Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS TERBUKA

WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI


SARANA MEMAHAMI INDONESIA

NAMA : RIKA OCTAVIA


NIM : 048668731
PRODI D3 PERPAJAKAN
Pendahuluan

Indonesia adalah bangsa yang kaya akan sosial budaya, suku dan bahasa. Bangsa yang
memiliki banyak keberagaman, membutuhkan alat pemersatu supaya selalu berfungsi dalam
ketahanan keutuhan suatu negara. Wawasan nusantara sebagai salah satu alat pemersatu bangsa
sangat penting untuk dipahami. Upaya peningkatan pemahaman wawasan nusantara saat ini
masih terus dilakukan. Konsep wawasan nusantara sebaiknya diketahui dan dipahami setiap
warga negara Indonesia melalui pengenalan dan pengajaran pada setiap jenjang sekolah bahkan
sampai kuliah terdapat mata kuliah PKn yang mana didalamnya mempelajari tentang wawasan
nusantara, dengan ini para generasi milenial akan menjadi lebih sadar dalam mempertahankan
wilayah kedaulatan negaranya dan lebih mementingkan kebhinekaan, sehingga setiap generasi
tidak rela NKRI akan terpecah belah ataupun jatuh dan dikuasai oleh negara tetangga.
Definisi wawasan nusantara yaitu asal katanya dari kata wawas (dalam bahasa jawa) artinya
pandangan, tinjauan, dan sesuatu yang dilihat oleh indrawi yang artinya cara melihat atau cara
memandang. Sedangkan kata Nusantara asal katanya dari nusa yang artinya pulau atau kesatuan.
Maka wawasan nusantara merupakan cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri
dan lingkungannya yang serba mengutamakan kesatuan dan persatuan dengan tetap menghargai
kebhinekaan dalam tiap aspek kehidupan untuk mencapai tujuan nasional Indonesia
(Lemhanas:1999).
Pengembangan wawasan nusantara saat ini masih terus berjalan, karena setiap bangsa
memiliki wawasan nasional dan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan nasional dan cita cita bangsa
Indonesia tercantum jelas dalam pembukaan UUD 1945 yaitu “Dan perjuangan pergerakan
Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan
rakyat Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu,
berdaulat adil dan makmur”. Untuk memahami konsepsi wawasan nusantara di semua komponen
masyarakat Indonesia yang paling utama adalah mengedepankan pentingnya bhineka tunggal ika
dan mengutamakan kesatuan wilayah untuk mencapai tujuan nasional.
Seiring perkembangan teknologi yang semakin maju membuat rasa nasionalisme para
generasi milenial semakin berkurang karena terpengaruh oleh budaya barat. Cara menangani hal
tersebut maka diperlukan adanya sebuah solusi. Solusi tersebut yaitu adanya pembelajaran
wawasan nusantara yang wajib dipelajari oleh setiap jenjang sekolah untuk peningkatan
pemahaman wawasan nusantara. Perjuangan pengembangan Wawasan Nusantara ini masih
terus berjalan. Konsepsi atau wawasan nusantara ini antara lain telah dan akan selalu mendukung
kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia perlu dipertahankan diperjuangkan dengan gigih
didalam negeri atau di dunia Internasional. Namun demikian perlu disadari kesatuan dan
persatuan yang merupakan titik sentral wawasan nusantara itu bukan merupakan satu-satunya isi
dari wawasan nusantara. Dalam rangka memahami konsep Wawasan Nusantara menjadi
melembaga pada semua komponen masyarakat Indonesia, adalah yang paling utama adalah
