Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rani Buana Pangastuti

NPM : 201901500746

Deskripi dan Analisis Identitas Nasional


Identitas Nasional berarti suatu jati diri bangsa atau suatu kumpulan manifestasi nilai-nilai
dan budaya yang tumbuh berkembang dan juga dihargai oleh suatu bangsa yang didalamnya
memiliki berbagai aspek-aspek ciri khas yang dapat membedakan antar bangsa yang satu dan yang
lainnya. tidak hanya Negara, tetapi bangsa,bahasa, masyarakat, dan budaya juga termasuk dalam
aspek Identitas Nasional. dengan adanya perbedaan budaya itu(identitas nasional), kita dapat
dengan mudah membedakan antara bangsa yang satu dan bangsa yang lainnya.Yang dimana,
identitas nasional dalam konteks Indonesia adalah sebagai berikut:
Manisfestasi nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan
manusia dan masyarakat Indonesia yang dihimpun dalam kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan
Indonesia dengan acuan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar-dasar yang harus dimiliki oleh setiap
masyarakat agar dapat menjalankan hidup yang sesuai dengan asas-asas pancasila. yang harus
diterapkan atau diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai masyarakat Indonesia,
dan tidak lupa juga harus meliputi Bhineka Tunggal Ika sebagai arah pengembangannya. Dan
sebagai pengingat bagi kita bahwa Negara Indonesia mempunyai banyak aturan-aturan yang
berlaku di masyarakat. Karena, Indonesia mempunyai Bergama suku dan budaya, jadi kita harus
selalu melibatkan pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam hal apapun. Jadi, disetiap Negara
pasti mempuyai identitas nasional yang berbeda-beda sesuai dengan aturan ,asas-asas,dan budaya
yang mereka anut.
Identitas Nasional suatu bangsa juga bersifat Dinamis, yang artinya selalu tumbuh,tidak
berhenti dan berkembang baik yang ada pada zaman dahulu dan dipertahankan secara turun-
temurun oleh rakyat nya, dan selalu ada upaya untuk melestarikan identitas atau budaya-budaya
yang sudah lama ada dalam kehidupan Negara itu sendiri dan pastinya budaya itu diketahui oleh
seluruh masyarakat nya dan mereka membuat atau membawa suatu budaya atau identitas tersebut
kearah yang lebih baik dan juga bermanfaat agar sifatnya lebih maju dan mengikuti perkembangan
zaman tapi kita juga harus mencegahnya agar tidak terbawa arus globalisasi.
Kecemasan Bangsa Indonesia terhadap Identitas Nasional yang ber proses di era reformasi
yaitu dizaman reformasi sekarang masih banyak orang-orang yang tidak menghargai
agama,suku,budaya, dan bahasa satu sama lain atau rasis karena telah bercampurnya kebudayaan
asing dan budaya yang telah lahir zaman dahulu zecara turun-temurun yang diwariskan oleh para
pahlawan dan juga leluhur dan selain itu juga masih banyak rakyat Indonesia yang tidak
menghargai jasa para pahlawan nya contohnya adalah malas belajar,padahal dimasa sekarang itu
sudah sangat mudah untuk menuntut ilmu dimanapun dan kapanpun. Dan juga kurangnya rasa
Nasionalisme dan Patriotisme yang sebenarnya harus selalu ditanamkan diri kita masing-masing
sebagai rakyat Indonesia hingga akhir hayat dan tidak lupa juga dengan nilai-nilai pancasila dan
diarahkan dengan Bhineka Tunggal Ika agar mencapai suatu tujuan yang maksimal dan dapat
membanggakan Negara.
Pemberdayaan Identitas Nasional pada zaman sekarang sudah pasti berubah baik caranya,
penerapannya, dan juga manusia-manusianya. Karena zaman dan juga keadaan selalu berjalan
kedepan hal tersebut menyebabkan tantangan dan perwujudan cita-cita yang semakin berat karena
zaman sekarang sudah ada masa Globlasisasi dan masuknya budaya-budaya asing di Negara kita,
maka dengan itu, kita harus bisa menyaring yg mana yang baik dan harus kita terapkan dalam
kehidupan dan yang mana yang buruk yang harus kita jauhkan dalam kehidupan. Caranya dengan
kita tetap mencerminkan nilai-nilai baik pancasila dalam kehidupan sehari-hari untuk menjadi
lansadan kita dalam melakukan segala hal dengan adanya upaya yang riil tidak lupa dengan selalu
mengaktualisasikan nilai Bhineka Tunggal Ika karena di Negara kita mempunyai banyak sekali
suku,budaya,dan ras yag harus kita hargai.
Revitalisasi pancasila sebagai manifestasi Identitas Nasional dan MPK yang harus
dikaitkan dengan wawasan spiritual sebagai landasan etik dan moral karena akan membuat
mahasiswa lebih mempunyai nilai-nilai moral dan etika sopan santun kepada siapapun dan apapun
dalam menjalankan tugasnya dan jika suatu saat melakukan penbgabdian kepada masyarakat
maupun Negara. Dan juga selalu setia kepada kepentingan bangsanya, yang artiya selalu ingat apa
yang dilakukan tidak keluar batas dan melanggar aturan-aturan yang berlaku didalam Negara nya.
Selain itu juga harus mampu melewati tantangan dalam hal apapun yang akan terjadi pada masa
depan dan memanfaatkan peluang yang ada.
Indonesia juga mempunyai Perwujudan Nasional yaitu:
A. Spiritual dan semangat ke Indonesiaan yang didalamnya ada :
1. Pembukaan Dan Undang-Undang 1945
2. Wawasan Nusantara
3. Ketahanan Nasional
4. Bhineka Tunggal Ika
Yang artiya beberapa point diatas adalah kerangka-kerangka dasar kehidupan berbangsa dan
bernegara Indonesia dimana kerangka-kerangka tersebut sudah ada paza zaman dimana Indonesia
merdeka, hingga sekarang kita harus tetap mengingat aspek-aspek tersebut.
B. Fisik dan Lahiriah ( atribut-atribut Nasional Indonesia)
1. Bendera Nasional
2. Lambang Negara
3. Lagu Kebangsaan
4. Bahasa Nasional
Seluruh Negara pasti mempunyai perwujudan Identitas Nasional nya masing-masing agar dapat
dibedakan dengan Negara yang satu dan yang lain.

