untuk berjaga-jaga.
Alat yang disiapkan sebenarnya tergantung dari kekhususan dari masing-masing klinik
sesuai bidang keahlian teman-teman, misalnya perawat yang mempunyai
sertifikat wound care dan memiliki pengalaman sebagai perawat luka, bisa membuka
klinik keperawatan luka, atau mungkin ada yang sudah mendapatkan pelatihan
keperawatan paliatif, bisa berpikir untuk membuka klinik keperawatan khusus palliative
care.
1. Praktik keperawatan mandiri yang kita jalankan harus berdasarkan pada kode
etik, standar pelayanan, standar profesi dan standar prosedur operasional
(SPO).
2. Perawat berhak menolak keinginan klien atau pihak lain yang bertentangan
dengan kode etik, standar pelayanan, standar profesi dan standar prosedur
operasional (SPO).
3. Rujuk pasien yang tidak dapat ditangani kepada perawat lain, atau tenaga
kesehatan lain yang lebih kompeten.
4. Jangan melakukan pekerjaan tenaga medis/dokter, karena kita tidak berwenang,
kecuali jika sudah ada pendelegasian tertulis dari dokter yang bersangkutan.
5. Pasien berhak memberi persetujuan atau menolak tindakan keperawatan yang
akan diterimanya, jadi sebelum melakukan suatu tindakan apapun itu, sebaiknya
minta surat persetujuan atau inform consent.
6. Dokumentasikan segala temuan pengkajian, tindakan, evaluasi yang telah
dilakukan kepada pasien
7. Jangan lupa memajang SIPP dan memasang papan nama di klinik yang
dijalankan.
Baca Juga:
Cara mendapatkan 25 SKP dalam 5 Tahun
Link Download
1. Undang Undang Keperawatan, 2014
Sumber:
4.