menciptakan rasa nasionalisme kepada bangsa kita sendiri yang kaya akan segala potensi yang
ada di alam Indonesia dan juga berusaha untuk dapat mempertahankan kesatuan dan persatuan
kita untuk mempertahankan integritas bangsa Indonesia. Sekalipun nasionalisme masyarakat
Indonesia sekarang ini masih dipertanyakan dengan munculnya berbagai permasalahan yang
mengancam integritas Negara kesatuan Republik Indonesia seperti sikap pemerintah Indonesia
terhadap tanggung jawab untuk menjaga dan mengelola negara ini. dimana pada saat ini pulau-
pulau yang ada mulai dikuasai oleh negara lain (dimana dengan jatuhnya pulau Ambalat dan
Sipadan masuk wilayah teritorial Negara Malaysia), dan ancaman gerakan separatis Gam, OPM
dan RMS serta kerusuhan antar etnis dsb. Semua ini merupakan refleksi bahwa semangat
nasionalisme dan kesadaran akan pemahaman wawasan nusantara masih perlu dikaji kembali
kepada pihak - pihak pemerintah dan lebih khusus kepada warga Negara Indonesia, masih
adakah semangat nasionalisme pada jiwa para pemegang kekuasaan di negeri ini?
Pengertian Wawasan Nusantara.
Wawasan Nusantara adalah cara pandang sebuah bangsa tentang dirinya di tengah-tengah
lingkungan strategis yang bergerak serba cepat dan dinamik, agar bangsa tersebut tetap eksis dan
survive. Pengertian lain dari wawasan nusantara secara terminologi wawasan nusantara diartikan
sebagai cara pandang sebuah nation state tentang diri dan lingkungan strategiknya yang berubah
serba dinamik dengan mempertimbangkan aspek cultural, histories, geografis, ruang hidup,
idealisme, falsafah Negara, konstitusi, aspirasi, identitas, integritas kelangsungan hidup dan
perkembangan kehidupannya serta kemampuannya dan daya saingnya.
Menurut M.Panggabean (1979 : 349) wawasan nusantara adalah doktrin politik bangsa
Indonesia untuk mempertahankan kelangsungan hidup Negara Republik Indonesia, yang
didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945 dengan memperhitungkan pengaruh geografi,
ekonomi, demografi, teknologi dan kemungkinan strategi yang tersedia. Dengan perkataan lain,
wawasan Nusantara adalah geopolitik Indonesia. Dan nilai yang terkandung didalam wawasan
nusantara telah diintegrasikan ke dalam lima aspek secara internal yaitu kesatuan wilayah,
kesatuan bangsa, kesatuan ekonomi, kesatuan budaya, dan kesatuan pertahanan sedangkan untuk
ekstern nilai integrasi itu diusahakan dengan ikut mewujudkan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Memperhatikan proses
pertumbuhan itu, nyata benar bahwa wawasan nusantara tersebut masih terikat kepada konsepsi-
konsepsi kekuatan. Oleh sebab itu, pemikiran-pemikiran yang kini sedang berkembang jelas
mengarah kepada usaha untuk dapat menyusun dan merumuskan“ Wawasan Nusantara” sebagai
suatu “Wawasan Nasional”, yang tidak hanya diperuntukkan bagi Hankamnas saja, melainkan
yang dapat menyeluruh meliputi “segenap segi kehidupan nasional”, hingga dapat mendasari
konsepsi ketahanan nasional.
Demikianlah tumbuh pemikiran-pemikiran dan pengkajian mengenai wawasan nusantara sebagai
salah satu aspek daripada falsafah hidup nasional kita, yang berisi dorongan-dorongan dan
rangsangan-rangsangan untuk mencapai tujuan serta aspirasi-aspirasi nasional kita.
Seperti keadaan sekarang menunjukkan, bahwa bergesernya arah pemikiran pemikiran
untuk mencakup segenap aspek-aspek kehidupan nasional kita, guna dapat menemukan jawaban
dan perumusannya, bagaimana kita menyusun suatu konsepsi strategis untuk menyelenggarakan
dan menjamin tata-kelangsungan hidup nasional kita, seperti halnya telah berhasil kita rumuskan
dalam konsepsi ketahanan nasional. Sesungguhnya, kelangsungan itu dituntut oleh hidup sendiri,
karena tanpa kelangsungan, hidup itu akan mandek. Dan “mandek”nya hidup, berarti mati. Oleh
sebab itu, disamping kita harus menyelenggarakan dan menjamin tata-pengamanan hidup
nasional kita, maka yang terpokok justru kita harus pertama-tama menyelenggarakan dan
menjamin tata-kelangsungannya. Untuk maksud dan tujuan itulah perlunya kita meng konsepsi
Wawasan Nusantara, yang menyeluruh-bulat dan utuh lengkap meliputi segenap aspek
kehidupan nasional kita.
Wawasan nusantara adalah Geopolitik Indonesia, berwawasan dua arah yaitu keluar dan
kedalam. Pancasila dan pembukaan UUD 1945 menetapkan nilai instrinstik yang mendasari
wawasan nusantara yang nilai integrasi yang di tujukan pada kehidupan internal bangsa maupun
kehidupan antar bangsa. Sebagai geopolitik Indonesia, wawasan nusantara memawas Negara
Indonesia dari sudut pandang, yaitu (1) Negara sebagai wilayah, (2) Negara dalam pengertian
rakyat yang hidup dalam wilayah itu, (3) Negara sebagai kehidupan masyarakat, (4) negara
sebagai suatu penyelenggaraan rumah tangga, dan ( 5) Negara sebagai penjamin kelangsungan
hidup dirinya.
Untuk pencapaian tujuan ini, wawasan nusantara telah mengidentifikasikan lima aspek
integrasi yang harus di pegang teguh dalam menyelenggarakan kehidupan negara, yaitu :
pertama, Satu kesatuan wilayah dalam arti bahwa wadah bangsa yang sarwa nusantara dengan
segala isi dan kekayaanya merupakan satu kesatuan tumpah darah. Kedua, satu kesatuan bangsa
dalam arti bahwa bangsa Indonesia memiliki satu ideology yaitu pancasila yang melandasi,
mmbimbing dan megarahkan bangsa dalam mencapai tujuannya, serta memiliki UUD dan politik
pelaksanaanya. Memiliki rasa senasib dan sepenanggungan serta satu tekad untuk mencapai.
Ketiga, Satu kesatuan sosial budaya dalam arti bahwa perwujudan budaya nasional atas dasar
asas Bhineka Tunggal Ika merupakan modal dan landasan pengembangan budaya bangsa,
selanjutnya budaya bangsa dapat di nikmati oleh bangsa Indonesia dengan pengertian bangsa
bahwa budaya Indonesia hakekatnya adalah satu, sedangkan corak ragam budaya yang ada,
menggambarkan kekayaan budaya bangsa; pula memiliki satu tertib sosial dan tertib hukum yang
mengabdikan diri kepada kepentingan nasional. Keempat, Satu kesatuan ekonomi dalam arti
bahwa perekonomian di susun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan kekayaan
seluruh wilayah nusantara merupakan modal serta milik seluruh bangsa yang pengembangan dan
pembinaannya diselenggarakan secara seimbang dan serasi tanpa meninggalkan ciri khas yang
dimiliki oleh tiap daerah dalam pengembangan kehidupan ekonominya. Kelima,. satu kesatuan
Hankam dalam arti bahwa pembinaan hankam dilaksanakan berdasarkan daya rakyat semesta
dengan angkatan bersenjata sebagai intinya dan bahwa ancaman terhadap suatu pulau atau satu
daerah hakikatnya merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa serta negara dan bahwa tiap-tiap
warga negara mempunyai hak melakukan pembelaan terhadap negara.