Pengertian Bangsa
1. ERNEST RENAN
Suatu kesatuan solidaritas yang didorong rasa setia kawan diantara mereka yang dilatarbelakangi
oleh perasaan senasib dimasa lampau dan satu tujuan dimasa depan. Yang dimana tidak
bergantung persamaan ras, agama, bahasa, budaya, dan lain-lain selain itu juga seolah-olah ada
kesepakatan antara individu-individu tersebut dalam melakukan sestuatu bersama-sama.
2. BEN ANDERSON
Komunitas politik yang dibayangkan dalam wilayah jelas batasnya dan berdaulat yang dimana
diantara anggotanya tidak saling mengenal satu sama lain, batas wilayah nya jelas, biasanya
dibawah suatu Negara, dan memandang satu sama lain sebagai saudara.
3. OTTO BAUER
Satu persatuan peringai yang timbul karena persatuan nasib yang mempunyai elemen-elemen
pokok bangsa, yaitu:
a. Jiwa- Kehendak- Perasaan- Ssemangat
b. Bersama-sama bentuk persatuan
Menurut Otto Bauer bangsa bukan kenyataan lahiriah, tetapi kerohanian. Karena elemennya adalah
jiwa, dimana jiwa selalu meliputi kerohanian.
Pengertian Negara
Alat dari suatu masyarakat yang mempunyai kekuasaan mengatur hubungan-hubungan manusia
dan menertibkan gejala-gejala yang timbul karena hubungan tersebut. Negara mempunyai tugas
penting yaitu mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan yang timbul dalam
masyarakat yang bertentagan satu sama lain. Negara mempunyai 3 unsur:
1. Rakyat
Rakyat merupakan sebuah bagian dari suatu negara serta unsur yang penting dalam
pemerintahan. Rakyat terdiri dari beberapa orang yang memiliki ideologi sama dan tinggal
di pemerintahan atau daerah yang sama serta memiliki hak dan kewajiban yang sama yakni
untuk membela negaranya.
2. Wilayah
sebuah daerah yang dikuasai atau menjadi teritorial dari sebuah kedaulatan.
3. Pemerintah yang berdaulat
Pemerintah yang berdaulat adalah pemerintahan yang punya kekuasaan tertinggi yang
dihormati dan ditaati, baik oleh seluruh rakyat negara itu maupun oleh negara lain.
Proses Berbangsa dan Bernegara
1. Tidak datang tiba-tiba tetapi melalui proses sejarah, yang artinya setiap Negara mempunyai
sejarah bagaimana berdirinya Negara tersebut,proses bagaimana Negara tersebut mempunyai
unsur-unsur dan kebudayaan sehingga mempunyai Identitas Nasional, mempunyai tokoh-tokoh
terdahulu yang memimpin serta memperjuangkan agar Negara tersebut diakui oleh Negara lain.
2. Dimulai dengan pengalaman sejarahnya (senasib) dan ancangannya menetap masa depan
(setujuan) (kesadaran-semangat bersama), artinya bahwa orang-orang yang terdahulu dalam
negara tersebut mempunyai nasib yang sama, dan tujuan yang sama untuk melangkah atau hidup
dimasa depan.
3. Menciptakan identitas kolektif sebagai pemersatu,yaitu memiliki keinginan untuk sama – sama
terbebas dari belenggu penjajahan, baik penjajahan fisik maupun mental.
4. Terwujudnya simbol-simbol ekspresif sebagai satu bangsa, artinya bahwa setelah proses-proses
sebelumnya sudah mencapai tujuan dan terpenuhi, suatu Negara sudah dapat membuat simbol-
simbol ekspresif agar bisa diakui oleh Negara lain.

Anda mungkin juga menyukai