Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 9

MODUL 5
Oleh:
Fatnina Fikriya
Lusiana Fika
Wardatul Asisah
2

KEGIATAN BELAJAR
1
RUANG LINGKUP ANALISIS EKONOMI
DAN ANALISIS KEUANGAN
3

Perbedaan antara analisis ekonomi dan analisis


finansial
Analisis ekonomi (economic analysis)
merupakan analisis yang memperhatikan
manfaat dan pengorbanan yang dinikmati dan
ditanggung oleh semua pihak dalam
perekonomian
Sedangkan analisis keuangan
(financial analysis) yang hanya
membatasi manfaat dan
pengorbanan dari sudut pandang
perusahaan
4

Analisis ekonomi dilakukan dengan alasan


karena adanya:

 Ketidaksempurnaan pasar yang


merupakan bentuk dari struktur pasar yang
tidak bersaing secara sempurna
 Adanya pajak dan subsidi
 Adanya penambahan industri
 Berlakunya konsep consumen surplus dan
producers surplus
5

Analisis yang termasuk dalam analisis


ekonomi adalah analisis biaya dan manfaat
sosial.
Analisis biaya dan manfaat sosial (social cost and
benefits analysis) melakukan analisis dengan
memperhatikan tambahan faktor-faktor berikut ini:

 Masalah externalities, externality menunjukkan


suatu proyek mempunyai karakteristik sebagai:
a) tidak dengan sengaja diciptakan oleh
sponsor proyek tersebut, tetapi timbul karena
kegiatan ekonomi yang sah, b) di luar kendali
mereka yang terkena dampak externality
tersebut, entah dampak yang menguntungkan
ataupun merugikan, c) externality tidak
diperdagangkan

 Perhatian akan pendistribusian penghasilan


lebih merata
6

Perhatian akan peningkatan savings yang


diharapkan akan meningkatkan investasi

Pertimbangan akan merit wants. Di mata


masyarakat, mungkin suatu proyek lebih
diperlukan dari proyek lain. Sebagai misal,
proyek yang menghasilkan makanan bayi
akan dinilai mempunyai merit yang lebih
tinggi (artinya lebih diinginkan) daripada
pabrik yang menghasilkan minuman keras.
7

KEGIATAN BELAJAR
2
PENILAIAN MANFAAT PROYEK BAGI
EKONOMI NASIONAL
8

1. Kemanfaatan ekonomi ditinjau dari rencana pembangunan


nasional
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh proyek yang
akan didirikan tersebut :
 Memberikan kesempatan kerja atau tambahan kesempatan kerja
bagi masyarakat pekerja langsung maupun tidak langsung
 Menggunakan modal lokal, bahan baku lokal dan tenaga kerja
lokal
 Menghasilkan devisa (proyek orientasi ekspor) atau menghemat
penggunaan devisa (proyek substitusi impor)
 Membantu pertumbuhan industri lain
 Memenuhi kebutuhan konsumen dalam negeri dengan kualitas
produk tinggi dan harga terjangkau oleh masyarakat
berpenghasilan rendah
 Menambah pendapatan nasional berupa pajak-pajak yang secara
tidak langsung dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor
lain
9

2. Nilai tambah
Secara kuantitatif nilai tambah yang akan dihasilkan oleh
suatu proyek atau proyek perluasan dapat dihitung dengan
membandingkan nilai tambah suatu proyek dengan proyek
lain yang sejenis sehingga bisa diketahui proyek-proyek mana
yang menghasilkan nilai tambah lebih tinggi daripada lainnya.

3. Distribusi nilai tambah


Yang dimaksud adalah agar proyek yang akan
dibangun memiliki nilai tambah. Nilai tambah
hendaknya dapat dihitung secara kuantitatif dalam
perhitungan tersebut agar lebih mudah dapat
diasumsikan bahwa proyek berproduksi dengan
kapasitas normal. Setelah nilai tambah diketahui
besarnya nilai ini selanjutnya dapat didistribusikan dan
perhitungan nya harus jelas
10

4. Nilai investasi per tenaga kerja

Untuk memberikan penilaian apakah suatu proyek memberikan


kemanfaatan ekonomi nasional, perlu diukur sampai beberapa jauh
investasi yang ditanamkan akan dapat meningkatkan kesempatan
kerja, dissamping itu perlu juga dinilai apakah proyek merupakan
padat modal atau padat kerja. Dengan jumlah tenaga kerja yang
terlibat sehingga di dapat nilai investasi merupakan jumlah
investasi per tenaga kerja. Untuk proyek perluasan perhitungan
nilai investasi merupakan jumlah investasi sebelum dan sesudah
investasi dan model ini belum ditetapkan di Indonesia. Yang
membedakan padat modal dan padat kerja, jika nilai investasi per
tenaga kerja lebih besar dari $10,000 maka proyek dikategorikan
proyek padat modal sebaliknya apabila nilai investasi per tenaga
kerja kurang daripada $10,000 proyek dikatakan padat kerja.
11

