PROPOSAL PENELITIAN
TRI HARDIANYAH
13020160082
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum Wr.Wb.
Adapun judul yang penulis ajukan adalah : “Rancang Bangun Sistem Fry
Counter Single Gate Untuk Penghitung Benih Ikan Mengunakan Sensor
Photoelectric” Berbagai upaya telah penulis lakukan untuk menyelesaikan tugas
akhir ini, tetapi karena keterbatasan kemampuan penulis, maka penulis meminta
maaf yang sebesar-besarnya jika masih banyak kekurangan-kekurangan dalam
penyusunan laporan Tugas Akhir ini, baik dalam susunan kata, kalimat maupun
sistematika pembahasannya. Penulis berharap laporan Tugas Akhir ini dapat
memberikan sumbangan yang cukup positif bagi penulis khususnya dan pembaca
sekalian pada umumnya.
Akhir kata semua kritik dan saran atas skripsi ini akan penulis terima dengan
senang hati dan akan menjadi bahan pertimbangan bagi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.Semoga Allah SWT meridhoi kita semua, Amin ya
Rabbal Alamin.
Wassalammu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan jumlah penduduk lebih dari 220 juta jiwa dan masih terus bertambah,
su- dah selayaknya Indonesia harus mampu mewujudkan kemandirian dan
ketahanan pangan secara berkelanjutan. Seiring dengan meningkatnya jumlah
penduduk di dunia, dan juga kebutuhan akan bahan pangan yang bergizi lebih
baik, permintaan ikan terus meningkat dari tahun ke tahun. Permintaan ikan
yang meningkat tentunya memiliki makna positif bagi pengambangan
perikanan, terlebih bagi Negara kepulauan seperti indinesia yang memiliki
potensial perairan yang cukup luas dan memiliki potensi untuk
pengembangan perikanan.Bersamaan pesatnya jumlah penduduk indosnesia
bermunculan industri bergerak dalam sektor pangan terutama usaha
pembibitan ikan air tawar yang menyediakan ketersediaan bibit bagi para
petani tambak untuk memenuhi ketersedian sumber pangan hewani yang
mempunyai nilai gizi tinggi yang salah satu alternatifnya terdapat pada ikan
air tawar, sedangakan proses pembelian bibit ditinggak penangkar dari sektor
perikanan masih didominasi system manual dengan cara ditimbang . Dalam
usaha budi daya ikan terdapat proses jual beli benih ikan namun dalam proses
jual beli benih ikan ini masi terdpat masalah yang sering di hadapi oleh para
petani ikan. Hal ini biasanya terjadi pada saat proses perhitungan jumlah
benih yang akan nantinya dijual ke konsumen (pembudidaya ikan). Proses
penghitungan benih ikan masi dilakukan secara manual dan dianggap kurang
efektif. Penghitungan secara manual ini akan memakan banyak tenaga dan
membutuhkan ketelitian yang sangat tinggi agar tidak terjadi kesalahan saat
penghitungan.[2].
B. Rumusan Masalah
a. Bagi Peneliti
Dapat mengembangkan wawasan keilmuan dan meningkatkan
pemahaman tentang mikrokontroler khususnya Arduino Uno dan
pemahaman tentang penggunaan Photoelectric.
b. Bagi Akademik
Pengembangan ilmu pengetahuan dalam informatika serta bahan
refrensi bagi dunia akademik khususnya dlam penelitian “Perancangan
Alat Penghitung Benih Ikan Menggunakan Arduino Uno”.
c. Bagi Masyarakat
Dengan adanya alat ini masyarakat khususnya pera pengusaha benih
ikan dapat dengan mudah menghitung pesanan benih mereka dengan
akurat dan juga dapat mengetahui jumlah produksi mereka sendiri.
E. Batasan Masalah
A. Landasan Teori
1. Perancangan
3. Benih Ikan
Benih ikan adalah nama sebutan untuk ikan yang baru menetas sampai
ukuran panjang 5 – 6 cm (sechlan, 175). Dalam bahasa ilmiah benih ikan
sering disebut sebagai larva (fry fish), sementara orang awam
menamahkannya anak ikan. Didalam petunjuk standar nasiolan Indonesia
(SNI) tentang benih, disebut bahwa larfa ikan adalah fase atau tingkatan
benih ikan berumur 4 hari sejak telur menetas sampai mencapai umur 80
hari serta mempunyai criteria yang berbeda dengan ukan dewasa.
Benih ikan umumnya menempel dan bergerak vertical. Benih ikan pada
umumnya yang baru menetas umumnya berukuran sekitar 0,5 – 0,5 mm
dengan berat antara 18 – 20 mg (tergantung jenis ikannya). Banyak penaan
untuk menyebut fase benih ikan berdasrkan umur atau ukuran tubuhnya.[5]
4. Arduino Uno
Arduino UNO dapat disuplai melalui koneksi USB atau dengan sebuah
power suplai eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Suplay
eksternal (non-USB) dapat diperoleh dari sebuah adaptor AC ke DC atau
battery. Adaptor dapat dihubungkan dengan mencolokkan sebuah center-
positive plug yang panjangnya 2,1 mm ke powerjack dari board. Kabel
lead dari sebuah battery dapat dimasukkan dalam header/kepala pin
Groundi(Gnd) dan pin Vin dari konektor POWER.
Setiap 14 pin digital pada Arduino Uno dapat digunakan sebagai input
dan output, menggunakan fungsi pin Mode, digital Write dan digital Read.
Fungsi-fungsi tersebut beroperasi di tegangan 5 Volt. Setiap pin dapat
memberikan atau menerima suatu arus maksimum 40 mA dan mempunyai
sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-50 kOhm. Selain itu,
beberapa pin mempunyai fungsi-fungsi spesial:
a. TWI: pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL. Mensupport komunikasi
TWI dengan menggunakan Wire libraryada sepasang pin lainnya pada
board:AREF. Referensi tegangan untuk input analog digunakan
dengan analog reference.
b. Reset : Membawa saluran ini LOW untuk mereset mikrokontroler.
Secara khusus, digunakan untuk menambahkan sebuah tombol reset
untuk melindungi yang memblock sesuatu pada board.
7. Komunikasi
Setiap 14 pin digital pada Arduino Uno dapat digunakan sebagai input
dan output, menggunakan fungsi pin Mode, digital Write dan digital Read.
Fungsi-fungsi tersebut beroperasi di tegangan 5 Volt. Setiap pin dapat
memberikan atau menerima suatu arus maksimum 40 mA dan mempunyai
sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-50 kOhm. Selain itu,
beberapa pin mempunyai fungsi-fungsi spesial:
a. TWI: pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL. Mensupport komunikasi
TWI dengan menggunakan Wire library ada sepasang pin lainnya
pada board:AREF. Referensi tegangan untuk input analog digunakan
dengan analog reference.
b. Reset : Membawa saluran ini LOW untuk mereset mikrokontroler.
Secara khusus, digunakan untuk menambahkan sebuah tombol reset
untuk melindungi yang memblock sesuatu pada board.
8. Programming
LCD dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian depan panel LCD yang
terdiri dari banyak dot atau titik LCD dan mikrokontroler yang menempel
pada bagian belakang panel LCD yang berfungsi untuk mengatur titik-titik
LCD sehingga dapat menampilkan huruf, angka, dan simbol khusus yang
dapat terbaca.
1 Vss GND
2 Vdd + 3 v or + 5 v
3 Vo Contrast Adjutment
a. Pin 1 dan 2
Merupakan sambungan satu daya, vss dan vdd. Pin vdd
dihubungkan dengan tenaga positif catu daya, dan vss pada 0v
atau ground. Meskipun data menentukan catu 5 vdc (hanya pada
beberapa mA), menyediakan 6v dan 4.5v yang keduanya bekerja
dengan baik, bahkan 3v cukup untuk beberapa modal.
b. Pin 3
Pin 3 merupakan pin kontrol vee, yang digunakan untuk mengatur
kontras display. Idealnya pin ini dihubungkan dengan tegangan
yang birsa diubah untuk memungkinkan pengaturan terhadap
kontras display sesuai dengan kebutuhan, pin ini dapat
dihubungkan dengan variable resistor sebgai pengaturan kontras.
c. Pin 4
Pin 4 merupakan Register Select (RS), masukan pertama dari tiga
command control input. Dengan membuat RS menjadi high, data
karakter dapat ditransfer dari dan menuju modulnya
d. Pin 5
Read/Write (R/W), untuk memfungsikan sebagai perintah write
maka R/W low atau menulis karakter ke modul. R/W high untuk
membaca data karakter atau informasi status dari register-nya.
e. Pin 6
Enable (E), input ini digunakan untuk transfer aktual dari perintah-
perintah atau karakter antara modul dengan hubungan data. Ketika
menulis ke display, data ditransfer hanya pada perpindahan high
atau low. Tetapi ketika membaca dari display, data akan menjadi
lebih cepat tersedia setelah perpindahan dari low ke high dan tetap
tersedia hingga sinyal low lagi.
f. Pin 7-14
Pin 7 sampai 14 adalah delapan jalur data/data bus (D0 sampai
D7) dimana data dapat ditransfer ke dan dari display
g. Pin 16
Pin 16 dihubungkan kedalam tegangan 5 Volt untuk memberi
Gambar 2. 5 I2C
a. Through Beam
b. Transmitter dan Receiver ditempatkan secara berhadpan dan
terpisah. Sensor aktif ketika sinar yang dipancarkan terpotong oleh
objek antara Transmitter dan Reciver sehingga Reciver kehilangan
cahaya sesaat. Jenis photoelectric ini memiliki distance paing
panjang dari jenis lainnya.
c. Resto Reflector
d. Transmitter receiver ditempatkan secara bersamaan dan
membutuhkan suatu reflector untuk pengoprasiannya. Obyek
terdeteksi memotong cahaya antara sensor dan reflector sehingga
reciver tidak menerima cahaya. Photocells ini memungkinkan
jarak sensing lebih jauh. Dengan adanya reflector sinar yang
dipancarkan akan dipantulkan sepenuhnya ke receiver.
e. Deffuse
f. Transmitter dan receiver ditempatkan secara bersamaan dan
menggunakan cahaya yang dipentulkan langsung dari objek untuk
melakukan deteksi. Pemilihan potosensor jenis ini harus
mempertimbangkan warna dan tipe permukaan objek (kasar, licin,
buram, terang). Dengan permuakaan buram, jarak sensing akan
sangat dipengaruhi oleh warna objek. Warna-warna terang
berpengaruh terhadap jarak sensing maksimum dan warna gelap
berpengaruh terhadap jarak sensing minimum.
15. Catu Daya atau Power Suplay
Gambar 2. 6 Catu Daya atau Power Supply
Selain itu pada prinsipnya catu daya mempunyai empat fungsi yaitu
sebagai penurun tegangan, penyearah, penyaringan (filter) dan penstabil.
Pada sifat penuruntegangan, catu daya memiliki komponen utama yang
dapat digunakan sebagai penurun tegangan yaitu transformator. Dengan
menggunakan transformator ini maka tegangan dari jaringan jala-jala
listrik akan yang relative besar dapat diturunkan nilainya menjadi nilai
tegangan yang kebih rendah sesuai kebutuhan. Selain penurun tegangan
catu daya juga memiliki sifat sebagai penyearah, yaitu digunakan untuk
menyearahkan gelombang bolak-balik yang berasal dari jaringan jala-jala
yang sebelumnya telah diturunkan nilai tegangannya. Setelah disearahkan
maka perlu adanya suatu penyaring atau pemfilter, sehingga catu daya juga
bersifat penyaring.
Supply)
NO SIMBOL KETERANGAN
jawaban : ya / tidak
1. (ANDI IRFAN, 2018). Penghitung benih ikan ini dibuat melalui tiga
tahap yaitu perancangan hardware, pembuatan program dan pengujian
alat. Hardware dibuat dari bahan fiber (acrilic) dilengkapi penyaring
benih ikan dengan selang bening. Rangkaian alat terdiri dari sensor Beam
Photoelectric, mikrokontroller Arduino Uno dan LCD 2x16 sebagai
output. Ketika benih ikan melewati penyaring yang telah dipasang
sensor, ikan akan menghalangi cahaya antara transmitter dan receiver
sensor maka arduino memproses data yang diterima dari sensor
kemudian menampilkan perhitungan jumlah benih ikan yang telah
terdeteksi ke LCD. Pengujian dilakukan dengan melewatkan benih ikan
bersama air dengan durasi waktu pengamatan 1 menit, 2 menit, 3 menit,
4 menit dan 5 menit dengan 10 kali percobaan. Hasil perhitungan yang
didapatkan persentase error 3,60 %.
