Anda di halaman 1dari 15

SKD – TES WAWASAN KEBANGSAAN – NASIONALISME 5

Resume

Latar Belakang Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan tidak
sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan
fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang
kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik,
bangsa dan negara. Pegawai ASN akan berpikir tidak lagi sektoral dangan mental blocknya,
tetapi akan senantiasa mementingkan kepentingan yang lebih besar yakni bangsa dan negara.
Nilai-nilai yang senantiasa berorientasi pada kepentingan publik (kepublikan) menjadi nilai
dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Untuk itu pegawai ASN harus memahami
dan mampu mengaktualisasikan Pancasila dan semangat nasionalisme serta wawasan
kebangsaan dalam setiap pelaksanaan fungsi dan tugasnya, sesuai bidangnya masing-masing.
Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila, dan
berbagai kisah ketauladanan yang dapat diambil hikmahnya. Peserta Prajabatan dapat belajar
dari sejarah perjalanan bangsa, ketauladanan para pejuang dan aparatur/pejabat publik yang
saat ini mampu memberikan inspirasi betapa mereka memiliki karakter yang kuat dengan
nasionalisme dan wawasan kebangsaaannya.

Makna nasionalisme secara politis merupakan manifestasi kesadaran nasional yang


mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau
mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun
lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya. Kita sebagai warga negara Indonesia, sudah
tentu merasa bangga dan mencintai bangsa dan negara Indonesia. Kebanggaan dan kecintaan
kita terhadap bangsa dan negara tidak berarti kita merasa lebih hebat dan lebih unggul daripada
bangsa dan negara lain. Kita tidak boleh memiliki semangat nasionalisme yang berlebihan
(chauvinisme) tetapi kita harus mengembangkan sikap saling menghormati, menghargai dan
bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain.

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri,
sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai
beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut
chauvinisme. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta
yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan
tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia
dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantias menempatkan
persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air

Nasionalisme Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat,
persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap
saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa. Menurut H. Hadi,
setiap orang tentu memiliki rasa kebangsaan dan memiliki wawasan kebangsaan dalam
perasaan atau pikiran, paling tidak di dalam hati nuraninya. Dalam realitas, rasa kebangsaan
itu seperti sesuatu yang dapat dirasakan tetapi sulit dipahami. Namun ada getaran atau
resonansi dan pikiran ketika rasa kebangsaan tersentuh. Rasa kebangsaan bisa timbul dan
terpendam secara berbeda dari orang per orang dengan naluri kejuangannya masing-masing,
tetapi bisa juga timbul dalam kelompok yang berpotensi dahsyat luar biasa kekuatannya.

Rasa kebangsaan adalah kesadaran berbangsa, yakni rasa yang lahir secara alamiah karena
adanya kebersamaan sosial yang tumbuh dari kebudayaan, sejarah, dan aspirasi perjuangan
masa lampau, serta kebersamaan dalam menghadapi tantangan sejarah masa kini. Dinamisasi
rasa kebangsaan ini dalam mencapai cita-cita bangsa berkembang menjadi wawasan
kebangsaan, yakni pikiran-pikiran yang bersifat nasional dimana suatu bangsa memiliki cita-
cita kehidupan dan tujuan nasional yang jelas. Berdasarkan rasa dan paham kebangsaan itu,
timbul semangat kebangsaan atau semangat patriotisme.

Wawasan kebangsaan mengandung pula tuntutan suatu bangsa untuk mewujudkan jati diri,
serta mengembangkan perilaku sebagai bangsa yang meyakini nilai-nilai budayanya, yang lahir
dan tumbuh sebagai penjelmaan kepribadiannya. Rasa kebangsaan bukan monopoli suatu
bangsa, tetapi ia merupakan perekat yang mempersatukan dan memberi dasar keberadaan
(raison d’entre) bangsa-bangsa di dunia. Dengan demikian rasa kebangsaan bukanlah sesuatu
yang unik yang hanya ada dalam diri bangsa kita karena hal yang sama juga dialami bangsa-
bangsa lain.
Wawasan kebangsaan ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam mengekspresikan diri
sebagai bangsa Indonesia di tengah-tengah lingkungan nusantara itu. Unsur-unsur dasar
wawasan kebangsaan itu ialah: wadah (organisasi), isi, dan tata laku. Dari wadah dan isi
wawasan itu, tampak adanya bidang-bidang usaha untuk mencapai kesatuan dan keserasian
dalam bidang-bidang: Satu kesatuan bangsa, satu kesatuan budaya, satu kesatuan wilayah, satu
kesatuan ekonomi, dan satu kesatuan hankam.

Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia. Nusantara (archipelagic) dipahami sebagai


konsep kewilayahan nasional dengan penekanan bahwa wilayah negara Indonesia terdiri dari
pulau-pulau yang dihubungkan oleh laut. Laut yang menghubungkan dan mempersatukan
pulau-pulau yang tersebar di seantero khatulistiwa. Sedangkan Wawasan Nusantara adalah
konsep politik bangsa Indonesia yang memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah,
meliputi tanah (darat), air (laut) termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya
secara tidak terpisahkan, yang menyatukan bangsa dan negara secara utuh menyeluruh
mencakup segenap bidang kehidupan nasional yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial
budaya, dan hankam.

Wawasan Nusantara adalah cara pandang Bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa dan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut dan udara di atasnya
sebagai satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Pertahanan Keamanan. Secara
umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya
yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan posisi dan kondisi
geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita–cita nasionalnya. Sedangkan arti dari
wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah

Nasionalisme nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan atau cita–
cita nasionalnya. Dengan demikian wawasan nusantara berperan untuk membimbing bangsa
Indonesia dalam penyelenggaraan kehidupannya serta sebagai rambu– rambu dalam
perjuangan mengisi kemerdekaan. Wawasan nusantara sebagai cara pandang juga mengajarkan
bagaimana pentingnya membina persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan
bangsa dan negara dalam mencapai tujuan dan cita – citanya.
Pemahaman dan Implementasi Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa bagi Aparatur Sipil
Negara (ASN) dalam Menjalankan Tugasnya. Titik temu antara agama dan negara pada
akhirnya memberi berkah bagi Indonesia menuju negara modern dan demokratis. Modernisasi
dan demokratisasi memerlukan prakondisi berupa adanya kompromi antara otoritas sekuler
(kebangsaan) dan otoritas agama. Tidak benar bahwa perlu ada sekularisasi (pemisahan) antara
negara dan agama bagi negara modern dan demokratis.Kunci membangun negara modern dan
demokratis bukan pada ada tidaknya pemisah antara agama dan negara. Bagaimana
membangun relasi agama dan negara dalam ketatanegaraan merupakan pilihan historis.
Namun, kunci menuju negara demokratis terletak pada bagaimana mengembangkan toleransi
kembar (twin tolerations) dalam konstruksi politik.

Toleransi kembar adalah situasi ketika institusi agama dan negara menyadari batas otoritasnya
lalu mengembangkan toleransi sesuai fungsinya masing-masing. Dalam mengimplementasikan
nilai-nilai ketuhanan, kita perlu mendudukkan Pancasila secara proporsional. Dalam hal ini,
Pancasila bukan agama yang bermaksud mengatur sistem keyakinan, sistem peribadatan,
sistem norma, dan identitas keagamaan masyarakat bisa melibatkan nilai-nilai moral universal
agama-agama yang ada. Pancasila bermaksud menjadikan nilai-nilai moral ketuhanan sebagai
landasan pengelolaan kehidupan dalam konteks masyarakat yang majemuk, tanpa menjadikan
salah satu agama tertentu mendikte negara.

Implementasi nilai-nilai ketuhanan dalam kehidupan berdemokrasi menempatkan kekuasaan


berada di bawah Tuhan dan rakyat sekaligus. Demokrasi Indonesia tidak hanya berarti daulat
rakyat tapi juga daulat Tuhan, sehingga disebut dengan teodemokrasi. Ini bermakna bahwa
kekuasaan (jabatan) itu tidak hanya amanat manusia tapi juga amanat Tuhan. Maka, kekuasaan
(jabatan) harus diemban dengan penuh tanggung jawab dan sungguh-sungguh. Kekuasaan
(jabatan) juga harus dijalankan dengan transparan dan akuntabel karena jabatan yang dimiliki
adalah amanat manusia dan amanat Tuhan yang tidak boleh dilalaikan. Nilai-nilai ketuhanan
diimplementasikan dengan cara mengembangkan etika sosial di masyarakat. Nilai-nilai
ketuhanan menjiwai nilai-nilai lain yang dibutuhkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
seperti persatuan, kemanusiaan, permusyawaratan, dan keadilan sosial. Dalam hal ini nilai-
nilai ketuhanan menjadi sila yang menjiwai sila - sila yang lain dalam Pancasila.

Pemahaman dan Implementasi Nilai-nilai Kemanusiaan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)
dalam Menjalankan Tugasnya Embrio bangsa Indonesia berasal dari pandangan kemanusiaan
universal yang disumbangkan dari berbagai interaksi peradaban dunia. Penjajahan yang
berlangsung di berbagai belahan dunia merupakan upaya masif internasional dalam
merendahkan martabat kemanusiaan. Sehingga perwujudan Indonesia merdeka merupakan
cara dalam memuliakan nilai - nilai kemanusiaan universal.

Kemerdekaan Indonesia merupakan ungkapan kepada dunia bahwa dunia harus dibangun
berdasarkan kesederajatan antarbangsa dan egalitarianisme antar umat manusia. Dalam hal ini
semangat nasionalisme tidak bisa lepas dari semangat kemanusiaan. Belum disebut sebagai
seorang yang nasionalis jika ia belum menunjukkan jiwa kemanusiaan. Dalam gempuran
globalisasi, pemerintahan yang di-bangun harus memperhatikan prinsip kemanusiaan dan
keadilan dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri dan pemerintahan global atau
dunia. Jangan sampai lebih memperhatikan kemanusiaan dalam negeri tapi mengabaikan
pergulatan dunia, atau sebaliknya, terlibat dalam interaksi global namun mengabaikan
kemanusiaan masyarakat bangsanya sendiri.

Perpaduan prinsip sila pertama dan kedua Pancasila menuntut pemerintah dan peyelenggara
negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang cita-cita moral
rakyat yang mulia. Di tengah globalisasi yang semakin meluas cakupannya, masyarakat
Indonesia perlu lebih selektif dalam menerima pengaruh global. Pengaruh global yang positif,
yakni yang sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan tentu lebih diterima dibanding pengaruh
yang negatif, yakni yang merendahkan nilai-nilai kemanusiaan. Untuk itu, diperlukan
pemimpin yang mampu menentukan kebijakan dan arah pembangunan dengan
mempertimbangkan keselarasan antara kepentingan nasional dan kemaslahatan global.

Pemahaman Dan Implementasi Sila Persatuan Indonesia Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)
Dalam Menjalankan Tugasnya. Upaya melaksanakan sila ketiga Pancasila dalam masyarakat
plural seperti Indonesia bukanlah sesuatu hal yang mudah. Sejak awal berdirinya Indonesia,
agenda membangun bangsa (nation building) merupakan sesuatu yang harus terus menerus
dibina, dilakukan dan ditumbuh kembangkan. Bung Karno misalnya, membangun rasa
kebangsaan dengan membangkitkan sentimen nasionalisme yang menggerakkan suatu i’tikad,
suatu keinsyafan rakyat, bahwa rakyat ini adalah satu golongan, satu bangsa. Dengan demikian,
keberadaan Bangsa Indonesia terjadi karena dia memiliki satu nyawa, satu asal akal, yang
tumbuh dalam jiwa rakyat sebelumnya yang menjalani satu kesatuan riwayat, yang
membangkitkan persatuan karakter dan kehendak untuk hidup bersama dalam suatu wilayah
geopolitik nyata. Sebagai persenyawaan dari ragam perbedaan suatu bangsa mestinya memiliki
karakter tersendiri yang bisa dibedakan dari karakter unsur unsurnya. Selain kehendak hidup
bersama, keberadaan bangsa Indonesia juga didukung oleh semangat Gotong Royong. Dengan
kegotong Royongan itulah, Negara Indonesia harus mampu melindungi segenap bangsa dan
tumpah darah Indonesia, bukan membela atau mendiamkan suatu unsur masyarakat atau bagian
tertentu dari teritorial Indonesia.

Negara juga diharapkan mampu memberikan kebaikan bersama bagi warganya tanpa
memandang siapa dan dari etnis mana, apa agamanya. Semangat gotong royong juga dapat
diperkuat dalam kehidupan masyarakat sipil dan politik dengan terus menerus
mengembangkan pendidikan kewarganegaraan dan multikulturalisme yang dapat membangun
rasa keadilan dan kebersamaan dilandasi dengan prinsip prinsip kehidupan public yang lebih
partisipatif dan non diskriminatif.

Ada dua tujuan nasionalisme yang mau di sasar dari semangat gotong royong, yaitu kedalam
dan keluar. Ke dalam, kemajemukan dan keanekaragaman budaya, suku, etnis, agama yang
mewarnai kebangsaan Indonesia, tidak boleh dipandang sebagai hal negatif dan menjadi
ancaman yang bisa saling menegaskan. Sebaliknya, hal itu perlu disikapi secara positif sebagai
limpahan karunia yang bisa saling memperkaya khazanah budaya dan pengetahuan melalui
proses penyerbukan budaya. Keluar, nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang
memuliakan kemanusiaan universal dengan menjunjung tinggi persaudaraan, perdamaian, dan
keadilan antar umat manusia.

Pemahaman dan Implementasi Nilai-nilai Kerakyatan Dalam Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) menjalankan Tugasnya Kesepahaman
para pendiri bangsa untuk membangun demokrasi yang sesuai dengan karakter bangsa, yakni
demokrasi permusyawaratan, menunjukkan bahwa demokrasi bukan sekedar alat. Demokrasi
permusyawaratan merupakan cerminan dari jiwa, kepribadian, dan cita-cita bangsa Indonesia.
Dalam pandangan Soekarno, demokrasi bukan sekedar alat teknis saja, tetapi suatu
kepercayaan atau keyakinan untuk mencapai suatu bentuk masyarakat yang dicita-citakan.
Karena itu, demokrasi yang diterapkan di Indonesia mempunyai corak nasional yang sesuai
dengan kepribadian bangsa.
Sehingga, demokrasi di Indonesia tidak perlu sama atau identik dengan demokrasi yang
dijalankan oleh negaranegara lain di dunia. Sila ke-4 Pancasila mengandung ciri-ciri demokrasi
yang dijalankan di Indonesia, yakni kerakyatan (kedaulatan rakyat), 2) permusyawaratan
(kekeluargaan), dan 3) hikmat kebijaksanaan. Demokrasi yang berciri kerakyatan berarti
adanya penghormatan terhadap suara rakyat. Rakyat berperan dan berpengaruh besar dalam
proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pemerintah. Sementara ciri
permusyawaratan bermakna bahwa negara menghendaki persatuan di atas kepentingan
perseorangan dan golongan. Penyelenggaraan pemerintahan didasarkan atas semangat
kekeluargaan di antara keragaman bangsa Indonesia dengan mengakui adanya kesamaan
derajat. Hikmat kebijaksanaan menghendaki adanya landasan etis dalam berdemokrasi.
Permusyawaratan dijalankan dengan landasan sila-sila Pancasila lainnya, yakni ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, dan keadilan. Landasan Pancasila inilah yang membedakan model
demokrasi di Indonesia dengan demokrasi di negara-negara lain, termasuk dengan demokrasi
liberal dan demokrasi totaliter. Pelayanan publik hendaknya memahami kebutuhan rakyat
sebagai pemegang saham utama pemerintahan. Dalam demokrasi sosial, pelayanan publik
berperan dalam memastikan seluruh warga negara, tanpa memandang latar belakang dan
golongan, mendapat jaminan kesejahteraan. Demokrasi permusyawaratan juga menghendaki
adanya semangat para penyelenggara negara. Idealitas sistem demokrasi yang dirancang sangat
ditentukan oleh semangat para penyelenggara negara untuk menyesuaikan sikapnya menurut
nilai-nilai Pancasila. Dimuliakannya aspirasi rakyat dalam demokrasi perwakilan menuntut
rakyat untuk menjalankan sikap etis bernegara. Rakyat diharapkan dapat menjadi warga negara
yang bijaksana, memahami hak dan kewajibannya, dan bertanggung jawab dalam menjalankan
partisipasi politiknya. Untuk mewujudkannya, peran wakil rakyat, pemerintah sebagai pelayan
publik, dan para kaum terpelajar pada umumnya bisa saling menopang dan mengisi agar
tercipta warga negara dan pemerintahan yang baik secara bersamaan. F. Pemahaman dan
Implementasi Nilai-nilai Keadilan Sosial bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam
Menjalankan Tugasnya. Dalam Negara kesejahteraan sosial, yang dituntut bukanlah
penghapusan hak milik pribadi, tapi fungsi sosial dari hak miliki pribadi. Disinilah Negara
bertanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan dari fungsi sosial atas hak milik pribadi
sehingga bisa terwujud kesejahteraan umum. Keadilan sosial juga merupakan perwujudan
imperative etis dari amanat pancasila dan UUD 1945, sebagaimana tercantum dalam pasal 33
UUD 1945 yang berbunyi; ”Perekonomian berdasar atas demokrasi ekonomi, kemakmuran
bagi semua orang”. Dan dalam realisasinya usaha mewujudkan keadilan dan kesejahteraan
sosial harus bersendirikan kepada nilai nilai kekeluargaan Indonesia sebagaimana yang
terkandung dalam sila sila Pancasila. Komitmen keadilan dalam alam pikiran Pancasila
memiliki dimensi sangat luas. Peran Negara dalam mewujudkan rasa keadilan sosial,
setidaknya ada dalam empat kerangka; (i) Perwujudan relasi yang adil disemua tingkat sistem
kemasyarakatan, (ii) Pengembangan struktur yang menyediakan kesetaraan kesempatan, (iii)
Proses fasilitasi akses atas informasi, layanan dan sumber daya yang diperlukan. (iv) Dukungan
atas partisipasi bermakna atas pengambilan keputusan bagi semua orang. Tujuan gagasan
keadilan tidak terbatas hanya semata pada tujuan ekonomis, tapi juga terkait dengan usaha
emansipasi dalam rangka pembebasan manusia dari pemberhalaan terhadap benda, pemuliaan
martabat kemanusiaan, pemupukan solidaritas kebangsaan dan penguatan daulat rakyat
Perwujudan Negara kesejahteraa sangat ditentukan oleh integritas dan mutu penyelenggara
Negara, disertai dukungan rasa tanggung jawab dan rasa kemanusiaan yang terpancar dari Bab
III ~ Nilai-Nilai Nasionalisme Pancasila Bagi ASN (Sila 3 s/d Sila 5) | setiap warga. Dalam
visi Negara yang hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, berlaku
prinsip” berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Tidak sepantasnya mau mendapatkan
untung dengan membiarkan rakyatnya buntung.

LATIHAN SOAL
1. Untuk pertama lainya sejak menjabat sebagai Presiden RI selama dua periode, Presiden
Joko Widodo akhirnya melakukan pidato dalam sidang Majelis umum ke-75 PBB yang
digelar secara virtual di New York, Selasa 22 September 2020 waktu Amerika Serikat.
Namun terjadi pedebatan mengapa Presiden Jokowi menggunakan Bahasa Indonesia
dalam pertemuan internasional itu. Alasannya karena Presiden Jokowi telah
menandatangi Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2019 Mengenai Penggunaan
Bahasa Indonesia. Peraturan itu disahkan pada 30 September 2019. Tindakan Bapak
Jokowi ini merupakan pengamalan atas fungsi kedudukan Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa negara dalam …
A. Bahasa pengantar dalam Pendidikan
B. Bahasa resmi ketatanegaraan
C. Alat penghubungan pada tingkat nasional
D. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi
E. Alat pemersatu suku budaya dan bahasanya

2. Sebagai seorang Tutor TWK program CPNS di suatu Bimbel. Dalam mengajar Mas
Arief menggunakan Bahasa Indonesia. Terlebih di dalam kelasnya terdapat siswa
dengan latar Pendidikan dan budaya yang berbeda-beda. Sikap mas Arief merupakan
pengamalan atas Bahasa Indonesia sebagai Bahasa nasional dalam fungsi …
A. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu suku budaya dan Bahasa
B. Bahasa Indonesia sebagai lambang Identitas nasional
C. Bahasa Indonesia sebagai pengantar dalam Pendidikan
D. Bahasa Indonesia sebagai alat penghubungan antarwarga, antardaerah, dan
antarbudaya
E. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan kebangsaan