5. Profitabilitas ekonomi nasional


Kriteria investasi yang digunakan yang bisa digunakan
untuk menilai kelayakan proyek adalah:

A. Metode Internal rate of Return (IRR)


Perhitungan nilai dalam profitabilitas komersial
diharapkan akan memberikan gambaran tentang
besarnya manfaat suatu proyek atau penanaman
modal bagi pengusaha yang bersangkutan atau
pemilik modal atau sponsor proyek yang ditunjukkan
B. Metode Economics Rate of Return
dalam suatu tingkat bunga (%)
(ERR)
Merupakan merode serupa dengan IRR
yang dipakai untuk menghitung
kemanfaatan proyek secara ekonomi
nasional
12

6. Pengaruh sosial yang ditimbulkan oleh


proyek
Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui pengaruh
sosial yang akan timbul sehubungan dengan
didirikannya suatu proyek.
Manfaat sosial yang dirasakan oleh masyarakat
adalah:
Membuka lapangan kerja baru

 Pengalihan teknologi dan pengetahuan yang
menyangkut jenis teknologi yang dipakai oleh
proyek bersangkutan, sumber penerimaan,
persyaratan, dan cara pengalihan

 Peningkatan mutu kehidupan dari hasil produksi,
misalnya kesempatan pendidikan, produktif,
konsumtif, hiburan, dan sebagainya

 Pengaruh pada masyarakat sekitar proyek seperti
13

7. Analisis kemanfaatan/beban sosial


Perhitungan ERR pada butir 5 tidak bisa
menerangkan distribusi manfaat di dalam
masyarakat. Selain itu, ERR juga tidak
bisa menerangkan tentang terciptanya
lapangan kerja yang akan dimanfaatkan
pengangguran atau oleh tenaga kerja
pindahan. karena itu, perlu dilakukan
suatu perhitungan yang memasukkan
unsur yang selama ini dikenal dengan
istilah shadow prices
14

Ada dua alasan mengapa harga-harga pasar


dapat dianggap tidak mencerminkan nilai sosial
yang sebenarnya, yaitu :
✖ Pertama, harga pasar tidak mencerminkan nilai
sebenarnya yang diperoleh masyarakat melalui
produksi yang diciptakan suatu proyek

✖ Kedua, harga pasar tidak mencerminkan nilai yang


sebenarnya dikorbankan ketika sejumlah sumber atau
hasil telah dipilih untuk dipakai dalam suatu proyek
tertentu dan tidak dipakai dalam penggunaan
penggunaan lain. Penyimpangan-penyimpangan harga
pasar dari social oppurtunity cost terutama disebabkan
oleh kebijakan-kebijakan pemerintah berupa pajak,
subsidi, dan pengaturan harga atau upah.
15

Shadow prices yang sering dipakai adalah:

Faktor modal adalah social oppurtunity cost


atau cost capital yang dipergunakan sebagai
discount rate dalam perhitungan kriteria
investasi sesuai dengan pembahasan yang
telah dilakukan dalam penelitian aspek
keuangan

Faktor Tenaga kerja tak terdidik (dikenal
dengan istilah shadow wage) adalah nilai
produksi yang dikorbankan dalam kegiatan
lain karena seseorang dipekerjakan di suatu
proyek tertentu

16

Faktor devisa disebut pula shadow exhange rate


merupakan suatu nilai implisit, misalnya harga 1
Dolar dalam Rupiah. Nilai tukar implisit
merupakan suatu koefisiensi untuk menilai semua
jenis barang dan jasa yang bersifat dapat
diperdagangkan (tradeable), yaitu jenis barang
atau jasa yang diimpor atau diekspor, bersifat
sebagai pengganti impor atau barang dan jasa
tertentu yang karena adanya kebijakan
pemerintah terkena larangan impor dan ekspor.

17

8. Penggunaan profitabilitas komersial sebagai dasar


untuk memperkirakan profitabilitas ekonomi nasional
Profitabilitas ekonomi nasional secara kuantitas dapat
pula diperkirakan dari profitabilitas komersial, tetapi
harus disertai penyesuaian-penyesuaian.
Penyesuaian dapat dilakukan pada pos perkiraan
biaya operasi, atau pendapatan bersih pada proyeksi
profitabilitas komersial. Sebagaimana telah dijelaskan
sebelumnya, bahwa profitabilitas komersial
mencerminkan keuntungan yang diharapkan dilihat
dari "kacamata" sponsor proyek, profitabilitas ini
belum mencerminkan profitabilitas proyek secara
ekonomi nasional.
18

Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai