Hari ke-2
Membuat Rangkuman mata pelatihan yang ada di agenda I, tiap mata pelatihan maksimal 5
halman ukuran kertas A4 spasi 1,5
Nip : 198909272022032006
1. Wawasan Kebangsaan merupakan cara pandang mengenai diri dan tanah airnya sebagai
negara kepulauan dan sikap bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya, dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa,
bernegara dan bermasyarakat.
2. Wawasan kebangsaan dapat juga diartikan sebagai sudut pandang/cara memandang yang
mengandung kemampuan seseorang atau kelompok orang untuk memahami keberadaan jati
diri sebagai suatu bangsa dalam memandang dirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah
hidup bangsa dalam lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
3. Dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, wawasan kebangsaan adalah cara kita
sebagai bangsa Indonesia didalam memandang diri dan lingkungannya dalam mencapai
tujuan nasional yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan, dengan berpedoman pada falsafah
Pancasila dan UUD 1945. Dengan kata lain wawasan kebangsaan adalah bagaimana kita
memahami wawasan nusantara sebagai satu kesatuan
1. Mewujudkan bangsa yang kuat, rukun bersatu, berdaya saing tinggi, sejahtera;
2. Menjaga sejarah kebangsaan Indonesia dan cinta NKRI;
3. Meredam berkembangnya penonjolan primordialisme sempit, kesukuan, kedaerahan, dan
mencegah disintregasi bangsa.
Nilai Wawasan Kebangsaan yang terwujud dalam persatuan dan kesatuan bangsa memiliki enam
dimensi yang bersifat mendasar dan fundamental, yaitu:
1. Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa;
2. Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, merdeka, dan besatu;
3. Cinta akan tanah air dan bangsa;
4. Demokrasi atau kedaulatan rakyat;
5. Kesetiakawanan sosial;
6. Masyarakat adil dan makmur.
1. Menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di
atas kepentingan pribadi atau golongan;
2. Mengembangkan persatuan Indonesia sedemikian rupa sehingga dapat mempertahankan asas
Bhinneka Tunggal Ika;
3. Tidak memberi tempat pada patriotisme yang picik;
4. Wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh pandangan hidup Pancasila, membawa Bangsa
Indonesia berhasil merintis jalan menjalani misinya di tengah-tengah tata kehidupan di dunia;
5. Mewujudkan NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, sehingga dapat
membawa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir batin, sejajar
dengan bangsa lain yang sudah maju.
Disamping arti, tujuan, sasaran, nilai dasar, makna dan peran wawasan kebangsaan, kita juga harus
memahami potensi ancaman terhadap wawasan kebangsaan, sehingga kita dapat mengantisipasi sedini
mungkin, agar potensi ancaman tersebut tidak berkembang dan memecah persatuan dan kesatuan
bangsa.
Setelah mengetahui arti, tujuan, sasaran, nilai dasar, makna, peran, dan potensi ancaman terhadap
wawasan kebangsaan, sudah seyogyanya kita sebagai warga negara meningkatkan kembali rasa
kebangsaan kita.
Setiap warga negara dan aparatur penyelenggara negara wajib berfikir, bersikap dan bertindak secara
utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa termasuk produk-produk yang
dihasilkan oleh lembaga negara, dengan berlandaskan kepada Pancasila, UUD 1945, NKRI dan
Bhinneka Tunggal Ika, demi terwujudnya keutuhan, cita-cita, dan tujuan nasional Bangsa Indonesia
Pemahaman wawasan kebangsaan sangat penting dan harus disadari bagi setiap orang, khususnya
bagi generasi millennial karena hal ini merupakan bentuk rasa cinta terhadap negara Indonesia. Sejak
era reformasi sampai dengan saat ini wawasan kebangsaan mengalami kemunduran dan kehilangan
semangatnya yaitu masih miskinnya Nasionalisme, terjadinya konflik horizontal bernuansa SARA
dan konflik vertikal dibeberapa daerah serta paham golongan yang mengkristal.
Di era millenial ini sangatlah penting menanamkan pemahaman wawasan kebangsaan pada diri
generasi millenial karena sumber potensial dimasa yang akan datang. Generasi muda merupakan
potensi bangsa yang dipersiapkan untuk dapat berprestasi dan memberikan sumbangan nyata bagi
pembangunan Bangsa dan Negara. Bila pemahaman wawasan kebangsaan meningkat maka keutuhan
persatuan dan kesatuan NKRI akan menjadi kuat karena dengan sadar muncul semangat dan
dorongan hati untuk mencintai tanah air, membela dan menjaga keutuhan NKRI.
Generasi millenial merupakan generasi penerus bangsa oleh karena itu harus ditanamkan pemahaman
wawasan kebangsaan yang kuat didalam diri mereka supaya mereka sadar dan bisa mengahargai
bangsanya serta supaya tahu pentingnya perjuangan Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik
dari sebelumnya.
Pemahaman wawasan kebangsaan sangatlah penting ditanamkan sejak kecil karena mengingat
banyaknya jumlah penduduk yang berbeda agama, besarnya wilayah Indonesia saat ini, serta beraneka
ragam suku dan budaya yang berada di Negara Indonesia ini. Dengan kuatnya pemahaman wawasan
kebangsaan pada generasi millenial maka akan lebih kuat untuk mempertahankan keutuhan bangsa
dan dapat menyelamatkan bangsa Indonesia dari ancaman dan perpecahan dari manapun.
Di generasi millenial ini wawasan kebangsaannya sudah mulai luntur, karena meningkatnya teknologi
dan kemudahan akses informasi maka genereasi millenial sangat mudah terpengaruh oleh budaya
barat. Mudahnya askses informasi sekarang ini bukan hanya informasi positif saja melainkan
informasi negatif yang bertentangan dengan budaya Indonesia.
Tanpa adanya pemahaman wawasan kebangsaan bagi generasi muda millenial maka kedepannya
bangsa Indonesia semakin kehilangan jatidiri karena generasi millenial akan menurun cinta tanah
airnya, menurun rela berkorbannya demi NKRI, menurunnya pemahaman terhadap nilai – nilai
Pancasila, UUD 1945 serta Bhinneka Tunggal Ika. Banyak contoh kasus kurangnya pemahaman
wawasan kebangsaan dalam diri generasi muda millenial yaitu masih banyaknya tawuran antar
sekolah,pelaku bullying, banyak anak sekolah yang membolos, geng motor mayoritas anak-anak
millenial serta banyak anak muda yang melanggar tata tertib. Bahkan banyak kita jumpai generasi
millenial yang tidak hafal Pancasila dan nama-nama Presiden Republik Indonesia.
Sebagai Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) yang lolos di Pemerintahan Kabupaten Lebak, kami
menginformasikan bahwa dalam seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) Tes Wawasan
Kebangsaan menjadi modal yang sangat penting sabagai salah satu syarat kelulusan menjadi ASN,
karena tes wawasan kebangsaan bertujuan untuk menguji seberapa baik wawasan dan pengetahuan
CASN tetang Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, Nasionalisme, Bahasa Indonesia
serta wawasan Pilar Negara.
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan instrument penting dalam meningkatkan pemahaman
wawasan kebangsaan , khususnya terkait Ideologi Pancasila, selain menjadi mesin utama dalam
jalannya pemerintahan, ASN juga jumlahnya sangat banyak, sehingga memiliki dampak yang besar
terhadap terjaganya nilai-nilai bernegara. Oleh karena itu negara harus bergerak cepat untuk
memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya bagi generasi millennial tentang nilai-nilai
berbangsa dan bernegara.
Untuk menguatkan karakter generasi millenial yang cinta tana air serta pemahaman wawasan
kebangsaan bisa menerapkan dengan cara kekinian misalnya dengan memanfaatkan teknologi aplikasi
seperti membuat konten Tiktok, Vlog, dan Video Pendek yang pesannya tentang sejarah Indonesia,
Kepahlawanan, serta Nilai-nilai Pancasila. Sehingga Aplikasi tersebut tidak hanya untuk main-main
namun juga dapat dimanfaatkan terutama untuk generasi millenial.
Hidup di era millenial sangat jauh berbeda dibandingkan dengan era dulu karena tidak bisa lagi
dipaksakan dengan cara yang sama, dengan cara mengubah penanaman pemahaman wawasan
kebangsaan kepada generasi millenial maka mereka akan lebih mudah menerima serta generasi
millenial akan lebih aktif, kreatif, inovatif serta senang belajar dengan cara-cara yang lebih asik dan
menyenangkan. Dengan begitu generasi millenial bisa memiliki pemahaman mengenai wawasan
kebangsaan dengan baik.
PEMBELAJARA MENGENAI NILAI-NILAI BELA NEGARA
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional
untuk Pertahanan Negara, Bela Negara merupakan sebuah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan
warga negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD
1945) dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman.
Bela negara adalah suatu pemikiran, prilaku dan Tindakan yang dilakukan oleh setiap warga negara
untuk membela bangsa dan negara. Pandangan lain dari bela negara adalah sikap warga negara yang
berupaya mempertahankan negara ketika menghadapi ancaman yang mengganggu kepentingan
negaranya. Bela negara juga merupakan wujud nyata dari nasionalisme, patriotisme, dan cinta tanah
air dalam setiap warga negara sehingga mutlak dimiliki oleh warga negara agar supaya negaranya
menjadi kuat.
Bela negara perlu diperkuat mengingat adanya perubahan spektrum ancaman terhadap negara
menjadi sangat multi dimensi dan saling terkait. Perubahan spektrum ancaman menjadi ancaman
nyata antara lain tindak terorisme, berkembangnya paham komunisme, liberalisme, narkoba,
pencemaran, dan hoax serta adanya potensi ancaman militer, konflik sosial, dan LGBT. Potensi
ancaman militer dapat berasal dari luar negeri seperti agresi militer, pelanggaran wilayah oleh
negara lain, mata-mata (spionase), sabotase, dan aksi teror dari jaringan internasional. Ancaman
militer dari dalam negeri meliputi pemberontakan bersenjata, konflik horizontal, aksi teror,
sabotase, aksi kekerasan berbau SARA, dan gerakan separatis. Ancaman non militer meliputi
ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM.
Mengenal dan mencintai tanah air agar selalu waspada dan siap membela tanah air Indonesia
terhadap segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang dapat
membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara. Indikator cinta tanah air meliputi:
Sadar sebagai warna bangsa negara Indonesia dalam bentuk tingkah laku, sikap, dan
kehidupan pribadi agar dapat bermasyarakat sesuai dengan kepribadian bangsa. Indikator nilai
kesadaran berbangsa dan bernegara meliputi:
a. memiliki kesadaran keragaman budaya, suku, agama, bahasa dan adat istiadat;
b. melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku;
c. mengenal keragaman individu di rumah dan di lingkungannya;
d. berpikir, bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia;
e. berpartisipasi menjaga kedaulatan bangsa dan negara;
Pancasila sebagai pedoman dan pandangan hidup bangsa Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara guna mencapai tujuan nasional. Rasa yakin akan
Pancasila sebagai ideologi negara dicapai dengan menumbuhkan kesadaran:
a. yang didasari pada Pancasila, pada kebenaran negara kesatuan republik Indonesia;
b. bahwa hanya dengan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, negara
bangsa Indonesia akan tetap jaya;
c. setiap perbedaan pendapat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat
diselesaikan dengan cara musyawarah dan mufakat;
d. bahwa Pancasila dapat membentengi mental dan karakter bangsa dalam menghadapi
ancaman baik dari dalam maupun luar negeri.
Adapun indikator nilai yakin pada Pancasila sebagai ideologi bangsa meliputi:
Rela berkorban untuk bangsa dan negara. Bersedia mengorbankan waktu, tenaga, pikiran dan
harta benda untuk kepentingan umum sehingga pada saatnya nanti siap mengorbankan jiwa
raga bagi kepentingan bangsa dan negara. Indikator rela berkorban bagi bangsa dan negara
meliputi:
a. bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk kemajuan bangsa dan
negara;
b. siap membela bangsa dan negara dari berbagai macam ancaman;
c. memiliki kepedulian terhadap keselamatan bangsa dan negara;
d. memiliki jiwa patriotisme terhadap bangsa dan negaranya;
e. mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan/atau
golongan.
Secara Psikis (mental) memiliki sifat disiplin, ulet, menaati segala peraturan perundang-
undangan yang berlaku, percaya akan kemampuan diri sendiri, tahan uji, pantang menyerah
dalam menghadapi kesulitan untuk mencapai tujuan nasional.
Secara Fisik (jasmani) memiliki kondisi kesehatan dan keterampilan jasmani yang dapat
mendukung kemampuan awal bela negara yang bersifat psikis.