3. Aturan mengenai penggunaan seragam sekolah bertujuan selain untuk meningkatkan


disiplin dan tanggung jawab peserta didik agar patuh terhadap peraturan yang berlaku
juga supaya meningkatkan kesetaraan tanpa memandang kesenjang sosial ekonomi
orangtua/wali perserta didik. Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip dari …
A. Nasionalisme
B. Bela negara
C. Patriotism
D. Cinta tanah air
E. Integritas diri

4. Pemuda Indonesia masa sekarang menghadapi tantangan yang semakin berat, dalam
kecenderungan sosial yang semakin masif dan dinamis. Nasionalisme terancam oleh
berbagai persoalan kebangsaan, seperti besarnya utang luar negeri, memudarnya
rasionalitas dan praktik kriminalitas sosial. Persoalan nasionalisme bukan sekedar
merasa satu bangsa, satu bahasa, dan satu tumpah darah untuk membuat identitas
tunggal guna melawan kekuatan asing. Revitalisasi nasionalisme sangat diperlukan
guna mempertahankan nasionalisme dari implikasi negative globalisasi politik dan
ekonomi. Dibawah ini tindakan yang menunjukkan jiwa-jiwa nasionalisme warga
negara adalah …
A. Membeli kue-kue tradisional di pasar untuk memperkuat ekonomi masyarakat
bawah agar kesejahteraan ekonomi tumbuh secara merata bagi setiap lapisan
masyarakat
B. Menggunakan sepatu produk dalam negeri di acara-acara resmi kenegaraan baik
nasional maupun internasional
C. Menjunjung tinggi dan mendorong penggunaan Bahasa Indonesia di seluruh
wilayah NKRI dari kota hingga ke pelosok-pelosok daerah
D. Mendirikan sekolah alam bagi masyarakat pedalaman dalam upaya mendorong
pemerataan Pendidikan di seluruh wilayah Indonesia agar tumbuh menjadi warga
yang cerdas
E. Dokter yang terjun kelapangan memberikan vaksinasi gratis bagi warga negara
Indonesia di wilayah 3T

5. Prinsip nasionalisme Indonesia mengajari kita untuk mencintai bangsa, membangun


tali kekeluargaan antarwarga, menumbuhkan rasa rela berkorban bagi bangsa. Prinsip
nasionalisme juga membuatu masyarakar memiliki cita-cita dan tujuan yang sama bagi
kemajuan bangsa. Di bawah ini yang merupakan bentuk perilaku yang menceriminkan
rasa persatuan dan kesatuan di lingkungan masyakakat …
A. Bergaul dengan sesama warga dengan membedakan agama, suku, atau ras tertentu
B. Belajar dengan giat dan tidak bolos
C. Adanya keterbekuaan dalam menyikapi konflik dalam keluarga
D. Menyelesaikan masalah sosial Bersama-sama jika diperlukan
E. Ikut kerja bakti atau gotong royong membersihkan lingkungan
6. Setiap tanggal 20 mei, Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Berdirinya
organisasi Budi Utomo disebut sebagai salah satu tonggak penting persatuan dan
kesatuan rakyat Indonesia dalam entitas sebuah bangsa. Budi utomo menjadi cikal
bakal tumbuhnya nasionalisme Indonesia yang membakar seluruh jiwa rakyat untuk
mencapai kemerdekaan. Kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan secara
jelas tercantum dalam anggaran dasar Budi utomo, meski masih terbatas untuk
masyarakat Jawa dan Madura. Pada waktu itu, ide persatuan seluruh Indonesia belum
dikenal, maka dari itu yang dikehendaki Budi Utomo hanya perbaikan sosial yang
meliputi Jawa dan Madura yang sesuai dengan tujuan didirikannya Budi Utomi ialah
untuk meningkatkan martabat rakyat dan bangsa dengan memperoleh kemajuan yang
harmonis bagi nusa dan bangsa. Untuk melaksanakan tujuan mulia tersebut, ditempuh
beberapa usaha. Yang bukan merupakan usaha-usaha yang dilaksanakan oleh Budi
Utomo adalah …
A. Memajukan pengajaran sesuai dengan apa yang dicita-citakan dr Wahidin. Ini
merupakan usaha pertama untuk mencapai kemajuan bangsa
B. Memajukan pertanian, pertenakan, perdagangan. Jadi sudah dimengerti bahwa
kemajuan harus juga meliputi bidang perekonomian
C. Memajukan Teknik dan industry, yang berarti bahwa kearah itu sudah menjadi
cita-cita
D. Menghidupkan Kembali kebudayaan
E. Membuat barisan perlawanan menghadapi semua penghinaan terhadap rakyat
bumiputera

