Anda di halaman 1dari 3

Pancasila berkedudukan sebagai pondasi utama yang mempersatukan seluruh masyarakat

Indonesia sekaligus sebagai penuntun yang mengarahkan bangsa dalam mencapai tujuannya.
Pancasila merupakan sumber dari jati diri masyarakat kepribadian, moralitas, dan perlindungan
terkait hak dan kewajiban warga negara. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara tercantum
di dalam Pembukaan UUD 1945. Sehubungan dengan itu, Pancasila memiliki kekuatan yang
mengikat. Seluruh tatanan hidup bernegara yang bertentangan dengan Pancasila dinyatakan
tidak berlaku dan harus dicabut.

Rumusan Pancasila ini disusun dengan makna filosofis yang sangat mendalam. Di mana masing-
masing sila dalam Pancasila mencerminkan karakteristik bangsa yang menjunjung tinggi nilai-
nilai penting dalam kehidupan. Seperti nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi,
dan keadilan sosial.

Nilai-nilai penting dalam Pancasila ini tidak akan berubah. Namun dapat menyesuaikan dengan
perkembangan zaman. Masing-masing nilai yang terkandung dalam setiap silanya, mempunyai
tujuan pengaturan yang baik sesuai dengan karakteristik bangsa dan negara.

Pancasila sebagai pedoman hidup bermasyarakat dan petunjuk dalam menjalani keseharian
hidup manusia. Baik kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, maupun bernegara. Dan juga
sebagai landasan serta arahan dari pandangan hidup baik bermasyarakat maupun individual
menjadi tertata, terstruktur karena terikat dengan landasan dan nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila.

Wawasan kebangsaan, yang terdiri dari dua kata. Yaitu "wawasan" dan "kebangsaan". Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002), secara etimologi, istilah “wawasan” berarti hasil dari
mewawas, tinjauan, pandangan, dan dapat juga berarti konsepsi cara pandang. Sedangkan
“Kebangsaan” berasal dari kata “bangsa” yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)
berberarti kelompok masyarakat yang memiliki asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah yang
sama, serta berpemerintahan sendiri. "Kebangsaan" sendiri juga memiliki arti menandai suatu
golongan bangsa; mengenai (berhubungan) bangsa; dan kesadaran diri sebagai warga dari suatu
negara.

Jadi bisa di tarik garis besar, wawasan kebangsaan adalah konsepsi cara pandang yang dilandasi
oleh kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan lingkungannya dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Dapat juga di artikan wawasan kebangsaan merupakan
pandangan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia mengenai identitas dan tanah airnya, dengan
prinsip utama persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan
bermasyarakat

Asal dari wawasan kebangsaan bukan ada tanpa sebab. Wawasan kebangsaan muncul saat
bangsa Indonesia berusaha melepaskan diri dari penjajahan di masa lalu, seperti penjajahan
yang pernah dilakukan oleh Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang. Namun, upaya ini belum
membuahkan hasil sebab belum terdapat persatuan dan kesatuan, sedangkan para penjajah
menggunakan strategi untuk memecah belah kita.

Namun, sejarah perlawanan para pahlawan membuktikan bahwa semangat perjuangan bangsa
Indonesia tidak pernah padam dalam upaya mengusir penjajah dari Nusantara. Selanjutnya,
muncul kesadaran bahwa perjuangan yang bersifat nasional, berdasarkan persatuan dan
kesatuan seluruh bangsa Indonesia, akan memiliki kekuatan yang nyata.

Selama perjalanan sejarah ini, muncul gagasan, sikap, dan tekad yang berakar pada nilai-nilai
budaya bangsa dan didorong oleh cita-cita moral yang luhur dari rakyat. Sikap dan tekad ini
merupakan pengembangan dari wawasan kebangsaan. Pikiran-pikiran yang bersifat nasional
dimana suatu bangsa memiliki cita-cita kehidupan dan tujuan nasional yang jelas. Berdasarkan
rasa dan paham kebangsaan itu, timbul semangat kebangsaan dan rasa patriotisme.

Keberadaan wawasan kebangsaan dan Pancasila sebagai tonggak penting dalam persatuan dan
kesatuan bangsa karena mengandung nilai-nilai yang merupakan manisfestasi dari UUD NKRI
Tahun 1945 dan Pancasila. Wawasan kebangsaan dapat dianggap sebagai ruh yang mempondasi
tatanan negara karena jiwa dan semangat berbangsa dan bernegara berada di sana dan bahkan
ikut menentukan eksistensi dan maju mundurnya suatu negara. Jika jiwa dan semangat
kebangsaan dari suatu bangsa telah luntur atau apalagi telah hilang, maka pada hakikatnya
eksistensi dari bangsa dan negara yang bersangkutan telah tidak ada lagi, walaupun barangkali
secara fisik administratif bangsa dan negara tersebut masih berdiri.

Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia harus senantiasa dapat menyesuaikan
diri dengan perkembagan dan berbagai bentuk implementasinya. Hakekat dan azas Wawasan
Kebangsaan merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan
diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/unsur pembentuk bangsa
Indonesia (suku atau golongan) terhadap kesepakatan bersama, keutuhan nasional, dalam
pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi
kepentingan nasional.

Alasan penting untuk setiap masyarakat yang termasuk warga negara memiliki wawasan
kebangsaan tidak lain agar; menciptakan persatuan perdamaian dalam kehidupan bernegara,
dengan adanya semangat juang dari warga negaranya, sebuah negara akan jadi utuh dan tidak
terpecah berai; menciptakan keharmonisan antar sesama warga negara tercipta karena adanya
satu visi dan tujuan dalam menggandeng persatuan dan kesatuan semi terwujudnya keutuhan
NKRI yang solid.

