Anda di halaman 1dari 37

RANCANG BANGUN SISTEM FRY COUNTER SINGLE GATE UNTUK

PENGHITUNG BENIH IKAN MENGUNAKAN SENSOR


PHOTOELECTRIC

PROPOSAL PENELITIAN

TRI HARDIANYAH

13020160082

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2021
KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdullillah, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karna


berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik dan lancar, dimana tugas akhir ini disusun dan diajukan sebagai syarat untuk
kelulusan dan mendapatkan gelar Sarjana Teknik di Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis memperoleh banyak bantuan


dari berbagai pihak. Baik berupa bimbingan, dorongan, petunjuk, saran,
keterangan-keterangan kritik serta data-data baik secara tertulis maupun lisan.

Adapun judul yang penulis ajukan adalah : “Rancang Bangun Sistem Fry
Counter Single Gate Untuk Penghitung Benih Ikan Mengunakan Sensor
Photoelectric” Berbagai upaya telah penulis lakukan untuk menyelesaikan tugas
akhir ini, tetapi karena keterbatasan kemampuan penulis, maka penulis meminta
maaf yang sebesar-besarnya jika masih banyak kekurangan-kekurangan dalam
penyusunan laporan Tugas Akhir ini, baik dalam susunan kata, kalimat maupun
sistematika pembahasannya. Penulis berharap laporan Tugas Akhir ini dapat
memberikan sumbangan yang cukup positif bagi penulis khususnya dan pembaca
sekalian pada umumnya.

Akhir kata semua kritik dan saran atas skripsi ini akan penulis terima dengan
senang hati dan akan menjadi bahan pertimbangan bagi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.Semoga Allah SWT meridhoi kita semua, Amin ya
Rabbal Alamin.

Wassalammu’alaikum Wr.Wb.

Makassar, 24 Mei 2020

Penulis
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya


perairan banyak terdapat selat-selat.Salah satu selat di Indonesia yang juga
merupakan selat yang terkenal di dunia internasional. Di samping keunggulan
yang bersifat komparatif berdasarkan letak geografis, potensi sumber daya
alam di wilayah laut mengandung sumber daya hayati atau non hayati yang
sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup masyarakat.[1]

Dengan jumlah penduduk lebih dari 220 juta jiwa dan masih terus bertambah,
su- dah selayaknya Indonesia harus mampu mewujudkan kemandirian dan
ketahanan pangan secara berkelanjutan. Seiring dengan meningkatnya jumlah
penduduk di dunia, dan juga kebutuhan akan bahan pangan yang bergizi lebih
baik, permintaan ikan terus meningkat dari tahun ke tahun. Permintaan ikan
yang meningkat tentunya memiliki makna positif bagi pengambangan
perikanan, terlebih bagi Negara kepulauan seperti indinesia yang memiliki
potensial perairan yang cukup luas dan memiliki potensi untuk
pengembangan perikanan.Bersamaan pesatnya jumlah penduduk indosnesia
bermunculan industri bergerak dalam sektor pangan terutama usaha
pembibitan ikan air tawar yang menyediakan ketersediaan bibit bagi para
petani tambak untuk memenuhi ketersedian sumber pangan hewani yang
mempunyai nilai gizi tinggi yang salah satu alternatifnya terdapat pada ikan
air tawar, sedangakan proses pembelian bibit ditinggak penangkar dari sektor
perikanan masih didominasi system manual dengan cara ditimbang . Dalam
usaha budi daya ikan terdapat proses jual beli benih ikan namun dalam proses
jual beli benih ikan ini masi terdpat masalah yang sering di hadapi oleh para
petani ikan. Hal ini biasanya terjadi pada saat proses perhitungan jumlah
benih yang akan nantinya dijual ke konsumen (pembudidaya ikan). Proses
penghitungan benih ikan masi dilakukan secara manual dan dianggap kurang
efektif. Penghitungan secara manual ini akan memakan banyak tenaga dan
membutuhkan ketelitian yang sangat tinggi agar tidak terjadi kesalahan saat
penghitungan.[2].

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah


pada penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana merancang alat penghitung benih ikan menggunakan sensor


Photoelectric ?
2. Bagaimana menguji alat penghitung benih ikan menggunakan sensor
photoelectric ?
C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Merancang alat penghitung benih ikan menggunakan Arduino Uno


dengan sensor Photoelectric.
2. Menguji alat sistem penghitung benih ikan menggunakan sensor
Photoelectric.
D. Manfaat Penelitian

Diharapkan dengan kegunaan pada penelitian ini dapat diambil beberapa


manfaat yang mencakup tiga hal pokok berikut :

a. Bagi Peneliti
Dapat mengembangkan wawasan keilmuan dan meningkatkan
pemahaman tentang mikrokontroler khususnya Arduino Uno dan
pemahaman tentang penggunaan Photoelectric.
b. Bagi Akademik
Pengembangan ilmu pengetahuan dalam informatika serta bahan
refrensi bagi dunia akademik khususnya dlam penelitian “Perancangan
Alat Penghitung Benih Ikan Menggunakan Arduino Uno”.
c. Bagi Masyarakat
Dengan adanya alat ini masyarakat khususnya pera pengusaha benih
ikan dapat dengan mudah menghitung pesanan benih mereka dengan
akurat dan juga dapat mengetahui jumlah produksi mereka sendiri.
E. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulis membatasi masalah


yaitu :

1. Alat ini hanya digunakan pada benih ikan nila


2. Arduino uno hanya difokuskan pada area coding.
3. Data ditampilkan menggunakan bantuan perangkat keras yaitu LCD
ukuran 16x2.
4. Sensor yang digunakan adalah sensor photoelectric.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Perancangan

Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa


atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu
kesatuan yang utuh dan berfungsi Perancangan sistem dapat dirancang
dalam bentuk bagan alir sistem (system flowchart), yang merupakan alat
bentuk grafik yang dapat digunakan untuk menunjukan urutan-urutan
proses dari sistem.[3].

Ada beberapa pengertian perancangan sistem menurut beberapa ahli


antara lain :

a. Verzello / John Reuter III


Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem :
Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan
untuk rancang bangun implementasi : “menggambarkan bagaimana
suatu sistem dibentuk”.
b. Menurut Satzinger, Jackson dan Burd
Perancangan sistem adalah sekumpulan aktivitas yang
menggambarkan secara rinci bagaimana sistem akan berjalan. Hal itu
bertujuan untuk menghasilkan produk perangkat lunak yang sesuai
dengan kebutuhan user.
c. George M. Scott
Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan
menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan tahap ini menyangkut
mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan
perangkat keras dari suatu sistem, sehingga setelah instalasi dari
sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah
ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem.
2. Penghitungan

Hitung atau menghitung memiliki arti membilang (menjumlahkan,


membagi, memperbanyak dan sebagainya). Kata hitung yang mendapat
awalan me-, akan menjadi kata kerja “Menghitung” yang berarti mencari
jumlah dengan menjumlahkan, membilang untuk mengetahui berapa
jumlahnya, dan menentukan dan menetapkan apa yang menurut
(berdasarkan) sesuatu.[4]

3. Benih Ikan

Benih ikan adalah nama sebutan untuk ikan yang baru menetas sampai
ukuran panjang 5 – 6 cm (sechlan, 175). Dalam bahasa ilmiah benih ikan
sering disebut sebagai larva (fry fish), sementara orang awam
menamahkannya anak ikan. Didalam petunjuk standar nasiolan Indonesia
(SNI) tentang benih, disebut bahwa larfa ikan adalah fase atau tingkatan
benih ikan berumur 4 hari sejak telur menetas sampai mencapai umur 80
hari serta mempunyai criteria yang berbeda dengan ukan dewasa.

Proses perkawinan ikan yakni terjadinya pembuahan akibat bertemunya


sel telur dan sperma. Embrio akan tumbuh dengan telur yang dibuahi oleh
spermatozoa. Antara 2 – 3 hari kemudian, telur – telur akan menetas
menjadi benih. Benih ikan yang baru menetas mampunya kantong –
kantong telur (yolk egg) sebagai cadangan makanan. Kantong kuning telut
ini akan habis dalam 2 – 4 hari setelah ia menetas dan mencari kanannya
sendiri. Makanan alami benih ikan adalah berupa tanaman renik
(fitoplnkton). Kebutuhan pakan alami dalam suatu hari adalah 60 – 70%
dari berat tubuhnya. Kematian terbesar ikan pada umumnya ketika benih
ikan pertama kali mencari makanan sendiri yaitu setelah kuning telurnya
habis.

Benih ikan umumnya menempel dan bergerak vertical. Benih ikan pada
umumnya yang baru menetas umumnya berukuran sekitar 0,5 – 0,5 mm
dengan berat antara 18 – 20 mg (tergantung jenis ikannya). Banyak penaan
untuk menyebut fase benih ikan berdasrkan umur atau ukuran tubuhnya.[5]

4. Arduino Uno

Arduino Uno merupakan single board mikrokontroler yang dibuat


untuk memperluas proyek elektronika multi disiplin agar lebih muda
diwujidkan. Desain dari hardware Arduino terdiri dari 8-bit Atmel AVR
mikrokontroler atau 32-bit Atmel ARM dimana desain tersebut bersifat
terbuka (open-sourcehardware). Arduino uno software terdiri dari compiler
bahasa pemograman standar dan sebuah bootloader yang dieksekusi dalam
microkontroler. Software Arduino Uno yang digunakan adalah driver dan
IDE, walaupun masih ada beberapa software lain yang sangat berguna
selama pengembangan Arduino. IDE (Integrated
DevelopmentEnvironment ) suatu program khusus untuk suatu komputer
agar dapat membuat suatu rancangan atau sketsa program untuk papan
Arduino.[6]

Gambar 2. 1 Contoh Gambar Arduino Uno


5. Daya (power)

Arduino UNO dapat disuplai melalui koneksi USB atau dengan sebuah
power suplai eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Suplay
eksternal (non-USB) dapat diperoleh dari sebuah adaptor AC ke DC atau
battery. Adaptor dapat dihubungkan dengan mencolokkan sebuah center-
positive plug yang panjangnya 2,1 mm ke powerjack dari board. Kabel
lead dari sebuah battery dapat dimasukkan dalam header/kepala pin
Groundi(Gnd) dan pin Vin dari konektor POWER.

Board Arduino UNO dapat beroperasi pada sebuah suplai eksternal 6


sampai 20 Volt. Jika disuplai dengan yang lebih kecil dari 7 V, kiranya pin
5 Volt mungkin mensuplai kecil dari 5 Volt dan board Arduino Uno bisa
menjadi tidak stabil. Jika menggunakan suplai yang lebih dari besar 12
Volt, voltage regulator bisa kelebihan panas dan membahayakan board
Arduino Uno. Range yang direkomendasikan adalah 7 sampai 12 Volt.
Pin-pin dayanya adalah sebagai berikut:

a. VIN. Tegangan input ke Arduino board ketika board sedang


menggunakan sumber suplai eksternal (seperti 5 Volt dari koneksi
USB atau sumber tenaga lainnya yang diatur). Kita dapat menyuplai
tegangan melalui pin ini, atau jika penyuplaian tegangan melalui
power jack, aksesnya melalui pin ini.
b. 5V. Pin output ini merupakan tegangan 5 Volt yang diatur dari
regulator pada board. Board dapat disuplai dengan salah satu suplai
dari DC power jack (7-12V), USB connector (5V), atau pin VIN dari
board (7-12). Penyuplaian tegangan melalui pin 5V atau 3,3V
membypass regulator dan dapat membahayakan board. Hal itu tidak
dianjurkan.
c. 3V3. Sebuah suplai 3,3 Volt dihasilkan oleh regulator pada board.
Arus maksimum yang dapat dilalui adalah 50 mA.
d. GND. Pin ground.
6. Input dan Output

Setiap 14 pin digital pada Arduino Uno dapat digunakan sebagai input
dan output, menggunakan fungsi pin Mode, digital Write dan digital Read.
Fungsi-fungsi tersebut beroperasi di tegangan 5 Volt. Setiap pin dapat
memberikan atau menerima suatu arus maksimum 40 mA dan mempunyai
sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-50 kOhm. Selain itu,
beberapa pin mempunyai fungsi-fungsi spesial:

a. Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan


memancarkan (TX) serial data TTL (Transistor-Transistor Logic).
Kedua pin ini dihubungkan ke pin-pin yang sesuai dari chip Serial
Atmega8U2 USB-ke-TTL.
b. External Interrupts: 2 dan 3. Pin-pin ini dapat dikonfigurasikan untuk
dipicu sebuah interrupt (gangguan) pada sebuah nilai rendah, suatu
kenaikan atau penurunan yang besar, atau suatu perubahan nilai. Lihat
fungsi attachInterrupt untuk lebih jelasnya.
c. PWM: 3, 5, 6, 9, 10 dan 11. Memberikan 8-bit PWM output dengan
fungsi analog Write.
d. SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin-pin ini men
support komunikasi SPI menggunakan SPI library.
e. LED: 13. Ada sebuah LED yang terpasang, terhubung ke pin digital
13. Ketika pin bernilai HIGH LED menyala, ketika pin bernilai LOW
LED mati.

Arduino Uno mempunyai 6 input analog, diberi label A0 sampai A5,


setiapnya memberikan 10 bit resolusi (contohnya 1024 nilai yang
berbeda). Secara default, 6 input analog tersebut mengukur dari ground
sampai tegangan 5 Volt, dengan itu mungkin untuk mengganti batas atas
dari rangenya dengan menggunakan pin AREF dan fungsi analog
Reference. Di sisi lain, beberapa pin mempunyai fungsi spesial:

a. TWI: pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL. Mensupport komunikasi
TWI dengan menggunakan Wire libraryada sepasang pin lainnya pada
board:AREF. Referensi tegangan untuk input analog digunakan
dengan analog reference.
b. Reset : Membawa saluran ini LOW untuk mereset mikrokontroler.
Secara khusus, digunakan untuk menambahkan sebuah tombol reset
untuk melindungi yang memblock sesuatu pada board.
7. Komunikasi

Setiap 14 pin digital pada Arduino Uno dapat digunakan sebagai input
dan output, menggunakan fungsi pin Mode, digital Write dan digital Read.
Fungsi-fungsi tersebut beroperasi di tegangan 5 Volt. Setiap pin dapat
memberikan atau menerima suatu arus maksimum 40 mA dan mempunyai
sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-50 kOhm. Selain itu,
beberapa pin mempunyai fungsi-fungsi spesial:

a. Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan


memancarkan (TX) serial data TTL (Transistor-Transistor Logic).
Kedua pin ini dihubungkan ke pin-pin yang sesuai dari chip Serial
Atmega8U2 USB-ke-TTL.
b. External Interrupts: 2 dan 3. Pin-pin ini dapat dikonfigurasikan untuk
dipicu sebuah interrupt (gangguan) pada sebuah nilai rendah, suatu
kenaikan atau penurunan yang besar, atau suatu perubahan nilai. Lihat
fungsi attachInterrupt untuk lebih jelasnya.
c. PWM: 3, 5, 6, 9, 10 dan 11. Memberikan 8-bit PWM output dengan
fungsi analog Write.
d. SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin-pin ini men
support komunikasi SPI menggunakan SPI library.
e. LED: 13. Ada sebuah LED yang terpasang, terhubung ke pin digital
13. Ketika pin bernilai HIGH LED menyala, ketika pin bernilai LOW
LED mati.

Arduino Uno mempunyai 6 input analog, diberi label A0 sampai A5,


setiapnya memberikan 10 bit resolusi (contohnya 1024 nilai yang
berbeda). Secara default, 6 input analog tersebut mengukur dari ground
sampai tegangan 5 Volt, dengan itu mungkin untuk mengganti batas atas
dari rangenya dengan menggunakan pin AREF dan fungsi analog
Reference. Di sisi lain, beberapa pin mempunyai fungsi spesial:

a. TWI: pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL. Mensupport komunikasi
TWI dengan menggunakan Wire library ada sepasang pin lainnya
pada board:AREF. Referensi tegangan untuk input analog digunakan
dengan analog reference.
b. Reset : Membawa saluran ini LOW untuk mereset mikrokontroler.
Secara khusus, digunakan untuk menambahkan sebuah tombol reset
untuk melindungi yang memblock sesuatu pada board.
8. Programming

Arduino Uno dapat diprogram dengan software Arduino. Pilih


“Arduino Uno dari menu Tools>Board (termasuk mikrokontroler pada
board). ATmega328 pada Arduino Uno hadir dengan sebuah bootloader
yang memungkinkan kita untuk mengupload kode baru ke ATmega328
tanpa menggunakan pemrograman hardware eksternal. Kita juga dapat
membuat bootloader dan program mikrokontroler melalui kepala atau
header ICSP (In-Circuit Serial Programming).

Sumber kode firmware ATmega16U2 (atau 8U2 pada board revisi 1


dan revisi 2) tersedia. ATmega16U2/8U2 diload dengan sebuah bootloader
DFU, yang dapat diaktifkan dengan:

a. Pada board Revisi 1: Dengan menghubungkan jumper solder pada


belakang board (dekat peta Italy) dan kemudian mereset 8U2.
b. Pada board Revisi 2 atau setelahnya: Ada sebuah resistor yang
menarik garis HWB 8U2/16U2 ke ground, dengan itu dapat lebih
mudah untuk meletakkan ke dalam mode DFU. Kita dapat
menggunakan software Atmel’s FLIP (Windows) atau pemrogram
DFU (Mac OS X dan Linux) untuk meload sebuah firmware baru atau
kita dapat menggunakan header ISP dengan sebuah pemrogram
eksternal (mengoverwrite bootloader DFU).
9. Reset Otomatis (software)

Dari pada mengharuskan sebuah penekanan fisik dari tombol reset


sebelum sebuah penguploadan, Arduino Uno didesain pada sebuah cara
yang memungkinkannya untuk direset dengan software yang sedang
berjalan pada pada komputer yang sedang terhubung. Salah satu garis
kontrol aliran hardware (DTR) dari ATmega8U2/16U2 sihubungkan ke
garis reset dari ATmega328 melalui sebuah kapasitor 100 nanofarad.
Ketika saluran ini dipaksakan (diambil rendah), garis reset jatuh cukup
panjang untuk mereset chip. Software Arduino menggunakan kemampuan
ini untuk memungkinkan kita untuk mengupload kode dengan mudah
menekan tombol upload di software Arduino. Ini berarti bahwa bootloader
dapat mempunyai sebuah batas waktu yang lebih singkat, sebagai
penurunan dari DTR yang dapat menjadi koordinasi yang baik dengan
memulai penguploadan.

Pengaturan ini mempunyai implikasi. Ketika Arduino Uno


dihubungkan ke sebuah komputer lain yang sedang running menggunakan
OS Mac X atau Linux, Arduino Uno mereset setiap kali sebuah koneksi
dibuat dari software (melalui USB). Untuk berikutnya, setengah-detik atau
lebih, bootloader sedang berjalan pada Arduino Uno. Ketika Arduino Uno
diprogram untuk mengabaikan data yang cacat/salah (contohnya apa saja
selain sebuah penguploadan kode baru) untuk menahan beberapa bit
pertama dari data yang dikirim ke board setelah sebuah koneksi dibuka.
Jika sebuah sketch sedang berjalan pada board menerima satu kali
konfigurasi atau data lain ketika sketch pertama mulai, memastikan bahwa
software yang berkomunikasi menunggu satu detik setelah membuka
koneksi dan sebelum mengirim data ini.

Arduino Uno berisikan sebuah jejak yang dapat dihapus untuk


mencegah reset otomatis. Pad pada salah satu sisi dari jejak dapat disolder
bersama untuk mengaktifkan kembali. Pad itu diberi label “RESET-RN”
Kita juga dapat menonaktifkan reset otomatis dengan menghubungkan
sebuah resistor 110 ohm dari tegangan 5V ke garis reset; lihat thread
forum ini untuk lebih jelasnya.

10. Software Arduino Uno IDE

IDE itu merupakan kependekan dari Integrated Developtment


Enviroenment, atau secara bahasa mudahnya merupakan lingkungan
terintegrasi yang digunakan untuk melakukan pengembangan. Disebut
sebagai lingkungan karena melalui software inilah Arduino dilakukan
pemrograman untuk melakukan fungsi-fungsi yang dibenamkan melalui
sintaks pemrograman. Arduino menggunakan bahasa pemrograman sendiri
yang menyerupai bahasa C. Bahasa pemrograman Arduino (Sketch) sudah
dilakukan perubahan untuk memudahkan pemula dalam melakukan
pemrograman dari bahasa aslinya. Sebelum dijual ke pasaran, IC
mikrokontroler Arduino telah ditanamkan suatu program
bernama Bootlader  yang berfungsi sebagai penengah
antara compiler Arduino dengan mikrokontroler.

Arduino IDE dibuat dari bahasa pemrograman JAVA. Arduino IDE


juga dilengkapi dengan library C/C++ yang biasa disebut Wiring yang
membuat operasi input dan output menjadi lebih mudah. Arduino IDE ini
dikembangkan dari software processing yang dirombak menjadi Arduino
IDE khusus untuk pemrograman dengan Arduino.
Gambar 2. 2 Tampilan Utama Perangkat Lunak Arduino Ide

11. Liquid Cristal Display (LCD)

Liquid Crystal Display (LCD) adalah komponen yang dapat


menampilkan tulisan dengan memanfaatkan Kristal cair, salah satu
jenisnya adalah LCD 16x2 yang memiliki dua baris setiap baris terdiri dari
enam belas karakter. Gambar LCD dapat dilihat pada gambar.

Gambar 2. 3 LCD 16x2

Layar LCD merupakan suatu media penampilan data yang sangat


efektif dan efisien dalam penggunaannya. Untuk menampilkan sebuah
karakter pada layar LCD diperlukan beberapa rangakaian tambahan. Untuk
lebih memudahkan para pengguna, maka beberapa perusahaan elektronik
menciptakan modul LCD.

LCD dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian depan panel LCD yang
terdiri dari banyak dot atau titik LCD dan mikrokontroler yang menempel
pada bagian belakang panel LCD yang berfungsi untuk mengatur titik-titik
LCD sehingga dapat menampilkan huruf, angka, dan simbol khusus yang
dapat terbaca.

12. Fungsi Pin-Pin LCD

Modul LCD brukuran 16 karakter x 2 baris dengan fasilitas


backlighting memiliki 16 pin yang terdiri dari 8 jalur data, 3 jalur kontrol
dan jalur-jalur catu daya, dengan fasilitas pin yang tersedia maka lcd 16 x
2 dapat digunakan secara maksimal untuk menampilkan data yang di
peroleh oleh mikrokontroler, secara ringkas fungsi pin-pin pada LCD
dituliskan pada Tabel

Tabel 2. 1 Konfigurasi Pin LCD 16x2

PIN NUMBER SYMBOL FUNCTION

1 Vss GND

2 Vdd + 3 v or + 5 v

3 Vo Contrast Adjutment

4 RS H/L Register select signal

5 R/W H/L read/write signal

6 E H→L Eneble signal

7 DB0 H/L Data Bus Line


PIN NUMBER SYMBOL FUNCTION

8 DB1 H/L Data Bus Line

9 DB2 H/L Data Bus Line

10 DB3 H/L Data Bus Line

11 DB4 H/L Data Bus Line

12 DB5 H/L Data Bus Line

13 DB6 H/L Data Bus Line

14 DB7 H/L Data Bus Line

15 A/Vee + 4,2 V LED/negative Voltage output

16 K Power Supply for B/L (OV)

Sedangkan secara umum pin-pin LCD diterangkan sebagai berikut :

a. Pin 1 dan 2
Merupakan sambungan satu daya, vss dan vdd. Pin vdd
dihubungkan dengan tenaga positif catu daya, dan vss pada 0v
atau ground. Meskipun data menentukan catu 5 vdc (hanya pada
beberapa mA), menyediakan 6v dan 4.5v yang keduanya bekerja
dengan baik, bahkan 3v cukup untuk beberapa modal.
b. Pin 3
Pin 3 merupakan pin kontrol vee, yang digunakan untuk mengatur
kontras display. Idealnya pin ini dihubungkan dengan tegangan
yang birsa diubah untuk memungkinkan pengaturan terhadap
kontras display sesuai dengan kebutuhan, pin ini dapat
dihubungkan dengan variable resistor sebgai pengaturan kontras.
c. Pin 4
Pin 4 merupakan Register Select (RS), masukan pertama dari tiga
command control input. Dengan membuat RS menjadi high, data
karakter dapat ditransfer dari dan menuju modulnya
d. Pin 5
Read/Write (R/W), untuk memfungsikan sebagai perintah write
maka R/W low atau menulis karakter ke modul. R/W high untuk
membaca data karakter atau informasi status dari register-nya.
e. Pin 6
Enable (E), input ini digunakan untuk transfer aktual dari perintah-
perintah atau karakter antara modul dengan hubungan data. Ketika
menulis ke display, data ditransfer hanya pada perpindahan high
atau low. Tetapi ketika membaca dari display, data akan menjadi
lebih cepat tersedia setelah perpindahan dari low ke high dan tetap
tersedia hingga sinyal low lagi.
f. Pin 7-14
Pin 7 sampai 14 adalah delapan jalur data/data bus (D0 sampai
D7) dimana data dapat ditransfer ke dan dari display
g. Pin 16
Pin 16 dihubungkan kedalam tegangan 5 Volt untuk memberi

tegangan dan menghidupkan lampu latar/Back Light LCD.

13. Pengalamatan LCD

Pengalamatan LCD dimulai dengan menghidupkan modul LCD,


karakter kursor pada LCD diposisikan pada awal baris pertama (alamat
00H). Masing-masing sewaktu sebuah karakter dimasukkan, kursor
bergerak ke alamat selanjutnya 01H, 02H dan seterusnya. Sebuah alamat
awal yang baru bergerak ke alamat selanjutnya, harus dimasukkan sebagai
sebuah perintah. Dengan cara mengirimkan sebuah perintah Set Display
Address, nilai 80H. Dengan dua line karakter, baris yang pertama dari
karakter, baris pertama mulai pada alamat 00H dan baris ke dua pada
alamat 40H. Hubungan antaratata letak alamat-alamat terlihat pada
Gambar 2.7 berikut ini.

Gambar 2. 4 Pengalamatan LCD

Untuk menghemat pemakaian kaki Arduino bisa menggunakan adapter


dengan komunikasi I2C. Komunikasi I2C (Inter-Integrated Circuit) adalah
komunikasi synchronous yang hanya membutuhkan 2 jalur komunikasi
yang disebut dengan SDA (synchronous data) dan SCL (synchronous
clock). Komunikasi I2C juga dikenal dengan istilah Two-Wire Serial
Interface (TWI). Jadi, jika ada modul yang menggunakan komunikasi
TWI, berarti bisa diakses menggunakan I2C.

Gambar 2. 5 I2C

14. Sensor Photoelectric


Sensor photoelectric adalah alat yang duguanakan untuk mendeteksi
keberadaan suatu objek yang biasanya berbentuk padat. Alat ini
menggunakan energy cahaya yang berasal dari energy listrik sebagai
pengindranya.

Terdapat tiga jenis sonsor photoelectric yaitu :

a. Through Beam
b. Transmitter dan Receiver ditempatkan secara berhadpan dan
terpisah. Sensor aktif ketika sinar yang dipancarkan terpotong oleh
objek antara Transmitter dan Reciver sehingga Reciver kehilangan
cahaya sesaat. Jenis photoelectric ini memiliki distance paing
panjang dari jenis lainnya.
c. Resto Reflector
d. Transmitter receiver ditempatkan secara bersamaan dan
membutuhkan suatu reflector untuk pengoprasiannya. Obyek
terdeteksi memotong cahaya antara sensor dan reflector sehingga
reciver tidak menerima cahaya. Photocells ini memungkinkan
jarak sensing lebih jauh. Dengan adanya reflector sinar yang
dipancarkan akan dipantulkan sepenuhnya ke receiver.
e. Deffuse
f. Transmitter dan receiver ditempatkan secara bersamaan dan
menggunakan cahaya yang dipentulkan langsung dari objek untuk
melakukan deteksi. Pemilihan potosensor jenis ini harus
mempertimbangkan warna dan tipe permukaan objek (kasar, licin,
buram, terang). Dengan permuakaan buram, jarak sensing akan
sangat dipengaruhi oleh warna objek. Warna-warna terang
berpengaruh terhadap jarak sensing maksimum dan warna gelap
berpengaruh terhadap jarak sensing minimum.
15. Catu Daya atau Power Suplay
Gambar 2. 6 Catu Daya atau Power Supply

Catu daya merupakan sebuah peralatan elektronika daya yang berufngsi


sebagai penyedia daya (tegangan dan arus) untuk peralatan lainnya dengan
prinsip mengubah tegangan listrik yang tersedia dari jaringan jala-jala ke
nilai yang dibutuhkan beban. Pada dasarnya catu daya merupakan piranti
elektronik yang memiliki sifat sebagai pengubah (altering), pengendalian
(controling) atau pangaturan (regulating) daya listrik. Pengubah artinya
bahwa catu daya mampu mengubah nilai tegangan dari tegangan sumber
yang lebih besar menjadi nilai tegangan yang sesuai dengan kebutuhan
beban. Pengendalian artinya bahwa catu daya mampu melakukan
pengendalian apabila nilai tegangan keluaran catu daya tidak sesuai
dengan kebutuhan beban. Pengaturan artiinya catu daya mampu
melakukan pengaturan dari tegangan sumber sehingga tegangan keluaran
keluaran yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan beban dan konstan.

Selain itu pada prinsipnya catu daya mempunyai empat fungsi yaitu
sebagai penurun tegangan, penyearah, penyaringan (filter) dan penstabil.
Pada sifat penuruntegangan, catu daya memiliki komponen utama yang
dapat digunakan sebagai penurun tegangan yaitu transformator. Dengan
menggunakan transformator ini maka tegangan dari jaringan jala-jala
listrik akan yang relative besar dapat diturunkan nilainya menjadi nilai
tegangan yang kebih rendah sesuai kebutuhan. Selain penurun tegangan
catu daya juga memiliki sifat sebagai penyearah, yaitu digunakan untuk
menyearahkan gelombang bolak-balik yang berasal dari jaringan jala-jala
yang sebelumnya telah diturunkan nilai tegangannya. Setelah disearahkan
maka perlu adanya suatu penyaring atau pemfilter, sehingga catu daya juga
bersifat penyaring.

Pada umumnya untuk menyaring hasil penyearahan menggunakan


komponen utama kapasitor. Kapasitor ini akan menyaring riak-riak
gelombang hasil penyearahan agar didapatkan gelombang yang halus dan
rata. Setelah tegangan dari jala-jala diturunkan, lalu disearahkan dan
kemudian disaring sehingga didapatkan tegangan searah yang baik, maka
selanjutnya perlu adanya penstabil tegangan. Fungsi penstabilan ini
digunakan untuk mendapatkan nilai tegangan yang stabil untuk mencatu
tegangan sesuai kebutuhan beban.

Catu daya dituntut dapat mencatu tegangan ke beban dengan nilai


konstan dan stabil. Oleh karena itu diperlukan regulator untuk
mengkompensasi perubahan tegangan jala-jala dan beban. Berdasarkan
teknik pengaturan atau regulasi tegangan, catu daya memiliki dua jenis
teknik regulasi untuk mendapatkan tegangan yang konstan sesuai
kebutuhan beban, yaitu teknik regulasi linier (linierregulated) dan regulasi
pensaklaran (swiching regulated). Masing-masing teknik regulasi tersebut
dijelaskan sebagai berikut:

a. Catu Daya dengan Regulasi Linier (Linier Regulated Power Supply)

Catu daya dengan regulasi linier sedikitnya harus mempunyai tiga

bagian yaitu jaringan pembangkit tegangan acuan, jaringan pengendali

dan komponen elektronika. Pembangkit tegangan acuan menghasilkan

tegangan acuan yang tidak terpengaruh akibat perubahan tegangan

masukan. Bagian kendali terbentuk dari system untai tertutup dimana

terdapat bagian umpan balik, penguat selisih dan penguat kesalahan.

Komponen elektronika yang digunakan berupa transistor bipolar atau


FET yang dapat melewatkan daya secara seri yang sering disebut

dengan komponen pelewat seri. Keluaran bagian kendali mengatur

konduktifitas komponen elektronika daya. Prinsip kerjanya adalah jika

tegangan keluaran catu daya lebih kecil dari tegangan yang

diharapkan, maka pengendali akan meningkatkan konduktifitas

komponen elektronika daya sehingga tegangan keluaran catu daya

dapat naik dan sesuai dengan kebutuhan. sebaliknya jika teganga

keluaran catu daya terlalu besar dibandingkan tegangan yang

dibutuhkan, maka pengendali akan mengurangi konduktifitas koponen

elektronika daya sehingga tegangan keluaran akan menurun dan sesuai

dengan yang dibutuhkan.

b. Catu Daya dengan Regulasi Pensaklaran (Swiching Regulated Power

Supply)

Catu daya dengan regulasi pensaklaran pada dasarnya


memanfaatkan kerja dari rangkaian converter DC ke DC. Rangkain
converter DC ke DC ini dilengkapi dengan rangkaian kontrol yang
mampu mendeteksi tegangan keluaran secara kontinyu dan
menetapkan regulasi dengan mengontrol duty cycle saklar yang
digunakan. Saklar yang digunakan pada umunya adalah transistor
daya atau SCR. Saat komponen ini dioperasikan pada switching mode,
daya disipasinya rendah yang menyebabkan rangkaian regulator ini
mempunya efisiensi atau daya guna yang tinggi dibandingkan dengan
regulator linier. Kerugian regulator ini adalah pengisian kapasitor
keluaran dilakukan secara pulsa dan koreksi perubahan tegangan
membutuhkan beberapa pulsa, sehingga respon regulasi tidak secepat
catu daya linier. Selain itu pensaklaran pada kondisi ON dan OFF dari
komponen transistor daya ini dapat menimbulkan riak (ripple) yang
dapat mengganggu sistem dimana catu daya ini digunakan. Pada
penelitian ini, converter DC ke DC yang digunakan untuk meregulasi
tegangan keluaran catu daya adalah buck converter.
1. Flowchart

Flowchart adalah cara penyajian visual aliran data melalui sistem


informasi, flowchart dapat membantu menjelaskan pekerjaan yang saat ini
dilakukan dan bagaimana cara meningkatkan atau mengembangkan pekerjaan
tersebut. Dengan menggunakan flowchart juga dapat membantu untuk
menemukan elemen inti dari sebuah proses, selama garis digambarkan secara
jelas antara dimana suatu proses berakhir dan proses selanjutnya di mulai.
(Sitem Informasi, Vol.7:2012).

Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan


adanya Flowchart urutan proses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada
penambahan proses maka dapat dilakukan lebih mudah. Setelah Flowchart
selesai disusun, selanjutnya pemrogram (pemrogramer) menerjemahkannya
ke bentuk program dengan bahasa pemrograman.

Tabel 2. 2 Simbol-Simbol Flowchart

NO SIMBOL KETERANGAN

Simbol arus / flow, yaitu menyatakan


1
jalannya arus suatu proses

Simbol connector, menyatakan


2 sambungan dari proses ke proses lainnya
dalam halaman yang sama
NO SIMBOL KETERANGAN

Simbol offlineconnector, menyatakan


3 sambungan dari proses ke proses lainnya
dalam halaman yang berbeda

Simbol proses, yaitu menyatakan suatu


4 tindakan (proses) yang dilakukan oleh
komputer

Simbol manual, menyatakan suatu


5 tindakan (proses) yang tidak dilakukan
oleh komputer

Simbol decision, yaitu menunjukkan


suatu kondisi tertentu yang akan
6 menghasilkan dua kemungkinan

jawaban : ya / tidak

Simbol terminal, yaitu menyatakan


7
permulaan atau akhir suatu program

Simbol predefined process,


menyatakan persediaan tempat
8
penyimpanan suatu pengolahan untuk
memberi harga awal

Simbol keying operation, menyatakan


segala jenis operasi yang diproses
9
dengan menggunakan suatu mesin yang
mempunyai keyboard
NO SIMBOL KETERANGAN

Simbol offline-storage, menunjukkan


10 bahwa data dalam simbol ini akan
disimpan kedalam suatu media tertentu

Simbol manual input, menyatakan data


11 secara manual dengan menggunakan
online keyboard

Simbol input / output, menyatakan


proses input atau output tanpa
12

tergantung jenis peralatannya

Simbol magnetic tape, menyatakan


13 input berasal dari pita magnetis atau
output tersimpan ke dalam pita magnetis

Simbol disk storage, menyatakan input


14 berasal dari disk atau output tersimpan
ke dalam disk

Simbol document, mencetek keluaran


15 dalam bentuk dokumen (memulai
printer)

Simbol punched card, menyatakan input


16 berasal dari kartu atau output ditulis ke
kartu
A. Kerangka Pikir

Gambar 2. 7 Karangka Pikir


B. Penelitian Terdahulu

1. (ANDI IRFAN, 2018). Penghitung benih ikan ini dibuat melalui tiga
tahap yaitu perancangan hardware, pembuatan program dan pengujian
alat. Hardware dibuat dari bahan fiber (acrilic) dilengkapi penyaring
benih ikan dengan selang bening. Rangkaian alat terdiri dari sensor Beam
Photoelectric, mikrokontroller Arduino Uno dan LCD 2x16 sebagai
output. Ketika benih ikan melewati penyaring yang telah dipasang
sensor, ikan akan menghalangi cahaya antara transmitter dan receiver
sensor maka arduino memproses data yang diterima dari sensor
kemudian menampilkan perhitungan jumlah benih ikan yang telah
terdeteksi ke LCD. Pengujian dilakukan dengan melewatkan benih ikan
bersama air dengan durasi waktu pengamatan 1 menit, 2 menit, 3 menit,
4 menit dan 5 menit dengan 10 kali percobaan. Hasil perhitungan yang
didapatkan persentase error 3,60 %.
2. (ALFANSA DZIKRI, 2020). Dalam merancang sebuah alat yang mampu
melakukan proses penghitungan maka digunakan komponen berupa
sensor photodioda dan laser transmiter yang diletakkan secara
berhadapan di dalam pipa PVC (Polyvinyl Chloride) kemudian
dihubungkan dengan Arduino UNO. Peletakkan sensor dan laser secara
berhadapan bertujuan untuk menjadi acuan agar alat mampu melakukan
penghitungan. Dengan diletakkan secara berhadapan seperti itu maka
sensor photodioda akan menangkap cahaya dari laser transmiter,
sehingga ketika terdapat objek yang menghalangi akan menimbulkan
perubahan intensitas cahaya. Dari perubahan intensitas tersebut ketika
dikombinasikan dengan nilai pembatas (threshold) maka akan mampu
menjadikannya sebuah alat penghitung suatu objek yang bergerak. Hasil
penghitungan ditampilkan menggunakan layar LCD (Liquid Crystal
Display) yang dihubungkan dengan I2C (Inter Integrated Circuit). Dari
percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwasanya alat sudah
mampu melakukan proses penyortiran dengan nilai error atau kesalahan
yang dapat ditoleransi. Error yang dihasilkan alat penghitung untuk
ukuran bibit 1-3 cm error sebesar 48%, bibit 3-5 cm sebesar 20,4%, dan
bibit 5-8 cm sebesar 16%. Prinsipnya, semakin kecil ukuran dari suatu
objek yang melewati sensor maka semakin kecil pula perubahan
intensitas cahaya yang diterima oleh sensor, maka dari itu akan
memengaruhi besar nilai threshold yang digunakan agar mampu
melakukan pembacaan dengan lebih minim kesalahan.
3. (MUHAMMAD DZUL IQRAM HZ, 2018). Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif dengan konsep saintifik, sedangkan metode
pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan wawancara pada
pengusaha pembenihan ikan nila CV. Sahabat Ikan Makassar dan metode
pengujian yang dilakukan adalah pengujian Blackbox yang berfokus
pada fungsi khusus pada alat yang dirancang.adapun metode perancangan
yaitu Prototype. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah alat yang dapat
membantu pengusaha pembenihan ikan nila dalam menghitung pesanan
benih ikan mereka. Hasil dari pengujian alat ini menyimpulkan bahwa
fungsi yang diharapkan semuanya berhasil sesuai dengan keinginan.
BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian Pengembangan atau Research and Development (R&D) saat ini


merupakan salah jenis penelitian yang banyak dikembangkan. Penelitian
pengembangan merupakan salah satu jenis penelitian yang dapat menjadi
penghubung atau pemutus kesenjangan antara penelitian dasar dengan
penelitian terapan. Pengertian Penelitian Pengembangan atau Research and
Development (R&D) sering diartikan sebagai suatu proses atau langkah-
langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan
produk yang telah ada.

Data yang diperlukan dalam proses penyusunan laporan tugas akhir


diperoleh melalui beberapa cara yaitu sebagai berikut :

1. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Studi Pustaka dan


mengumpulkan dan mempelajari literatur dari berbagai sumber jurnal,
website dan buku buku dan lain sebagaianya yang berkaitan dengan
penelitian ini sebagai bahan penelitian ini sebagai bahan penulisan dalam
peneleitian ini
2. Tahapan selanjutnya yaitu perancangan perangkat keras (Hardware) dan
perangkat lunak (Software), yaitu merancang sistem dimulai dari
pembuatan mekanik alat hingga pembuatan program didalam NodeMCU.
Tahapan selanjutnya yaitu mengintegrasikan hasil dari perancangan
sistem untuk diproses hinggga menjadi sistem secara keseluruhan.
Integrasi dilakukan guna merealisasikan alat kedalam bentuk nyata
sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
3. Setelah itu kemudian dilakukan tahap pengujian untuk menguji kinerja
dari keselurahan sistem yang dibuat. Jika pengujian tersenut berhasil dan
tidak ditemukan masalah ataupun kendala komponen dan kinerja sistem,
maka rancangan sistem siap untuk di aplikasikan. Jika sistem pada alat
mengalami kesalahan maka harus dilakukan pengecekan ulang pada
rancangan tersebut.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan selama 3 bulan, terhitung dari bulan Mei sampai Juili
2021, tempat penelitian dilakukan di PETERNAKAN IKAN NILA
MAKASSAR

C. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat Penelitian
a. Computer atau laptop untuk membuat program
b. Peralatan perbengkelan mekanik
c. Peralatan perbengkelan elektronik
d. Multimeter/ Avometer
2. Bahan Penelitian
a. Power Supply
b. Mikrokontroler Arduino Uno
c. LCD 16x2 Karakter
d. Kabel jumper
e. Sensor Photoelectric
f. Box dari Fiber
g. Aneka Mur dan Baut

D. Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data sebagai dasar penelitian


yang digunakan sebagai bahan informasi yaitu dengan menggunakan metode
sebagai berikut:

1. Studi Pustaka
Mengumpulkan data informasi dengan cara mengumpulkan jurnal,
browsing di internet dan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini
sebagai bahan penulisan dalam penelitian ini.
2. Observasi
Merupakan metode pengumpulan data dengan cara peninjauan langsung
pada objek penelitian.