7. Nasionalisme masa kini menjadi polemiki di masyarakat Indonesia yang mulai


kehilangan atau luntur rasa nasionalimenya. Kurangnya penghormatan terhadap
Pancasila, bendera dan lagu kebangsaan terjadi di mana-mana. Terbaru beredar
sebuah video seorang perempuan mengunting kain yang diduga bendera merah putih
viral di media sosial. berdasarkan contoh kasus di atas. Yang termasuk ke dalam
perenggang nasionalisme adalah …
A. Mayarakat yang mempunyai kebudayaan sama
B. Rasa etnosentrisme yang tidak ditonjolkan dalam pergaulan
C. Pancasila dijadikan sebagai landasan pemersatu bangsa
D. Masyarakat yang multicultural
E. Kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.

8. Pada dasarnya, Chauvinism ini dianggap sebagai hasil dari kebanggan terhadap
identitas nasional yang belebihan, sehingga merasa lebih unggul dibandingkan negara
lain. Chauvinism tidak hanya menunjukkan loyalitas atau ikatan dengan kelompok,
tetapi kebencian atau permusuhan erhadap kelompok lain yang menentang.
Berdasarkan keterangan di atas. Yang termasuk dalam sikap chauvinsime adalah …
A. Sebagai pencinta jersey bola. Arief lebih suka memakai jersey kw karena lebih
murah dan mudah mendapatkan nya
B. Fadil selalu menilai sepatu keluaran negara sendiri lebih baik dan bangga
mengunakan sepatu dalam negeri
C. Azka lebih suka menonton pertandingan sepakbola Indonesia daripada
pertandingan sepakbola liga-liga eropa
D. Walau seorang perempuan nadia suka menonton pertandingan sepakbola eropa
karena lebih berkualitas daripada sepakbola dalam negeri walau harus begadang
E. Rasya selalu menilai musik korea itu buruk dan tidak memiliki identitas makanya
ia lebih suka mendengar music dalam negeri

9. Chauvinism adalah kesetiaan ekstrem terhadap suatu pihak atau keyakinan tanpa mau
mempertimbangkan pandangan alternatif. Chauvinism tidak hanya menunjukkan
loyalitas atau ikatan dengan kelompok, tetapi mencakup kebencian terhadap
kelompok lain yang menentang. Walaupun lebih cenderung mempunyai makna
negatif. Sikap chauvinism juga memiliki dampak positif terhadap negara khususnya
pemerintahan suatu negara. Dampak positif chauvinism terhadap pemerintahan adalah

A. Membuat warga negara memiliki tujuan yang satu, entah itu untuk mengalahkan
negara lain atau melampauinya
B. Daya juang masyarakat tinggi untuk membela bangsa dan negara
C. Terbuka dan mudah untuk bersosialisasi dengan orang lain
D. Menimbulkan Perperangan dan pertikaian antar bangsa negara jika tidak ada
persamaan
E. Mempermudah pemerintah untuk mengarahkan arah gerak negara
10. Bahasa memiliki fungsi utama sebagai alat komunikasi antarindividu, kelompok, dan
organisasi sosial dalam berbagai konteks kehidupan. Hal ini dapat dilihat pemanfaatan
Bahasa Indonesia di 34 provinsi yang ada di Indonesia telah berdampak positif
sebagai alat pemersatu antarwilayah dan antarsuku yang tersebar di berbagai wilayah
Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia kita harus cinta kepada Bahasa Indonesia.
Cinta terhadap Bahasa Indonesia artinya mengenal, memahami, mencintai, dan
menggunakan Bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah penggunaan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
Berdasarkan narasi di atas, merupakan gambaran sikap warga negara Indonesia dalam
bentuk mewujudkan sikap …
A. Nasionalisme
B. Patriotism
C. Bela negara
D. Integritas
E. Cinta tanah air

11. Seluruh rakyat Indonesia harus bangga memiliki Bahasa persatuan yaitu Bahasa
Indonesia. Dengan Bahasa Indonesia, berbagai suku, ras, dan golongan menyatu
dalam kebhinekaan tunggal ika. Segala perbedaan tidak dirasakan oleh seluruh
elemen masyarakat karena disatukan dengan satu Bahasa Indonesia yaitu bahsa
Indonesia. Dalam Konstitusi Indonesia UUD 1945. Bahasa Indonesia diatur dalam
pasal 36 yang berbunyi “Bahasa Negara Ialah Bahasa Indonesis”. Selain diatur dalam
UUD 1945. Ada peraturan perundang-undangan turunan yang mengatur tentang
penggunaan Bahasa Indonesia yaitu Undang-Undang …
A. UU No 24 Tahun 2009
B. UU No 12 tahun 2011
C. UU No 5 tahun 2014
D. UU No 23 tahun 2014
E. UU No. 9 tahun 2018

12. Munculnya arus globalisasi memberikan ruang bagi generasi muda untuk lebih
mengenal dan memahami cara berpikir dan kebudayaan bangsa lain. Namun, tidak
sedikit generasi muda Indonesia yang telah melupakan identitas bangsa dan
berdampak pada terkikisnya rasa nasionalisme. Sikap di bawah ini yang merupakan
tidak menghargai nasionalisme yaitu …
A. WNI di Malaysia yang membakar bendera merah putih
B. WNI yang menghormati lagu kebangsaan Malaysia dengan berdiri Ketika
dinyanyikan
C. Guru Malas-malasan Ketika mengajar secara daring
D. Tidak menggunakan batik saat pergi ke pesta resepsi teman
E. Menyediakan menu makanan barat saat pesta ulang tahun

13. Mulai Kamis, 20 Mei 2021, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan
Hemengku Buwono X, Mewajibkan semua ruang public di daerahnhya memutar lagu
kebangsaan Indonesia raya tiap hari pukul 10.00 WiB. Raja Keraton Yogyakarta ini
juga meminta setiap orang yang hadir pada saat lagu Indonesia raya diperdengarkan
atau dinyanyikan agar berdiri tegak dengan sikap hormat, Gerakan Indonesia Raya
bergema yang dicanangkan Sri Sultan Hamengku Buwono X ini merupakan
perwujudan dari sikap …
A. Nasionalisme
B. Bela Negara
C. Cinta tanah air
D. Patriotisme
E. Integritas

14. Gerakan Indonesia Raya Bergema dimunculkan sejumlah elemen masyarakat di


Yogyakarta yang tergabung dalam Forum Rakyat Yogya untuk Indonesia Bersama
Pemda DIY, Keraton Yogyakarta, serta Kadipaten Pakualaman sebagai sarana
kampanye berkelanjutan menggelorakan Nasionalisme. Sikap yang ditunjukkan oleh
gerakan ini sangat sesuai dengan pengamalan sila ketiga Pancasila khususnya di butir

A. Menempatkan kepentingan Bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan
B. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara
C. Rasa cinta kepada tanah air dan bangsa
D. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa
E. Persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika
15. 2018 yang lalu sempat viral di jagat media nasional dan dunia akan sosok Muhammad
Zohri setelah memenangi lomba lari 100 Meter putra Kejuaran Dunia Atletik U-20 di
Tampere, Finlandia. Namun euphoria tersebut sedikit ternoda dengan adanya insiden
yang dialami Zohri. Setelah finish terdepan, Pemuda asal Nusa Tenggara Barat (NTB)
itu tampak kesulitan mencari bendera kebangsaan yang biasanya jadi simbol perayaan
bagi para pelari. Sementara itu, dua pelari asal Amerika Serikat yang finish setelah
Zohri, Anthony Schartz dan Eric Harrison, justru langsung mendapatkan Bendera
Negara mereka. Sikap yang diperlihatkan oleh Muhammad Zohri yang langsung
mencari Bendera Merah Putih sebagai symbol perayaan bagi para pelari merupakan
bentuk sikap …
A. Bela negara
B. Nasionalisme
C. Cinta tanah air
D. Pertahanan negara
E. Patriotisme

Anda mungkin juga menyukai