Wawasan kebangsaan pada setiap warga negara juga bisa mengalami penurunan, hal ini bisa
disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya :

1. Semangat kebangsaan telah mendangkal atau terjadi erosi, terutama pada kalangan generasi
muda. Kekhawatiran ancaman disintegrasi kebangsaan seperti contoh pada negara Afrika yang
paham kebangsaannya merosot menjadi paham kesukuan.

2. Masyarakat dewasa, khususnya kaum muda tidak bangga atas negaranya sendiri, dan anti
tradisionalisme (terpengaruh oleh gaya masyarakat modern yang berlebihan).

3. Kurangnya pemahaman tentang kebangsaan pada hampir setiap masyarakatyang dengan


kekurangan tersebut akan membuat rasa kebangsaan dansemangat untuk mencintai dan
memajukan bangsa nya menjadi berkurang.

Wawasan kebangsaan yang tidak ditegakan membuat masyarakat menjaditidak bersatu, dan
tidak mempunyai lagi rasa ke “bhinekaan” dan masyarakatcenderung untuk menjadi kaum yang
individualis, bahkan sampai tingkatankapitalis, dan kurang peka terhadap lingkungan sekitar.
Banyaknya perbedaan dalam hal kebangsaan yang penyelesaiannya berlarut-larut yang
membuat tidak kokohnya suatu pondasi kebangsaan.

Di era millenial ini sangatlah penting menanamkan pemahaman wawasan kebangsaan pada diri
generasi millenial karena sumber potensial dimasa yang akan datang. Generasi muda
merupakan potensi bangsa yang dipersiapkan untuk dapat berprestasi dan memberikan
sumbangan nyata bagi pembangunan Bangsa dan Negara. Bila pemahaman wawasan
kebangsaan meningkat maka keutuhan persatuan dan kesatuan NKRI akan menjadi kuat karena
dengan sadar muncul semangat dan dorongan hati untuk mencintai tanah air, membela dan
menjaga keutuhan NKRI.
Namun, kian tahun dengan generasi yang baru yang justru semakin abai dan mulai melupakan
budaya tradisional yang menjadi sumber keberagaman dan keunikan negara kita. Era
modernisasi yang lebih condong pada gaya budaya barat bisa merusak moral dan pikiran anak-
anak generasi baru. Mereka yang terpengaruh secara dari gaya dan perilaku melupakan aturan
dasar dari landasan kita. Merusak keistimewaan nilai-nilai Pancasila yang kokoh terbentuk oleh
para pahlawan berjasa mengikrarkan Pancasila di tengah-tengah jajahan. Hal itu bisa di
karenakan kurangnya penanaman di benak mereka tentang pentingnya wawasan kebangsaan.
Perbedaan cara pandang orang dahulu dengan generasi sekarang tentang semangat juang
dalam mewujudkan persatuan.

Jika terus dibiarkan maka rasa cinta kepada negara dan jiwa nasionalisme anak muda akan
semakin luntur. Supaya hal ini tidak terjadi maka Anda sebagai orang tua harus meningkatkan
wawasan kebangsaan pada anak. Ada banyak cara untuk meningkatkan wawasan kebangsaan
pada anak. Beberapa cara tersebut, antara lain:

1) Memberikan pemahaman tentang Wawasan Kebangsaan dengan baik. Ajarkan juga betapa
pentingnya memiliki rasa cinta kepada negara yang mereka tinggali. Tanamkan juga rasa
nasionalisme dan patriotisme agar generasi muda memiliki semangat juang terhadap negaranya.

2) Membangun karakter anak sejak dini. Wawasan kebangsaan sangat penting untuk
ditanamkan kepada anak-anak sejak dini. Membangun karakter sangat penting untuk dilakukan
sejak dini supaya anak bisa lebih memiliki wawasan dan juga motivasi yang kuat. Tidak hanya itu
saja, anak juga akan menjadi lebih peka dan peduli terhadap masa depan bangsa dan negara.

3) Memperkenalkan Pancasila sebagai ideologi Negara. Ini penting untuk dilakukan karena
setiap nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari.

4) Memperbanyak membaca buku sejarah. Tips meningkatkan wawasan kebangsaan selanjutnya


yaitu dengan memperbanyak membaca buku sejarah. Setelah membaca buku sejarah,
diharapkan anak-anak menjadi tahu betapa menderitanya bangsa ini dalam mendapatkan
kemerdekaan sehingga menjadi lebih mencintai tanah air dan menghargai jasa para pahlawan
yang telah gugur.

Akan tetapi, bagaimana jika anak tidak mendapatkan pemahaman yang benar sejak masih kecil?
Ada beberapa alternatif yang bisa diterapkan dan dilakukan demi moralitas dan pikiran generasi
baru tidak hancur sepenuhnya dan semakin jauh tidak mengenali pentingnya paham wawasan
kebangsaan.

Cara kekinian juga bisa diterapkan. Misalnya dengan membuat vlog yang pesannya tentang
kepahlawanan, sejarah Indonesia, dan nilai-nilai Pancasila. Atau, menonton vidio tik tok. Kita
bisa menonton vidio tik tok atau vlog atau video pendek yang memuat bagaimana internalisasi
terhadap nilai-nilai Pancasila. Sehingga aplikasi yang ada tidak sekadar untuk main-main

Anda mungkin juga menyukai