E. Pengolahan dan Analisis Data

Prosedur kerja bertujuan untuk memindahkan proses perancangan ke dalam


bentuk yang sesuai berupa Sistem yang siap untuk digunakan. Adapun prosedur
kerja adalah:

1. Menentukan Alat dan Bahan


Proses ini dilakukan dengan menentukan alat dan bahan yang akan
digunakan pada proses perancangan sistem tersebut.
2. Desain Sistem
Mendesain alur perancangan sistem sebagai landasan atau referensi untuk
memudahkan proses perancangan alat,
3. Pembuatan Sistem
Tahapan selanjutnya yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software), yaitu merancang sistem imulai dari pembuatan
mekanik alat hingga pembuatan program Arduino. Tahap selanjutnya
mengintegrasikan hasil dari perancangan sistem untuk diproses hingga
menjadi sistem secara keseluruhan. Integrasi dilakukan guna
merealisasikan alat kedalam bentuk nyata dan berfungsi sebagaimana
mestinya.
4. Uji Coba Sistem
Setelah itu dilakukan tahap pengujian untuk menguji kinerja dari
keseluruhan sistem yang dibuat, jika berhasil dan tidak ditemukannya
masalah pada komponen dan kinerja sistem, maka rancangan siap untuk
diaplikasikan. Jika sistem alat mengalami kesalahan, maka harus dilakukan
pengecekan ulang pada rancangan tersebut.
5. Implementasi
Jika pengecekan pada rancangan tersebut telah dilakukan dan tidak
mengalami kesalahan maka rancangan tersebut siap untuk diaplikasikan.

F. Flowchart Penelitian

MULAI

PENGUMPULAN DATA

DESAIN SISTEM

PEMBUATAN ALAT

PENGUJIAN
SISTEM

HASIL DAN
IMPLEMENTASI

SELESAI
Gambar 3. 1 Flowchart Penelitian

G. Perancangan Alat

1. Diagram Blok

POWER
SUPPLY LCD 6x12

SENSOR ARDUINO
PHOTOELECTRIC UNO

Proses

BENIH IKAN

BENIH IKAN
Input
Output

Gambar 3. 2 Diagram Blok Keseluruhan SIstem

Berdasarkan diagram blok keseluruhan sistem diatas, fungsi masing-


masing blok adalah sebagai berikut :

a. Sumber catu daya atau power supply berasal dari 2 buah baterai
kotak 9V yang kemudian catu tersebut diconvert menggunakan
switching regalutor MC34063 menjadi tegangan (direct curren)
DC5V.
b. Sensor photoelectirc. Sensor yang digunakan untuk mendeteksi
keberadaan suatu objek.
c. Arduino Uno merupakan sistem pengolahan data
d. LCD 16x2, merupakan tampilan hasil keluaran RGB
2. Diagram Alir

Gambar 3. 3 Diagram Alir

Brdasarkan diagram alir program diatas, saat sistem diaktifkan maka


arduino uno akan melakukan instalasi terhadap port-port yang terhubung
dengan sensor, motor servo dan LCD. Ketika sensor diaktifkan, Ketika objek
beinih ikan didapat maka akan dikonversi menjadi data berupa nilai RGB
objek kemudian diproses oleh mikrokontroler Arduino-Ano yang dicocokkan
dengan data nilai RGB pada sistem. Data sistem akan ditampilakan pada LCD
berupa nilai RGB. Hasil data tersebut kemudian digunakan untuk
menjalankan motor servo yang akan menutup otomatis setelah nilai RGB
pada LCD yang sudah ditentukan.

H. Jadwal Penelitian

Tabel 3. 1 Jadwal penelitian

Bulan Pelaksanan

No Kegiatan Mei Juni Juli

2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Identifikasi Masalah                      

2 Pengumpulan Data                      

3 Desain Sistem                      

4 Pembuatan Sistem                      

5 Pengujian Sistem                      

6 Hasil dan Implementasi                      


DAFTAR PUSTAKA

[1] A. Soemarmi and A. Diamantina, “Konsep Negara Kepulauan Dalam


Upaya Perlindungan Wilayah Pengelolaan Perikanan Indonesia,” Masal.
Huk., vol. 48, no. 3, p. 241, 2019, doi: 10.14710/mmh.48.3.2019.241-248.

[2] W. Purbowaskito and R. Handoyo, “Perancangan Alat Penghitung Benih


Ikan Berbasis Sensor Optik,” J. Rekayasa Mesin, vol. 8, no. 3, pp. 141–
148, 2020, doi: 10.21776/ub.jrm.2017.008.03.4.

[3] C. Wiguna, “Rancang bangun alat penghitung bibit ikan lele berbasis
digitalisasi,” J. Tek. Mesin, Elektro dan Ilmu Komput., vol. 4, no. 2, pp.
283–287, 2019.

[4] J. Yutanto, E. P. Sinulingga, and F. Fahmi, “Rancangan Penghitung Benih


Ikan Portable Berbasis Arduino,” Talent. Conf. Ser. Energy Eng., vol. 1,
no. 1, pp. 080–086, 2018, doi: 10.32734/ee.v1i1.115.

[5] Madinawati, N. Serdiati, and Yoel, “Pemberian Pakan yang Berbeda


terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Lele Dumbo
(Clarias gariepinus),” Media Litbang Sulteng, vol. 4, no. 2, pp. 83–87,
2011.

[6] S. Samsugi, Z. Mardiyansyah, and A. Nurkholis, “Sistem Pengontrol Irigasi


Otomatis Menggunakan Mikrokontroler Arduino Uno,” J. Teknol. dan Sist.
Tertanam, vol. 1, no. 1, p. 17, 2020, doi: 10.33365/jtst.v1i1.719.

Anda mungkin juga menyukai