KAJIAN PUSTAKA
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945. Wawasan Nusantara memiliki
arti penting bagi bangsa Indonesia, salah satunya sebagai sarana memahami Indonesia.
Wawasan Nusantara dapat membantu kita memahami Indonesia dari berbagai aspek, antara lain:
● Keragaman. Indonesia memiliki keragaman yang sangat kaya, baik dari segi suku bangsa,
agama, bahasa, budaya, maupun adat istiadat. Wawasan Nusantara mengajarkan kita untuk
menerima dan menghargai keragaman tersebut sebagai kekayaan bangsa. Benar, Indonesia
memiliki keragaman yang sangat kaya. Keragaman tersebut meliputi berbagai aspek, antara lain:
➔Suku bangsa. Indonesia memiliki lebih dari 300 suku bangsa dengan berbagai bahasa dan
budaya.
➔Agama. Indonesia memiliki enam agama resmi, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha,
dan Konghucu.
➔Bahasa. Indonesia memiliki lebih dari 700 bahasa daerah.

➔Budaya. Indonesia memiliki berbagai macam budaya, mulai dari budaya tradisional hingga
budaya modern.
➔Adat istiadat. Indonesia memiliki berbagai macam adat istiadat, mulai dari adat istiadat
pernikahan hingga adat istiadat kematian.
Keragaman budaya Indonesia merupakan kekayaan bangsa yang harus dilestarikan. Keragaman
ini juga dapat menjadi kekuatan bangsa Indonesia untuk maju dan berkembang.
● Kesatuan. Wawasan Nusantara mengajarkan kita bahwa Indonesia adalah satu kesatuan yang
utuh dan tidak dapat dibagi-bagi. Hal ini penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia. wawasan Nusantara mengajarkan kita bahwa Indonesia adalah satu kesatuan yang
utuh. Hal ini berarti bahwa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa, agama, bahasa,
budaya, dan adat istiadat, tetapi tetap merupakan satu bangsa yang bulat dan tidak dapat dibagi-
bagi. Wawasan Nusantara mengajarkan kita untuk menerima dan menghargai keragaman
tersebut sebagai kekayaan bangsa. Keragaman tersebut harus dipersatukan dalam satu kesatuan
yang utuh agar bangsa Indonesia dapat maju dan berkembang.

Berikut adalah beberapa contoh penerapan wawasan Nusantara dalam menjaga kesatuan bangsa
Indonesia:
➔Menerapkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan kita
untuk mengakui dan menghargai perbedaan sebagai kekayaan bangsa.
➔Menjaga persatuan dan kesatuan. Kita harus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa agar
tidak mudah dipecah belah oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
➔Mengembangkan rasa nasionalisme. Kita harus memiliki rasa nasionalisme yang kuat agar
dapat mencintai dan bangga menjadi bangsa Indonesia.
Dengan menerapkan wawasan Nusantara, kita dapat menjaga kesatuan bangsa Indonesia dan
mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia, yaitu menjadi bangsa yang adil, makmur, dan
bermartabat.
● Ketahanan nasional. Wawasan Nusantara mengajarkan kita untuk membangun ketahanan
nasional yang kuat. Ketahanan nasional diperlukan untuk menghadapi berbagai ancaman, baik
dari dalam maupun luar negeri. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia
yang berisi keuletan dan ketangguhan dalam menghadapi dan mengatasi segala bentuk ancaman,
gangguan ataupun hambatan dari dalam maupun luar negeri. Ketahanan nasional merupakan
kondisi yang harus diwujudkan oleh bangsa Indonesia untuk menjaga kelangsungan hidup dan
perkembangan bangsa.

Ketahanan nasional memiliki beberapa fungsi, yaitu:


➔Menjaga keutuhan wilayah dan kedaulatan negara. Ketahanan nasional berfungsi untuk
menjaga keutuhan wilayah dan kedaulatan negara dari berbagai ancaman, baik dari dalam
maupun luar negeri.
➔Menjaga kelangsungan hidup bangsa dan negara. Ketahanan nasional berfungsi untuk menjaga
kelangsungan hidup bangsa dan negara dari berbagai ancaman, baik dari segi fisik maupun
nonfisik.
➔Menjaga kestabilan politik dan keamanan. Ketahanan nasional berfungsi untuk menjaga
kestabilan politik dan keamanan negara dari berbagai ancaman, baik dari dalam maupun luar
negeri.
➔Menjaga kemandirian ekonomi. Ketahanan nasional berfungsi untuk menjaga kemandirian
ekonomi negara dari berbagai ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri.
➔Menjaga kelestarian lingkungan hidup. Ketahanan nasional berfungsi untuk menjaga
kelestarian lingkungan hidup dari berbagai ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri.
Ketahanan nasional terdiri dari dua aspek, yaitu:
➔Aspek kesejahteraan. Aspek kesejahteraan meliputi aspek ekonomi, sosial, budaya, dan
pertahanan keamanan.
➔Aspek keamanan. Aspek keamanan meliputi aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, dan
pertahanan keamanan.
Ketahanan nasional harus dibangun secara menyeluruh dan terpadu dari semua aspek kehidupan
bangsa. Pembangunan ketahanan nasional harus melibatkan seluruh komponen bangsa, baik
pemerintah, masyarakat, maupun swasta.
Dengan memahami wawasan Nusantara, kita dapat lebih memahami Indonesia sebagai bangsa
yang besar dan kaya akan potensi. Kita juga dapat lebih menghargai keragaman dan persatuan
bangsa Indonesia.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan wawasan Nusantara dalam memahami Indonesia:
● Memahami sejarah Indonesia. Wawasan Nusantara dapat membantu kita memahami sejarah
Indonesia secara menyeluruh. Dengan memahami sejarah Indonesia, kita dapat lebih memahami
identitas bangsa Indonesia.
● Memahami kondisi geografis Indonesia. Wawasan Nusantara dapat membantu kita memahami
kondisi geografis Indonesia yang luas dan beragam. Hal ini penting untuk mengembangkan
potensi maritim Indonesia.
● Memahami budaya Indonesia. Wawasan Nusantara dapat membantu kita memahami budaya
Indonesia yang beragam. Hal ini penting untuk menjaga kearifan lokal Indonesia.

PEMBAHASAN

Kurangnya pemahaman wawasan nusantara pada generasi milenial disebabkan oleh dua
faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal. Contoh faktor internal seperti adanya
egosentrisme dan etnosentrisme. Pertama, egosentrisme adalah pemahaman dari semangat lokal
yang dibangun tanpa memperdulikan kepentingan bangsa dan negara, hal ini sering dialami oleh
etnis mayoritas. Kedua, etnosentrisme adalah perlakuan negatif yang muncul akibat pelaksanaan
rekrutmen politik yang berarti memprioritaskan orang-orang yang berasal dari daerah tersebut
untuk menduduki jabatan. Ketiga, ketidakseimbangan program pembangunan pemerintah pusat
pada pemerintah daerah menyebabkan pemerintah daerah merasa dianak tirikan. Hal ini
menyebabkan timbulnya gerakan separatis di berbagai daerah. Faktor eksternal ini contohnya
pengaruh globalisasi, pengaruh dari konstelasi politik internasional. Pertama, pengaruh
globalisasi menyebabkan bangsa Indonesia yang semula sangat menjunjung tinggi nilai nilai
moral dan budaya menjadi tidak memperdulikan etika yang sesuai dengan nilai tersebut. Kedua,
pengaruh dari konstelasi politik internasional terjadi akibat adanya usaha dari negara adidaya
untuk menyebarluaskan ideologi yang dianutnya. Sehingga demokrasi di Indonesia yang semula
berdasar pada nilai-nilai pancasila menjadi terpengaruh dengan demokrasi liberal dan demokrasi
komunis.
Untuk mengatasi hal diatas maka warga negara Indonesia khususnya generasi milenial
perlu diberi pemahaman lebih mengenai wawasan nusantara dengan cara melalui Pendidikan
Kewarganegaraan di setiap jenjang pendidikan bahkan sampai perguruan tinggi karena
Pendidikan Kewarganegaraan menjadi sarana penting pemahaman akan wawasan nusantara dan
mengembangkan rasa nasionalisme serta karakter bangsa. Adanya Pendidikan Kewarganegaraan
ini diharapkan dapat meningkatkan sadar diri pada generasi milenial tentang pentingnya
persatuan dan keutuhan NKRI. Dalam pendidikan formal diperkenalkan eksistensi wilayah laut
Indonesia untuk mengenalkan semangat nasionalisme kepada siswa agar menghargai jasa para
pahlawan yang telah mempertahankan wilayah Indonesia untuk mewujudkan sebuah negara
kepulauan. Kesadaran pemahaman siswa tersebut akan menghilangkan rasa kedaerahan yang
muncul dalam diri siswa sehingga siswa mengetahui bahwa seluruh wilayah di Indonesia ini
merupakan satu kesatuan yang dapat memperkuat semangat nasionalisme. Wawasan nusantara
juga membahas tentang kondisi sosial budaya masyarakat, dengan ini maka para generasi
milenial dapat mengetahui keanekaragaman yang ada di Indonesia.
Keanekaragaman ini bagaikan dua ujung tombak, maksudnya bisa memberikan dampak
positif maupun dampak negatif. Dampak positif keanekaragaman ini dapat menumbuhkan rasa
toleransi antar masyarakat sehingga dapat hidup berdampingan dalam sehari-hari, dapat
memunculkan kemajuan dan perkembangan masyarakat dalam berkehidupan berbangsa dan
bernegara, memunculkan identitas persatuan dan kesatuan bangsa. Sedangkan dampak negatif
yang ditimbulkan diantaranya dapat menyebabkan konflik dalam masyarakat, memunculkan
sikap primordialisme dan fanatisme berlebihan. Untuk itu diperlukan pemahaman akan wawasan
nusantara untuk mencegah terjadinya dampak negatif yang ditimbulkan oleh keanekaragaman
sosial budaya. Dampak yang ditimbulkan tersebut dapat diatasi dengan pemahaman wawasan
nusantara karena wawasan nusantara berperan sebagai alat pemersatu bangsa. Peran wawasan
nusantara yaitu sebagai sebagai motivasi, prinsip serta arah dalam membuat kebijaksanaan,
keputusan atau hasil akhir, tindakan yang akan dilakukan, dan perbuatan bagi penyelenggara
negara di tingkat pusat dan maupun daerah bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

KESIMPULAN

Wawasan Nusantara merupakan sarana penting untuk memahami Indonesia. Dengan


memahami wawasan Nusantara, kita dapat lebih mencintai dan bangga menjadi bangsa
Indonesia.Wawasan nusantara sebagai alat pemersatu bangsa dibuktikan dalam fungsinya
menumbuhkan rasa nasionalisme berdasarkan keanekaragaman sosial budaya dan letak geografis
wilayah NKRI. Dengan meningkatnya pemahaman tentang wawasan nusantara menjadikan para
generasi milenial bersikap lebih toleran dan menghargai jasa para pahlawan.
Cara-cara meningkatkan pemahaman wawasan nusantara adalah dengan diberi
pemahaman lebih mengenai wawasan nusantara melalui Pendidikan Kewarganegaraan di setiap
jenjang pendidikan bahkan sampai perguruan tinggi karena Pendidikan Kewarganegaraan
menjadi sarana penting pemahaman akan wawasan nusantara dan mengembangkan rasa
nasionalisme serta karakter bangsa. Dengan Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan dapat
meningkatkan kesadaran generasi milenial tentang pentingnya persatuan dan keutuhan NKRI.

SARAN
Dari kesimpulan diatas ada beberapa hal yang harus dilaksanakan oleh seluruh
komponen yang ada dalam upaya peningkatan pemahaman wawasan nusantara sebagai sarana
dalam meningkatkan semangat nasionalisme bagi warga Negara Indonesia.
Wawasan Nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945. Wawasan Nusantara memiliki
arti penting bagi bangsa Indonesia, salah satunya sebagai sarana memahami Indonesia.
Berikut adalah beberapa saran untuk meningkatkan pemahaman wawasan Nusantara sebagai
sarana memahami Indonesia:
● Pendidikan wawasan Nusantara Pendidikan wawasan Nusantara harus dilakukan secara
menyeluruh dan terpadu dari semua jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga
pendidikan tinggi. Pendidikan wawasan Nusantara harus mengajarkan kepada peserta didik
tentang konsep, prinsip, dan nilai-nilai wawasan Nusantara.
● Penyebarluasan informasi Penyebarluasan informasi tentang wawasan Nusantara harus
dilakukan secara luas dan merata melalui berbagai media, seperti media massa, media sosial, dan
kegiatan-kegiatan sosialisasi. Penyebarluasan informasi ini bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang wawasan Nusantara.
● Penerapan wawasan Nusantara dalam kehidupan sehari-hari Penerapan wawasan Nusantara
harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, baik oleh pemerintah, masyarakat, maupun swasta.
Penerapan wawasan Nusantara ini bertujuan untuk mewujudkan Indonesia yang damai, aman,
dan sejahtera.
Dengan meningkatkan pemahaman wawasan Nusantara, kita dapat lebih memahami Indonesia
sebagai bangsa yang besar dan kaya akan potensi. Kita juga dapat lebih menghargai keragaman
dan persatuan bangsa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA M.
Budiyarto Tahun 1980”Wawasan Nusantara dalam peraturan Perundang Undangan Negara
Republik Indonesia” Penerbit Ghalia Indonesia
Nurwardani P. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi . Jakarta:
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan .
Abdul Hadi. 2021. “Pengaruh Keberagaman Masyarakat Indonesia: Dampak Positif dan
Negatif” dalam https://tirto.id/gmgx?utm_source=Whatsa pp&utm_medium=Share. Diakses
Tanggal 14 April 2022 Lukum R. “Upaya Peningkatan Pemahaman Wawasan Nusantara
Sebagai Sarana Dalam Meningkatkan Semangat Nasionalisme Bagi Warga Negara Indonesia”.
Gorontalo: Jurnal Fakulas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo.
Permana, Muhammad. 2017. Manajemen SDM. Jakarta: PT Gravindo Pratama.

Anda mungkin juga menyukai