2. (ALFANSA DZIKRI, 2020). Dalam merancang sebuah alat yang mampu
melakukan proses penghitungan maka digunakan komponen berupa
sensor photodioda dan laser transmiter yang diletakkan secara
berhadapan di dalam pipa PVC (Polyvinyl Chloride) kemudian
dihubungkan dengan Arduino UNO. Peletakkan sensor dan laser secara
berhadapan bertujuan untuk menjadi acuan agar alat mampu melakukan
penghitungan. Dengan diletakkan secara berhadapan seperti itu maka
sensor photodioda akan menangkap cahaya dari laser transmiter,
sehingga ketika terdapat objek yang menghalangi akan menimbulkan
perubahan intensitas cahaya. Dari perubahan intensitas tersebut ketika
dikombinasikan dengan nilai pembatas (threshold) maka akan mampu
menjadikannya sebuah alat penghitung suatu objek yang bergerak. Hasil
penghitungan ditampilkan menggunakan layar LCD (Liquid Crystal
Display) yang dihubungkan dengan I2C (Inter Integrated Circuit). Dari
percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwasanya alat sudah
mampu melakukan proses penyortiran dengan nilai error atau kesalahan
yang dapat ditoleransi. Error yang dihasilkan alat penghitung untuk
ukuran bibit 1-3 cm error sebesar 48%, bibit 3-5 cm sebesar 20,4%, dan
bibit 5-8 cm sebesar 16%. Prinsipnya, semakin kecil ukuran dari suatu
objek yang melewati sensor maka semakin kecil pula perubahan
intensitas cahaya yang diterima oleh sensor, maka dari itu akan
memengaruhi besar nilai threshold yang digunakan agar mampu
melakukan pembacaan dengan lebih minim kesalahan.
3. (MUHAMMAD DZUL IQRAM HZ, 2018). Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif dengan konsep saintifik, sedangkan metode
pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan wawancara pada
pengusaha pembenihan ikan nila CV. Sahabat Ikan Makassar dan metode
pengujian yang dilakukan adalah pengujian Blackbox yang berfokus
pada fungsi khusus pada alat yang dirancang.adapun metode perancangan
yaitu Prototype. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah alat yang dapat
membantu pengusaha pembenihan ikan nila dalam menghitung pesanan
benih ikan mereka. Hasil dari pengujian alat ini menyimpulkan bahwa
fungsi yang diharapkan semuanya berhasil sesuai dengan keinginan.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian dilakukan selama 3 bulan, terhitung dari bulan Mei sampai Juili
2021, tempat penelitian dilakukan di PETERNAKAN IKAN NILA
MAKASSAR
1. Alat Penelitian
a. Computer atau laptop untuk membuat program
b. Peralatan perbengkelan mekanik
c. Peralatan perbengkelan elektronik
d. Multimeter/ Avometer
2. Bahan Penelitian
a. Power Supply
b. Mikrokontroler Arduino Uno
c. LCD 16x2 Karakter
d. Kabel jumper
e. Sensor Photoelectric
f. Box dari Fiber
g. Aneka Mur dan Baut
D. Pengumpulan Data
1. Studi Pustaka
Mengumpulkan data informasi dengan cara mengumpulkan jurnal,
browsing di internet dan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini
sebagai bahan penulisan dalam penelitian ini.
2. Observasi
Merupakan metode pengumpulan data dengan cara peninjauan langsung
pada objek penelitian.
F. Flowchart Penelitian
MULAI
PENGUMPULAN DATA
DESAIN SISTEM
PEMBUATAN ALAT
PENGUJIAN
SISTEM
HASIL DAN
IMPLEMENTASI
SELESAI
Gambar 3. 1 Flowchart Penelitian
G. Perancangan Alat
1. Diagram Blok
POWER
SUPPLY LCD 6x12
SENSOR ARDUINO
PHOTOELECTRIC UNO
Proses
BENIH IKAN
BENIH IKAN
Input
Output
a. Sumber catu daya atau power supply berasal dari 2 buah baterai
kotak 9V yang kemudian catu tersebut diconvert menggunakan
switching regalutor MC34063 menjadi tegangan (direct curren)
DC5V.
b. Sensor photoelectirc. Sensor yang digunakan untuk mendeteksi
keberadaan suatu objek.
c. Arduino Uno merupakan sistem pengolahan data
d. LCD 16x2, merupakan tampilan hasil keluaran RGB
2. Diagram Alir
H. Jadwal Penelitian
Bulan Pelaksanan
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Identifikasi Masalah
2 Pengumpulan Data
3 Desain Sistem
4 Pembuatan Sistem
5 Pengujian Sistem
[3] C. Wiguna, “Rancang bangun alat penghitung bibit ikan lele berbasis
digitalisasi,” J. Tek. Mesin, Elektro dan Ilmu Komput., vol. 4, no. 2, pp.
283–287, 2019.